Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puskar, Anton
Amsterdam: Elsevier, 1982
621.28 PUS u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Rasyid
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T40017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lussiana Rossi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonwarta
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T39993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafifah Hasna
"Indonesia, sebagai negara agraris, memiliki aneka ragam hasil pertanian yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan, salah satunya jengkol. Produksi serta konsumsi jengkol terus meningkat setiap tahunnya, hingga pada tahun 2020, tercatat masyarakat Indonesia mengonsumsi jengkol 0,68 kg/kapita/tahun. Secara umum jengkol dimanfaatkan tanpa kulitnya, sedangkan kulit jengkol banyak mengandung senyawa metabolit sekunder yang mempunyai banyak kegunaan, salah satunya sebagai pembasmi hama atau bioinsektisida. Salah satu kandungan senyawa dalam limbah kulit jengkol yang bersifat toksik bagi serangga adalah flavonoid. Flavonoid bekerja menghambat reseptor perasa pada daerah mulut serangga sehingga juga menghambat pertumbuhannya. Perhitungan kadar flavonoid dalam ekstrak limbah kulit jengkol, dapat ditunjukkan sebagai TFC (Total Flavonoid Content). Salah satu langkah awal yang dilakukan untuk mengolah kulit jengkol menjadi bioinsektisida adalah dengan ekstraksi. Dalam penelitian ini, digunakan metode ekstraksi gelombang ultrasonik dengan pelarut etanol, frekuensi 53 kHz dan suhu 40℃. Pada penelitian ini diamati pengaruh waktu sonikasi terhadap total flavonoid dengan variasi waktu 20 menit; 30 menit; 45 menit; 60 menit; dan 75 menit. Analisis TFC yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 434 nm dan larutan standar kuersetin. Nilai TFC tertinggi diperoleh ketika waktu ekstraksi 60 menit, yaitu sebesar 1,595 mg QE/ g ekstrak kulit jengkol. Berdasarkan hasil uji LCMS yang digunakan untuk mengidentifikasi senyawa dengan fungsi sebagai insektisida, terdapat vanillic acid, linoleic acid, cynaroside, dan quercetin pentoside yang terkandung dalam ekstrak kulit jengkol pada waktu ekstraksi 60 menit. Analisis ANOVA menunjukkan signifikasi dengan nilai F sebesar 201, 807, nilai Fcritical sebesar 2,759, dan P-value sebesar 1,22 e-18(F > Fcritical), dimana dapat diartikan perbedaan nyata atau signifikasi antara variasi waktu ekstraksi terhadap nilai TFC ekstrak kulit jengkol.

Indonesia, as an agricultural country, has a variety of agricultural products that are often used as food ingredients, one of which is jengkol. The production and consumption of jengkol continues to increase every year. It was recorded that Indonesian consumed jengkol with a total of 0.68 kg/capita/year in 2020. In general, jengkol is utilized without the skin. While the skin of jengkol contains many secondary metabolites that have many uses, such as pest control or bioinsecticide. One of the compounds in jengkol skin waste that is toxic to insects is flavonoids. Flavonoids work to inhibit taste receptors in the mouth area of ​​insects as well as inhibit their growth. Calculation of flavonoid levels in the extract of jengkol peel waste can be shown as TFC (Total Flavonoid Content). One of the first steps taken to process jengkol skin into bioinsecticide is extraction. In this research, ultrasonic extraction method with ethanol solvent, frequency 53 kHz and temperature 40℃ was used. In this study the effect of sonication time on total flavonoid content was observed by varying the sonication time to 20 minutes; 30 minutes; 45 minutes; 60 minutes; and 75 minutes. TFC analysis was carried out using UV-Vis spectrophotometry and a standard solution of quercetin. The highest TFC value was obtained when the extraction time was 60 minutes, which was 1,595 mg QE/g dried jengkol peel. Based on the results of the LCMS test which was used to identify compounds with insecticides function, there were vanillic acid, linoleic acid, cynaroside, and quercetin pentoside contained in the jengkol peel extract at an extraction time of 60 minutes. ANOVA analysis showed a significance with an F value of 201, 807, an Fcritical value of 2,759, and a P-value of 1.22 e-18 (F > Fcritical), which can be interpreted as a real or significant difference between the variation of extraction time and the TFC value of the skin extract. jengkol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Rahmanisa Fitri
