Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ketty Sjarifuddin
Abstrak :
Latar Belakang: Kualitas tidur seorang pekerja merupakan hal penting dalam menjaga status kesehatan juga produktivitas kerja karena melalui tidur terjadi proses pemulihan pada tubuh. Kualitas tidur yang tidak baik dapat berdampak buruk pada masalah kesehatan, menurunkan produktivitas kerja, meningkatkan resiko kecelakaan. Kualitas tidur dipengaruhi oleh faktor individu, pekerjaan dan lingkungan. Studi global meta analisis sebanyak 30% pekerja industri mengalami kualitas tidur buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur pekerja teknisi alat berat di perusahaan X dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pekerja dimana belum adanya penelitian yang berfokus pada kualitas tidur teknisi alat berat.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Menggunakan data sekunder hasil MCU karyawan Perusahaan X. Total sampling sebanyak 105 teknisi alat berat, dianalisa multivariate dengan regresi logistik batas kemaknaan p<0.05 untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur. Instrumen terdiri dari kuesioner terbuka karakteristik responden, kuesioner PSQI untuk menilai kualitas tidur yang telah divalidasi dalam bahasa Indonesia (α Cronbach 0.79), dan kuesioner SOFI untuk menilai kelelahan yang telah divalidasi dalam bahasa Indonesia (α Cronbach  0.969).  Hasil: Prevalensi pekerja yang mengalami kualitas tidur buruk didapatkan sebesar 48.6%. Hanya faktor kelelahan kerja yang memiliki hubungan bermakna dengan kualitas tidur  (p=0.026, aOR 11.7, CI95% 1.333- 102.76)  Kesimpulan: Terdapat kualitas tidur yang buruk pada pekerja teknisi alat berat dengan kelelahan kerja menjadi faktor resiko yang bermakna secara statistik dengan kualitas tidur yang buruk.   ......Background: Sleep quality of a worker is important in maintaining health status as well as work productivity because the proccess of recovery is sleeping. Poor sleep quality can have a negative impact on health problems, reduce work productivity, increase the risk of accidents. Sleep quality is influenced by individual, occupational and environmental factors. A global meta-analysis study found that 30% of industrial workers experience poor sleep quality. This study aims to determine the sleep quality of heavy equipment technicians at company X and the factors related to the sleep quality of workers where there has been no research that focuses on the sleep quality of heavy equipment technicians. Methods: This study uses cross-sectional methods. Using secondary data from MCU result of workers at Company X. A total sample of 105 heavy equipment technicians was analyzed multivariat  using a regression logistic. The instruments consisted of an open questionnaire on respondent characteristics, a PSQI questionnaire to assess sleep quality which had been validated in Indonesian (Alpha Cronbach 0.79), and a SOFI questionnaire to assess fatigue which had been validated in Indonesian (Alpha Cronbach 0.969). Results: The prevalence of workers experiencing poor sleep quality was 48.6%. Only work fatigue had a significant relationship with sleep quality (p=0.026, aOR 11.7, 95% CI 1.333-102.76). Conclusion: There is poor sleep quality in heavy equipment technician workers with work fatigue being a statistically significant risk factor for poor sleep quality.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristanto Nugroho
Abstrak :
PT Harmoni Panca Utama (PT HPU) adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan. Salah satu project PT HPU yang saat ini berjalan adalah kontraktor pertambangan untuk pekerjaan pembuangan overburden di area konsesi tambang batubara PT Batubara Dua Ribu Abadi (PT BDA), Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Untuk pekerjaan tersebut, PT HPU saat ini menggunakan alat berat excavator kelas 40-50 ton serta truk kelas 30 ton. Untuk meningkatkan produksinya dari 5.000.000 BCM/tahun menjadi 10.000.000 BCM/tahun, PT HPU berencana untuk menggunakan alat berat dengan kapasitas yang lebih besar yaitu excavator kelas 120 ton serta truk kelas 91 ton.Di penelitian ini penulis melakukan uji seismik refraksi untuk pemilihan bulldozer berdasarkan kemampuan ripabiltasnya. Selain itu juga dilakukan