Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azizah Ashri Muflihah
"Latar Belakang : Praktik kedokteran gigi ternyata memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitar. Saat ini sudah ada konsep praktik kedokteran gigi yang lebih ramah lingkungan yaitu green dentistry. Belum terdapat studi yang memberikan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan dokter gigi di Jakarta untuk mengadopsi konsep green dentistry. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan dokter gigi di Jakarta dalam mengadopsi konsep green dentistry dalam praktik sehari-hari. Metode : Penelitian ini merupakan studi cross sectional menggunakan teknik proportional quota sampling. Dokter gigi dari 5 wilayah di DKI Jakarta berpartisipasi dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan kuesioner penelitian yang terbagi menjadi beberapa domain yaitu kesediaan, kategori pengadopsi, pengetahuan, sikap, praktik, serta faktor adopsi inovasi. Hubungan antarvariabel dianalisis menggunakan uji beda proporsi chi square, continuity correction test, fisher’s exact test serta uji korelasi spearman’s rho dan kendall’s tau b pada perangkat lunak IBM SPSS Statistik. Hasil Penelitian : Jumlah responden penelitian ini mencapai 210 dokter gigi di Jakarta. Terdapat 54,3% responden yang belum pernah mendengar istilah green dentistry dan hanya 2,9% yang sudah mengikuti pelatihan. Berdasarkan kategorisasi dokter gigi di Jakarta menurut teori difusi inovasi, terdapat 1% kelompok inovator, 28% pengadopsi awal, 44,3% mayoritas awal, 20,5% mayoritas akhir, dan 6.2% laggards. 75.2% dokter gigi telah memiliki pengetahuan yang tinggi, 54,3% sikap positif, dan 35,7% responden cukup mempraktikkan konsep green dentistry. Kesimpulan : Tidak ada hubungan karakteristik responden dengan kesediaan kecuali persepsi (mendengar istilah). Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan, praktik, dan faktor adopsi inovasi dengan kesediaan. Terdapat hubungan antara kategori pengadopsi dan sikap dengan kesediaan. Terdapat hubungan antara faktor pengaruh adopsi inovasi dengan praktik serta hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik dokter gigi di Jakarta tentang konsep green dentistry.
......Backgrounds: Dental practice has a negative impact on the surrounding environment. Currently, there is a concept of dental practice that is more environmentally friendly, namely green dentistry. There are no studies that provide an overview of the factors affecting willingness of dentists in Jakarta to adopt the concept of green dentistry. Objective: This study aims to describe the factors affecting willingness of dentists in Jakarta to adopt the concept of green dentistry in daily practice. Methods: This research is a cross sectional study using proportional quota sampling technique. Dentists from 5 regions in DKI Jakarta participated in this study. Researcher used a research questionnaire which was divided into several domains, namely willingness, adopter categories, knowledge, attitudes, practices, and innovation adoption factors. The relationship between variables was analyzed using the chi square difference test, continuity correction test, fisher's exact test and spearman's rho and kendall's tau b correlation tests on IBM SPSS Statistics software. Results: The number of respondents in this study reached 210 dentists in Jakarta. There were 54.3% of respondents who had never heard the term green dentistry and only 2.9% who had attended training. Based on the categorization of dentists in Jakarta according to the theory of diffusion of innovation, there are 1% innovator group, 28% early adopters, 44.3% early majority, 20.5% late majority, and 6.2% laggards. 75.2% of dentists already have high knowledge of dentistry, 54.3% had a positive attitude, and 35.7% of respondents moderately practiced the concept of green dentistry. Conclusion: There is no relationship between respondent characteristics and willingness except perception (hearing the term). There is no relationship between the level of knowledge, practice, and innovation adoption factors with willingness. There is a relationship between adopter category and attitude with willingness. There is a relationship between the innovation adoption factors and practice and there is relationship between knowledge, attitude, and practice of dentists in Jakarta about the concept of green dentistry."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhil Witjaksana
"Latar Belakang: Kontribusi tiap individu sangat penting dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia pekerjaan termasuk dokter gigi. Tingkat kesadaran mengenai lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan pada mahasiswa kedokteran gigi dan dokter gigi perlu diketahui. Tujuan: Mengembangkan alat ukur kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan yang valid dan reliabel dan mengetahui tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan pada mahasiswa program sarjana, profesi dan spesialis FKG UI. Metode: Pengembangan alat ukur untuk mengetahui tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan tingkat kesadaran praktik kedokteran gigi ramah lingkungan dilakukan menggunakan alat ukur serupa berbahasa Inggris yang dimodifikasi ke Bahasa Indonesia. Uji reliabilitas dan validitas data penelitian tingkat kesadaran dilakukan pada responden yang merupakan mahasiswa sarjana, profesi dan spesialis di FKG UI tahun ajaran 2019/2020. Desain penelitian adalah studi potong lintang dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Hasil: Uji validitas dan reliabilitas pada kedua alat ukur yaitu kuesioner tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan dapat dipercaya dan dapat digunakan pada penelitian ini. Total responden pada penelitian ini adalah 457 orang dengan tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan pada mahasiswa FKGUI adalah ‘sedang’ pada semua tingkat pendidikan dan jenis kelamin. Kesadaran rendah ditemukan pada kegiatan praktek mengompos sisa makanan menjadi pupuk. Responden merasa sulit untuk mengubah praktik saat ini menjadi praktik kedokteran gigi yang ramah lingkungan karena merasa sulit untuk mencari produk-produk kedokteran gigi yang ramah lingkungan serta menggantikan alat sekali pakai dengan alat yang reusable. Kesimpulan: Kedua alat ukur yang dihasilkan dapat mengukur tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan tingkat kesadaran praktik kedokteran gigi ramah lingkungan. Tingkat kesadaran ‘sedang’ pada mahasiswa FKGUI ini perlu ditingkatkan agar tercipta perilaku yang ramah lingkungan.
......Background: Participation of every person is very important to maintain environmental sustainability, either in the daily life and the work environment, including dentistry. It is important to know the level of environment and green dentistry awareness among dentistry students and dentists. Purpose: To develop a valid and reliable measuring tool for environment and green dentistry awareness and to investigate the level environmental and green dentistry awareness among undergraduate, professional and specialist Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia students. Method: The development of measuring instruments to determine the level of environmental and green dentistry awareness was carried out using a similar instrument in English which was modified to Bahasa Indonesia. The reliability and validity test of the level of awareness research data were carried out on respondents who were undergraduate, professional and specialist students at Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia (FKG UI) in the 2019/2020 academic year. The research design was a cross-sectional study using purposive sampling method. Results: The validity and reliability tests on the two measuring instruments, namely the questionnaire on the level of environmental and green dentistry awareness, are reliable and can be used in this study. The total respondents in this study were 457 people with a level of environmental and green dentistry awareness among FKG UI students who were "moderate" at all levels of education and gender. Low awareness was found in the practice of composting food scraps into fertilizer. Respondents found it difficult to change current practices into environmentally friendly dental practices because they found it difficult to find dentistry products that were environmentally friendly and replace disposable tools with reusable tools. Conclusion: The two measuring instruments produced can measure the level of environmental and green dentistry awareness. The level of 'moderate' awareness among FKGUI students needs to be improved in order to create environmentally friendly behavior"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library