"Salah satu hama yang menyerang sektor pertanian adalah ulat grayak, jenis Spodoptera frugiperda. Pada bulan April – Juli 2019, hama ini ditemukan di 12 provinsi di Indonesia dan diketahui menyerang tanaman jagung. Dalam menangani serangan hama, petani umumnya menggunakan pestisida sintetis. Namun, penggunaan pestisida sintetis diketahui menimbulkan berbagai dampak negatif. Oleh karena itu, pestisida alami hadir sebagai alternatif pemakaian pestisida sintetis. Umbi gadung merupakan salah satu tanaman yang berpotensi menjadi bahan baku bioinsektisida. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh variasi konsentrasi etanol 50%, 70%, 80%, etanol absolut, dan akuades terhadap yield ekstrak kasar umbi gadung dan mortalitas S. frugiperda. Ekstraksi umbi gadung dilakukan dengan metode gelombang ultrasonik dengan frekuensi 53 kHz, pada suhu 40°C selama 20 menit. Liquid Chromatography­-Mass Spectrometry/Mass Spectrometry Two-Generation Quadrupole Time-of-Flight (LC-MS/MS QTOF) dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa dalam umbi gadung. Pelarut akuades menghasilkan yield ekstrak kasar paling banyak, yakni 34,70%. Seluruh ekstrak umbi gadung mampu menyebabkan mortalitas ulat grayak dan mortalitas tertinggi dihasilkan oleh ekstrak etanol 80%. Berdasarkan hasil LC-MS/MS QTOF, diperoleh dua senyawa terbanyak yang berpotensi menjadi bioinsektisida. Senyawa tersebut berasal dari kelompok alkaloid dan asam lemak.

One of the pests which attack agricultural vegetation is Fall Armyworm (Spodoptera frugiperda). In April – July 2019, this pest was found in 12 provinces in Indonesia, also it had attacked corn plants. In general, the farmers solve the pest attack by using synthetic pesticides. However, the use of a synthetic pesticide is known to have various negative effects. Therefore, bio-based pesticides present as an alternative to synthetic pesticide usage. Yam tuber is one of the potential raw materials for bioinsecticide. This research is done to examine the effects of ethanol concentration variation, ethanol 50%, 70%, 80%, ethanol absolute, and aquadest to the yield of yam tuber crude extract and fall armyworm mortality. Ultrasonic-Assisted Extraction of yam tuber was done at the frequency of 53 kHz and 40°C for 20 minutes. Liquid Chromatography-Mass Spectrometry/Mass Spectrometry Two-Generation Quadrupole Time-of-Flight (LC-MS/MS QTOF) was done to find out the content of yam tuber that bioinsecticide potential. Aquadest resulted in the highest yield of crude yam tuber extract, 34.70%. All yam tuber extracts could result in mortality of S. frugiperda and the highest mortality caused by ethanol 80% extract. According to LC-MS/MS QTOF’s result, the two most abundant compounds potentially become bioinsecticides. They are from groups of alkaloid and fatty acid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfira Wirza
"Jacobsite nanomagnetic particles with various size can be easily synthesized by using coprecipitation method. Samples are categorized into two synthesis condition, which is nonultrasonic assisted and ultrasonic assisted process. Samples are characterized with various methods to give understanding on their structure. Annealing process gave significant effect on the structure of the particles, thus provides better crystallinity on the annealed samples. The study shows that upon the annealing temperature of 300OC for four hours on nanomagnetic particles synthesized using ultrasonic are in Jacobsite phase; on the other hand we could have pure Jacobsite only by an hour of annealing when we subject the samples to ultrasonic treatment. Nanomagnetic particles size ranging from 4 nm to 16 nm are found after annealing process when samples are synthesized without using ultrasonic treatment. We have also obtained nanomagnetic particles with size ranging from 2 nm to 11 nm after annealing process when the samples are being exposed to ultrasonic treatment.

