Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tetti Solehati
"Handwashing behavior in Indonesia remains a problem. The cause is associated with a lack of awareness in handwashing with soap. This study aimed to determine
the effect of the school community empowerment model on handwashing implementation among elementary school students in Dayeuhkolot
Subdistrict, Bandung District. This study used quasi experimental design with pre-test and post-test, and descriptive and inferential analyses. Samples consisted
of 24 teachers, 377 students at 4th ? 6th grade and 24 school-children from the little doctors program. The approach method in this study used integrated
school health efforts (combined model of fit for school and selected school health effort) consisting of six stages. Instruments were knowledge questionnaires,
observations and checklist sheets. Handwashing with soap was evaluated for three months. Results found that the score of little doctors in the
good category increased in skill of handwashing with soap from 0% to 100%, the skill among the students who were not little doctors improved in good category
from 0% to 87.5%. School community empowerment affects handwashing behavior among elementary school students.
Perilaku mencuci tangan dengan sabun di Indonesia masih menjadi masalah. Penyebabnya dikaitkan dengan kurangnya kesadaran dalam mencuci tangan
pakai sabun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan komunitas sekolah terhadap penerapan mencuci tangan di kalangan siswa
sekolah dasar di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan pretest dan posttest serta
melakukan analisis deskriptif dan inferensial. Sampel terdiri dari 24 guru, 377 siswa di kelas 4-6, dan 24 dokter kecil. Metode pendekatan dalam penelitian
ini menggunakan usaha kesehatan sekolah terpadu (gabungan model fit for school dan UKS terpilih), yang terdiri dari enam tahap. Instrumen terdiri dari kuesioner
pengetahuan, lembar observasi, dan lembar checklist. Cuci tangan pakai sabun dievaluasi selama tiga bulan. Hasil menemukan bahwa terdapat peningkatan
skor dalam kategori baik untuk keterampilan cuci tangan pakai sabun dokter kecil dari 0% sampai 100% dan keterampilan mencuci tangan pakai
sabun pada siswa meningkat dalam kategori baik dari 0% menjadi 87,5%. Pemberdayaan komunitas sekolah memengaruhi perilaku mencuci tangan di kalangan
siswa SD."
Bandung: Faculty of Nursing Padjajaran University, 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Utami
"Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, demikian juga di Jawa Barat kasus Diare masih tinggi, sehingga diperlukan cara untuk mencegah masalah tersebut. Kabupaten Sumedang telah menerapkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), khususnya Cuci Tangan Pakai Sabun dan penelitian ini untuk melihat efektivitas salah satu aspek dari STBM karena belum ada data dan penelitian CTPS di masyarakat desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas,Kabupaten Sumedang ini. Sehingga perlu diketahui Gambaran dan Faktorfaktor yang mempengaruhi kebiasaan CTPS di desa tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang tinggal di desa Cikoneng, Puskesmas Ganeas, Kecamatan Sumedang. Dan sampelnya adalah sebagian dari ibu yang mempunyai balita yang ada di desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas sejumlah 170 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat.
Hasil penelitian menyebutkan secara umum kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada masyarakat, khususnya pada ibu balita di desa Cikoneng belum baik, meskipun presentasenya di atas angka Nasional. Dari variabel-variabel yang diteliti, yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah variabel Aktivitas Posyandu, dan Penghasilan Keluarga per bulan.
Responden yang aktivitas posyandunya baik mempunyai risiko untuk berkebiasaan CTPS baik sebesar 2,70 kali (95% CI: 1,28-5,67) dibandingkan responden yang aktivitas posyandunya kurang baik, setelah dikontrol variabel penghasilan rumah per bulan. Responden yang rumah tangganya berpenghasilan lebih dari Rp700.000,- mempunyai risiko untuk berkebiasaan CTPS baik sebesar 0,39 kali (95% CI: 0,20-0,76) dibandingkan responden yang memiliki berpenghasilan kurang dari Rp.700.000,-, setelah dikontrol variabel aktivitas posyandu.
Dua variabel ini yang berpengaruh terhadap kebiasaan Cuci tangan pakai sabun dan berdampak pada keberlanjutan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Penelitian ini menyarankan perlunya peningkatan penguatan Posyandu sebagai salah satu bentuk penggerakan masyarakat dan menghidupkan kembali penyuluhan yang bersifat community development.
Bagi Dinas Kesehatan Kebupaten Sumedang dan Departemen Kesehatan agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan perencanaan dan evaluasi serta keberlanjutan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Selain itu agar dilakukan penelitian lanjutan yang dimungkinkan dapat diketahui faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan kebiasaan CTPS di masyarakat dengan populasi yang lebih besar, misalnya di tingkat Kecamatan Ganeas atau Kabupaten Sumedang.

