Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nangkula Utaberta
Abstrak :
Berawal dan sebuah kebutuhan akan ruang terbuka yang Iuas, balk untuk memfasilitasi kegiatan publik yang melibatkan banyak orang maupun karena tingkat kebutnhan ruang yang mengharuskan digunakannya ruang terbuka yang luas, kemudian clikembangkan berbagai teknologi yang dll-cenal sehagai Teknologi Bentang Panjang (Wide Span).
Kita mengenal berbagai teknologi Bentang Panjang diantaranya Space Frame, Trusses, Kabel Baja Kaku (Cable stays), Struktur yang diisi udara (Pneumaffcs), (kabel baja kaku), Permukaan lipat (Folding Piate). Cangkang (Shell) dan Geodesic Domes.
Merupakan suatu hal yang menarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Geodesic Domes, karena kelebihan yang dimilikinya jika dibandingkan system struktur yang lain terutama dalam hal etisiensinya (baik itu biaya maupun penggunaan bahan), bobot yang ringan, flekibilitas tingkat variasi dan kemampuannya untuk melingkupi wilayah yang luas.
Prinsip dasar dari Geodesic Domes adaiah bagaimana mengoptimalkan sebuah usaha yang minimum untuk mendapaykan hasil maksimum dengan energi minimum yang tersedia. Dari sinilah konsep tentang sebuah struklur yang etisien berasal.
Proses perancangan dan konstruksi dari sebuah Geodesic Domes yang ditemukan di Iapangan pada umumnya mengikuti sebuah kaidah tertntu dan tipikal juga dalam upaya mencapai elisiensi yang optimal.
Penerapan sebuah Geodesic Domes di Indonesia ternyata mengharuskan kita untuk memperhitungkan banyak hal terutama masalah cuaca dan temperatur karenanya kualitas pekerja, teknologi pengerjaan, kualitas bahan dan penanganan detail bangunan merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi urgensinya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48457
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agya Sewara Alam
Abstrak :
Telah diketahui dengan baik bahwa simetri azimut hilang untuk lubang hitam yang berotasi, orbit yang terbentuk tidak terbatas hanya pada bidang ekuator. Baru-baru ini ada penelitian tentang orbit sferis non-ekuatorial foton untuk lubang hitam Kerr. Orbit sferis non-ekuatorial merupakan jenis orbit non-ekuatorial yang mungkin dibedakan dengan jari-jari koordinat konstan, seperti yang dibedakan dalam kelas orbit ekuatorial. Orbit ini menandai ambang batas antara orbit non-ekuatorial yang terjun ke bagian dalam lubang hitam dan yang tidak. Ambang orbit memainkan peran penting dalam pemodelan penangkapan foton dan materi, oleh lubang hitam. Dalam tesis ini, kami menyelidiki orbit sferis non-ekuitorial foton di sekitar lubang hitam bermuatan yang berotasi (Kerr-Newman) dan melihat bagaimana distribusi muatan mengubah klasifikasi orbit. Solusi analitik dari persamaan geodesik diturunkan dan beberapa bentuk orbit ditampilkan.
......It is well-known that, since azimuthal symmetry is broken for rotating black hole, the corresponding orbit is not confined to an equatorial plane. Recently there have been studies on the spherical photon orbit for Kerr black hole. Amongst the different types of possible non-equatorial orbits, those with constant coordinate radii are distinguished, just as circular orbits are distinguished in the class of equatorial orbits. Such orbits are known as spherical orbits. This special class of geodesics is obviously simpler to analyse than more general ones. Yet spherical orbits remain astrophysically relevant. For example, they mark the threshold between nonequatorial orbits that plunge into the black hole, and those that do not. Such threshold orbits play an important role in modelling the capture of matter and light by the black hole. In this thesis, we investigate the spherical photon orbits around a rotating charged black hole (Kerr-Newman) and see how the charge alters the classifications of orbits. The analytic solutions of the geodesics equation are derived and several orbital paths are shown.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library