Rekonstruksi merupakan bagian penting dari proses pencitrran. Pada sistem pencitraan ultrasonik, untuk menghasilkan citra dilakukan tahap rekonstruksi sinyal akustik A ? Mode menjadi B ? Mode yang merupakan dasar dari sistem pencitraan ultrasonik. Untuk memperoleh hasil yang optimal, sebelum merekonstruksi citra yang sesungguhnya, dilakukan simulasi. Pada skripsi ini, simulasi dilakukan dengan menggunakan software COMSOL34 MULTIPHYSICS dan MATLAB R2007. Dengan menggunakan software COMSOL34 MULTIPHYSICS menerapkan metode elemen hingga dapat diperoleh data berupa sinyal A ? Mode yang selanjutnya sinyal tersebut diolah menggunakan software MATLAB R2007. Software MATLAB R2007 berfungsi untuk menampilkan citra dan menganalisis hasil. Citra yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti frekuensi, bandwitdh, lebar transducer, pengaruh mesh COMSOL34 MULTIPHYSICS dan grid transducer pada COMSOL34 MULTIPHYSICS . Semua faktor tersebut berpengaruh kepada resolusi, ketajaman, tingkat kecerahan citra yang dihasilkan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S28993
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marlin Ramadhan Baidillah
"Keretakan yang dialami suatu tabung perlu diketahui sedini mungkin untuk menghindari adanya ledakan akibat tekanan operasional tabung yang tinggi. Gelombang mekanik ultrasonik yang dipancarkan pada logam tabung akan mengalami efek atenuasi yang disebabkan oleh peristiwa refleksi dari adanya perbedaan impedansi akustik. Perbedaan impedansi akustik yang disebabkan oleh keretakan akan merefleksikan gelombang mekanik ultrasonik hingga mampu mengurangi besarnya intensitas gelombang ultrasonik yang diterima. Untuk itu telah dilakukan simulasi dari sistem aplikasi ultrasonik yang dapat diaplikasikan untuk mendeteksi keretakan pada logam tabung CNG. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software COMSOL Multiphysics v3.4 yang berbasis metode elemen-hingga. Sistem disimulasikan dengan mengirim gelombang pulsa ultrasonik 5 MHz dari suatu angle-beam transduser 70 derajat kemudian akan diterima dengan transduser yang berbeda. Analisa penelitian dilakukan dengan membandingkan intensitas sinyal gelombang ultrasonik yang diterima dengan kondisi yang berbeda yaitu tidak ada retak, retak dengan berbagai variasi kedalamannya, retak dengan berbagai orientasi sudut dan posisi relatif transduser terhadap suatu keretakan.
A crack in a high pressure tube must be identified immediately to avoid highly damaging explosion caused by pressure. Ultrasonic mechanic wave that transmits in metal will experience an attenuation effect caused by reflection when encounters obstacles with different acoustic impedance. The difference of the acoustic impedance of the crack will cause reflection of the ultrasonic wave and reduce the intensity of the transmitted ultrasonic wave. As a result, a measurement of the transmitted wave using an ultrasonic application system can be used to detect a crack in CNG metal tube. A simulation is done using COMSOL Multiphysics v3.4 software that is based on a finite element method. A crack system is simulated by sending 5 MHZ ultrasonic pulse wave from 70-degree angle-beam transducer, and then the pulse is received using a different transducer. The analysis is done along with a comparison of the received ultrasonic wave signal in different conditions, such as no crack, cracks with various depths, cracks with different angle orientations, and transducer with different positions relative to the crack."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S28998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada suatu konstruksi bangnman, beton merupakan bagian yang penting dan
mempunyai andil yang besar terhadap kekuatan konstruksi bangunan tersebut. Salah
satu faktor yang mempengaruhi kekuatan beton ialah mutu material-material penyusun
campuran beton. Pada suatu bangunan tertentu diperlukan beton bertulang dan
pemasangan tulangan daiam beton bertulang ini harus sesuai dengan perhitungan yang
telah dilakukan ahli-ahli Sipil. Spesifikasi mutu beton biasanya dinyatakan dalam kuat
campuran beton. Untuk mengetahui apakah beton-beton yang ada pada suatu konstruksi
bangunan telah memenuhi spesifikasi yang diharuskan, tentunya perlu dilakukan suatu
pemeriksaan
Pemeriksaan ini dapat dilakukan tanpa merusak sehingga tidak mempengaruhi
kekuatannya setelah pemeriksaan dilakukan. Salah satu metoda tak merusak yang dapat
dilakukan untuk pemeriksaan beton bertulang ini adalah uji ultrasonik, yaitu dengan
memanfaatkan gelombang akustik berfrekuensi tinggi. Dasar dari metoda ini adalah
adanya perbedaan kecepatan gelombang ultrasonik di dalam beton akibat adanya cacat-
cacat berupa keropos atau retakan yang mungkin terdapat baik di dalam maupun pada
permukaan beton dan adanya perbedaan kecepatan gelombang ultrasonik di dalam
tulangan baja.
