Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesejahteraan karyawan generasi millenial yang berstatus karyawan outsourcing di PT. Suprabakti Mandiri. Penelitian ini menggunakan variabel training dan development untuk menganalisis pengaruh kesejahteraan karyawan generasi millenial. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan kepemimpinan sebagai variabel intervening. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan generasi millenial dan berstatus outsourcing di PT. Suprabakti Mandiri yang telah mengikuti program pelatihan dan pengembangan (training and development). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 150 karyawan dari berbagai jabatan kerja, mulai dari Helper, Teknisi dan lainnya.
Dalam penelitian ini digunakan metode penyebaran kuisioner (tertutup) yaitu dengan memberikan kuesioner kepada seluruh populasi yang berjumlah 150 orang yang terdiri dari karyawan generasi millenial yang berstatus karyawan outsourcing. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner secara online kepada para responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modelling) yang dioperasikan melalui program AMOS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel training tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan, namun variabel development menunjukkan hasil yang signifikan positif terhadap kesejahteraan karyawan. Lebih lanjut, variabel training menunjukkan pengaruh yang signifikan positif terhadap kepemimpinan, sedangkan development tidak berpengaruh signifikan terhadap kepemimpinan karyawan. Di sisi lain, hubungan antara kepemimpinan signifikan positif terhadap kesejahteraan karyawan.

This study aims to analyze the welfare of millennial generation employees who are outsourced employees at PT. Suprabakti Mandiri. This study uses training and development variables to analyze the improvement in the welfare of millennial generation employees. In addition, this study also uses leadership as an intervening variable. The population in this study are millennial generation employees and the status of outsourcing at PT. Suprabakti Mandiri which has participated in training and development programs. The population in this study, moving 150 employees from various positions, ranging from Helper, Technician and others.
In this study, the questionnaire distribution method (closed) was used, namely by giving questionnaires to all 150 accountable participants consisting of millennial generation employees who were outsourced employees. Data were collected using a questionnaire method that is by giving a list of questions or questionnaires to the respondents. Data analysis techniques in this study used SEM (Structural Equation Modeling) analysis which was carried out through the AMOS program.
The results showed that the training variables did not have a significant effect on welfare, but the development of variables showed significant results on employee welfare. Furthermore, the training variable shows a significant positive effect on leadership, while the development does not significantly influence employee leadership. On the other hand, the relationship between leadership is significantly positive on employee welfare.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olla Varalintya Yochanan
"Dengan tingkat kemampuan membeli yang cenderung rendah, meningkatnya harga rumah, sifat konsumtif dan juga keinginan untuk hidup mandiri, generasi millennial abad ke 21 membutuhkan sebuah solusi inovatif. Tiny House telah menjadi alternatif yang efektif untuk gaya hidup yang efisien untuk para millennial. Tiny House mengurangi atau mengecilkan ruangan yang tidak terpakai atau berfungsi supaya dapat menjadi lebih efisien. Rumah ini dapat mengoptimalkan fungsi dari sebuah ruang melalui desain yang cerdas dan dual use.
Dikarenakan oleh ukurannya yang lebih kecil, Tiny House dapat mengurangi biaya perawatan dan operasional. Sehingga, para millennial dapat menghemat uang dan mendapatkan kebebasan finansial. Selain ini, Tiny Living dapat membantu mengubah gaya hidup mereka dengan berbagai cara seperti tidak menjadi konsumtif.
Dalam tulisan ini, 100 millennial Indonesia diminta untuk menginformasikan gaya hidup mereka saat ini, permasalahan dalam rumah mereka dan juga opini mereka terhadap Tiny House melalui kuesioner. Dengan demikian, skripsi ini berfokus pada analisa mengenai apakah gerakan Tiny House dapat diterapkan untuk millenial di Indonesia atau tidak.

