Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Lolo
"Latar belakang : masih tingginya kasus keracunan makanan di Indonesia, data Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular, 2010 sebanyak 30 kasus keracunan di Indonesia disebabkan oleh makanan yang dihasilkan oleh jasa katering. Data Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2013 sebanyak 789 sarana 32,07 belum menerapkan cara produksi pangan yang baik untuk industri rumah tangga. Sebanyak 1560 IRTP 63,41 telah menerapkan cara produksi yang baik dan 111 sarana 4,51 tidak aktif berproduksi atau tutup sehingga penerapan HACCP wajib dilakukan oleh jasa penyedia makanan.Tujuan penelitian : untuk mengetahui gambaran penerapan prinsip HACCP di katering ISS Wisma Rayah Cabang Sangatta, Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2017.Desain penelitian : pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif berdasarkan waktu termasuk dalam cross sectional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara dengan alat bantu daftar tilik, kamera yang berfungsi untuk mendokumentasikan kegiatan penelitian, perekam suara untuk merekam hasil wawancara dengan informan.Hasil penelitian : katering ISS Wisma Rayah Cabang Sangatta, Kalimantan Timur sudah menerapkan sistem HACCP pada setiap aspek pengelolaan makanan, namun belum secara utuh.Saran : perlu diterapkan HACCP secara utuh di Katering ISS. Tahap pengemasan dan pendistribusian sebaiknya juga ditetapkan sebagai CCP dan semua hal yang berkaitan dengan CCP sebaiknya ditempel pada setiap area pengelolaan makanan.

Backround High frequency of food poisoning cases in Indonesia 30 of the total occurences of food poisoning according the Directorate General of Eradication of Infectious Diseases, 2010 were caused by catering services. Data for 2013 obtained by the Drug and Food Supervision Agency showed that 789 facilities 32,0 had not yet adopt good procedures for food processing within home industries. 1560 food home industries 63,41 had been adopting good procedures of food processing and 111 facilities 4,51 had been closed or stopped their production activities, so that application of HACCP must be conducted by catering services.Objective of the research Description of application of HACCP principles in catering services in ISS Wisma Rayah, Sangatta Branch, East Kalimantan. This research was conducted from Frebruary until March 2017.Research design The research approach adopted here is the qualitative approach, using cross sectional design. Data were collected by implementing observation and interviews with the aids of control lists, camera for documenting research activities, tape recorder for recording results of interviews with informants.Results of the research catering services in ISS Wisma Rayah, Sangatta Brach, East Kalimantan, had been implementing adopting HACCP system in every aspect of their food production, but they had not fully implement these aspects yet.Suggestion it is necessary to apply HACCP system comprehensively in ISS Catering. Packaging and distribution stages should also be conducted as CCP, and everything relating to CCP should be labeled and attached in every area of food production."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Kartika Ramadhani
"Penyakit akibat makanan merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh pangan yang tercemar bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan. Sistem jaminan mutu pangan yang dapat mencegah kotaminasi makanan oleh berbagai cemaran adalah Hazard Analysis Critical Control Point HACCP. Aplikasi HACCP didukung oleh program prasayarat atau prerequisite program PRP sebagai fondasi sistem keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi HACCP sebagai sistem keamanan pangan. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian dilakukan di salah satu restoran cepat saji ternama di wilayah Jakarta Barat dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan observasi penyelenggaraan makanan, wawancara karyawan, dan melakukan telaah dokumen berkaitan dengan sistem keamanan pangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Restoran X telah mengimplementasikan sistem keamanan pangan HACCP dengan dasar penerapan PRP. Aplikasi sistem keamanan pangan berupa penerapan Standard Operational Procedure SOP yang mengatur mengenai pembuatan produk, penggunaan dan perawatan alat, pelayanan kepada pelanggan, serta perilaku karyawan. Penerapan PRP perlu ditingkatkan dengan memaksimalkan pemantauan hama, pemeriksaan kesehatan karyawan, penerapan SOP perilaku karyawan, serta pelatihan hygiene dan sanitasi. Restoran X sebagai gerai cabang telah menerapkan 7 prinsip HACCP, walaupun masih perlu meningkatkan implementasi prinsip pemantauan critical control point CCP, dan dokumentasi HACCP.

