Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwin Arnada
"Novel Taras Bulba ditulis Gogol ketika ia mengerjakan penulisan tentang alam Ukraina. Taras Bulba, merupakan fiksi sejarah yang terangkum dalam buku kumpulan karangan berjudul Mirgorod yang semata-mata diciptakannya karena kecintaan dan kekagumannya akan alam Ukraina, tanah airnya. Kumpulan karangan Mirgorod boleh dikatakan sebagai potret kehidupan pribadi Gogol di tengan masyarakat Valikiye Sorochintky di daerah Ukraina. Masa kanak-kanak dan remajanya dihabiskan di tengah alam Ukraina; hal ini nampaknya mengakibatkan Gogol memiliki perasaan serta kenangan dan kecintaan yang begitu mendalam akan alam Ukraina. Sebagai akibatnya maka lahirlah beberapa novel yang dilatarbelakangi alam kehidupannya di masa lalu. Gogol lahir pada 1 April 1809 di kota Valikiye Sorochintky di daerah Ukraina. la tumbuh dan besar di tengah masyarakat pedesaan; hal ini membuat karya-karyanya senantiasa melukiskan sosok kehidupan dan tradisi masyarakat dimana ia dibesarkan. Konsep realismenya lebih banyak dimungkinkan lahir karena pengaruh kehidupan masyarakat seperti yang dialaminya sejak masa kanak-kanak hingga ia berangkat dewasa. Pada awalnya, alam pemikiran Gogol merupakan perpaduan antara seni dan sejarah; hal ini terlihat ketika ia, pada tahun 1834, mengajar sejarah sastra Rusia di Universitas Petersburg. Perpaduan konsep seni dan sejarah menyebabkan banyak mahasiswanya tidak bisa menangkap dan mencerna ilmu yang diajarkannya. Karena kekecewaan yang begitu mendalam ketika menghadapi kenyataan bahwa konsep yang dirancangnya sedemikian rupa gagal diterima mahasiswanya, maka Gogolpun keluar dari universitas dan bertekad meninggalkan dunia keilmuannya. Ia memilih menjadi sastrawan yang berjuang dengan pena dan ketajaman pikiran. Tekadnya dilukiskan dengan sebaris kalimat yang terasa mempunyai kekuatan; Bidang kata-katalah yang menjadi tempat pengabdianku (Mashinsky, 1980). Sastra klasik Rusia selalu diilhami oleh ide-ide Humanisme. Sebagian besar sastra Rusia abad 19 merupakan satu-satunya cara yang legal untuk protes terhadap kekuasaan tirani dari golongan pemilik tanah. Vissarion Belinsky, kritikus yang juga demokrat besar, mencatat bahwa masyarakat Rusia menganggap para penulisnya sebagai satu satunya pemimpin, pelindung, dan penyelamat mereka dari otokrasi Rusia....(ibid, 1980). Tradisi satire Rusia diwariskan dari tiap generasi penulis Rusia ke generasi berikutnya; berawal dari Kantemir ke Fonvizin, kemudian diteruskan oleh Gribayedov dan Gogol. Gogol menciptakan jenis dengan isi baru dan memberinya kedalaman yang belum pernah ada dengan gayanya yang artistik. Tulisannya menandai suatu perkembangan baru. Kritik Realisme, sebuah ragam kesusastraan yang menyatakan protes dari sebagian besar masyarakat Rusia terhadap ketidakpastian dan kepincangan sosial. Karya-karya Gogol berlangsung pada tahun 1830 sampai 1840. Gaya penulisannya yang serius, kritis, tetapi mengandung humor memiliki daya refleksi yang amat besar. Ia menunjukkan kepada semua golongan masyarakat tentang kenyataan dan kemungkinan yang jauh lebih baik. Dengan munculnya Gogol, sastra Rusia mendapat seorang pewaris dan penerus Pushkin, penulis terbesarnya. Namun Gogol meneruskan Pushkin dengan gayanya sendiri. Pushkin merangkum semua aspek kehidupan manusia, sedangkan dunia fiksi Gogol tidak seuniversal dan mencakup semuanya seperti Pushkin. Realisme Gogol diilhami oleh analisis yang berani terhadap fenomena sosial pada masa hidupnya. Gogol berusaha mengungkapkan segala yang ideal lewat protes terhadap fakta mengerikan yang ia lihat di sekitarnya. Karyanya didominasi oleh semangat penyangkalan (ibid. 1980."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Juliantis
"Skripsi ini membahas novel Мёртвые Души/Myortvie Dusi/Jiwa-Jiwa Mati karya Nikolai Vasilievich Gogol. Di dalam skripsi ini, pembahasan difokuskan pada hasrat menjadi (narsisistik) dan hasrat memiliki (anaklitik) dari Gogol selaku pengarang yang termanifestasikan dalam novel ini. Kedua bentuk hasrat tersebut dianalisis dengan menggunakan teori tokoh-penokohan, sosiologi sastra, dan Psikoanalisis Jacques Lacan. Adapun metode yang digunakan yaitu deskriptif analitis dengan mekanisme penanda utama dan rangkaian penanda untuk menelusuri hasrat Gogol dalam novel Мёртвые Души/Myortvie Dusi/Jiwa-Jiwa Mati. Analisis dari novel ini menemukan bahwa hasrat menjadi juru tulis dan moralis agama seolah membuat Gogol dapat diakui eksistensinya oleh otoritas simbolik dan dapat terhindar dari ketakutannya. Adapun hasrat memiliki pasangan hidup dan mendapatkan kesejahteraan melalui materi merupakan pemenuhan kepuasan internal Gogol dan mendapat kemakmuran atas tuntutan sosial yang mengagungkan materi sebagai indikator kesejahteraan.