uji daya dukung tanah dengan metode Dynamic cone penetrometer untuk pemilihan dump truck . Penulis juga melakukan perhitungan estimasi jumlah kebutuhan alat berat, produktifitas serta biaya produksi untuk kegiatan pembuangan overburden.Dari hasil studi lapangan diperoleh kesimpulan bahwa untuk material pasir tidak direkomendasikan menggunakan HD785-7 dan cukup untuk direct digging. Untuk material clay dapat beroperasi HD785-7 dan memerlukan D155A-2 untuk ripping material. ......PT Harmoni Panca Utama (PT HPU) is mining contracting company. One of PT HPU current project is overburden removal contractor at PT Batubara Dua Ribu Abadi (PT BDA) concession. For that project, PT HPU currently using 40-50 ton class excavator and 30 ton class dump truck. For enhance their production target from 5.000.000 BCM/year to 10.000.000 BCM/year next year, PT HPU plan for using bigger excavator on 120 ton class, 91 ton class dump truck and D155A-2 bulldozer for ripping material. On this research, writer doing seismic refraction test for bulldozer selection based on its rippability. Beside that, CBR testing with Dynamic Cone Penetrometer was also carried out to determine dump truck selection. This study also calculate estimation number of heavy equipment needs, productivity and production cost for overburden removal activity. The conclusion of this study is sand material not recommend for HD785-7 operation and able for direct digging. For clay material is recommend for HD785-7 and need D155A-2 for ripping material.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Budi Hatmoko
Abstrak :
Usaha persewaan alat-alat berat merupakan bisnis yang mulai bangkit sejak 5 tahun belakangan ini setelah krisis keuangan di tahun 1998. Seiring dengan menggeliatnya perekonomian makro Indonesia terutama pada sektor pertambangan ketika terjadi lonjakan harga minyak dunia serta usaha untuk mencari sumber energi alternatif yang berdampak pada sektor perkebunan seperti kelapa sawit, membaiknya sektor konstruksi setelah dihantam krisis pada tahun 1998 dan sektor kehutanan turut mempengaruhi peningkatan permintaan terhadap alat- alat berat. PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk. adalah salah satu dari beberapa penjual serta menyewakan alat- alat berat di Indonesia sebagai pemegang merek Hitachi. Bidang usaha perusahaan meliputi: penjualan, persewaan, dukungan suku cadang, dukungan jasa pemeliharaan penuh, dan proses perakitan alat berat. Cakupan operasional meliputi Aceh, Jawa, sangatta (Kalimantan), hingga Sulawesi Selatan. Dari berbagai macam dan jenis dari alat-alat berat yang paling terkenal adalah jenis excavator. Jenis ini sangat serba guna sehingga dapat digunakan diberbagai sektor seperti pertambangan, perkebunan, konstruksi dan kehutanan dengan berbagai model yang berbeda. Model yang terkenal bagi para investor alat-alat berat untuk pertambangan khususnya untuk merek Hitachi adalah ZAXIS 450. Bisnis alat-alat berat membutuhkan biaya yang sangat besar serta tingkat kecermatan yang tinggi dalam operasionalnya. Seringkali para investor yang akan melakukan investasi dibidang ini hanya sekadar memutuskan untuk membeli dan melihat besarnya tarif sewa setiap jam dengan kisaran Rp 960,000 untuk ZAXIS 450 tanpa melihat biaya-biaya yang akan timbul dikemudian hari. Biaya- biaya tersebut adalah biaya operasional setiap jam dari alat berat, biaya operator dan biaya jasa perawatan untuk alat berat. Selain biaya operasional perlunya mewaspadai kondisi yang terjadi dilapangan seperti kenaikan harga bahan bakar minyak dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika yang sangat berpengaruh terhadap operasional alat berat. Dengan mengetahui biaya operasional dari alat-alat berat serta pengaruh harga solar dan fluktuasi nilai rupiah serta membandingkannya dengan tarif sewa masing- masing setiap jam maka dapat diketahui keuntungan bersih dari masing-masing alat berat setiap jamnya dan dapat juga digunakan sebagai salah satu pertimbangan bagi pengambilan keputusan untuk pembiayaan. Disamping itu dengan diketahuinya keuntungan bersih setiap jam serta resiko yang dihadapi dapat memberikan sedikit gambaran bagi masyarakat serta membantu investor yang baru dalam memahami usaha persewaan alat-alat berat.