Foodborne disease is a public health issue which is caused by food which contaminated with harmful contaminants related to health. A food quality assurance system which could prevent any food contamination is Hazard Analysis Critical Control Point HACCP. HACCP application supported by prerequisite program PRP as foundation of food safety system. This research aims to see the overview of HACCP implementation as food safety system. Approach used is qualitative research with case study design. This research was conducted at one of the fast food restaurants in West Jakarta, Indonesia by conducting direct visits to the research site to observe the implementation of food service management, interviewing employees and reviewing documents related to the food safety system.
Research shows result that Restaurant X has implemented HACCP food safety system with PRP based. The application of food safety system has done in the form of Standard Operational Procedure SOP implementation which regulates the food production, tools utilization and maintenance, service to customer, and employee behavior. The implementation of PRP needs to be enhanced by maximizing pest control, employee health monitoring, employee behavior SOP implementation, and hygiene and sanitation training. In conclusion, Restaurant X as a branch outlet has implemented seven HACCP principles, although it still needs to be improved in the critical control point CCP monitoring principles and the HACCP documentation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atur Nagari
"Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang wilayahnya dilewati oleh dua segmen patahan dari Sesar Kendeng, yaitu Patahan Waru dan Patahan Surabaya. Keduanya memiliki laju pergerakan sebesar 0,05 mm/tahun dan berpotensi terjadi gempabumi berkekuatan besar di masa mendatang. Selain itu, Wilayah Surabaya berdekatan dengan Megathrust East Java di Selatan Pulau Jawa. Berdasarkan riwayat kegempaan, Wilayah Surabaya belum pernah menjadi titik episenter gempabumi dan hanya ikut terguncang akibat gempabumi yang terjadi disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan besaran percepatan tanah di Surabaya akibat gempabumi. Metode penelitian yang digunakan ialah metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) dengan bantuan perangkat lunak R-CRISIS. Sumber gempabumi yang diolah berada pada radius 500 Km dari Surabaya dengan kedalaman <300 Km dan dikumpulkan dari berbagai katalog seperti katalog BMKG, katalog PuSGeN, katalog USGS, dan katalog ISC dari tahun 1900-Januari 2023. Hasil pengolahan menunjukkan bahwa nilai percepatan tanah yang diperoleh pada PoE 2% dalam 50 tahun (periode ulang 2.475 tahun) saat T=0s sebesar 0,314-0,538 g, T=0,2s sebesar 0,759-1,308 g, dan T=1s sebesar 0,192 – 0,321 g. Berikutnya, nilai percepatan tanah pada PoE 5% dalam 50 tahun (periode ulang 975 tahun) saat T=0s sebesar 0,236-0,391 g, T=0,2s sebesar 0,562 – 0,903 g, dan T=1s sebesar 0,134-0,211 g. Selanjutnya, nilai percepatan tanah pada PoE 10% dalam 50 tahun (periode ulang 475 tahun) saat T=0s sebesar 0,180-0,289 g, T=0,2s sebesar 0,417-0,678 g, dan T=1s sebesar 0,101-0,147 g. Berdasarkan hasil analisis, Wilayah Surabaya Barat mengalami respon percepatan tanah paling tinggi. Hal ini bersesuaian dengan tektonik Surabaya Barat yang dilewati oleh Patahan Surabaya dan Patahan Waru, sehingga nilai percepatan tanah yang tinggi diakibatkan oleh sumber gempabumi fault (patahan). Setelah dikonversi menjadi gal, potensi kerusakan yang ditimbulkan berdasarkan nilai percepatan tanah yang diperoleh sebesar VI-XII MMI (99,05-1.282,71 gal).

