Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daugherty, Robert L. (Robert Long), 1885-
New York: McGraw-Hill, 1985
532 DAU f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Daugherty, Robert L. (Robert Long), 1885-
London: McGraw-Hill , 1984
532 DAU f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, 2012
JTH 1(1-2) 2010 (1)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Eduardo Meyrianso Simanjuntak
Abstrak :
ABSTRAK
Pile breakwater is an alternative coastal structure to prevent coastal erosion considering the economic and technical aspect. An improved design for pile breakwater is proposed here. Our goal is to develop an assessment tool in planning the implementation of pile breakwater. This tool is based on numerical model that has been verified with physical model result. The wave spectrum show that the numerical model is able to simulate the wave as same as the physical model with overestimation. It also points out that the simulation with wave period (T) = 2.5 s has more significant noise than the simulation with wave period (T) = 2 s. In general, the numerical model has high accuracy for predicting incident wave height (Hi), transmitted wave height (Ht) and transmission coefficient (KT) with error below 1 % RMSE. Xbeach is also able to simulate pile breakwater with high accuracy especially for two or three row arrangement with width gap 0.3 m. Even so, the numerical model have limitation regarding wave phase and wave through irregularity. Pile breakwater is an alternative coastal structure to prevent coastal erosion considering the economic and technical aspect. An improved design for pile breakwater is proposed here. Our goal is to develop an assessment tool in planning the implementation of pile breakwater. This tool is based on numerical model that has been verified with physical model result. The wave spectrum show that the numerical model is able to simulate the wave as same as the physical model with overestimation. It also points out that the simulation with wave period (T) = 2.5 s has more significant noise than the simulation with wave period (T) = 2 s. In general, the numerical model has high accuracy for predicting incident wave height (Hi), transmitted wave height (Ht) and transmission coefficient (KT) with error below 1 % RMSE. Xbeach is also able to simulate pile breakwater with high accuracy especially for two or three row arrangement with width gap 0.3 m. Even so, the numerical model have limitation regarding wave phase and wave through irregularity.
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Atmanto
Abstrak :
ABSTRAK Pencemaran lingkungan sungai, lebih disebabkan oleh faktor perilaku manusia (sosial). Bila hal ini tidak dilakukan perbaikan, maka keberlanjutan sungai dan ekosistemnya dikhawatirkan akan mengalami kehancuran dalam waktu tidak terlalu lama, Pemerintah telah berupaya mengatasi kerusakan daerah aliran sungai di antaranya adalah Prokasih. Namun belum ada tanda perbaikan bahkan kualitas lingkungan sungai makin kritis. Apalagi pengelolaan sungai di Indonesia masih menggunakan konsep hidraulik murni, yang menimbulkan masalah baru, kerusakan ekosistem sungai dan bencana. Namun bila Eko-hidraulik diterapkan di Indonesia, sulit berhasil tanpa melibatkan masyarakat. Indonesia mempunyai potensi modal sosial yang cukup kuat dan pemberlakuan otonomi daerah berasaskan demokrasi dan berkeadilan memberikan ruang peran serta masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji baik sccara teoretis maupun praktis dan memberi pemikiran tentang model pendekatan S0550-hidraulik pada masyarakat daerah aliran sungai dalam mengelola kualitas air sungai. Penelitian ini dilakukan di bantaran Sungai Ciliwung DKI Jakarta dan bantaran Sungai Citarum Kabupalen Bandung Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, kelompok masyarakat bantaran Sungai Citarum Bandung Jawa Barat telah melakukan penerapan Sosio-hidraulik lebih tinggi (80%) dalam mengelola kualitas air sungai dibandingkan dengan kelompok masyarakat bantaran Sungai Ciliwung Jakarta (44,7%). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat kandungan unsur pendekatan Sosio-hidraulik yaitu : pelestarian fungsi sungai, partisipasi stakeholders, ekonomi sumberdaya air, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan budaya air masyarakat lokal yang diterapkan oleh kelompok masyarakat dalam mengelola kualitas air sungai. Kontribusi unsur pendekatan Sosio-hidraulik oleh masyarakat terhadap pengelolaan Iingkungan slmgai di dua lokasi penelitian adalah 38,50%. Kedua, model system dynamics dapat mengkonstruksi diagram sistem Sosio-hidraulik dan subsistem yang lain seperti dukungan pemerintah, dan dukungan swasta (dunia usaha) yang dapat menganalisis perbaikan kualitas air sungai. Simulasi akhir model ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Sosio-Hidraulik (l00%) oleh stakeholders yang didukung oleh pemerintah (l00%) dan dunia usaha yang dilaksanakan secara konsisten Serta dilaksanakan serentak oleh seluruh stakeholders daerah aliran sungai hulu-hilir (terpadu), akan menghasilkan perbaikan kualitas air sungai setelah 18 tahun. Hasil penelitian ini berimplikasi terhadap: 1) penguatan pemberlakuan konsep Sosio-hidraulik dalam pengelolaan kualitas air sungai yang berbasis masyarakat, 2) Pengakuan pemerintah atas kemampuan masyarakat mengelola kualitas air sungai, 3) Sistem pengelolaan sumberdaya berbasis komunitas (Community Based Resources Management- CBRM) harus disempurnakan menjadi ISBRM (Integrated Socio-hydraulics Based Resources Management).
