Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meri Andani
"Penelitian ini secara komprehensif meneliti tentang dampak dari tekanan keuangan global dan uncertainty factors dalam ekonomi global terhadap imbal hasil sukuk di pasar global, GCC dan non-GCC serta secara spesifik melihat dampaknya pada sukuk korporasi global dan sukuk pemerintah global. Pengukuran tekanan keuangan global diukur dengan Global Financial Stress Index GFSI, sedangkan uncertainty factors dalam ekonomi global diukur dengan indeks-indeks berikut, diantaranya Indeks MOVE Merryll Lynch Options Volatility Estimate Index sebagai representasi volatilitas pada harga obligasi konvensional global, indeks VIX CBOE Volatility Index sebagai representasi dari volatilitas harga saham global, indeks USEPU US Economic Policy Uncertainty Index sebagai representasi ketidakpastian kebijakan ekonomi global, indeks OVX CBOE Crude Oil Volatility Index sebagai representasi volatilitas harga minyak global dan indeks GVZ CBOE Gold ETF Volatility Index sebagai representasi dari volatilitas harga emas global. Penelitian ini menemukan bahwa sukuk global lebih sensitif terhadap tekanan keuangan global dan uncertainty factors dalam ekonomi global dibandingkan dengan sukuk GCC. Selain itu, sukuk korporasi juga lebih sensitif terhadap tekanan keuangan global dan uncertainty factors dalam ekonomi global dibandingkan dengan sukuk pemerintah. Hasil dari penemuan ini memberikan peluang diversifikasi portfolio bagi investor.

This study comprehensively investigate the impact of global financial distress and uncertainties toward sukuk return dynamic in global market, GCC, non GCC and spesifically towards corporate sukuk and sovereign sukuk. Global financial distress was measured by the GFSI Global Financial Stress Index , meanwhile uncertainty factors were measured by several indices which consist of, MOVE Merryll Lynch Options Volatility Estimate Index repersents bond market volatilty, VIX CBOE Volatility Index represents stock market volatility, USEPU US Economic Policy Uncertainty Index represents economic policy uncertainty, OVX CBOE Crude Oil Volatility Index represents oil price volatility and GVZ CBOE Gold ETF Volatility Index represents gold price volatility. This study found that sukuk in global market is more sensitive than sukuk in GCC and non GCC market. Moreover, this study also found that corporate sukuk is more sensitive than sovereign sukuk toward the impact of financial distress and uncertainties. These results provide diversification portfolio opportunity to the investors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Imam Zarkasyi
"Tulisan ini menyoroti keberlanjutan program misil balistik Iran setelah kesepakatan Join Comprehensive Plan of Action (JCPOA) di tahun 2015. Penulis berargumen bahwa hal tersebut didorong oleh adanya dinamika persenjataan konvensional yang melibatkan Iran dan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC). Melalui teori aksi reaksi, dapat dilihat bahwa aspek magnitude, timing, serta awareness dalam modernisasi persenjataan konvensional GCC berdampak cukup signifikan pada keputusan Iran untuk melanjutkan program balistiknya. Selain itu, keunggulan fitur yang dimiliki misil balistik dan kebutuhan strategik pengembangannya juga turut memperkuat keputusan Iran untuk tetap melanjutkan program misil balistik sebagai respon terhadap dinamika persenjataan tersebut. Dengan metode pengumpulan data studi pustaka, penulis berhasil mendapatkan berbagai data yang menunjukkan ketimpangan modernisasi persenjataan antara Iran dan negara-negara GCC. Di saat yang bersamaan, beberapa jurnal ilmiah maupun artikel lainnya menggambarkan kuatnya persepsi acaman Iran terhadap GCC sebagai basis terbentuknya model aksi reaksi dalam rivalitas Iran-GCC.

This thesis focuses on the continuity of Iranian ballistic missile programme after the implementation of Join Comprehensive Plan of Action (JCPOA) on 2015. The Author argues that the continuity of ballistic missile programme is related to the conventional arms dynamics which involved Iran and Gulf Cooperation Council (GCC) countries. By applying action reaction theory, it concludes that the magnitude, timing, and awareness  aspects in GCC modernization effort have a significant impact on Iran’s decision to continue its ballistic missile programme. Morover, it also argues that  the ballistic missile technical capability and strategic needs are also regarded as significant factor to boost Iran choice for ballistic missile as “reaction” to arms dynamic in gulf.  By using the method of document analysis in collecting data, this author found many kinds of data illustrating the military  modernization gap between Iran and GCC countries. Meanwhile several documents within journal articles and other sources have shown the Iranian threat perception toward GCC as a basis for action-reaction model in Iran-GCC rivalry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Notodewo
"Kebijakan Qatar dalam mendukung Ikhwanul Muslimin menimbulkan krisis di kawasan Teluk. Sebelumnya, Arab Saudi dan anggota GCC (Gulf Cooperation Council) lainnya sepakat dalam Riyadh agreement untuk menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi terlarang. Namun, pada 2017 Qatar kembali untuk tidak mengindahkan kesepakatan yang telah disepakati bersama. Akibatnya, anggota-anggota GCC seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain menarik duta besarnya dari Qatar serta memblokade jalur baik darat, laut, dan udara. Blokade tersebut tentunya memiliki dampak pada Qatar terutama pada ekspor-impor, penerbangan, dan perbankan. Tesis ini menjawab mengenai mengapa Qatar mendukung Ikhwanul Muslimin dan menjelaskan jaringan Ikhwanul Muslimin dalam geopolitik Timur Tengah. Dalam menjawab penelitian, tesis ini menggunakan Analisis kebijakan luar negeri sebagai pisau analisis. Teori ini menjelaskan alasan dibalik kebijakan Qatar yang lebih memilih Ikhwanul Muslimin dibandingkan Arab Saudi dan aliansinya. Terdapat faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kebijakan Qatar dalam mendukung pergerakan Ikhwanul Muslimin.

