Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohana Shanny
"Kanker payudara merupakan penyakit kanker yang berkembang dari jaringan epitel duktus dan kelenjar susu dalam payudara. Kanker payudara merupakan kanker dengan prevalensi tertinggi di dunia dan telah mengalami kenaikan jumlah kasus yang signifikan (16,6%) per tahun 2020 di Indonesia. Pengobatan dengan kemoterapi telah umum dilakukan namun dilaporkan memiliki banyak efek samping. Oleh karena itu, perlu dilakukan prediksi kemosensitivitas pada pasien sebelum obat diberikan. Prediksi kemosensitivitas dapat dilakukan dengan menggunakan kultur primer metode eksplan sebagai patient-derived model in vitro yang menggunakan sel primer langsung dari pasien dan dapat memprediksi respons klinis terhadap obat. Adanya ekspresi relatif gen c-Myc selaku oncogene addiction gene dapat menjadi biomarker potensial pada kultur eksplan setelah diberi perlakuan Doxorubicin. Pada penelitian ini, ekspresi c-Myc pada jaringan asal dan kultur eksplan serta pada kultur eksplan sebelum dan sesudah perlakuan diukur menggunakan metode semi kuantitatif RT-PCR dengan tahapan isolasi RNA, kuantifikasi, amplifikasi, dan visualisasi dengan elektroforesis. Kultur eksplan yang berhasil ditumbuhkan adalah sampel luminal A dan B. Sampel A menunjukkan migrasi sel hingga konfluensi 50%. Sementara uji viabilitas pada hasil kultur sampel B menunjukkan persentase viabilitas kultur non-treatment 60% dan treatment dosis 0,68 μM 41%. Hasil visualisasi elektroforesis tidak menunjukkan adanya ekspresi c-Myc di seluruh sampel.
......Breast cancer is a malignant tumor formacy on ductus epithelial tissue and mammary gland of the breast. The prevalence number of breast cancer is currently leading among other cancers in the world and significantly increasing especially in Indonesia (16,6% new cases in 2020). Treatment using chemotherapy agents is the most common option for patients but has many side effects. Chemosensitivity prediction using an in vitro model is recommended for more personalized treatment, and can be performed using primary culture (explant method) as an in vitro patient-derived model that uses primary cells directly from the patient and can predict pathological response to chemotherapy agents. c-Myc gene as an oncogene addiction gene can be a potential biomarker of explant cultures after being treated by Doxorubicin. In this study, c-Myc expression in fresh tissue and explant culture, also in culture prior to and after treatment, was measured using a semi quantitative RT-PCR method involving the process of RNA isolation, quantification, amplification, and visualization using electrophoresis. Luminal A and Luminal B samples of explant culture were successfully grown and harvested. A sample showed cell migration up to 50% confluency. Meanwhile, the viability test on the results of the B culture showed the viability percentage of non-treatment culture was 60% and 0,68 μM treatment dose culture 41%. The results of electrophoretic visualization consistently showed downregulation of c-Myc in the form of a very low expression in all samples."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Skolastika Sylvia Cleodora Heryanto
"Kanker kolorektal merupakan keganasan yang terbentuk melalui transformasi sel epitel yang menyusun lapisan mukosa dari bagian kolon dan rektum usus besar. Tingginya angka kasus baru di Indonesia menempatkan kanker kolorektal pada posisi keempat pada tingkatan kasus kanker paling umum di Indonesia. Gen c-MYC merupakan salah satu onkogen dalam tubuh manusia yang berperan penting dalam berbagai proses seluler. Potensi gen c-MYC dalam memicu karsinogenesis timbul ketika gen ini terderegulasi sehingga c-MYC berperan sebagai salah satu kandidat dalam studi ekspresi gen berbasis RNA dalam kasus kanker kolorektal. Molekul RNA berperan penting dalam proses ekspresi gen sehingga kerap digunakan sebagai biomarker dalam mengukur tingkat ekspresi suatu gen yang dapat dikuantifikasi menggunakan metode Reverse Transcription Quantitative Polymerase Chain Reaction (RT-qPCR). Tingkat ekspresi dari gen c-MYC kemudian dihitung berdasarkan nilai cycle threshold (Ct) menggunakan rumus Livak dan dilakukan uji statistik dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Ekspresi gen dikatakan mengalami peningkatan atau upregulation apabila nilai 2-∆∆Ct > 1 sementara ekspresi gen dikatakan mengalami penurunan atau downregulation apabila nilai 2-∆∆Ct < 1. Hasil perhitungan tingkat ekspresi gen c-MYC dari sepuluh pasang sampel yang diperoleh dari sepuluh pasien kanker dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menunjukkan bahwa sebanyak 50% pasien menunjukkan terjadinya upregulation gen c-MYC sedangkan 40% pasien menunjukkan terjadinya downregulation gen c-MYC. Sementara itu, 10% dari pasien tidak menunjukkan adanya ekspresi gen c-MYC. Meski demikian, hasil uji Mann-Whitney menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara ekspresi gen c-MYC pada sampel jaringan normal dan kanker kolorektal yang diduga disebabkan oleh kurangnya sampel yang digunakan dalam penelitian.
......Colorectal cancer is a malignancy developed by cell transformation that occurs on the epithelium cells that forms the lining mucosa of the colon and rectum region of the large intestine. The rising number of new colorectal cancer cases in Indonesia makes it the fourth most common cancer in Indonesia. The c-MYC gene is one of the many oncogenes of the human body that affects cellular processes. Having the potential in inducing carcinogenesis when deregulated, the c-MYC gene is the perfect candidate for RNA-based gene expression study. RNA molecules play a big part on the overall gene expression process. Thus, it is commonly used as a biomarker to quantify gene expression levels using various methods, one of which is the Reverse Transcription Quantitative Polymerase Chain Reaction (RT-qPCR). The expression of the c-MYC gene is calculated with the Livak formula towards the cycle threshold (Ct) value obtained which then the numbers are statistically analyzed using the help of the SPSS software. The gene expression can be considered as upregulated when the 2-∆∆Ct > 1 and can be considered as downregulated when the 2-∆∆Ct < 1. The c-MYC gene expression level result that are obtained from ten pairs of tissue sample from ten cancer patients of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital shows that 50% of the patients experience c-MYC upregulation while 40% of the patients experience downregulation of the c-MYC gene. The last 10% of the patients do not show any expression of the c-MYC gene. Despite the results, according to the statistical Mann-Whitney test, the data obtained does not show any significant difference between the c-MYC gene expression levels on normal and colorectal cancer tissues due to the small number of samples used."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library