Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akmal Johan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Hidayat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waluyo Trijono
"Komposit magnet merupakan bahan magnet yang dicampur diikat dengan pengikat bahan bukan-magnetik. Salah Satu dari bahan ini adalah plastoferit, yaitu bahan magnet berupa serbuk heksaferit (Mo.6Fe2O3) yang diikat oleh karet. Keunggulan bahan ini adalah sifat mekaniknya yang lebih baik dibandingkan yang dimiliki oleh magnet biasa, khususnya magnet yang terbuat dari bahan heksoferit hasil casting atau sintering.
Penelitian ini dititik beratkan pada pembuatan dan penyifatan plastoferit berbasis ferit SrFe12o19 (SrM) dengan perekat karet alam, serta membandingkannya dengan komposit berbasis ferit BaFe12O19 (Bam). Sifat-sifat komposit magnet yang diuji adalah sifat mekanik, termal, dan magnetik serta hubungannya dengan perubahan fraksi volume serbuk dalam kompositnya.
Pembuatan komposit magnet dilakukan dengan cara mencampur karet dan serbuk magnet dalam Labo Plasiomill pada suhu operasi 100° C selama 7 menit, dan dengan kecepatan putar pengaduk 30 rpm. Komposit hasil pencampuran ditekan untuk mendapatkan benda uji berbentuk lembaran. Penekanan dilakukan dengan metode hot press pada suhu 100° C dan beban 150 kg/cm2, kemudian didinginkan dengan menggunakan metode cold press dalam media pendingin air. Berdasarkan hasil analisis struktur mikro, sebaran partikel dalam matriksnya berbeda-beda untuk tiap komposisi, dan umumnya sebaran partikel serbuk BaM lebih merata dibandingkan dengan komposit serbuk SrM.
Hasil analisis Sifat mekanik menunjukkan bahwa kekuatan tarik komposit SrM (fraksi volume serbuk 30-70%) berkisar antara 1,57-2,22MPa, perpanjangan 0-520%, dan kekerasan 42-95SHA, sedangkan kekuatan tarik komposit BaM (fraksi volume serbuk 30-50%) adalah 2,27-3,84MPa, perpanjangan 370-560% dan kekerasan 27-52SHA. Sifat termal komposit pada pemanasan hingga suhu 600ºC menunjukkan bahwa suhu dekomposisi komposit untuk masing-masing komposisi berfluktuasi, namun umunmya berkisar pada suhu dekornposisi karet alam yakni sekitar 400ºC.
Sifat-sifat magnetik komposit SrM (fraksi volume 30-70%) adalah Jhc berkisar 136-150 kA/m, gHc 45-66 kA/m, B, 73-130 mt dan (BH) maks. sekitar 0,80-2,26 kJ m3, sedangkan komposit BaM (fraksi volume 30-50%) antara lain berkisar 121-123 kA/m, bHc 46-55 ka/m, Br 71-95 mT dan (BH)maks, 0,83-1,35 kl/m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yorga Rohimuddin E.
"Telah dilakukan penelitian yang memanfaatkan limbah industri yang mengandung barit sebagai bahan baku magnet permanent barium heksaferit. Limbah yang mengandung barit ini direaksikan dengan asam klorida untuk menghilangkan unsur-unsur yang larut asam klorida, yang dilanjutkan dengan pereaksian dengan asam sulfat untuk melarutkan pengotor yang larut asam sulfat. Tahap pemurnian ini dapat mencapai kemurnian Barium sulfat diatas 98%. Selanjutnya barium sulfat dan KOH dalam takaran stoikiometri di milling dalam planetary ball mill dengan perbandingan berat sampel terhadap bola 1:20. Setelah digerus selama 5 jam, hasil ini dipaparkan pada gas CO2 sehingga terbentuk BaCO3. lalu dileaching menggunakan K2CO3 dan dikeringkan. Hasilnya adalah BaCO3 dan sisa BaSO4 yang belum bereaksi. Pemisahan BaCO3 dilakukan dengan cara memanaskan campuran ini pada suhu 800oC lalu dilarutkan ke dalam air. Larutan lalu diberi gas CO2 sehingga terbentuk presipitasi BaCO3 murni. BaCO3 murni ini kemudian di reaksikan dengan Fe2O3 dengan perbandingan molar 1:6 pada suhu 1200°C selama 1 jam sehingga diperoleh bahan magnet Barium heksaferit.