Rental of heavy equipment business has started for waken up since 5 years later after financial crisis in 1998. Because of better condition for Indonesia macro economics especially for mining sector after rising of oil prices in the world market and activity to founded of alternative energy besides oil and gals, the expansion of CPO plantation, forestry sector after rising of pulp price to S 550 per metric ton and the recovery of property sector are given impact to demand for Henry equipment. PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk Holder for Hitachi brand in Indonesia is One of the most whole seller and rental for heavy equipment. The business field of the company including seller, rental, spare parts, full maintenance and assembly process for heavy equipment. The operational region are including from Aceh, Java, Sangatta (Kalimantan) until South Sulawesi. The most famous of heavy equipment than the other kinds is excavator. This kind are multipurpose because it can be using to any sector like mining, plantation, forestry and property with so many different kind. The kinds of excavator which higher demand from the buyers especially for mining are ZAXIS 450. The heavy equipment business need for biggest financial capital and high accuracy for the operation. The buyers who would be invest on this business are often buy because they looking from the earning per Rp 960,000 for TAXIS 450 without thinking of the costs in the future including operational cost, operator cost and maintenance cost. Besides operational cost, buyers must be worried for uncertainty condition in the field like the rising of oil price, and the fluctuation for rupiah currency against US dollar that can make implication to operational of heavy equipment. Understanding of operational cost from excavator, the impact of oil prices and currency to operational cost with comparing to earning per hours to find out margin per hours, can be made a judgment to make decision for funding. Beside that knowing the margin per hours and the risk would be held on this field are given to others of illustration about the business rental for heavy equipment.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Purnomo
Abstrak :
Jalan merupakan salah satu sarana penting yang diperlukan di dalam proses pengembangan wilayah dan perekonomian suatu daerah. Pengunaan Peralatan berat pada sebuah proyek konstruksi pada pembuatan jalan pada sekarang ini merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Peralatan berat merupakan barang modal yang diinvestasikan oleh pembeli/kontraktor dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pengembalian investasi selama peralatan berat tersebut digunakan. Pada suatu proyek konstruksi biaya peralatan menyumbangkan biaya proyek yang cukup besar dan dapat mencapai 20-30% dari total biaya proyek dan dengan analisi investasi peralatan akan memberikan suatu pertimbangan yang lebih baik menyeluruh dan rasional terhadap faktor-faktor yang menimbulkan resiko pembiayaan dalam rangka mengadakan investasi peralatan yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang dipertimbangkan dalam investasi alat. Metode yang digunakan adalah melakukan survei kepada kontraktor jalan di jabodetabek. Analisa data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Proces (AHP) untuk mendapatkan faktor yang dipertimbangkan. Dengan dasar hasil analisis investasi peralatan yang diperlukan akan dapat memberikan gambaran yang layak mengenai: Alat seperti apa yang sesungguhnya dapat memberikan keuntungan dan alat mana yang dapat mempengaruhi pertimbangan investasi dan faktor-faktor tersebut merupakan faktor variabel yang harus diperhitungkan sebelum sampai kepada potensi keuntungan yang dapat diperoleh. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kehandalan dan daya tahan alat, operator alat serta kecepatan dan kemudahan manuver alat meupakan faktor yang dominan. Tulisan ini merupakan sebuah rujukan bagi para pengguna alat berat bahwa dengan mengetahui kemungkinan produksi serta biaya peralatan akan diperoleh gambaran nyata mengenai keuntungan yang dapat diperoleh bila menginvestasikan modalnya pada peralatan berat. ......Road is one amongst important infrastructures in regional and economic development process of a region. The usage of heavy equipment in road construction projects has become extremity. Contractors invest their capital on heavy equipment aiming to gain capital return due to its usage in a construction project. Investment on heavy equipment allocates big portion of total project cost up to 20-30%. Therefore, deep analysis on heavy equipment