Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setijo Bismo
"ABSTRAK
Meningkatnya penggunaan energi dan semakin berkurangnya persediaan energi konvensional telah mendorong para peneliti untuk mencari bentuk energi alternatif lain, dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita. Dengan ketersediaan potensi limbah organik yang berasal dari limbah pertanian, memungkinkan kita untuk mendapatkan sumber energi baru dan energi bersih lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan keberadaan mikroorganisme pengurai bahan atau limbah organik di dalam suatu tangki pencerna kedap oksigen/udara (anaerobic digester) menjadi gas-bio.
Dengan adanya kemungkinan seperti disebutkan di atas, maka yang menjadi kebutuhan utama lainnya adalah suatu digester yang dapat beroperasi dengan baik untuk sustu untuk sustu proses anaerobis. Proses tersebut dapat berlangsung dengan baik apabila kinerja digester gas-bio yang digunakan sesuai dengan kondisi-kondisi alamiah (fisika, kimia dan biologis) yang diperlukan mikroorganisme pembentuk gas-bio.
Pada penelitian yang kami lakukan, digester yang digunakan adalah berdasarkan hasil rancangan sendiri, untuk itu pada tahap awal diperlukan suatu kajian dan evaluasi rancang bangun terhadap digester gas-bio generasi baru tersebut sehingga kinerja peralatan baru tersebut dapat dikenali dengan baik. Disamping itu, kajian dan evaluasi ini dimaksudkan juga untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul pada saat pengoperasian digester dan mencarikan kemungkinan-kemungkinan pemecahan atas permasalahan tersebut.
Dari hasil pengoperasiannya untuk limbah jerami padi, ternyata peralatan baru ini memang sudah mampu menghasilkan gas-bio yang mempunyai kandungan metana sampai sekitar 50 % dengan nilai kalor kurang lebih l5 MJ/M dengan kebutuhan waktu retensi hanya sekitar 17 hari. Namun, dari segi rancang bangun, peralatan ini masih memerlukan penyempurnaan seksama pada bagian-bagian tertentu.
Jika melihat potensi bahan organik dan nilai kalor yang dikandung gas-bio dan juga jika dihubungkan dengan adanya rencana Pemerintah Republik Indonesia untuk mengurangi subsidi terhadap beberapa bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah dan solar, pada PJP II ini, maka peranan gas-bio akan dapat semakin menonjol atau sekurang-kurangnya dapat mempunyai potensi sebagai bahan bakar pengganti pada peralatan-peralatan tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Anggraeni Pratiwi
"Latar Belakang: Siler yang baik adalah yang memiliki tingkat kebocoran mikro yang rendah Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis siler golongan resin SRE dan polidimetilsiloksan generasi baru SPGB
Metode: Tiga puluh dua gigi premolar bawah dibagi dua kelompok sama besar yaitu kelompok SRE dan SPGB Setelah pengisian saluran akar dengan teknik kondensasi lateral sampel diinkubasi 370C 24 jam mahkota dipotong menyisakan bagian akar 15 mm dilapis cat kuku kecuali 1 mm dari apeks lalu direndam dalam tinta India selama 7 X 24 jam Lalu sampel didekalsifikasi dengan asam nitrat 5 didehidrasi berturut turut dengan alkohol 80 90 dan 100 dan dibuat transparan dengan metil salisilat 100 Kedalaman penetrasi tinta dievaluasi dengan mikroskop stereo Skor 1 untuk penetrasi tinta 0 0 5 mm skor 2 untuk penetrasi tinta 0 51 1 mm dan skor 3 untuk penetrasi tinta 1 mm
Hasil: Distribusi proporsi kebocoran terbesar kelompok SRE terdapat pada skor 2 yaitu sebesar 56 3 Sedangkan distribusi proporsi kebocoran terbesar kelompok SPGB terdapat pada skor 1 yaitu sebesar 68 8 Dengan tes Kolmogorov Smirnov terdapat perbedaan bermakna antara kelompok SRE dan SPGB
Kesimpulan: Kebocoran mikro pengisiansaluran akar pada sepertiga apeks dengan siler polidimetilsiloksan generasi baru lebih rendah dibandingkan dengan siler resin epoksi
......Background: An ideal root canal sealer should have good sealing ability The purpose of this study was to analyze the microleakage of obturation using epoxy resin based SRE and new generation polydimethylsiloxane based SPGB as root canal sealer
Methods: Thirty two mandibular first premolars were equally divided into two groups and obturated with lateral condensation technique The sealer used for Group I and Group II were SRE and SPGB respectively After obturation the specimens were incubated 370C 24 h decoronated sealed with nail polish except 1mm from apex immersed in Indian ink for 7 days decalcified with 5 nitric acid solution dehydrated with 80 90 and 100 alcohol consecutively and made transparent by immersing them in 100 methyl salicylate Dye penetration were evaluated under stereomicroscope and givenscore 1 3 Specimen with 0 0 5 mm dye penetration was given score 1 while 0 51 1 mm penetration was given score 2 and 1 mm was given score 3 The results were statistically analyzed with Kolmogorov Smirnov test
Results: The largest proportion distribution in SR group was score 2 56 3 whilst the largest proportion distribution in SPGB group was score 1 68 8 There was a significant difference between the microleakage of epoxy resin based and new generation polydimethylsiloxane based sealer observed from the one third apical leakage
Conclusion: The microleakage of new generation polydimethylsiloxanebasedsealer is lower than epoxy resin based sealer"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
T32929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library