Surabaya City is one of the major cities in Indonesia that is passed by two fault segments of the Kendeng Fault, namely the Waru Fault and the Surabaya Fault. Both have a movement rate of 0,05 mm/year and potentially have a large-power earthquake in the future. In addition, the Surabaya Region is adjacent to the East Java Megathrust in the South of Java Island. Based on the history of seismicity, the Surabaya Region has never been the epicenter of an earthquake and has only been shaken by earthquakes that occurred around it. This study aims to analyzing and mapping the amount of ground acceleration in Surabaya due to earthquakes. The research method used is the Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) method using R-CRISIS software. The processed earthquake source is within 500 Km from Surabaya with a depth of <300 Km and is collected from various catalogs such as the BMKG catalog, the PuSGeN catalog, the USGS catalog, and the ISC catalog from 1900 to January 2023. The results of processing show that the ground acceleration values obtained at PoE 2% in 50 years (return period of 2.475 years) when T=0s is 0,314 – 0,538 g, T=0,2s is 0,759-1,308 g, and T=1s is 0,192-0,321 g. Subsequently, the ground acceleration values at PoE 5% in 50 years (return period of 975 years) when T=0s is 0,236-0,391 g, T=0,2s is 0,562-0,903 g, and T=1s is 0,134-0,211 g. Furthermore, the ground acceleration values at PoE were 10% in 50 years (return period of 475 years) when T=0s is 0,180-0,289 g, T=0,2s is 0,417-0,678 g, and T=1s is 0,101-0,147 g. Based on the results of the analysis, the West Surabaya Region experienced the highest ground acceleration response. This corresponds to the tectonics of West Surabaya which is passed by the Surabaya Fault and the Waru Fault, so that the high value of ground acceleration is due to the fault earthquake source. After being converted into gal, the potential damage caused based on the ground acceleration value obtained is VI-XII MMI (99,05 – 1.282,71 gal)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Seismic hazard map in Indonesian bedrock was part of the Indonesian standard describeng seismic hazard for Indonesia territory and used as one of significant load in structure design. Recent earthquake with big intensity surely can effect the seismic hazard in Indonesia. Therefore, seismic hazard map in Sumatera, Java-Sumba and Kalimantan was developed as part of seismic hazard analysis in Indonesia using the latest data, 3D seismic source model and PSHA-07-USGS software and publicized in this paper. The seismic hazard analysis was refer to Unified Building Code 97 and represent the 475 year return period seismic hazard map in Sumatera, Java-Sumba and Kalimantan. The result showed that maximum PGA for Sumatera ranges between 0.02-0.65 g, Java- Sumba 0.02-0.65 g and Kalimantan 0.005 - 0.2 g. All result showed a larger value than seismic hazard map in the than Indonesian Standar (SNI 03-1726-2002). Comparison with the other studies showed a comparative result only in Sumatera, while in Java-Sumba and Kalimantan shown a disagree result. Some factors can affect the result, such as seismic data, seismic source model and attenuation function selection."
JJJ 26:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Warman
"Penelitian ini dilakukan pada perusahaan pengemasan sayur-sayuran. Perusahaan tersebut tersebut dituntut untuk mengaplikasikan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) yang menghasilkan produk yang aman dikonsumsi oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rancangan sistem HACCP berupa peta kendali HACCP. Produk yang akan dibuat sistem HACCP adalah lettuce dan edamame. Dalam membuat rancangan ini, menggunakan lima prinsip pertama HACCP, yaitu analisis bahaya, menentukan titik kendali kritis, menetapkan batas kritis, membuat prosedur pemantauan dan menetapkan tindakan perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sembilan titik kendali kritis pada proses produksi lettuce dan lima titik kendali kritis pada proses produksi edamame.

Research was conducted on the company's packaging vegetables. Companies are required to apply the HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) which produce a safe product for human consumption. This study aims to design the system to obtain a HACCP control chart. Products that will be created in the HACCP system are edamame and lettuce. In making this design, this study uses the first five principles of HACCP which are the hazard analysis, determining critical control point, establishing critical limits, monitoring procedures and determining corrective actions. The results of research show that there are nine critical control points in the production process of lettuce and five critical control points in the production process of edamame."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrien Mufidah
"Makanan menjadi salah satu media perkembangan bagi bakteri dan dapat menimbulkan penyakit. Salah satu populasi berisiko terjadinya penyakit bawaan makanan adalah anak-anak yang masih dalam proses pendidikan, sehingga penatalaksanaan makanan bagi sekolah harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya penyakit. Penelitian ini berfokus pada analisis higiene sanitasi dan Hazard Analysis Critical Control Point proses pengelolaan makanan di katering X tahun 2016. Penelitian ini mengacu pada persyaratan jasaboga yang tercantum pada Permenkes RI No 1096 Tahun 2011 tentang higiene sanitasi jasaboga. Desain penelitian yang digunakan adalah studi dekriptif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi dengan checklist, wawancara dengan kuesioner dan pengujian mikrobiologis. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa katering X sudah memenuhi persyaratan jasaboga golongan 2A, pengetahuan dan perilaku pejamah tergolong baik dan bobot uji kelaikan fisik mencapai 94.5%.