investment will provide comprehensive and rational consideration to risk factors in project financing. Series of survey on road contractors in Jabodetabek area were conducted to ascertain factors usually being considered in heavy equipment investment using Analytic Hierarchy Process (AHP) as analysis method. Finally it can be concluded recommendation on profitable equipment and influential equipment as variable factors on profit return possibility. Survey ended with conclusion on dominant factors in making decision for heavy equipment investment i.e. equipment performance, equipment durability, equipment operator and equipment speed and manoeuvre. This paper can be treated as a reference for heavy equipment users that knowing production probability and equipment cost means getting real image on profit return when investing capital on heavy equipment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanisty Atas Asih
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai perbedaan penfsiran isi perjanjian yang diakibatkan ketidakjelasan terkait dasar penetapan tarif sewa menyewa dalam perjanjian sewa menyewa alat berat. Ketidakjelasan tersebut menimbulkan perbedaan perhitungan tarif sewa oleh para pihak, yang pada akhirnya menimbulkan wanprestasi. Selain kecermatan dalam merumuskan perjanjian, pembuatan perjanjian dalam bentuk akta notariil juga merupakan upaya yang dapat membantu meminimalisir perbedaan pernafsiran atas suatu perjanjian agar pemenuhan prestasi oleh para pihak dapat berjalan dengan sempurna. Notaris berwenang memberikan penyuluhan penyuluhan hukum terkait pembuatan akta, sehingga membantu mengarahkan juga menyamakan interpretasi pada saat pembuatan, pembacaan dan pengesahan perjanjian. Adapun permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah dasar penetapan dan perhitungan tarif sewa menyewa alat berat berdasarkan praktik; dan, pertimbangan Hakim dalam Putusan Nomor 51/PDT/2017/PT.PLK. Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut digunakan metode penelitian yuridis-normatif, yang diperkuat dengan wawancara terkait praktik penyelenggaraan perjanjian sewa menyewa alat berat khususnya dasar penetapan dan perhitungan tarif sewa, dengan tipe penelitian preskriptif untuk memberikan saran atas permasalahan yang ada. Hasil penelitian adalah bahwa tarif sewa menyewa alat berat lazim dan biasanya menggunakan tarif minimal dalam satuan jam per bulan berdasarkan pemakaian alat berat yang dicatat berdasarkan Hour Meter (pencatat mekanis) pada alat berat. Kebiasaan tersebut dapat dikategorikan sebagai prilaku yang berulang-ulang dan lazim dilakukan dalam suatu kelompok masyarakat yang penting untuk diperhatikan oleh Hakim, khususnya apabila terjadi perbedaan penafsiran para pihak dalam melaksanakan perjanjian. Hal tersebut dapat membantu mewujudkan terpenuhinya kepatutan dan keadilan yang obyektif di tengah-tengah masyarakat.
This study discusses the difference interpretation of the content of the lease agreement caused by the lack of clarity related to the basic tariff determination in the heavy equipment lease agreement. This lack of clarity caused difference interpretation on the calculation of lease tariff by the parties, that causing default. Beside the carefulness in formulating the agreement, making the agreement in the form of a notarial deed is also can help to minimize misinterpretation of the agreement so that the fulfillment of the achievements of the parties can run perfectly. The notary is authorized to provide legal counseling related to the making of the deed, so that it helps direct the same interpretation at the time of making, reading and ratifying the agreement. The study analysis the practice of basic determination and calculation of heavy equipment lease tariff; and, Judge's consideration on Court Verdict Number 51/PDT/2017/PT.PLK. To answer these problems, juridical-normative research methods are used, which are strengthened by interviews related to the practice heavy equipment lease agreements, especially the basic determination and calculation of heavy equipment lease tariff, with a type of prescriptive research to provide advice on existing problems. The results of the study shows the heavy equipment lease tariff is common and usually use a minimum rate in hours per month based on the use of heavy equipment that is recorded on the Hour Meter (mechanical recorder) on the heavy equipment. This habit can be categorized as repetitive behavior and commonly practiced in a group community that is important to be considered by Judge, especially if there are difference interpretations of agreement. This can help the fulfillment of objectivity and fairness of justice in society.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhetta Age Saputra
