Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ria Novasari Mei Astuti
"Data Kementerian ESDM mencatat 93 kecelakaan di area pertambangan pada tahun 2021, dengan 36 kecelakaan ringan dan 57 kecelakaan berat, merenggut 11 korban jiwa. Tahun 2019 menjadi tahun terburuk dengan 133 kecelakaan (27 ringan, 106 berat) dan 24 korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kelelahan kerja setelah dikontrol oleh variabel confounding pada operator alat berat industri pertambangan PT.X Site A 2024. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penerapan rancangan cross-sectional. Studi ini melibatkan 213 pekerja yang diminta untuk mengisi kuisioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji multivariat analisis faktor risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,3% pekerja mengalami kelelahan kerja pada tingkat berat, sedangkan 50,7% responden mengalami kelelahan kerja pada tingkat ringan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kelelahan kerja (p value=0,011). Pekerja yang memiliki kualitas tidur buruk berisiko 2,38 kali untuk mengalami kelelahan kerja berat dibandingkan pekerja yang memiliki kualitas tidur baik setelah dikontrol oleh variabel masa kerja, waktu perjalanan, lingkungan tidur, dan faktor psikososial (overcommitment) (aOR=2,38 95% CI 1,22 – 4,65).

Data from the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) recorded 93 accidents in mining areas in 2021, with 36 minor accidents and 57 serious accidents, claiming 11 lives. The year 2019 was the worst year with 133 accidents (27 minor, 106 serious) and 24 fatalities. This research aims to determine the relationship between sleep quality and work fatigue after controlling for confounding variables in heavy equipment operators in the mining industry of PT.X Site A 2024. The method used in this research is the application of a cross-sectional design. This study involved 213 workers who were asked to fill out questionnaires. Data analysis was performed using multivariate risk analysis. The results of the study showed that 49.3% of workers experienced severe work fatigue, while 50.7% of respondents experienced mild work fatigue. The results of the study showed that there is a relationship between sleep quality and work fatigue (p value = 0.011). Workers with poor sleep quality were 2.38 times more likely to experience severe work fatigue compared to workers with good sleep quality after controlling for work experience, travel time, sleep environment, and psychosocial factors (overcommitment) (aOR = 2.38 95% CI 1.22-4.65)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kelelahan merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan transportasi, ditandai dengan menurunnya kinerja fisik dan mental yang mengakibatkan kurangnya kewaspadaan karena rasa kantuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan faktor pendukung kelelahan pada operator alat berat. Penelitian dilakukan pada operator alat berat di 3 tambang batubara di Kalimantan (2 area di Kalimantan Timur dan 1 area di Kalimantan Selatan), melibatkan 353 operator alat berat yang bekerja dengan 3 sif. Hasilnya menunjukkan bahwa keluhan kelelahan semakin tinggi dengan meningkatnya usia, lama kerja, dan kerja pada sif 3 (malam hari).
Kelelahan paling banyak dirasakan oleh operator dump truck (bagian hauling) yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pekerjaan (postur saat bekerja, faktor variasi pekerjaan, beban kerja dan vigilance) dan faktor-faktor bukan pekerjaan (kondisi medan atau area tambang yang berisiko, penerangan yang kurang pada malam hari, dan rute yang selalu berubah). Faktor lain-nya berkaitan dengan masalah sosial-psikologis, baik yang berhubungan dengan pekerjaan maupun lingkungan kerja, seperti waktu istirahat, standar gaji yang belum memadai, pengaturan jadwal cuti yang sering tidak jelas, dan masalah karier. Disimpulkan, secara umum kelelahan meningkat dengan bertambahnya usia dan lama kerja, dengan kelelahan yang lebih besar pada pekerja sif 3. Umumnya, penurunan waktu reaksi pekerja sif malam lebih besar daripada waktu reaksi pekerja sif siang.

Fatigue is one of the causes of transportation accidents, characterized by reduced physical and mental performance resulting in reduced alertness due to drowsiness. The present study was to determine the risk factors and contributing factors of fatigue suffered by heavy equipment operators. The study was conducted at three coal mining sites in Kalimantan (2 areas in East Kalimantan and 1 area in South Kalimantan) involving 353 heavy equipment operators who work in shifts. It was found that fatigue complaint Pekerjaan, Nonpekerjaan, dan Psikologi Sosial sebagai Penyebab Kelelahan Operator Alat Berat di Industi Pertambangan Batu Bara Work-related, Non-work related, and Social Psychology as Causes of Heavy Equipment Operators Fatigue in Coal Mining Industry is higher by older age, longer work, and work at shift 3 (night time).
The fatigue is mostly complained by dump truck (hauling part) operators which was influenced by work-related factors (work posture, job variety, workload, vigilance) and non-work related factors (terrain or mine risk area, lack of lighting at night, and route track which is always changed). Another factors related with socio-psychological factors, either related with job or working environment, such as adequacy of rest time, remuneration system, leave system, and insecure career. It is concluded that in general the fatigues were increased as the worker ages were older and longer duration of work, with higher fatigues were suffered at shift 3. Generally, reduced reaction time among shift 3 workers is higher than that those of daytime shift.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library