Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
St. Louis Missouri: Elsevier Churchill Livingstone, 2012
616.075 61 DAC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill Medical, 2011
616.15 WIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chicago: Year Book Publishers, 1951
615.105 ONE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bain, Barbara J.
[Edinburgh]: Elsevier, 2017
616.075 BAI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hoffbrand, A. Victor
Chichester: Wiley Blackwall, 2016
616.15 HOF h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Feisal Rinaldi
Abstrak :
Urutan penyalcit yang mempunyai rate teltinggi dalam laporan SKRT 95 adalah anemia. Untuk itu diperlukan bentuk pclayanan keschatan berupa pelayanan laboratodum agar dapat dilakukan deteksi dini dari anemia. Beberapa parameter yang mcrupakan penunjang untuk diagnosis anemia adalah Jumlah eritrosit, Hemoglobin, dan Hematokrit Dalam pcrkembangan laboratorimn dituntut untuk dapat meningkatkan kuantitas dan kualilas pelayanannya, tidak hanya harus baik dari sisi kualitas pemeriksaan tetapi dituntut pula untuk dapat mengeluarkan hasii pemeriksaan dengan oepat. Untuk memcnuhi kebutuhan tersebut salah sam cara yang dilalcukan adalah den gan menggunakan alat otomatis seperti haematology analyzer. Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, laboratoxium wajib menjaga mutu dari hasil pemeriksaan yang dikelnarkannya. Salah satu upaya dalam menjaga mutu adalah dengan penggunaan bahan kontrol dalam melaknkan pemeriksaan. Penggunaan balhan kontrol- komersial terhitung cukup mahal untuk digmmakan secara 111611. Untuk itu pcrlu diupayakan penggunaan bahan kontrol altematif Dalam hal ini adalah bahan kontrol dari spesimen pasien dan rata-rata harian. Dengan demikian perlu diuji bahan kontrol spesiemen pasien dan rata-rata harian pasien dari sisi akurasi yang terdiri dari validitas, reliabilitas dan presisi Serta dari sisi biaya yang digunakan dibandingkan dengan penggunaan bahan kontrol komersial sebagai gold Standar. Peneiitian dilakukan dengan studi potong lintang, dilalcukan di laboratorium Rumah Sakit Umum Cbt Cmh Bandung selama bulan Juli 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas bahan kolrtrol spesimen pasien dan rata-rata harian adalah kurang baik jika dibandingkan dengan bahan kontrol komersial. Hal ini ditunjuldcan dengan nilai koefisien korelasi yang lebih kecil dari 0,5. Sedangkan untuk reliabiliias bahan kontrol spesimen pasien dan rata-rata harian adalah baik. Hal ini ditunjukkan dcngan uji Cochran yang memberikan nilai p lebih besar dari pada 0,05. Sedangkan prcsisi bahan kontrol spesimen pasien cukup baik dengan ditunjukkan olch selang pada kepercayaan 95% yang pendek. Presisi untuk kontroi rata-rata harian kurang baik, hal ini ditunjukkan dengan selang pada kepercayaan 95% yang cukup lebar j ika dibandingkan dengan bahan kontrol komersial. Dengan hasil seperti di atas menunjukkan bahwa bahan kontrol dari spesimen pasien dan rata-rata harian dapat digunakan sebagai bahan kontrol, dengan beberapa catatan.. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ke dna bahan kontrol altematif tersebut adalah eiisien, karena biaya pemekaiannya Iebih kecil dari pada biaya penggunaan bahan konuol kqmersial. ......Anemia is the highest rate of disease in SKRT 95. To detect the Anemia, we needexamination using laboratory facility as one of health service. The parameter which is used to diagnose anemia are erytrocyt count, hemoglobin, and hematokrit. As one of health service, laboratory has to keep the quality of examination, one way to keep the quality is by using control specimen in the examination. To use the control comercial specimen is expensiveenoug there fore use the alternatif control specimen such as control specimen from patient (random duplicate sample) and mean daily specimen Before using the control specimen from patient (random duplicate sample) and mean daily specimen we must test the acuracy from validity, reliability, and precision also economically in price compare with control comercial specimen as blood standard. The design study is crossectional which was conducted in the laboratori Cbt Cmh Hospital in July 2001. The result showed that the validity of control patient specimen and mean daily specimen are not good enough compared with comercial control specimen according to the value ofcorclation coeiiicient which lees than 0,5. But the reliability is as good as comercial control specimen which are showed from the p value of Cochran tes lees than 0,05_ And the precision of the patien contrrol specimen and daily specimen is good enough which is showed from the short range in 95% confident interval. By the study showed that patient control specrmen ana mean oauy spcuuucrr can be use as control specimen- lt means that both of thmalternatif control are efficien in cost compared with comercial control specimen.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T6418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyu Mulyati