......This thesis dicusses the novel Мёртвые Души/Myortvie Dusi/Dead Souls, written by Nikolai Vasilievich Gogol. Within this thesis, the discussion focused on Gogol's being desire (narcissistic) and having desire (Anaclitic) which manifested in this novel. Those two form of desires was analyzed by using theory of characters, sociology of literature, and Psychoanalysis Jacques Lacan. The method used is known as the 'descriptive analytical method' and using the mechanism of master signifiers and also signifying chains to unravel Gogol's desire in the novel Мёртвые Души/Myortvie Dusi/Dead Souls. The analysis of this novel reveals that being desire as a clerk and religious moralist would make Gogol's existence avowed by the authority of symbolic and could stay away from his anxiety. Having desire for a soulmate and gaining materialistic properous life was a fulfillment of Gogol's internal satisfaction together with gaining prosperity from social demand which glorify materialistic thing as a indicator of prosperous life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gogol, Nikolai Vasilevich, 1809-1852
"Buku ini merupakan novel karya Nikolai Gogol yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Andrew R. MacAndrew dengan judul Dead Souls."
New York: The New American Library of World of World Literature, 1961
891.73 GOG d t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
J. Kent, Leonard
"Buku ini berisi artikel yang ditulis oleh Leonard J. Kent mengenai figur Gogol dan Dostoyevsky."
Paris: Mouton, 1969
891.73 KEN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Bagas.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Bagas.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Banggas
"Nikolai Vasilievich Gogol, merupakan salah seorang sastrawan Rusia yang berperan penting dalam meletakkan era keemasan kesusastraan Rusia pads abad ke sembilan belas. Salah satu keunggulan Gogol adalah dengan memunculkan gaya penulisan sastra baru di Rusia, yang dikenal dengan realisme kritis. Realisme kritis disini berarti bahwa realitas yang' harus ditampilkan adalah realitas yang buruk-buruk atau yang bersifat negatif saja, dengan asumsi bahwa orang yang melihat keburukan tersebut menjadi sadar dan kembali pada fitrahnya sebagai manusia. Dad pemahaman ini, muncul suatu permasalahan, bagaimana realisme kritis ini dituangkan Gogol dalam Revi2or, Shinyel, dun Myortvye Dushi.Berangkat dari permsalahan sebagaimana dijabarkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan konsep realisme kritis, melalui tokoh dan penokohandalam karya Revisor, Shinyel, dun Myortvye Dushi. tJntuk mencapai tujuan penelitian ini, maka digunakan metode intrinsik, artinya melihat hal-hal yang membangun karya sastra tersebut dari dalam; dan metode ekstrinsik, yang berarti, melihat hal-hal yang mempengaruhi penciptaan karya tersebut dari luar. Berdasarkan analisis tokoh dan penokohan terhadap karya Revi_-or, Shinyel, dan Myortvye Dushi, maka didapati suatu hasil bahwa ketiga karya ini merupakan karya realisme kritis. Kritik social yang ditampilkan secara humor-ironi, menjadi tidak terasa menghujam karena dibungkus dalam kemasan humor. Konflik yang terjadi antar tokoh, ditandai oleh timbulnya dehumanisasi dan desosialisasi, yang pads gilirannya menghasilkan suatu kondisi, dimana individu berorientasi terhadap pengagungan materi semata. Dengan kata lain, telah terjadi depersonalisasi, yaitu manusia pribadi kehilangan dirinya yang sesungguhnya. Penggambaran karakteristik masyarakat Rusia yang tertuang dalam bentuk tatanan masyarakat sosialisme ash Rusia (obshchina) yang menekankan kehidupan komunal, keakraban terhadap kebersamaan (obshestvo), dan sifat-sifat kesederhanaan, kejujuran (narodnicestvo) dan bukan sifat-sifat religiusitas (sveti lyudi) telah sirna diterjang kuasa materi yang semakin meraja lela."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T39948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlailani
