Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Azhra Latifa
"Tesis ini membahas pengaruh temperatur dan pembebanan terhadap sifat mekanis beton aspal campuran panas gradasi agregat menerus AC-WC dan senjang HRS. Dilakukan pengujian menggunakan Umatta serta Wheel Tracking Device. Data diolah dengan faktorial desain analisis.
Kesimpulan: Kedua macam gradasi, variasi temperatur serta pembebanan berpengaruh signifikan terhadap regangan tarik, tegangan tarik, modulus resilien, stabilitas dinamis, nilai serta laju deformasi permanen dalam merespon variasi pembebanan dan temperatur, namun HRS lebih kuat dari AC-WC.

This thesis discusses the temperature and loading's influence on the hot mix asphaltic concrete's mechanical properties AC-WC dense graded and the HRS aggregate's gap. The test is done using UMATTA and Wheel Tracking Device. The data is analyzed using factorial design analysis.
Conclusions: Both kinds of gradation, temperature and loading variation have significant effect on strain tensile, tensile strength, modulus resilient, dynamic stability, the rate of permanent deformation and deformation value. Both types of aggregate gradation show the same pattern and tendency to respond the loading and temperature variation, but HRS is stronger.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30802
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arris Maulana
"Penelitian ini bertujuan membandingkan nilai kuat tekan beton rata-rata yang diperoleh dari berbagai kombinasi gradasi agregat kasar yang dipilih pada suatu campuran beton termasuk kombinasi gradasi agregat kasar menurut SK.SNI-TI5-1990-03 dengan terfebih dahufu mencari nifai Kepadatan (Density) tertinggi serta menghubungkannya dengan Persentase Kandungan Pori (Void) dari kombinasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan pada bulan: September 2000 sampai dengan Nopember 2000 di laboratorium bahan beton Teknik Sipil FTUI - Depok. Penelitian terdiri atas 4 tahapan pokok penelitian, yakni: (1) Menentukan kombinasi gradasi agregat kasar dengan bantuan diagram segitiga butiran, (2) Menguji kepadatan dan kandungan pori dari setiap kombinasi yang didapat. (3) Membuat benda uji silinder beton berdiameter 150 nun tinggi 300 mm dari campuran beton dengan tiga kombinasi gradasi agregat kasar terpadat termasuk satu kombinasi gradasi berdasarkan SK.SNI-T15-1990-03, (4) Menguji kuat tekan Benda uji tersebut untuk umur 7, 14 dan 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan terbalik yang sangat kuat antara nilai kepadatan dan persentase kandungan pori dari seluruh kombinasi gradasi agregat kasar, hat ini diperoleh berdasarkan uji korefasi ""Pearson"" antara nikai kepadatan dan kandungan pori tersebut dengan nilai koefisien korelasi -0.965 pada taraf signifikan (a) = 0.01. Dari hasil uji kepadatan dan kandungan pon yang dilakukan, dipilih tiga kombinasi gradasi agregat kasar yang mempunyai nilai kepadatan tertinggi, yakni: { 1) kelompok sampel ""'A"" dengan kombinasi 20 % ukuran butir 5- 10 mm, 40 % ukuran butir 10-20 mm dan 40 % ukuran butir 20-30 mm, (2) kelompok sampel ""B"" dengan kombinasi 20 % ukuran butir 5-10 mm, 20 % ukuran butir 10-20 mm dan 60 % ukuran butir 20-30 mm, (3) kelompok sampel "C" dengan kombinasi 20 % ukuran butir 5-10 mm, 23 % ukuran butir 10-20 mm dan 57 % ukuran butir 20-30 mm. Hasil pengujian kuat tekan beton memperlihatkan bahwa campuran beton yang menggunakan kombinasi gradasi agregat kasar kelompok sampel "B" menghasilkan nilai rata-rata kuat tekan beton yang paling tinggi (fb 352 Kg l c , ' )jika dibandingkan nilai rata-rata kuat tekan beton untuk eampuran beton yang menggunakan kombinasi gradasi kelompok.sampel "A" (fb 332 Kg 1 Cm ') dan kelompok sampel ""C"" (f, 345 Kg ! Cm }? Untuk pengujian persyaratan rata-rata analisis dilakukan dengan pengujian normalitas dan pengujian homogenitas. Pengujian normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai asymp. sig = 0,646; 01,951 ; 0,307. Karena niW asymp. sig. > 0,01 maka kedua data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel-sampel yang diuji mempunyai varians yang sama. Dari basil uji ini diperoleh nilai probabilitas = 0,022 X0,01 , maka dapat dikatakan kelompok sampel tersebut homogenlidentik. Berdasarkan pengujian persyaratan rata-rata anal isis, maka pengujian dapat dilanjutkan dengan uji anava satu arah (oneway Anova) untuk meiihat perbedaan rata-rata nilai kuat tekan antara masing-masing kombinasi yang diteliti. Dari hash uji anava ini diperoleh nilai Fj jw,8 = 11,076 > 3,205 (Flak, ) maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kuat tekan dari tiga kelompok sampel tersebut berbeda nyata. Dan untuk melihat perbedaan yang cukup signifikan antara ketiga kelompok sampel maka digunakan uji Homogeneous Subsets, dari hasil uji ini terlihat bahwa kelompok sampel "A" mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dengan kelompok sampel "B" dan "C" namun kelompok sampel "B" tidak cukup signifikan (tidak jauh berbeda) dengan kelompok sampel "C"."
2000
S35608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hizkia Adhikaratma
"Permukaan jalan yang basah dan licin akibat hujan dapat memengaruhi tahanan kekesatan (skid resistance) jalan tersebut sehingga dapat membahayakan pengendara karena ban roda kendaraan dapat tergelincir. Bagian aspal beton yang bergesekan langsung dengan ban roda kendaraan adalah lapis aus permukaan (AC-WC). Salah satu sifat campuran aspal berdasarkan pengujian Marshall yakni rongga terisi aspal (VFA). Penelitian ini mengkaji VFA pada AC-WC dengan perubahan gradasi agregat, suhu pencampuran, dan suhu pemadatan terhadap nilai skid resistance. Salah satu material yang digunakan adalah Asbuton. Asbuton merupakan aspal alam yang berasal dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Asbuton dimodifikasi dengan bahan pelunak (oli bekas) dan dicampur dengan aspal minyak. Gradasi agregat yang digunakan, yaitu gradasi agregat AC-WC batas bawah (G1) dan batas atas (G2). Suhu pencampuran dan pemadatan yang digunakan, yaitu suhu panas (HMA) dan suhu hangat (WMA). Terdapat empat spesifikasi campuran, yaitu G1-HMA, G1-WMA, G2-HMA, dan G2-WMA. Kadar aspal terbaik untuk G1-HMA dan G1-WMA sebesar 6,5%, sedangkan untuk G2-HMA dan G2-WMA sebesar 9%. Pengujian skid resistance menggunakan alat British Pendulum Tester. Berubahnya suhu pencampuran dan pemadatan dari panas ke hangat pada gradasi batas bawah membuat nilai skid resistance semakin turun, tetapi VFA semakin naik. Pada gradasi batas atas, nilai skid resistance dan VFA semakin turun.

The wet road surface due to rain can affect the skid resistance ability. It can endanger driver because vehicle tires can slip. The asphalt-concrete part that rubs directly againts vehicle tires is Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). One of the characteristics of AC-WC based on Marshall test is Voids Filled with Asphalt (VFA). This research analyzes the VFA in mixture with changes of aggregate gradation, mixing and compaction temperature to skid resistance value. One of the materials used is Buton asphalt (Asbuton) which from Buton Island, Indonesia. Asbuton was modified with used vehicle oil and mixed with oil asphalt. Types of aggregat gradation used are lower limit (G1) and upper limit gradation (G2). Types of mixing and compaction temperature used are Hot (HMA) and Warm (WMA). There are four mixture specifications, namely G1-HMA, G1-WMA, G2-HMA, and G2-WMA. The best asphalt content for G1-HMA and G1-WMA is 6,5%, while for G2-HMA and G2-WMA is 9%. The skid resistance test that using British Pendulum Tester. The change in mixing and compaction temperature from HMA to WMA at the lower limit gradation makes the skid resistance value decrease, but VFA increases. At the upper limit gradation, the skid resistance value and VFA decreases."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library