Abstrak :
ABSTRAK


Frekuensi denyut jantung jantan dan betina rata-rata 88 denyut/menit (x̅ = 88 denyut/menit), pada suhu kamar (x̅ = 25,97°C) dan kelembaban udara (x̅ = 62,17%). Berat badan jantan (x̅ = 50,32 gram) dan betina (x̅ = 68,747 gram). Jumlah eritrosit jantan (x̅ = 604.333 sel/mm3 darah) dan betina (x̅ = 571.633 sel/mm darah). Kadar hematokrit jantan (x̅ = 35,77$) dan betina (x̅ = 30,97^). Kadar hemoglobin jantan (x̅ = 15,27 gram/100 ml darah) dan betina (x̅ = 12,95 gram/100 ml darah). Jumlah leukosit jantan (x̅ = 16.900 sel/mm darah) dan betina (x̅ = 14.283 sel/mm darah). Jumlah trombosit jantan (x̅ = 13 sel/40 lapangan penglihatan) dan betina (x̅ = 14 sel/40 lapangan penglihatan). Jumlah eritroplastid jantan (x̅ = 0,005% dari eritrosit) dan betina (x̅ = 0,028^ dari eritrosit). Limfosit merupakan jenis leukosit yang terbanyak jumlahnya. urutan berikutnya adalah heterofil, monosit, eosinofil dan basofil. Berdasarkan hasil analisis dengan uji korelasi jenjang Spearman pada α= 0,05, tidak terdapat korelasi antara berat badan dengan frekuensi denyut jantung, jumlah eritrosit, nilai hematokrit serta kadar hemoglobin pada B. melanostictus Schneider. Analisis dengan uji Mann-whitney pada α = 0,05, diperoleh frekuensi denyut jantung dan jumlah eritrosit pada B. melanostictus jantan tidak berbeda denqan betina. Sedangkan nilai hematokrit dan kadar hemoglobin jantan berbeda dengan betina.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firly Mariani
Abstrak :
Obat herbal atau jamu banyak digunakan masyarakat sebagai pengobatan alternatif yang bersifat empiris, satu diantaranya adalah untuk pengobatan asam urat. Penggunaan obat herbal untuk pemeliharaan kesehatan perlu didukung dengan pengujian ilmiah untuk menjamin keamanan penggunaannya, yaitu dengan mengamati gejala toksik yang mungkin terjadi pada hewan uji dengan penggunaan dalam jangka waktu yang lama. Pada penelitian ini jamu teh celup asam urat diberikan setiap hari secara oral selama 90 hari untuk mengetahui pengaruh hematologis dan histologis tikus putih jantan galur Sprague Dawley. Tikus dibagi dalam tiga kelompok dosis uji yaitu berturut-turut 1800, 3600, 7200 mg/kg bb dan satu kelompok kontrol dan masing-masing terdiri atas 10 ekor tikus. Pemeriksaan jumlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan kadar hemoglobin dilakukan pada hari ke-0,45, dan 91 sedangkan pembedahan organ paru untuk pemeriksaan histologi dilakukan pada hari ke-91. Penilaian hematologis dapat dilihat dari uji statistik (ANAVA) 1 arah, sedangkan penilaian kondisi paru didasarkan hasil pengamatan secara mikroskopik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian sediaan jamu tidak berpengaruh terhadap hematologi (p > 0,05) dan histologi paru. Many people in Indonesia using herbal or Traditional medicine as an empirical alternative medication, one of them is for hyperuricemia therapy. The use of herbal medicine for maintaining need support by scientific research to ensure the safety, among others by conducting a toxicity testing to observe whether toxic symptom occurred in a long period usage in experimental animal. In this research a herbal tea for curing hyperuricemia was given orally for 90 days to observe the influence on hematology and lung histology of the male albino rats Sprague Dawley. The experimental rats were divided into three group of dosages viz 1800, 3600, and 7200 mg/kg body weight and one group of control. Each group consisting of 10 mice. The measuring of hemoglobin concentration and enumeration the number of red blood cells, white blood cells, and platelet were carried out on day-0, day-45th, and day-91st, while histology examination of the lung was done on day-91st. The hematological assessment could be seen from One Way ANOVA statistic test, whereas the lung condition assessment based on the result from microscopic observation. The experimental result showed that there was no sign of influence in experimental rats hematology (p>0,05) and lung histology.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turgeon, Mary Louise
Philadelphia : PA Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams Wilkins, 2012
616.15 TUR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: Academic Press, 2016
616.15 LAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>