Abstrak :
Tren produksi batu bara di Indonesia meningkat sejak tahun 2020. Peningkatan produksi batu bara ini juga berdampak pada pembelian alat berat baru. Namun, tingginya permintaan masih belum bisa dipenuhi oleh produsen alat berat yang tergabung dalam Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (HINABI). Pelaku pertambangan memilih untuk memperpanjang masa pakai alat berat sehingga diperlukan pemanfaatan aset semaksimal mungkin, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kerangka maintenance 4.0 yang terintegrasi dengan sustainability pada industri pertambangan. Maintenance 4.0 yang efektif menawarkan manfaat pada masalah sustainability. Identifikasi kematangan maintenance merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Indikator sustainability pada maintenance alat berat di tambang kemudiaan ditetapkan. Untuk menilai dampak sustainability secara utuh, maka Overall Sustainability Scores (OSS) dikembangkan. Berdasarkan OSS, pelaku pertambangan bisa mengarahkan penyempurnaan kematangan maintenance di tingkat tertinggi yang sejalan dengan indikator sustainability yang harus diperbaiki. ......The trend of coal production in Indonesia has increased since 2020. The increase in coal production has also had an impact on the purchase of new heavy equipment. However, the high demand has yet to be met by heavy equipment manufacturers who are members of the Indonesian Heavy Equipment Industry Association (HINABI). Mining actors choose to extend the service life of heavy equipment so that it is necessary to utilize assets as much as possible, one of which is through the use of existing technology. This study aims to create a maintenance 4.0 framework that is integrated with sustainability in the mining industry. Effective Maintenance 4.0 offers benefits on sustainability issues. Identification of maintenance maturity is the first step that must be done. Sustainability indicators on heavy equipment maintenance at the mine are then determined. To assess the impact of sustainability as a whole, Overall Sustainability Scores (OSS) were developed. Based on OSS, mining players can direct the improvement of maintenance maturity at the highest level which is in line with sustainability indicators that must be improved.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Agustiana
Abstrak :
Latar Belakang: Presenteeism merupakan suatu fenomena yang menjadi perhatian dunia kesehatan kerja karena dapat mempengaruhi produktivitas pekerja secara negatif. Beberapa faktor diketahui berhubungan dengan presenteeism terutama terkait faktor pekerjaan. Dalam model Job Demand-Resource, Work engagement diyakini merupakan salah satu faktor yang memiliki hubungan dengan kejadian presenteeism, dimana pekerja dengan work engagement yang baik cenderung memiliki tingkat presenteeism yang rendah. Penelitian terkait hubungan diantara work engagement dan presenteeism pada pekerja manufaktur alat berat, khususnya di Indonesia belum pernah dilakukan. Hal ini yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, dengan total responden berjumlah 109 orang, yang merupakan pekerja pada perusahaan manufaktur alat berat di Jakarta, Indonesia. Keseluruhan data pada penelitian ini merupakan data primer yang diambil menggunakan kuesioner. Penilaian untuk presenteeism menggunakan kuesioner dengan metode Quality dan Quantity (QQ method). Sementara Work engagement dinilai dengan menggunakan kuesioner Utrecht Work Engagement Scale 9 (UWES-9) versi Bahasa Indonesia. Hasil: Sebaran skor presenteeism responden cukup rendah dengan nilai median 10 (minimum 0 dan maksimum 76). Sebagian besar responden memiliki skor Work engagement yang tinggi dengan nilai median 5,55 (minimum 3,33 dan maksimum 6,00). Hubungan yang signifikan antara work engagement dan presenteeism (p-value <0,001) dengan koefisien korelasi (r) -0,381. Pada analisis multivariat ditemukan juga bahwa jenis pekerjaan (p value = 0,013) dan Pola kerja (p value = 0,001) responden memiliki hubungan signifikan dengan kejadian Presenteeiam. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan dan korelasi negatif antara work engagement dengan kejadian presenteeism pada pekerja manufaktur alat berat. ...... Background: Presenteeism is a phenomenon that has become a concern in occupational health because it can negatively affect worker productivity. Several factors are known to be related to presenteeism, especially those associated with work. In the Job Demand- Resource model, work engagement is believed to be one factor that is related to the incidence of presenteeism, where workers with good work engagement tend to have lower levels of presenteeism. Research on the relationship between work engagement and presenteeism in heavy equipment manufacturing workers, especially in Indonesia, has never been done, and becomes the reason for conducting this study. Methods: This research is a cross sectional study, with a total of 109 respondents, who are workers at a heavy equipment manufacturing company in Jakarta, Indonesia. All data in this study are primary data taken using a questionnaire. Assessment for presenteeism uses a questionnaire with the Quality and Quantity (QQ method). Meanwhile, work engagement was assessed using the Indonesian version of the Utrecht Work Engagement Scale 9 (UWES-9) questionnaire. Results: The distribution of respondents' presenteeism scores was quite low with a median value of 10 (minimum 0 and maximum 76). Most respondents had high Work engagement scores with a median value of 5.55 (minimum 3.33 and maximum 6.00). There is a significant relationship between work engagement and presenteeism (p-value <0.001) with a correlation coefficient (r) of -0.381. In multivariate analysis, it was also found that respondents' type of work (p value = 0.013) and work patterns (p value = 0.001) had a significant relationship with the incidence of presenteeism. Conclusion: There is a significant and negative correlation between work engagement and the incidence of presenteeism in heavy equipment manufacturing workers.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pande Ketut Yodi Widnyana
Abstrak :
ABSTRACT
In Year 2011, heavy equipment sale reached 17,360 units or growth 47% year by year. In 2012, heavy equipment sale is expected to reach 210,000 units, growing 21% compared to 2011. This condition will be impact to the needs of component or spare part for heavy equipment, especially for filter part. Capturing this opportunity, PT Andalan Multi Kencana and PT Astra Otoparts Tbk has made strategic alliance since the end of 2010. This thesis is about analyzes why this strategic alliance cannot capture that opportunity and how to improve the strategy alliance between them. Besides of that, this thesis also analyze the new types of strategy alliance can be adopted by PT Andalan Multi Kencana and PT Astra Otoparts Tbk to enlarge the market size in amount. The analysis will starts from defining external environment and find the opportunities and threat that lie within. Besides of external environment, internal environment also has to be defined to capture the strength and weakness that company has. Using SWOT analysis, strategy can be defined based on all opportunities, threat, strength and weaknesses.
2012
T32224
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widhi Setya Wahyudhi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap penerapan Lean Six Sigma pada divisi perawatan di PT PPN, dimana metode yang akan diterapkan ini akan melihat efektivitas dari implementasi lean six sigma. Terdapat fase dalam pengambilan data, yaitu dengan metode pengolahan data yang sudah terdapat dalam database perusahaan atau dari computerized maintenance managament system CMMS . Dengan menggunakan pendekatan lean six sigma akan menyediakan sebuah pendekatan yang terstruktur untuk menyelesaikan masalah melalui implementasi 5 fase; Define, Measure, Analyse, Improve, dan Control DMAIC . Metodologi DMAIC merupakan metodologi yang sederhana yang dapat diaplikasikan ke seluruh aspek bisnis/operasional baik pada perusahaan manufaktur maupun industri jasa dimana masing-masing fase memiliki tujuan, tindakan serta ouput yang jelas. Six Sigma akan berfokus pada kualitas daripada kuantitas dari data yang akan menerapkan teknik statistika dalam format praktek. Dengan menggunakan pendekatan lean six sigma akan didapatkan sistem aktivitas perawatan yang lebih efektif dan efisien di PT PPN. Sehingga dengan memperoleh sistem manajemen perawatan yang optimal akan menciptakan keunggulan daya saing perusahaan sustainable competitive advantage . Dari hasil penelitian didapatkan perbaikan pada salah satu key performance indicators yaitu redo PS, dimana nilai redo PS PC1250 HD4657R turun menjadi 0 , nilai Ppk PC 1250 naik menjadi 8.30 dan nilai Ppk HD4657R naik menjadi 18.32, selain itu didapatkan potensial benefit secara financial yaitu 3 miliar rupiah untuk HD4657R dan 16 Miliar rupiah untuk PC1250.Kata kunci :Computerized Maintenance Management System CMMS ; DMAIC; heavy equipment; lean; Maintenance; six sigma; sustainable competitive advantage.
