Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoga Devaera
Abstrak :
Bayi baru lahir sering mengalami berbagai prosedur invasif. Nyeri akibat tindakan tersebut dapat dirasakan oleh bayi karena jalur transmisi nyeri telah berfungsi mulai usia gestasi 20-22 minggu. Bayi prematur mungkin merasakan nyeri lebih kuat karena densitas ujung saraf perasa nyeri di kulit Iebih tinggi dibanding bayi yang lebih tua dan kemampuan adaptasi terhadap nyeri baru mulai terbentuk pada usia gestasi 32-36 minggu. Nyeri akan menimbulkan respons fisiologis, perilaku dan biokimiawi.l Hal tersebut menjadi dasar penilaian nyeri (skala nyeri) pada neonatus_3 Nyeri dapat mempengaruhi stabilitas kardiovaskuler dan perubahan tekanan intrakranial. Kedua hal tersebut diduga berhubungan dengan kejadian perdarahan intraventrikuler.3.4 Nyeri juga mempunyai efek jangka panjang. Perubahan ambang nyeri, hiperinervasi pada daerah nyeri, somatisasi dan gangguan perilaku dapat dijumpai pada bayi yang mengalami nyeri berulang. Penanganan nyeri yang tidak adekuat saat prosedur invasif pertama akan menurunkan respons terhadap analgesik dosis biasa yang diberikan pada scat prosedur berikutnya. Penanganan nyeri pada bayi baru lahir masih belum menjadi perhatian. Hal ini disebabkan beberapa hal, diantaranya: ketidakmampuan bayi untuk verbalisasi nyeri, keengganan memakai analgesik karena takut terhadap efek sampingnya, kesalahan menafsirkan ekspresi nyeri pada bayi sebagai ekspresi rasa takut serta perhatian diutamakan untuk menangani penyakit dasarnya. Pencegahan nyeri seharusnya termasuk salah satu tujuan terapi dalam menangani bayi baru lahir. Penanganan nyeri dapat dilakukan melalui intervensi farmakologik dan non-farmakologik. intervensi nonfarmakologik lebih disukai pada prosedur invasif minor karena efek sampingnya minimal. Pemberian larutan sukrosa merupakan suatu jenis intervensi non-farmakologik yang paling banyak diteliti. Mekanisme analgesik larutan ini belum jelas diduga terjadi melalui mekanisme opioid endogen. Suatu meta-analisis menyarankan penggunaan rutin larutan sukrosa sebagai analgesik pada bayi baru lahir yang menjalani prosedur invasif minor. Penelitian lain menunjukkan bahwa larutan manis lain seperti glukosa, fruktosa, aspartam dan sakarin memberikan efek serupa. Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa sukrosa lebih balk daripada glukosa. Larutan glukosa untuk pemakaian intravena merupakan sediaan yang mudah dan mudah didapat di Indonesia. Hingga saat ini belum ada penelitian tentang efek analgesik glukosa oral pada prosedur invasif minor bayi baru lahir di Indonesia. Penelitian ini ditujukan untuk menilai efikasi larutan glukosa oral sebagai analgesik pada bayi barn lahir yang mengalami prosedur invasif minor. RUMUSAN MASALAH Apakah pemberian larutan glukosa 30% per oral dapat memberikan efek analgesik pada bayi baru lahir saat dilakukan prosedur invasif minor?
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Sri Susanti
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramadhan
Abstrak :
ABSTRAK
Infeksi soil-transmitted helminths STH dengan prevalensi terbanyak Ascaris, diketahui dapat menstimulasi aktivasi Th-2 untuk menghasilkan sitokin yang dapat mengaktivasi IgE dan sel T regulator yang menekan inflamasi kronik tubuh. Hal ini diduga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit akibat inflamasi kronik, salah satunya diabetes melitus DM . Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara infeksi STH yang ditandai dengan kehadiran antibodi IgE total dan spesifik dengan parameter metabolik berupa kadar glukosa darah puasa GDP dan setelah tes toleransi glukosa oral TTGO . Partisipan dari penelitian potong lintang cross section ini adalah penduduk berusia 15 tahun ke atas di 3 desa di Nangapanda daerah endemik infeksi STH yang berjumlah 298 partisipan. Kadar antibodi IgE merupakan hasil pengukuran ELISA sedangkan, kadar gula darah yang diukur menggunakan glukometer di darah kapiler merupakan data sekunder penelitian SUGARSPIN. Ditemukan hubungan negatif sangat lemah antara kadar IgE total dengan kadar TTGO rs=-0.197, p=0.001 . Sementara itu, tidak ditemukan hubungan antara kadar IgE total dengan kadar GDP, serta IgE spesifik dengan kadar GDP dan TTGO. Dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar IgE total akan diikuti oleh penurunan kadar TTGO yang menggambarkan toleransi glukosa yang semakin baik.
ABSTRACT
Soil transmitted helminths infection, whichthe most prevalent is Ascaris, is known with its capability to stimulate the activation of Th 2 to produce cytokines which can activate IgE and T reg resulting in suppression of chronic inflammation response. This may reduce the risk of diseases due to chronic inflammation, such as diabetes mellitus DM . Total and Specific Ascaris IgE level together with fasting blood glucose and oral glucose tolerance test level, are used as a study parameter. The aim of the study is to find out the relationship between STH infection, marked by total IgE and IgE specific level, and metabolic parameter, which is fasting blood glucose FBG and blood glucose after oral glucose tolerance test OGTT . Participants from this cross sectional study is population aged 15 years old and above, living in 3 villages in Nangapanda endemic for STH with total population 298. IgE level was the result of ELISA done in Leiden University while the blood glucose level, which is measured by glucometer from capillary blood, is a secondary data from SUGARSPIN study. Very weak negative association was found between total IgE level and OGTT level rs 0.197, dan p 0.001 meanwhile, no other association was found between dependent and independent variables. From this study, it can be concluded that the increased level of total IgE may lower OGTT level, which representate a better blood glucose tolerance.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library