ABSTRACT The caused ofthe polluting that happens on the river was human ?s behaviour (social responsibility. If the reparation has not been done, then the river and its ecosystem continuity will faced the damage in near time. The government has tried to fx the damage ofthe river-basin. But, there are still no signs that it will be better though the river environment quality is getting worse. It was because the managing of the river in Indonesia is still using the pure hydraulics concept which caused the damaged of the river ecosystem and disaster. lf the Eco- Hydraulics has been applied in Indonesia, it will be difficult to be done without the involvement of the Socio-Hydraulics. while Indonesia has many strong potential social capital. The provisions of the autonomy region based on democracy and justice has given rooms to participate by citizen. The aims of this research are to examine and to give ideas about approaching model jbr Socio-Hydraulics in managing the quality of the river water in continuity. This research was done on Ciliwung Watershed DKI Jakarta and Citarum Watershed Bandung West Java. The result ofthe research shown that first, the citizen of Citarum Watershed Bandung West Java were more succeed through the Socio-Hydraulics approach than the citizen of the Ciliwung Watershed Jakarta The Inplementation of Socio-Hydraulics respondence level on Citarum Watershed Bandung West Java groups has higher score (80%) than the Socio-Hydraulics respondence level on Ciliwung Watershed Jakarta (44. 7%). Next is, the result of analyses shown that there are Socio-Hydraulics approach elements such as: the continuity of river water junction, stakeholder 's participants, the economy water source, the involvement of society and the local culture development in reaching the succeed of the river environment quality improvement that has been done by the groups of society who ?s lived in the river basin. The contribution of the Socio-Hydraulics approach elements to the succeeding of the managing river environment in two research location were 38.50% Second the system dynamics model can be constructed the diagram system of Socio-Hydraulics and others subsystem such as the government support, the involvement of the sociegf and the privates support, so that the river water quality improvement can be anabfsed This last simulation model has shown that the application of the Socio- Hydraulics approach (l00%) by the stakeholders with the support #om the government (1 00%) and the privates (industry) that will be done in consistently and it will be done at the some time by all stakeholders of the river area (integrateaD, will produce the improvement of the river water quality ajter l8 years. This research result has imply to the policies of I) The supervision of Socio-Hydraulics concept in river water quality management on society base, 2) The government recognition to the society ability in managing the river water quality, and 3) The community based resources management (CBRM) must be completely to be integrated Socio-hydraulics based resources management (ISBRM).
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
D1894
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah limbah radioaktif maka PTLR-BATAN berencana untuk membangun fasilitas Near Surface Disposal (NSD), terutama pada tahap awal adalah fasilitas Demo Plant NSD. NSD merupakan suatu konsep penyimpanan limbah radioaktif tingkat rendah sampai dengan menengah. Aspek yang sangat penting dalam hal studi tapak untuk rencana NSD adalah aspek hidrogeologi terutama yang berkaitan dengan migrasi radionuklida ke lingkungan. Dalam studi migrasi radionuklida parameter awal yang harus diketahui adalah konduktivitas hidraulik. Nilai konduktivitas hidraulik tanah dan batuan di lokasi tapak dapat diperoleh dengan melakukan uji permeabilitas secara in-situ. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai konduktivitas tanah dan batuan yang berkisar antara 10-6 sampai 10-2 cm/det. Nilai terbesar konduktivitas hidraulik berada pada satuan tanah lanau kerikilan yang merupakan akuifer di tapak, dengan kedalaman antara 8-24 m, dan nilai konduktivitas hidraulik mencapai 10-2 cm/det.