With the tendency of low affordability, increasing house prices, consumptive traits and also the desire to live independently, the 21st century millennials are in need of an innovative solution. Tiny Houses have become an effective alternative for an efficient way of living for the millennials. These houses eliminate unused space in order to become more efficient. Tiny Houses are able to fully optimize functionality through ingenuity and dual use designs.
Due to its smaller size, they require less maintenance and operational costs which can help millennials save money and gain financial freedom. In addition to this, "Living Tiny" helps people change their lifestyle in many different ways such as being less consumptive.
In this writing, 100 Indonesian millennials were asked to be informants about their current way of living, housing issues and their thoughts on Tiny Houses through questionnaires. By doing so, this thesis focuses on analyzing whether or not the Tiny House movement is applicable for Indonesia's millennials.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
De Raihan Ramadhan
"Generasi muda menghadapi tantangan finansial yang semakin kompleks di tengah digitalisasi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana literasi keuangan memengaruhi kepuasan finansial, dengan mempertimbangkan peran perencanaan keuangan dan sikap terhadap risiko keuangan. Fokus penelitian diarahkan pada generasi muda, khususnya Generasi Z dan Milenial, yang saat ini menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui survei daring dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap perencanaan keuangan dan sikap terhadap risiko keuangan, yang pada gilirannya berdampak pada kepuasan finansial. Kedua variabel mediasi terbukti memainkan peran penting dalam menjembatani hubungan antara literasi keuangan dan kepuasan finansial. Selain itu, ditemukan bahwa sikap terhadap risiko keuangan juga memoderasi hubungan antara perencanaan keuangan dan kepuasan finansial secara signifikan.
Temuan tambahan dari analisis multigroup (MGA) mengungkap bahwa terdapat perbedaan signifikan pada efek moderasi antara Generasi Z dan Milenial, khususnya dalam hubungan antara perencanaan keuangan dan kepuasan finansial, yang dipengaruhi oleh sikap terhadap risiko keuangan. Efek moderasi lebih kuat ditemukan pada kelompok Milenial. Implikasi praktis dari hasil ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang disesuaikan berdasarkan karakteristik generasi dalam edukasi dan perencanaan keuangan.

Young generations are facing increasingly complex financial challenges amid the digitalization of the economy. This study aims to explore how financial literacy influences financial satisfaction by examining the mediating roles of financial planning and financial risk-taking attitude. The research focuses on young generations, particularly Generation Z and Millennials, who are currently facing significant challenges in managing their personal finances. Using a quantitative approach, data were collected through an online survey and analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) method.
The results indicate that financial literacy has a significant influence on both financial planning and financial risk-taking attitude, which in turn impact financial satisfaction. Both mediating variables were found to play a crucial role in bridging the relationship between financial literacy and financial satisfaction. Moreover, financial risk-taking attitude was also found to significantly moderate the relationship between financial planning and financial satisfaction.
Additional findings from the multigroup analysis (MGA) revealed a significant difference in the moderating effect between Generation Z and Millennials, specifically in the relationship between financial planning and financial satisfaction, influenced by financial risk-taking attitude. The moderating effect was found to be stronger among Millennials. These findings highlight the importance of adopting a generation- specific approach in financial education and planning initiatives.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Fitrotun Nisa
"Tanihub merupakan market place yang khusus menjual produk pertanian. tujuannya adalah untuk memutus rantai distribusi supaya konsumen dapat membeli pangan dengan harga yang murah dan petani tetap mendapatkan untung yang besar. Saat ini akses dan jaringan pasar merupakan masalah utama yang dihadapi mayoritas petani di Indonesia dalam menjual hasil pertanian. pengetahuan pemasaran yang sempit serta rendahnya inovasi kearah pertanian modern menyebabkan usaha tani tidak menguntungkan, Akibatnya petani hidup miskin dan usaha tani semakin ditinggalkan oleh generasi muda. hal ini jika dibiarkan dalam jangka panjang akan menjadi ancaman bagi ketahanan pangan. Karena kedepan pangan diprediksi akan memiliki peran ganda sebagai sumber makanan dan bahan baku energi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh Upah, Kepemilikan lahan, Gengsi dan Tanihub terhadap minat generasi Y bertani dalam penguatan ketahanan pangan. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota HMI cabang Ciputat sebanyak 94 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif statistik dan analisis regresi logistik ordinal. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebanyak 54 orang tertarik mengembangkan pertanian berbasis digital. Hasil analisis regresi logistik ordinal diketahui bahwa Tanihub, Gengsi dan Kepemilikan lahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat bertani. Sedangkan upah tidak berpengaruh terhadap minat generasi Y bertani.

Tanihub is a market place that specifically sells agricultural products. the aim is to break the distribution chain so that consumers can buy food at low prices and farmers still get huge profits. Currently access and market networks are the main problems faced by the majority of farmers in Indonesia in selling agricultural products. Narrow marketing knowledge and low innovation towards modern agriculture have caused farming to be unprofitable. As a result, farmers live in poverty and farming is increasingly abandoned by the younger generation. this if left in the long run will be a threat to food security. Because in the future food is predicted to have a dual role as a source of food and energy raw materials. The purpose of this study was to analyze how the influence of Wages, Land Ownership, Prestige and Tanihub on the interest of generation Y farming in strengthening food security. The sample in this study were 94 members of HMI branch Ciputat. The analysis used in this study is descriptive statistics and ordinal logistic regression analysis. The results of the study revealed that as many as 54 people were interested in developing digital-based agriculture. The results of ordinal logistic regression analysis are known that Tanihub, Prestige and Land Ownership have a significant effect on the interest in farming. Whereas wages do not have a significant effect on the interest of generation Y farming."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library