Food becomes a media for bacterial growth and can cause disease. One of the population at risk of foodborne illness are children who are still in the education process, food management for school must be taken to prevent the disease. This study focuses on the analysis of hygiene and sanitation and Hazard Analysis Critical Control Point food management processes in catering X 2016. This study refers to the requirements listed in Permenkes RI No. 1096 of 2011 on jasaboga hygiene sanitation. This study uses descriptive study with primary data and secondary data. Data is collected using the method of observation with checklist, interviews with questionnaires and microbiological testing. The results of this study found that the catering X is compliant jasaboga class 2A requirement, knowledge and behavior of food handler classified as good and result for physical test reached 94.5%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andisti Sekar Pramesti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan HACCP dan higiene sanitasi makanan pada pengolahan makanan di PT. Aerofood Indonesia Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui gambaran penerapan HACCP, dan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan praktik higiene sanitasi makanan. Data penelitian didapatkan dengan melakukan observasi pengolahan makanan, telaah dokumen, wawancara mendalam, dan pengisian kuesioner. Informan penelitian ini adalah 5 orang pegawai dari departemen QHSE dan Production, sedangkan responden dari penelitian ini adalah 90 orang staff pengolahan makanan di PT. Aerofood Indonesia bagian production.
Hasil penelitian menunjukkan PT Aerofood Indonesia sudah menerapkan sistem HACCP dengan baik, namun perlu dilakukan perbaikan pada proses pengawasan, verifikasi, pemorsian, dan diagram alir. Selain itu, perlu juga ditambahkan informasi pada CCP pemasakan, di mana tidak ada ketentuan mengenai durasi pemasakan. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan praktik higiene sanitasi makanan X2 hitung > X2 tabel . Namun, tingkat hubungan antara pengetahuan dan praktik higiene sanitasi makanan termasuk pada kategori rendah R=0.379.

This study aims to determine the overview of the application of HACCP and food hygiene sanitation on food processing at PT. Aerofood Indonesia Soekarno Hatta Airport Tangerang, Banten in 2017. This research uses descriptive qualitative method to discover the overview of HACCP application, and quantitative method with cross sectional study design to find out the association of knowledge and practice of food hygiene sanitation. Research data was obtained by observation of food processing, document review, in depth interview, and filling questionnaire. Informant of this research is 5 employees from QHSE department Production department, while respondents from this research is 90 food processing staffs at PT. Aerofood Indonesia in the production section.
The results showed PT. Aerofood Indonesia has implemented HACCP system well, but it still needs improvements on the monitoring process, verification, portioning, and flowchart. In addition, it is also necessary to add information on the CCP for cooking, where there is no provision of cooking duration. The results also indicate a relationship between knowledge and practice of food hygiene sanitation X2 count X2 table. However, the level of relationship between knowledge and practice of food hygiene sanitation included in the low category R 0.379.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Anggarawati Putri
"Penilaian risiko pada proses pressing di PT. XYZ perlu dilakukan karena terdapat potensi bahaya yang sering ditemukan. Hazard yang sering ditemukan diantaranya bahaya fisik, kimia, dan biomekanik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja dari setiap aktivitas kerja yang ada pada proses pressing di PT. XYZ. Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional yang mengacu terhadap kerangka manajemen risiko AS/NZS 4360.
Identifikasi risiko dilakukan menggunakan Job Hazard Analysis. Analisis risiko dilakukan menggunakan metode semikuantitatif W.T Fine. Analisis risiko dilakukan dengan menentukan nilai consequences, probability, dan exposure, lalu dihitung dengan mengalikan masing-masing nilai tersebut. Selanjutnya skor risiko yang didapat akan dibandingkan dengan standar tingkat risiko semi kuantitatif W.T Fine.
Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko yang ditemukan diantaranya risiko terpajan bising, suhu panas, uap kimia, dan risiko terpajan hazard biomekanik. Selain itu pekerja juga berisiko kejatuhan benda, terjepit, dan terjatuh. Tingkat risiko paling tinggi adalah risiko terpajan bising dan terpajan rubber fume.