Diarrhea is still a problem of public health in Indonesia, and especially in West Java region where its prevalence record is relatively high, and therefore efforts are needed to prevent the problem. Sumedang County has implemented Total Community Based Sanitization program (TCBS), particularly Handwashing-with-Soap (HWS), and this research is dedicated to observe the effectiveness of one of TCBS aspects since there is no data and result of research available on HWS for rural community of Cikoneng Village, Kecamatan Ganeas, Sumedang County. Accordingly, it is strongly needed to find out the Figures and Factors influencing the HWS habit in this village.
This is a quantitative research with cross-sectional design. Population object in this research are mothers having toddlers living in Cikoneng village, Kecamatan Ganeas, Sumedang County. Samples are taken from 170 mothers from this similar area. Data analyses to be performed using univariate analysis, bivariate analysis, and multivariate analysis.
This research revealed that generally the handwashing-with-soap habit in the studied community, especially among toddler?s mother in Cikoneng village, was still poor, even though its percentage is above the National score. Among the variables studied, those which had significant relationship with Handwashing-withSoap (HWS) habits were Posyandu activities and Monthly Family Income.
Those respondents with good Posyandu activities had the risk for good HWS at 2.70 times (95% CI: 1.28-5.67) over the respondents of less good Posyandu activities, after the control of monthly family income variable. Respondents having monthly family income above Rp. 700,000 had the risk for good HWS at 0.39 times (95% CI: 0,20-0,76) over those having monthly family income of less than Rp. 700,000, after the control of Posyandu activites variable.
Both of variables had effects on Handwashing-with-Soap habits and in turn impacts on the Total Community Based Sanitization (TCBS) program. This research suggests the need for the improvement of Posyandu strengthening as one form of community building and for the reinstatement of public counseling as a form of community development.
Health Agency of Sumedang County as well as Ministry of Health of the Republic of Indonesia could take advantage of the results of this research as a reference material for planning, evaluating and promoting the sustainability of the Total Community Based Sanitization (TCBS) program. Furthermore, it is suggested to perform any further researches permitting the observation of any other different factors relating to the HWS habits in the greater communities at the level of Kecamatan Ganeas or even Sumedang County.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28488
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nurhayati
"Toxoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Penelitian ini mempakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang Toxoplasmosis dengan perilaku cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 86 responden dan dianalisis menggunakan Chi Square (α=0,05).
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang Toxoplasmosis dengan perilaku cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari (p=0,2). Namun seeara kuantitas, responden dengan pengetahuan tinggi mempunyai proporsi berperilaku sehat lebih besar (61,4%) dibandingkan responden yang memiliki pengetahuan rendah (45,2%). Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian iebih lanjut terkait manfaat cuci tangan dengan program pencegahan terhadap infeksi Toxoplasmosis.

Toxoplasmosis is a zoonosis disease that can give bad effect for health. This research is a descriptive correlative research which purpose was to identify relation between the levels of knowledge about Toxoplasmosis with the behavior of hand washing in daily living. Sampling technique that used in this research is purposive sampling for 86 samples and analyzed with Chi Square (α=0,05).
The result of this research conclude that there isn't a relation between the levels of knowledge about Toxoplasmosis with the behavior of hand washing in daily living (p = 0,2). However, the quantity of the respondents with high levels of knowledge have a greater proportion to behave healthy (61,4%) than lower levels of knowledge. This research recommends for more research related to the benefits of hands washing with the Toxoplasmosis infection control program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5658
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edison Sahputra
"ABSTRAK
Nama : Edison SahputaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Penerapan Praktik Cuci Tangan Perawat diRuang Rawat Inap RSUD Kemayoran Jakarta SebagaiSalah Satu Syarat Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2017Akreditasi rumah sakit adalah untuk keselamatan pasien dengan menilai praktikcuci tangan pada kelompok kerja Pencegahan Pegendalian Infeksi PPI versiKARS 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat praktik cuci tangan yangdilakukan perawat di ruang rawat inap RSUD Kemayoran sehari-hari yangmerupakan salah satu syarat akreditasi rumah sakit. Metode yang dilakukan adalahpenelitian kuantitatif-kualitatif mixed method . Desain penelitian kuantitatifsecara cross sectional dan data kualitatif diperoleh dengan pengamatan langsungdan wawancara mendalam. Hasil praktik cuci tangan perawat sebesar 58,3 .Variabel usia, ruang kerja, pengingat di tempat kerja, media belajar, ketersediaansarung tangan, telusur kars dan sikap ada hubungan Praktik cuci tangan, p Value