It is already studied the use of industrial waste rich with barite as raw material of permanent magnet barium hexaferrite. First the waste reacted with hydrochloride acid to eliminate substance that can be dissolved in acid, then reacted with sulfate acid to remove substance that dissolved in sulfate acid. This purification step can concentrated barite from 30wt% to 98wt%. the purified barite then milled with KOH in stoichiometry proportion in planetary ball mill to form Ba(OH)2. after 5hrs milling, the sample is subjected to CO2 gas to transform Ba(OH)2 into BaCO3. then leach out K2SO4 with K2CO3 solution 0.1M and then dried. This step leaves BaCO3 and BaSO4 residue in mix. BaCO3 separation is done by heating the mix in 800oC then dissolved in water. Filtration this solution then aerated with CO2 gas on the filtrate will form pure BaCO3 precipitation. This pure BaCO3 precipitation then reacted with Fe2O3 in 1:6 molar proportions, in temperature 1200°C for 1hour to form magnetic substance barium hexa ferrite."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Syafrila
"Material magnet permanen seperti heksaferit dapat dimodifikasi sifatnya menjadi material penyerap radar dengan cara mensubstitusi parsial ion-ion besinya dengan ion lain untuk menurunkan medan koersivitasnya (Hc) tanpa penurunan magnetisasi remanen (Mr) yang signifikan. Material heksaferit yang banyak digunakan umumnya berupa barium heksaferit (BaFe12O19) dan stronsium heksaferit (SrFe12O19) yang memiliki karakteristik magnetik yang hampir sama. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa substitusi barium heksaferit dengan timah (Sn) pada BaFe12-xInxO19 dengan x = 0,35 mampu menghasilkan penurunan koersivitas hingga 83% tetapi juga secara signifikan menurunkan remanen. Sementara itu, substitusi stronsium heksaferit dengan indium (In) pada SrFe12-xInxO19 untuk x = 0,1 mampu menurunkan koersivitas hingga 38% dengan hanya sedikit penurunan remanen. Pada penelitian ini, dipilih stronsium heksaferit dengan menggabungkan kedua variasi substitusi tersebut sehingga dihasilkan material SrFe11.55In0.1Sn0.35O19 (SHFInSn) melalui teknik powder metallurgy yang selanjutnya dikompositkan dengan material soft magnetic, FeCo, yang dihasilkan dari proses reduksi sehingga dihasilkan komposit dengan variasi perbandingan massa FeCo sebesar 10%, 30%, dan 50% yang memiliki koersivitas rendah tanpa penurunan remanen yang signifikan sehingga dapat diperoleh kemampuan absorpsi gelombang mikro yang lebih optimum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa substitusi parsial stronsium heksaferit dengan indium (In) dan timah (Sn) terbukti menurunkan secara drastis koersivitas dan meningkatkan remanen serta saturasi dengan Hc = 105,6 kA/m; Mr = 0,2837 T; dan Ms = 0,442 T. Untuk komposit SHFInSn/FeCo, variasi dengan karakteristik terbaik dimiliki oleh kandungan 10% FeCo yang memiliki nilai koersivitas sebesar 92,82 kA/m, remanen sebesar 0,323 T, dan saturasi sebesar 0,561 T. Meski begitu, nilai reflection loss komposit semakin besar seiring dengan meningkatnya konsentrasi FeCo dengan nilai tertinggi sebesar -19,5 dB pada variasi 50% FeCo sehingga mampu menyerap hingga 89,4% gelombang mikro.

Permanent magnet materials like hexaferrite can have their properties modified to become radar absorbing materials by partially substituting their iron ions with other ions to lower their coercivity field (Hc) without a significant decrease in remanent magnetization (Mr). Commonly used hexaferrite materials are barium hexaferrite (BaFe12O19) and strontium hexaferrite (SrFe12O19) which have similar magnetic properties. Recent studies show that substituting barium hexaferrite with tin (Sn) on BaFe12-xInxO19 with x = 0.35 can produce a decrease in coercivity of up to 83% but also significantly lowers remanence. Meanwhile, substituting strontium hexaferrite with indium (In) on SrFe12-xInxO19 for x = 0.1 can lower coercivity by up to 38% with only a slight decrease in remanence. In this study, strontium hexaferrite was chosen by combining both substitution variations to produce SrFe11.55In0.1Sn0.35O19 (SHFInSn) material using powder metallurgy technique which was then composited with soft magnetic material, FeCo, that produced from the reduction process to produce composites with mass ratio variations of FeCo are 10%, 30%, and 50% which has low coercivity without significant decrease in remanence and also increases its saturation so that optimum microwave absorption capability can be obtained. The results of this study show that partial substitution of strontium hexaferrite with indium (In) and tin (Sn) has been proven to drastically reduce coercivity and increase remanence and saturation with Hc = 105,6 kA/m, Mr = 0,2837 T, and Ms = 0,442 T. For the SHFInSn/FeCo composite, the variation with the best characteristics is owned by 10% FeCo content which has a coercivity value of 92.82 kA/m, a remanence of 0.323 T, and a saturation of 0,561 T. However, the reflection loss value of the composite is greater as the FeCo concentration increases with the highest value of -19.5 dB at a variation of 50% FeCo so it can absorb up to 89.4% of microwaves."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library