Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arya Wikutama
Abstrak :
ABSTRAK
Industri perbankan di suatu negara tentu sangat berkaitan dengan perekonomian di negara tersebut. Jika perekonomian suatu negara sedang berkembang, maka industri perbankan juga dapat tumbuh berkembang. Namun sebaliknya jika perekonomian sedang mengalami krisis, maka hal ini dapat pula berdampak kepada industri perbankan. Sebagai contoh, krisis yang terjadi di tahun 1997 membawa dampak negatif bagi industri perbankan nasional, antara lain ditandai dengan terkikisnya permodalan bank, meningkatnya Non Performing Loan (NPL), dan penutupan sejumlah bank. Oleh karena itulah bank harus memperhatikan perubahan ekonomi sebelum memberikan kredit agar kredit yang diberikan tidak menjadi macet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perubahan variabelvariabel makroekonomi terhadap kualitas kredit khususnya kredit bermasalah Bank Pembangunan Daerah berdasarkan data historis periode Maret 2003 - Desember 2009. Variabel-variabel makroekonomi yang diuji meliputi tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel (pool regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kredit bermasalah Bank Pembangunan Daerah karena variabel inflasi yang digunakan adalah makro sedangkan variabel NPL yang digunakan hanya NPL BPD sehingga ada faktor-faktor lain yang berpengaruh, sedangkan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh karena jumlah kredit yang diberikan BPD dalam nominal dollar sangat kecil jumlahnya. Sedangkan untuk variabel tingkat suku bunga SBI memiliki hubungan yang signifikan terhadap kredit bermasalah Bank Pembangunan Daerah.
ABSTRACT
Banking industry in a country is closely linked with the country's economy. If a country's economy is growing, the banking industry can also grow. But on the contrary, if the economy is experiencing a crisis, then this may also affect the banking industry. For example, the crisis that occurred in 1997 affecting the national banking industry, such as the erosion of bank capital, increasing Non Performing Loan (NPL), and closure of some banks. Hence, banks should pay attention to economic change otherwise their credit loans will become not performed. The objective of this research is to find out the relationship between changes of macroeconomics variables to quality of credit, especially non performing loan of regional development banks, based on historical data March 2003 until Desember 2009. In this research, the Macroeconomics variables include: inflation rate, government interest rate, and the exchange rate. This research uses regression analysis of panel data (pool regression method). The results shows that changes in the rate of inflation and exchange rate have no significant relationship to the nonperforming loans of Regional Development Banks because of the inflation variable that used is macro variable while the NPL variable only NPL of BPD so that there are some other factors that influence this research, while the rupiah exchange rate have no significant relationship because of the total loans of BPD in dollar amount is very little. While for the variable interest rate of SBI have a significant relationship to the NPL of Regional Development Banks.
2010
T27766
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library