ABSTRACT
Name Edison SahputaStudy Program Hospital Administration StudyTitle Analysis of Implementation of Nurse Hand WashingPractices at Inpatient Room of RSUD KemayoranJakarta As One of the Accreditation Terms of Hospitalin 2017Hospital accreditation is for patient safety by assessing handwashing practices inworking group of Infection Prevention and Control IPC version 2012. Thepurpose of this research is to see the practice of handwashing done by nurses inKemayoran Hospital ward everyday which is one of the requirements of hospitalaccreditation. The method used is quantitative qualitative research mixedmethod . Quantitative research design is cross sectional and qualitative data isobtained by direct observation and in depth interview. The result of nurse handwashing practice was 58,3 . Age variables, workspace, workplace reminders,learning media, availability of gloves, search kars and relationship attitudesHandwashing Practice, p Value "
2017
T48524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Linda Sari
"Mencuci tangan dapat dilalcukan oleh anak yaitu sebelum dan sesudah beraktifitas sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan unhrk mengidentifikasi efektivitas permainan terapeutik: Cuci tangan dengan flannelgrapft kombinasi demonstrasi terhadap ketepatan anak dalam mencuci tangan. Desain pada penelitian ini menggunakan quasi elcsperiment: post test-only non equivalent control group terhadap 96 anak usia 3-12 tahun yang dibagi menjadi kelompbk intervensi dan kontrol dengan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjulJcan bermain terapeutik: cuci tangan menggunakan flannelgraph kombinasi demonstrasi efektif terhadap ketepatan anak mencuci tangan (p < 0,001). Hasil penelitian dapat diaplikasikan sebagai intervensi berrnain terapeutik di rumah sakit.

Hand washing activitity can be done by children before and after the children do activities as an effort in the prevention and control of infections in hospitals. This study aims to identifu the effectiveness of therapeutic play: Handwashing with flannelgraph combination of demonstrations toward the accuracy of children in hand washing . The design of this research uses a quasi experiment: post-test-only non equivalent control group towards 96 aged 3-12 who were divided into the intervention group and the control goup with consecutive sampling. The results showed that the therapeutic play: Handwashing with flannelgraph combination demonstration is effective toward the children accuracy of hand washing (p <0.001). The results of this study can be applied as an interventions of therapeutic play in hospitals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T41475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Tony Lopolisa
"Diare merupakan penyebab kematian kedua pada balita di seluruh dunia, dengan presentase sekitar 17 %. Satu dari lima balita meninggal akibat diare setiap tahunnya yang diakibatkan kurangnya cairan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang berperan terhadap insiden diare balita. Pengumpulan data berlangsung dari 1 Maret 2011 sampai 1 April 2012, metode polygonal random sampling digunakan untuk mencari sampel. Dari 2401 responden yang mengisi kuisioner dengan lengkap dan 466 keluarga memiliki anak balita, sebanyak 73 balita (15,7%) terkena penyakit diare selama dua minggu terakhir. Mayoritas ibu memberikan oralit sebagai tindakan pengobatan utama diare. Terdapat hubungan yang bermakna (p=0,001) antara tingkat pendidikan ibu dan kebiasaan mencuci tangan. Tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu (p=0,649), tingkat pengetahuan ibu (p=0,124), kebiasaan memberi ASI (p=0,031), pengetahuan akan oralit (p=0,000), kebiasaan mencuci tangan ibu (p=0,529) dan antara tingkat pendidikan kepala keluarga (p=0,708) dengan insiden diare balita. Semakin tinggi pendidikan ibu, akan merubah pola pikir agar menjadi lebih sehat. Pendidikan dan pengetahuan orangtua yang tidak didukung kebiasaan baik, serta cara mencuci tangan yang tidak benar mempunyai sedikit peran untuk.

Diarrhea has been the second top leading cause of death among infants around the world, for about 17%. One of five children dies because of diarrhea, due to the loss of body fluid. The goal of this research is to know the relationship between factors that counts with diarrhea incidence of infants. Data collection had started from March 1st until April 1st, 2012, polygonal random sampling method was used to get the sample. From 2401 respondent that fills the questionare 466 families are having infants in their home, and as many as 73 infants (15,7 %) had diarrhea for the last two weeks. Majority of the mother are giving the QRS (36,69%) for the main treatment for diarrhea. Significant result showed up between the mother’s knowledge and the handwashing behaviour (p=0,001). Furthermore, no significant relation between mother’s formal educational level (p=0,649), mother’s knowledge (p=0,124), breastfeed behaviour(p=0,031), knowledge about the oral rehydrate solution(p=0,000) and the householder’s educational level (p=0,708) with the diarrhea incidence. Mother’s formal educational level counts for a change in the way of thinking, to become more healtier. Education and the knowledge without a change of a good lifestyle, and right way of handwashing have so little effects in decreasing the diarrhea incidence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library