Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mades Fifendy
"DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi DBD di Indonesia, diantaranya adalah dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk. dan penggunaan insektisida seperti malation dan temefos. Namun cara tersebut belum memberikan basil yang memadai, sehingga diperlukan bahan lain untuk menunjang pengendalian DBD, seperti penggunaan insektisida alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Insektisida yang berasal dari tumbuhan dalam waktu relatif singkat, setelah digunakan akan terurai menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Untuk mengetahui golongan senyawa yang berperan sebagai insektisida dalam daun Helianthus annuus dan pengaruh ekstraknya terhadap kematian Aedes aegypti. Penelitian dilakukan di laboratorium Entomologi bagian Parasitologi, laboratorium Kimia bagian Kimia FKUI, dan bagian PTM Depkes selama 8 bulan. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 0,050 % ; 0,075 % ; 0,100 % ; 0,125 % ; 0,150 % ; dan 0,175 % untuk larvisida, dan konsentrasi 0,5% ; 1,0% ; 1,5% dan 2,0% untuk insektisida dan repelen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan senyawa yang diduga bersifat insektisida dalam daun Helianthus annuus adalah golongan alkaloid, saponin, twain, steroid, terpenoid, dan minyak atsiri. Kematian larva tertinggi adalah pada konsentrasi 0,175 % yaitu 92,8 % dan terendah adalah pada konsentrasi 0,050 % yaitu 16,0 %. Konsentrasi letal untuk kematian 50% adalah 0,097 % dan kematian 90% adalah 0,195%. Rata-rata kematian nyarnuk dewasa adalah 90,8 % pada konsentrasi 2,0% dan 20,0 % pada konsentrasi 0,5 %. Daya proteksi berkisar antara 65,58 % - 86,10 %, dengan daya proteksi maksimal ketika jam ke-2, pada konsentrasi 2,0%."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sungkar, Saleha
"ABSTRAK
DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi DBD di Indonesia, diantaranya adalah dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk dan penggunaan insektisida seperti malation dan temefos. Namun cara tersebut belum memberikan hasil yang memadai, sehingga diperlukan bahan lain untuk menunjang pengendalian DBD, seperti penggunaan insektisida alami yang berasal dari turnbuh-tumbuhan. Insektisida yang berasal dari tumbuhan dalam waktu relatif singkat, setelah digunakan akan terurai menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Untuk mengetahui golongan senyawa yang berperan sebagai insektisida dalam daun Helianthus au ours dan pengaruh ekstraknya terhadap kematian Aedes aegypti. Penelitian dilakukan di laboratorium Entomologi bagian Parasitologi, laboratorium Kimia bagian Kimia FKUI, dan bagian PTM Depkes selama 8 bulan.
Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 0,050 % ; 0,075 % ; 0,100 % ; 0,125 % ; 0,150 % ; dan 0,175 % untuk larvisida, dan konsentrasi 0,5% ; 1,0% ; 1,5% dan 2,0% untuk insektisida dan repelen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan senyawa yang diduga bersifat insektisida dalam daun Helianthus animus adalah golongan alkaloid, saponin, tanin, steroid, terpenoid, dan minyak atsiri. Kematian larva tertinggi adalah pada konsentrasi 0,175 % yaitu 92,8 % dan terendah adalah pada konsentrasi 0,050 % yaitu 16,0 %. Konsentrasi letal untuk kematian 50% adalah 0,097 % dan kematian 90% adalah 0,195%. Rata-rata kematian nyamuk dewasa adalah 90,8 % pada konsentrasi 2,0% dan 20,0 % pada konsentrasi 0,5 %. Daya proteksi berkisar antara 65,58 % - 86,10 %, dengan daya proteksi maksimal ketika jam ke-2, pada konsentrasi 2,0%."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Immareta Christabel Asandi
"Pada penelitian, ini dilakukan sintesis nanopartikel ZnO, nanopartikel CeCuO3, dan nanokomposit ZnO/CeCuO3 secara green synthesis menggunakan ekstrak daun bunga matahari (Helianthus annuus L.). Daun bunga matahari mengandung alkaloid yang dapat berperan sebagai basa lemah (ditandai dengan adanya reaksi positif terhadap reagen Wagner) dan mengandung saponin (ditandai dengan adanya reaksi positif terhadap akuades) yang berperan sebagai capping agent pada sintesis nanopartikel dan nanokomposit. Keberhasilan sintesis nanopartikel ZnO, nanopartikel CeCuO3, dan nanokomposit ZnO/CeCuO3 dibuktikan dengan identifikasi struktur yang bersesuaian dengan referensi pada pengujian FTIR dan diperkuat dengan adanya kesesuaian nanopartikel dan nanokomposit yang disintesis dengan database pada karakterisasi menggunakan XRD. Pengkompositan ZnO dengan CeCuO3 dilakukan untuk meningkatkan aktivitas fotokatalitik ZnO di bawah iradiasi sinar tampak dengan menurunkan energi celah pita ZnO. Hal ini dinyatakan pada karakterisasi menggunakan UV-Vis DRS bahwa energi celah pita ZnO, CeCuO3, dan ZnO/CeCuO3 secara berturut - turut sebesar 3,17 eV; 2,60 eV; dan 2,96 eV. Kemudian menghasilkan persentase fotodegradasi yang dihasilkan ZnO/CeCuO sebesar 91% lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas ZnO, yaitu sebesar 56% dan CeCuO3 sebesar 76%. Serta kinetika reaksi fotokatalisis nanokomposit ZnO/CeCuO3 terhadap malasit hijau mengikuti model pseudo orde satu dengan konstanta laju reaksi (k) sebesar 1,85 x 10-2 m-1.
......In this research, synthesis of ZnO nanoparticles, CeCuO3 nanoparticles, and ZnO/CeCuO3 nanocomposites was carried out by means of green synthesis using sunflower (Helianthus annuus L.) leaf extract. Sunflower leaves contain alkaloids which can act as weak bases (indicated by a positive reaction to Wagner's reagent) and contain saponins (indicated by a positive reaction to aquades) which act as capping agents in the synthesis of nanoparticles and nanocomposites. The successful synthesis of ZnO nanoparticles, CeCuO3 nanoparticles, and ZnO/CeCuO3 nanocomposites was proven by the identification of structures that matched the references in FTIR characterization and was strengthened by the suitability of the synthesized nanoparticles and nanocomposites with the database on characterization using XRD. Compositing of ZnO with CeCuO3 was carried out to increase the photocatalytic activity of ZnO under visible light irradiation by reducing the band gap of ZnO. This was stated in the characterization using UV-Vis DRS that the band gaps of ZnO, CeCuO3, and ZnO/CeCuO3 were respectively 3.17 eV; 2.60 eV; and 2.96 eV. Then the photodegradation percentage produced by ZnO/CeCuO3 was 91%, higher than the ZnO activity, which was 56% and CeCuO3, which was 76%. Also, the reaction kinetics of the ZnO/CeCuO3 nanocomposite photocatalyst for green malachite follows a pseudo-first-order model with a reaction rate constant (k) of 1.85 x 10-2 m-1."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library