Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Valdano T.
"Dewasa ini, otentikasi berbasis password telah digunakan berbagai situs penyedia layanan berbasis web. Hal ini disebabkan kemudahan yang diberikan layanan Single Sign On (SSO) untuk memberikan akses ke berbagai aplikasi web melalui satu kali otentikasi password. Namun, layanan SSO memiliki kerentanan terhadap serangan password guessing, terutama serangan brute force dan dictionary attack. Penerapan protokol login berupa protokol Pinkas-Sander (PS), protokol van Oorchot-Stubblebine (VS) dan Password Guessing Resistant Protocol (PGRP) pada layanan SSO bertujuan untuk menyediakan layanan otentikasi berbasis password yang aman dan terpercaya bagi pengguna. Hal ini dipertimbangkan berdasarkan beberapa aspek, seperti keamanan (security), keberdayagunaan (usability) dan konsumsi sumber daya komputasi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa protokol PGRP mendukung tiga aspek tersebut dengan baik. Protokol PGRP hanya memunculkan tiga kali CAPTCHA saat pengguna melakukan login secara benar menggunakan tiga akun berbeda, sedangkan protokol PS dan protokol VS memunculkan CAPTCHA sebanyak 30 kali. Selain itu, protokol PGRP menghasilkan utilisasi memory server otentikasi lebih kecil dibandingkan protokol PS dan protokol VS. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata dari protokol PS memiliki selisih nilai utilisasi memory sebesar 226,1 kB ? 706,35 kB lebih kecil dibandingkan protokol PS dan protokol VS. Dengan demikian, protokol PGRP direkomendasikan untuk diterapkan pada layanan SSO.

Nowadays, password based authentication have been used by various web service provider. It is due to the convenience of Single Sign On (SSO) service to permit a user to access into multiple web applications through password authentication at once. However, password based authentication prone to password guessing attacks, especially brute force and dictionary attack. The implementation of login protocol as PS protocol, VS protocol and Password Guessing Resistant Protocol (PGRP) in SSO service aim to provide a secured and trustworthy password based authentication service for legitimated users. It will be considered based on several aspect including security, usability and computation resource consumption.
The experiment's result show that PGRP is able to support the three aspect of SSO service. PGRP protocol only challenged CAPTCHA three times when user use three different account, whereas PS protocol and VS protocol challenged CAPTCHA 30 times. In addition, PGRP protocol result memory utilization of authentication server less than protocol PS and protocol VS. It was showed by average value of memory utilization about 226.1 kB to 706.35 kB less than PS protocol and VS protocol. Thus, PGRP protocol is recommended to be implemented on SSO service.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Purbasari
"Merek mempunyai peran dalam sukses pemasaran. Pemosisian sebuah merek melalui pembangunan image yang jelas dan konsisten merupakan senjata andalan dalam praktek pemasaran merek. Merek sejati dicirikan oleh aribut khusus yang diposisikan ke benak konsumen. Mengelola citra merek memerlukan kerangka kerja strategis, Park dkk dalam Bath dan Reddy (1998;32) mengemukakan Brand Concept Management (BCM) yaitu rancangan dalam bentuk umumnya, sebuah konsep merek terdapat simbolik maupun fungsional, dan terdiri dari satu aspek citra sebuah merek. Landasan pikir bahwa merek bisa bersifat fungsional atau simbolik menimbulkan pertanyaan penelitian, yaitu apakah ada faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap konsumen terhadap penilaian atribut fungsional dan simbolik dari suatu merek dan apakah ada perbedaan yang signifikan di benak konsumen terhadap nilai fungsional dan simbolik dari merek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor fungsionalitas dan simbolik dari merek dan mengetahui perbedaan penilaian fungsional dan simbolik dari merek di benak konsumen. Penelitian ini berlandaskan pada teori BCM oleh Park dkk dan teori Knapp (2001;8) bahwa "Salah satu sifat fundamental dari merek sejati dalam benak konsumen yaitu adanya manfaat-manfaat fungsional dan emosional yang dirasakan".
Metode penelitian bersifat deskriptif, peneliti berusaha untuk menguraikan karakteristik nilai fungsional dan simbolik suatu merek.. Dengan data hasil survei tentang karakteristik merek dan pengguna merek, dilakukan anaiisis faktor dan uji T. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pandangan tentang merek yaitu nilai fungsional use, simbolik prestige dan simbolik personality expression, dan ada perbedaan penilaian yang signifikan antara merek Nokia dan Siemens serta merek Seiko dan Guess.
Saran yang dapat disampaikan yaitu agar penelitian mendatang dapat membuat replikasi dengan merek-merek dan produk-produk lain, yang akan sangat berguna untuk penyempurnaan hasil penelitian ini. Perusahaan dapat membuat perencanaan pengelolaan merek dengan pertimbangan yang lebih jelas dan tepat untuk lebih memposisikan merek mereka pada satu nilai fungsional atau simbolik dalam benak konsumen sebagai upaya untuk mencapai target pasar dan memenangkan persaingan, tetapi untuk membuat merek dengan nilai simbolik lebih membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dan mahal dengan memasukkan berbagai atribut ke dalam merek produk dibandingkan apabila perusahaan lebih memilih nilai fungsional pada merek produknya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library