"Myortvie Dushi karya Nikolai V Gogol adalah novel komedi satiris hasil karya seorang pengarang yang realis. Novel ini dianalisis dari sisi tokoh dan penokohannya, karena kedua faktor inilah yang dianggap sebagai yang paling menonjol. Chichikov sebagai tokoh utama dan tokoh-tokoh bawahan lainnya didiskripsikan sebagai tokoh-tokoh yang mewakili jamannya. Karakteristik yang ditampilkan Gogol melalui tokoh-tokohnya itu adalah simbol dari kebobrokan masyarakat Rusia pada waktu itu. Analisis penokohan yang terdiri dari asal-asul, keadaan lahiriah dan perkembangan watak merupakan suatu formulasi terpadu yang pada akhirnya memberikan gambaran kepada kita seorang tokoh yang utuh dan menyeluruh. Myortvie Dushi adalah salah Satu karya Masterpiece Nikolai V Gogol, disamping Revizor. Dalam karyanya ini, secara eksplisit Gogol menghadirkan tema sentral yang mewakili jaman_nya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Driessen, F. C
Paris: Mouton, 1965
891.733 DRI g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunka Da Ferry
"Sebagai reaksi atas adanya aliran Romantisme, di dalam kesusastraan berkembang sebuah aliran baru, yakni Realisme. Aliran ini pertama kali berkembang di Eropa Barat. Ia menolak mimpi-mimpi, serta angan-angan kebesaran di masa datang seperti yang terdapat pada aliran Romantisme. Bagi penganut aliran yang berkembang pada awal abad ke 19 ini, penyajian yang nyata adalah yang Paling penting, bukannya angan-angan. Penggambaran kehidupan yang rill adalah tujuan utamanya, karena bagi mereka manusia hidup bukan hanya untuk bermimpi dan berangan-angan, tapi untuk berusaha dan berbuat sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang ada. Di Rusia,aliran Realisme ini baru berkembang dan mempengaruhi karya sastra sekitar tahun 1820-an. Salah seorang pelopor yang mengembangkan aliran ini di Rusiaadalah Nikolay Vasielevich Gogol (1809-852). Ia mengem_bangkan aliran ini, karena melihat bahwa norma etika yang baik hanya dapat dijelaskan melalui penggambaran secara vulgar figur manusia yang picik, buruk, dan lemah pada pembacanya.
Nuansa Realis pada karya-karya Gogol amat menonjol pada paruh kedua periode kepengarangannya (Periode St Peterseburg, 1336-1852), meskipun secara tidak disadarinya pada periode sebelumnya, karya-_karyanya sudah cenderung Realis (sebagai contoh pada karyanya yang berjudul Wecera Na Hutore 61iz Dikanki / Senja Hari di dekat Desa Dikakanka , yang rnenggambarkan secara baik nuansa daerah pedesaan di Ukraina). Sebagai salah seorang pelopor Aliran Realis di Rusia, dalam karya-karyanya, Gogol tidak hanya mengang_kat masalah kenyataan semata, tapi juga memberikan pemikiran yang kritis terhadap masalah-masalah tersebut. Inilah yang menjadi ciri khas dari karya-karyanya, sehingga tidak berkelebihan jika kritikus sastra Rusia mengangapnya sebagai tokoh Realisme Rusia yang kritis Menurut Belinsky, Gogol adalah seorang Realis yang menggambarkan kemunduran kehidupan sosial dan politis masyarakat Rusia, dan merupakan penemu dan inspirator dari gerakan Realis Rusia. Karya-karyanya yang berisi masalah-masalah tersebut bisa kita lihat antara lain pada : Revizor (Inspek_tur Jenderal), SinYel (Baju mantel), dan Myertvie Dyushi (Jiwa-jiwa Mati). Karya-karya tersebut memperlihatkan berbagai tokoh yang penuh dengan perasaan kecur_angan, kebodohan bahkan terlalu berlebihan. Lewat karya_karyanya itu, Gogol kemudian dikenal sebagai kritikus satire.
