Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Eka Satria Panjinegara
"Pada 2020, Pemerintah mengeluarkan Program Bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program ini merupakan program yang mekanismenya adalah transfer langsung dana dari pusat (Kementerian Keuangan) kepada daerah (Kabupaten/Kota). Penentuan penerima dana hibah ini merupakan hak preogratif Kepala Daerah yang dituangkan di dalam Surat Keputusan Kepala Daerah. Tujuan program ini adalah penguatan ekonomi daerah dengan harapan, dengan menguatnya usaha hotel dan restoran di daerah secara tidak langsung dapat mempertahankan pembayaran Pajak Hotel dan Pajak Restoran. Penelitian ini diselenggarakan dengan jenis penelitian doktrinal. Hasil Penelitian ini adalah secara penganggaran, Dana PEN pada Program Hibah Pariwisata ini mengalami 2 (dua) kali transformasi keuangan yaitu dari APBN ke APBD, kemudian dari APBD ke Penerima Hibah yang kembali ke Pemerintah Daerah dalam bentuk Pajak Hotel dan Pajak Restoran. Sehingga, dalam pengawasannya tidak hanya ikut serta dari pengawasan keuangan pusat namun juga pengawas keuangan daerah. Dalam segi kemanfaatannya, dana Hibah ini digunakan untuk menutup biaya operasional yang mengalami defisit akibat menurunnya jumlah wisatawan pada usaha hotel dan restoran.

In 2020, the Government of Indonesia issued the Tourism Aid by National Recovery Programme 2020. This particular programme implemented by using direct transfer between the National Government to the City/Regency Govenrment. The aid receiver from this program is fully decided by the City/Regency Government in the form of Mayor/Head of Region Decree. The purpose of this program is to strengthen of the City/Regency monetary and Tax receive in Covid-19 era by supporting the SMEs Hotel and Restaurant Busisnesses. This thesis implemented by using doctrinal study. The result of this thesis are the Tourism Aid by using National Budget Theory has been transformed 2 (two) times. First, is from the National to the City/Regency then from City/Regency to the aid receiver. The aid receiver then will be indirectly giving back the support by paying taxes in the years to come. In Utiliarism theory, this Tourism Aid used by the SMEs business owner to pay the electricity, water bill and the suspended wages of the employee due to decreasing number of visitor in Covid-19 era."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septa Dwi Indriyani
"Sektor pariwisata di Kota Malang mengalami penurunan kunjungan drastis yaitu sebesar 53% di Bulan Maret 2020 sebagai akibat adanya pandemi Covid-19. Penurunan jumlah juga berdampak pada pelaku usaha penyokong pariwisata, yaitu perhotelan. Dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasioanal dan memberikan stimulus pada sektor pariwisata, Pemerintah Pusat memberikan Dana Hibah Pariwisata kepada industri hotel di Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan Insentif Pajak Hotel dan Dana Hibah Pariwisata di Kota Malang selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberian kebijakan insentif Pajak Hotel dan Dana Hibah Pariwisata memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kebijakan pemberian insentif Pajak Hotel selama pandemi Covid-19 tidak tepat sasaran karena tidak sesuai dengan anjuran pemerintah dan penerima manfaat insentif bukan industri hotel. Pemberian Dana Hibah Pariwisata lebih memberikan dampak kepada industri hotel. Dengan demikian, pelaksanaan Dana Hibah Pariwisata perlu dimaksimalkan pada periode selanjutnya dan perlu tetap diberikan mengingat Kota Malang merupakan salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.

The tourism sector in Malang City has drastic decline of 53% in March 2020 as a result of the Covid-19 pandemic. The decreasing of the number of tourism visit impacts on business actors that supporting tourism, hotels. In the context of the National Economic Recovery and providing a stimulus to the tourism sector, the Central Government provides Tourism Grants to the hotel industry in Malang City. This study aims to analyze the comparison of Hotel Tax Incentives and Tourism Grants in Malang City during the Covid-19 pandemic. This study uses a qualitative approach. The results of this study indicate that Hotel Tax incentives and Tourism Grants have their respective advantages and disadvantages. The policy of providing hotel incentives during the Covid-19 pandemic is not right on target because it is not in accordance with government recommendations and the recipients of incentives are not industrial hotels. The provision of Tourism Grants has more impact on the hotel industry. Thus, the implementation of the Tourism Grant Fund needs to be maximized in the next period and it is necessary to remember that Malang City is one of the 10 Priority Tourism Destinations."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library