Pada penelitian ini dibuat beberapa benda uji baik yang berbenruk kubus,
silinder, maupun balok dengan maupun tanpa tulangan baja dengan kual lekan yang
berbeda-beda sebagai model pengujian dengan pengkombinasian gradasi agreat kasar.
Peugujian ultrasonik pada benda uji dilakukan dengan metode transmisi. Pada pengujian ini digunakan slat yang dapar mengeluarkan gelombang ultrasonik dengn frekuensi 54 khz dan kecepatan gelombang yang merambat dalam beton 3,5 - 4,5 km/s tergantung mutu beton."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Qurniawan
"Penerapan ilmu evaluasi tak merusak saat ini tidak hanya berkisar pada proses pendeteksian dan evaluasi jenis cacat dari suatu material, akan tetapi lebih jauh lagi ilmu ini telah mencapai sualu tingkatan evaluasi sifat dan perilaku suatu material. Hal ini berkembang didasarkan alas fakta bahwa material yang relatif pada awalnya bebas cacat bias juga mengalami degradasi sifat fisik yang disebabkan oleh kondisi pemakaian ataupun kondisi lingkungan. Sebagai contoh adalah adanya perbedaan besar butir yang terlalu ekstrim antara daerah lasan dan logam induk yang dapat menyebabkan daerah lasan semakin reman terhadap serangan k orosi.
Salah satu metode untuk mengevaluasi kondisi degradasi material yang berpengaruh langsung terhadap kondisi orfologi dan srutktur mikro material baja adalah pengtujian ultrasonik. Dari sekian banyak variable kondisi morfologi dan struktur mikro salah satunya adalah ukuran butir. Perbedaan ukuran butir dapat dilakukkan oleh uji ultrasonik dalam bentuk perbedaan kecepatan gelombang dan koefisien atemasi gelombang ultrasonik.
Pada penelitian ini dibuat beberapa benda uji sebagai model material dengan variasi ukuran butir tertentu, dimana untuk hal itu digunakan material baja AISI 1017 yang melalui proses perlakuan panas yang berbeda. Pengujian ultrasonik pada benda uji dilakukan dengan metode gema-pulsa dan menggunakan probe normal 4 MHZ berdiameter transducer 10 m.
Dari penelitian didapatkan bahwa dengan semakin besarnya ukuran butir baja AISI 1017 mengakibatkan kecepatan gelombnag longitudinal dan koefisien atenuasi gelombang ultrasonic yang melaluinya semakin tinggi. Secara kuantitatif dapat dilihat dimana sampel dengan diameter rata-rata butir 15,8 μm mengakibatkan kecepatan gelombang longitudinal ultrasonic sebesar 5907 m/det dan koefisien atemuasi gelombang ultrasonic 50 dB/m. bertambahnya diameter rata-rata butir diikuti dengan bertambahnya nilai kedua besaran tersebutt, sehingga pada sampel dengan diameter rata-rata butir terbesar yaitu 26,7 μm mengakibatkan kecepatan gelombang sebesar 5930 m/det dan koefisien atemasi sebesar 78 dB/m. selanjutnya dari grafik dapat dikatakan bahwa kecenderungan hubungan anatara diameter butir ? ecepatan gelombang dan hubungan diameter butir ? kecepatan gelombang dan hubungan diameter butir ? koefisien atemasi adalah bersifat linier."
2000
S41497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>