Gogol menganggap masyarakat Rusia telah terkikis, bahkan terasing dari kebudayaannya sendiri, meski is sangat yakin pula akan keistimewaan dan kelebihan dari bangsanya itu. Salah satu yang menjadi keinginan Gogol adalah mengangkat masalah kemerosotan moral (dekadensi moral) yang terjadi pada masyarakat Rusia waktu itu latar belakang kehidupannya yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat kelas bawah, membekali dirinya untuk mengang_kat berbagai masalah moral masyarakat Rusia yang dianggapnyanya sudah demikian buruk. Untuk menggambarkan masalah tersebut, Gogol banyak menghadirkan tokoh-tokoh yang berwatak dan perilaku picik, licik, bodoh dan sok tahu. Watak yang demikian menurutnya, disebabkan oleh adanya kemerosotan moral dart etika yang terjadi pada masyarakat Rusia pada masa itu. Dalam tulisan-tiulisannya, Gogol seakan-akan mengejek kekurangan orang lain, meski ia menyadari bahwa terkadang ia pun melakukan hal yang sama seperti mereka.
Kritikan-kritikan tajam yang serjng dilontarkan Gogol itu, membuat dirinya terkenal di mata masyarakat Rusia, tapi berbahaya bagi birokrat-birokrat istana. Salah satu contoh karya Gogol yang banyak berisi kritikan, dapat kita lihat pada karyanya yang berjudul Myertvie Dyushi (Jiwa-Jiwa Mati). Karya yang menceritakan perjalanan seorang pemuda yang bersama Chicikov itu, banyak berisi sindiran-sindiran terhadap kehidupan sosial masyarakat Rusia pada masa itu. Dan Chicikov yang dalam petualangannya membeli jiwa-jiwa mati itu, banyak menemui orang-orang terpandang yang bisa dikelabuinya. Setiap orang berusaha untuk memanfaatkan kelemahan orang lain, dan ini sesuai dengan kenyataan masyarakat Rusia pada masa itu. Materi seakan menjadi ukuran yang mutlak, dan nilai kemanusiaan tersingkirkan karenanya. Karyanya yang mempunyai nuansa seperti karya terakhirnya tersebut, salah satunya adalah Zapiski Sumasshedshewo (Catatan Orang Gila). Karya yang berbentuk cerita pendek ini, diterbitkan bersama dengan dua buah cerita pendek lainnya, yakni : Nyevsky Praspyek (Jalan-Nyevsky), dan Potryet (Potret). Dalam Catatan Orang Gila. Gogol menghadirkan seorang tokoh pegawai rendah yang patah hati karena cintanya terhadap puteri atasannya bertepuk sebelah tangan. Sang tokoh gemar menca_tat segala pengalaman hidupnya dalam sebuah buku harian. Sebagai akibat cinta yang tak terbalaskan, menyebabkan jiwanya menjadi terganggu, dan secara perlahan akhirnya menjadi gila. Sepintas karya tersebut hampir menyerupai tulisan seorang gila, tidak berkelebihan bila Harskin menganggapnya sebagai sebuah studi klinis tentang perkembangan penyakit jiwa.
Dari catatan-catatan yang ditulis oleh sang tokoh dalam Catatan Harian Orang Gila, terlihat bahwa Gogol usaha menghadirkan seorang tokoh yang babas berfikir tanpa harus takut bahwa pemikiran-pemikirannya tidak sesuai dengan pemikiran orang banyak. Dengan menghadirkan tokoh yang terganggu kejiwaannya itu, Gogol dapat mewakilkan segala luapan mimpi dan keinginan perasaan yang tertekan, yang mungkin bagi orang lain dianggap sebagai sesuatu yang tidak wajar. Tokoh 'Aku' tidak dapat hidup dalam dua dunia yang dilematis (antara dunia mimpi dan kenyataan), dan akhirnya memilih hidup dalam salah satu dunia tersebut. yaitu dunia mimpi. Dan dapat dikatakan bahwa Catatan Orang Gila merupakan karya yang mengangkat masalah mimpi dan kenyatan hidup, antara kewajaran dan ketidakwajaran. Di dalam dalam penyajian cerita Catatan Orang Gila ( Zapiski Sumasshedshewo) ini, Gogol memilih suatu bentuk baru yang belum pernah ia garap sebelumnya, yaitu bentuk Epistalar (bentuk rangkaian surat menyurat). Bentuk ini memungkinkan seorang pengarang menyajikan ceritanya dari berbagai sudut pandang, tanpa harus menampilkan dirinya sendiri di dalam cerita tersebut.
Di dalam cerita Catatan Orang Gila (Zapiski Sumasshed-sewo), Gogol banyak menampilkan sudut pandang tokoh 'Aku' terhadap masyarakat sekitarnya, dan ia sendiri seakan-akan ingin bebas bersembunyi di dalam ceritanya tersebut. Bentuk Epistolar ini kemudian juga mempengaru_hi Dostayevsky (Catatan Dari. Bawah Tanah / Zapiski iz Podpoliya), don Turgenev (Catatan Seorang Pemburu / Zapiski)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S15062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>