Risk assessment at pressing process in PT. XYZ needs to be done because there are hazards oftenly found in the workplace. Those hazards mostly are physical, chemical, and biomechanical. This study aims to determine the occupational health and safety risk level at every activities within pressing process in PT. XYZ. This study uses descriptive observational approach which refers to AS NZS 4360 standard. Risks in each activities are identified using Job Hazard Analysis.
The identifed risks are analyzed using W.T Fine semi quantitative method. Risk analysis is performed by determining consequences, probability, and exposure scores, and then will be calculated by multiplying each scores. Risk scores are then compared with the W.T Fine semi quantitative standard risk level.
The result of this study indicates that there are various risks found in the process, such as noise, thermal environment, heat, chemical mist and fume, and biomechanical hazards. Moreover, workers are likely to be exposed to gravitational hazards, get squeezed by objects, and fall. The two highest risks level are risk of being exposed to noise and rubber fume.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Suwitri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan menganalisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja K3 yang terdapat pada aktivitas kerja di workshop fabrikasi PT. X yang terletak di Setu Bekasi pada bulan Maret 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode deskriptif analitik. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dan formulasi matematika analisis risiko William T. Fine 1971 , yaitu dengan menggunakan teknik Job Hazard Analysis JHA serta metode kualitatif dalam mengidentifikasi bahaya dan metode semi-kuantitatif dalam menganalisis risiko yang ada pada kegiatan fabrikasi PT. X. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi literatur.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 40 bahaya dengan 20 jenis risiko, dengan total rincian risiko yang terdapat pada keseluruhan proses fabrikasi yaitu 100 risiko, yang terdapat pada aktivitas pekerjaan fabrikasi pada workshop fabrikasi PT. X. Risiko yang paling banyak ditemukan pada aktivitas pekerjaan fabrikasi yaitu risiko yang berkaitan dengan bahaya ergonomi. Dan risiko dengan nilai risiko tertinggi pada kegiatan fabrikasi di workshop PT. X, yaitu kebakaran dan ledakan.

The focus of this research is to identify hazards and analyze occupational and safety risks of work activity at PT. X fabrication workshop, Setu Bekasi, on March 2018. This research use descriptive analytic study design. The study design is based on AS NZS 4360 2004 standard and the mathematical formulation of risk analysis of William T. Fine 1971 , using Job Hazard Analysis JHA method. Hazard identification is done using qualitative method and risk analysis is done using semi quantitative method. The data collection in this research is done by observation, interview, and literature study.
Based on the result of the research, there are 40 hazards with 20 risk types, with total detail of risk in all fabrication process that is 100 risk, which is found in fabrication activity at fabrication workshop of PT. X. The most common risk found in fabrication work activity is the risk associated with the ergonomics hazard. And the risk with the highest risk value on fabrication activities in PT. X workshop is fire and explosion.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Chaerina Septiani
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan higiene dan sanitasi pengelolaan makanan di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit X tahun 2018. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan pemeriksaan laboratorium. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa higiene sanitasi di unit instalasi gizi rumah sakit X sudah cukup memenuhi syarat menurut checklist yang mengacu kepada Permenkes Nomor 1096 Tahun 2011. Namun ada beberapa aspek yang harus diperbaiki seperti aspek fasilitas sanitasi, bangunan dan tempat penyimpanan alat masak.
Berdasarkan hasil pengecekan kualitas bakteriologis pada sampel makanan, usap tangan penjamah dan alat makan di rumah sakit X, hasilnya menunjukkan negatif atau tidak ditemukan bakteri E.coli pada sampel yang diambil. Selain itu, terkait perlindungan makanan dalam hal ini penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point HACCP, ditemukannya beberapa titik kendali kritis pada proses pengolahan makanan. Setiap menu makanan tentunya memiliki titik kendali kritisnya masing-masing yang perlu diperhatikan cara pengendaliannya. Diketahui pula bahwa kegiatan pemantauan, pengecekan serta pencatatan terkait HACCP belum dilakukan secara rutin di rumah sakit X.

This study is a descriptive research to know the overview of implementation food hygiene sanitation in Nutrition Installation Unit of Hospital X, year 2018 that used observation, interview, and laboratory analysis as methods of collecting data. The results obtained from this research are known that sanitation hygiene in the hospital nutrition unit X is quite qualified according to the checklist referring to Permenkes 1096 Year 2011. However, there are several aspects to be improved such as sanitation facilities, building, and cooking utensils storage.
Based on bacteriological result on food samples, hand swab of food handlers, and cutlery in hospital X have not found E. coli bacteria in the samples that were taken. In addition to food protection from the implementation of the Hazard Analysis Critical Control Point HACCP system, we have found several critical control points CCPs in food processing. Each food menu has its own critical control points that need to be considered how to control them. It is also known that HACCP related monitoring, checking, and recording activities have not been done regularly in hospital X.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>