Qatar’s foreign policy of supporting the Muslim Brotherhood Organization resulted in a crisis in Gulf Region. Previously, Saudi Arabia and members of the GCC (Gulf Cooperation Council) had agreed in Riyadh Agreement to set the Muslim Brotherhood organization as forbidden. Nevertheless, in 2017 Qatar disobey the agreement have been signed together. As a result, GCC members like Saudi Arabia, Uni Arab Emirate, and Bahrain called their ambassadors from Qatar and blocked Qatar from land, sea, and airspace. This blockade has an impact on Qatar, especially in the export-imports sector, aviation sector, and banking sector. This Thesis will answer the questions about Qatar’s motive for supporting the Muslim Brotherhood organization and Muslim Brotherhood networks in the Middle East. This Thesis uses foreign policy analysis as a theoretical tool. Foreign policy analysis will explain Qatar’s foreign policy which chooses Muslim Brotherhood over Saudi Arabia and its gulf alliance. There are external factors and internal factors that influence Qatar’s foreign policy for supporting the Muslim Brotherhood organization."
Jakarta : Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Hindiarta Kusuma
"Tesis ini ingin menjelaskan unsur-unsur Confidence-Building Measures (CBMs) dalam politik luar negeri Presiden Muhammad Khatami dapat mempengaruhi perubahan hubungan antara Republik Islam Iran dan negara-negara yang tergabung dalam GCC. Iran dan negara-negara tetangganya terlibat dalam kesalingcurigaan dalam kurun waktu lebih dari satu dekade ketika Revolusi Islam Iran terjadi pada tahun 1979. Retorika-retorika para pembuat kebijakan di Iran memberikan kekhawatiran yang luar biasa pada para pemimpin negara-negara GCC. Hal itu ditambah lagi dengan reputasi Iran yang mempunyai keinginan kuat untuk menjadi hegemon di kawasan, dengan tetap mempertahankan status quo teritorial dan pembangunan fasilitas pertahanan, khususnya pembuatan rudal-rudal, pembangunan pertahan maritim yang semakin kuat di Teluk dan pengejaran senjata nuklir.
Rasa khawatir para pemimpin GCC terhadap Iran terus berlanjut walaupun bapak Revolusi Iran, Ayatullah Khomeini, telah meninggal dunia, dan orientasi politik luar negeri Iran cenderung pragmatis.
Kesalingcurigaan tersebut pada akhirnya membuat kawasan Teluk menjadi teramerikanisasi dan membahayakan keberadaan pemerintah Iran. Apalagi ketika pasukan AS berhasil menaklukkan Irak pada Maret 2003. Persepsi pemerintah Iran dalam memandang keamanannya adalah terkepung diantara negara-negara yang berada di bawah kontrol Amerika. Perbaikan hubungan dengan Amerika Serikat sampai saat ini belum bisa diwujudkan, padahal Iran harus mencari alternatif bagi pembangunan negerinya yang membutuhkan dana yang tidak sedikit dan melindungi rezim penguasa saat ini.
Pilihan strategisnya adalah pendekatan yang dilakukan pada negara-negara Teluk yang selama ini menjadi target revolusi. Presiden Khatami telah memulainya sejak memegang jabatan presiden Iran pada tahun 1997, dan sedikit banyak telah mendapat perkembangan yang baik. Konflik konservatif-reformis mendukung perbaikan hubungan ini karena negara-negara Teluk adalah negara-negara muslim juga, walaupun memiliki kerja sama keamanan dengan AS.
Saling kunjung para pejabat negara diantara dua pihak telah terjadi dan itu sebagai tanda tercapainva CBMs pada tahap awal. CBMs itu masih sangat jauh membantu upaya penciptaan sistem keamanan regional yang berbasiskan pada ide-ide dan kepentingan negara-negara kawasan, karena masih adanya berbagai kecurigaan yang timbul karena sengketa yang belum terselesaikan, seperti sengketa tiga pulau strategis.
Daftar Pustaka : 39 buku; 10 artikel jurnal; 34 artikel dan berita website; 2 sumber lain"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library