ABSTRACT
This study aimed to analyze the application of Lean Six sigma in the perawatan division at PT PPN, where the method to be applied will look at the effectiveness of the implementation of lean six sigma. There is a phase in the data collection, namely the method of processing data that is already contained in the company 39 s database or from a computerized perawatan managament system CMMS . By using lean six sigma approach will provide a structured approach to resolve the problem through the implementation of 5 phase of six sigma methodology Define, Measure, Analyze, Improve and Control DMAIC . DMAIC methodology is a simple methodology that can be applied to all aspects of operations both on manufacturing and the service industry where each phase has a purpose, action and clear output. Six sigma will focus on the quality rather than the quantity of data that will apply statistical techniques in a practical format. By using lean six sigma approach will get the system perawatan activity more effective and efficient in PT. PPN. So as to obtain an optimal perawatan management system will create a competitive advantage companies sustainable competitive advantage . From this research have some performance improvement at one of key performance indicators, that key performance indicators was redo PS. redo PS value for PC1250 and HD4657R decreased to 0 , Ppk value of PC 1250 increased to 8.30 and Ppk value of HD4657R increased to 18.32. Beside that it have some potential benefit for financial performance, it have 3 Billion rupiah for HD4657R and 16 Billion rupiah for PC1250.Key Word Computerized Maintenance Management System CMMS DMAIC heavy equipment lean Maintenance six sigma sustainable competitive advantage.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalisha Nabila Permana Adi
Abstrak :
Asuransi Alat Berat merupakan asuransi yang melindungi alat-alat berat yang pada umumnya berada pada lokasi-lokasi konstruksi atau pekerjaan yang membutuhkan alat berat. Skripsi ini membahas mengenai 2 (dua) permasalahan yaitu: 1 mengenai pengaturan Prinsip Indemnitas dalam Hukum Asuransi di Indonesia, dan 2 penerapan Prinsip Indemnitas dalam penggantian kerugian pada putusan pengadilan No. 236/PDT/2020/PT DKI. Permasalahan dalam putusan pengadilan No. 236/PDT/2020/PT DKI merupakan terjadi perselisihan pendapat antara PT Kartika Jemaja Jaya dengan PT Asuransi Jasa Tania, Tbk dikarenakan perbedaan perhitungan jumlah ganti kerugian antara Tertanggung dan pihak Penanggung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan bentuk penelitian yuridis-normatif dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan mengenai Prinsip Indemnitas telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dalam beberapa pasal. Selanjutnya, dalam kasus yang diuraikan dalam putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 236/PDT/2020/PT DKI, Prinsip Indemnitas telah diterapkan dalam kasus ini, namun demikian, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan gugatan tersebut tidak berdasarkan pemahaman Prinsip Indemnitas. Saran yang diberikan, agar dilakukan pelatihan kepada hakim yang materi dari perlatihan tersebut termasuk tentang hukum asuransi termasuk prinsip-prinsip asuransi termasuk Prinsip Indemnitas. ......Heavy Equipment Insurance is insurance that protects heavy equipment that is generally located at construction sites or jobs that require heavy equipment. This thesis discusses 2 (two) issues, namely: 1. the regulation of the Principle of Indemnity in Indonesian Insurance Law, and 2. the application of the Principle of Indemnity in compensation for losses in court decision No. 236/PDT/2020/PT DKI. The problem in court decision No. 236/PDT/2020/PT DKI is a dispute of opinion between PT Kartika Jemaja Jaya and PT Asuransi Jasa Tania, Tbk due to differences in the calculation of the amount of compensation between the Insured and the Insurer party. The research method used is qualitative with a form of juridical-normative research using secondary data. The results showed that the regulation of the Indemnity Principle has been regulated in the Commercial Code under several articles. Furthermore, in the case described in the DKI Jakarta High Court decision No. 236/PDT/2020/PT DKI, the Indemnity Principle has been applied in this case, however, the DKI Jakarta High Court Panel of Judges granted the lawsuit not based on an understanding of the Indemnity Principle. The suggestion is that training be conducted for judges whose material from the training includes insurance law including insurance principles including the Principle of Indemnity.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>