Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hardya Gustada Hikmahrachim
Abstrak :
ABSTRAK Hiperkolesterolemia adalah kondisi gangguan metabolik yang sering dijumpai pada masyarakat dunia. Karena berkaitan erat dengan insidensi dislipidemia dan penyakit kardiovaskular, berbagai peneliti telah mencoba untuk menemukan terapi farmakologi terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol. Diantara beberapa obat pilihan utama adalah asam fibrat. Saat ini dikembangkan pengobatan dengan tanaman tradisional, salah satunya adalah Acalypha indica. Tanaman ini terbukti untuk penyembuhkan pneumonia, artritis, dan infeksi. Polifenol dan flavonoid yang terdapat dalam Acalypha indica diduga berperan penting dalam efek antihiperkolesterolemia yang dimilikinya. Diharapkan juga kandungan pada tanaman ini dapat menurunkan efek samping penggunaan obat konvensional. Uji preklinis ini bertujuan untuk mengetahui efek antihiperkolesterolemia dari ekstrak etanol akar Acalypha indica pada perlemakan hati, dibandingkan dengan terapi asam fibrat. Dua puluh dari dua puluh lima tikus Sprague-Dawley diinduki diit tinggi kolesterol-fruktosa selama empat minggu hingga mencapai kondisi tinggi kolesterol. Sampel dibagi menjadi lima grup berdasasrkan intervensinya, yakni kontrol positif, kontrol negatif, terapi gemfibrozil, terapi ekstrak Acalypha indica, dan terapi kombinasi gemfibrozil dan ekstrak Acalypha indica. Tikus kemudian diterminasi pada akhir periode intervensi. Hati tikus diambil dan diproses dengan blok parafin dan pewarnaan hematoksilin-eosin. Jaringan hati dinilai dengan kriteria Clinical Research Network Scoring untuk Steatohepatitis non alkoholik (NASH). Ekstrak Acalypha indica menurunkan deposisi lemak secara signifikan (p = 0,014), sama baiknya dengan terapi gemfibrozil (p = 0,003) dan terapi kombinasi (p = 0,003). Ekstrak etanol akar Acalypha indica merupakan agen antihiperkolesterolemia yang cukup menjanjikan untuk mengurangi deposisi lipid dan kejadian steatohepatitis non alkoholik pada jaringan hati tikus.
ABSTRACT Hypercholesterolemia is a common metabolic disorder found worldwide. As it is highly associated with dyslipidemia and cardiovascular disease incidence, researchers have been trying to find the best pharmacological therapy to lower cholesterol level. Among the first line choices drugs are fibrate. Acalypha indica, known as ?Akar Kucing? in Indonesian language, is a traditional plant used as medicine in most Asia countries. Previously, it has been proved to help to cure pneumonia, arthritis, and infection. Polyphenol and flavonoid found in Acalypha indica are considered to play an important role in its antihypercholesterolemia effect. It is also expected to have lower side effect than conventional drugs. This preclinical trial was aimed to investigate antihypercholesterolemia effect of Acalypha indicaroot extract on fatty liver tissue, compared to fibrate treatment. Sixteen from twenty Sprague-Dawley rats were induced with high cholesterol-fructose diet for four weeks to reach fatty liver state. Samples were divided into four groups based on its intervention. Each group was processed with a four-week therapy with Acalypha indicaroot extract, gemfibrozil, combination of Acalypha indicaroot extract and gemfibrozil, and without any therapy, respectively. Rats were terminated at the end of intervention period. Liver were taken and processed with paraffin block and hematoxylin-eosin stain. Liver tissues were assessed using Clinical Research Network Scoring for Non Alcoholic Steatohepatitis (NASH). Result: Acalypha indicaroot extract significantly reduced lipid deposition in fatty liver tissue (p = 0,014), as good as fibrate therapy using gemfibrozil (p = 0,003) and fibrate-Acalypha indica therapy (p = 0,003). Acalypha indica root extract is promising for use as antihypercholesterolemia agent to reduce lipid deposition and Non Alcoholic Steatohepatitis incidence in fatty liver tissue.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surbakti, Caren Andika
Abstrak :
ABSTRAK
Makanan modern di dunia saat ini banyak menggunakan pemanis dengan kadar fruktosa tinggi disertai makanan tinggi lemak yang meningkatkan resiko sindrom metabolik dan dapat menyebabkan perlemakan organ seperti ginjal. Ekstrak dari tanaman Acalypha indica Linn AI disinyalir memiliki efek protektif terhadap kerusakan jaringan pada perlemakan organ seperti hati. Penelitian ini bertujuan menguji efek protektif ekstrak AI pada perlemakan ginjal dengan hewan coba tikus. Tikus Sprague-Dawley dibagi secara acak ke dalam lima kelompok. Semua kelompok kecuali kelompok normal diinduksi dengan diet tinggi fruktosa dan lemak selama 4 minggu yang kemudian diberikan perlakuan berupa akuades, obat standar gemfibrosil G , ekstrak AI, dan kombinasi G AI pada masing-masing kelompok selama 4 minggu. Variabel yang diukur adalah keliling glomerulus, keliling tubulus, dan diameter tubulus pada ginjal. Perbedaan bermakna p < 0,05 hanya ditemukan pada variabel keliling tubulus antara kelompok tikus dengan terapi ekstrak AI dan kelompok kontrol negatif. Perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok normal dan kontrol negatif menandakan gagalnya induksi perlemakan pada organ ginjal yang mungkin disebabkan duraksi induksi terlalu singkat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi ekstrak AI dan G tidak menunjukkan efek protektif terhadap perlemakan ginjal pada tikus.
ABSTRAK
Modern foods these days often use high fructose sweetener and contain high level of fat which increase risk of metabolic syndrome and cause fat accumulation in organs such as kidney. An extract of Acalypha indica Linn AI was known to have protective effect against cell destruction on organs with fat accumulation such as liver. This research aimed to examine the protective effect of extract from Acalypha indica Linn on rats with fatty kidney. Male Sprague Dawley rats were randomized into five groups. All groups except normal groups were induced with high fructose and fat diets for 4 weeks and then were given aquades, standard medication gemfibrozil G , extract from AI, and combination of both G AI for another 4 weeks according to the group. Variables measured are glomerulus circumference, tubules circumference, and tubules diameter of kidney. Significant difference p 0.05 was found only in tubules circumference between group treated with AI and negative control group. Unsignificant difference between negative control and normal group indicate failure of fatty kidney induction probably caused by duration of induction that was too short. This research concludes that combination of AI and G does not show any protective effect on rat rsquo s fatty kidney.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library