551 EKSPLOR 34:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
James Zulfan
Abstrak :
Banjir yang terjadi di Kota Jakarta sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat yang tinggal disana. Hampir setiap tahun banjir menggenangi ruas-ruas jalan dan pemukiman warga. Hal ini tentunya menjadi perhatian banyak pihak karena berdampak pada kehidupan perekonomian masyarakat sekitar. Salah satu penyebabnya adalah semakin berkurangnya kapasitas saluran Sungai Ciliwung di Jakarta karena sedimentasi. Oleh karena itu, diperlukan penanganan banjir yang terintegrasi baik dan berkelanjutan. Salah satu alternatif solusi yang bisa di/akukan adalah dengan menambah 1 pintu pada Pintu Air Manggarai sekaligus normalisasi saluran udik di Sungai Ciliwung. Berdasarkan hasi/ pemodelan numerik 1 dimensi dan uji model hidraulik fisik 3 dimensi di Laboratorium Hidraulika, penambahan 1 pintu pada Pintu Air Manggarai dapat meningkatkan debit pengaliran saluran sebesar :1:150 m3/s dan dapat menurunkan tinggi muka air di wi/ayah udik Pintu Air Manggarai :1: 1 meter. Selain itu, penanganan banjir juga harus diselaraskan dengan konservasi di daerah hulu dan sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang alur sungai Ciliwung. Tujuannya supaya masyarakat tidak membuang sampah ke sungai sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dan sedimentasi yang dapat mengurangi kapasitas pengaliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas pengaliran dari Pintu Air Manggarai sebagai salah satu bangunan pengatur aliran sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Barat dalam sistem tata air Kota Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum, 2015
627 JTHID 6:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Rahadi Pitoyo
Abstrak :
ABSTRAK
Minyak jelantah merupakan sisa penggunaan minyak goreng yang telah digunakan berulang kali dan telah mengalami proses pemanasan. Meskipun merupakan turunan dari produk makanan, membuang limbah secara sembarangan dapat berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu, minyak jelantah merupakan produk yang memiliki nilai rendah (non-valuable). Salah satu cara untuk mengolah minyak jelantah agar lebih bernilai adalah dengan memanfaatkannya sebagai biolubricant mesin hidraulik. Dalam pengaplikasian pada mesin hidraulik, biolubricant memiliki keunggulan yaitu memiliki sifat biodegradable atau mudah terurai di lingkungan. Untuk memanfaatkan minyak jelantah tersebut, dibutuhkan pre-treatment dengan proses adsorpsi untuk memurnikan minyak (trigliserida) dari zat pengotor. Melalui variasi suhu, proses adsorpsi optimum berada pada suhu 75oC, dengan kadar asam lemak bebas terendah (0,59%), bilangan peroksida terendah (74,24 Meq peroksida/kg), dan nilai absorbansi 0,236 yang mendekati minyak goreng baru (minyak kelapa murni). Proses transesterifikasi dibutuhkan untuk sintesis biolubricant dari metil ester (produk hasil reaksi antara minyak jelantah hasil pre-treatment dan metanol) dengan menggunakan alkohol. Poliol trimetilolpropana digunakan sebagai alkohol pada reaksi transesterifikasi, karena tidak mengandung atom hidrogen pada karbon beta dan mampu mencegah pembentukan asam lemak bebas. Selain itu, trimetilolpropana memiliki stabilitas dan fleksibilitas yang baik terhadap produk, sehingga baik digunakan pada sintesis biolubricant. Variasi waktu reaksi dilakukan dalam proses transesterifikasi. Waktu optimum dalam menghasilkan ester trimetilolpropana adalah reaksi selama 6 jam dengan konversi 91% dan viskositas kinematik 40oC sebesar 14,25 cSt. Selanjutnya, pengujian dengan instrumentasi FTIR dilakukan untuk memastikan keberlangsungan reaksi. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa reaksi transesterifikasi telah berhasil dilakukan, dengan indikasi penurunan yang signifikan dari puncak gugus OH pada produk ester trimetilolpropana. Produk ester trimetilolpropana hasil sintesis memiliki spesifikasi sebagai pelumas. Berdasalkan hasil uji tersebut, produk hasil sintesis memiliki angka asam 0,41 mgKOH/g, densitas 0,897 g/cm3, viskositas kinematik pada suhu 40oC 14,25 cSt, indeks viskositas 106,94, flash point 149oC, pour point -6oC, dan rust prevention dengan hasil Nil. Spesifikasi produk ester trimetilolpropana mendekati spesifikasi pelumas hidraulik komersial dengan standar ISO VG 15.
ABSTARCT
Waste cooking oil is the remaining cooking oil after being used repeatedly and has undergone a heating process. Despite being a derivative of food products, disposing the waste cooking oil carelessly can potentially polluting the environment. Besides, waste cooking oil is materials that have poor value (non-valuable). One of the way to recycle waste cooking oil to make it valuable is by utilizing it as the hydraulic machine biolubricant. In application for hydraulic machine, biolubricant has advantage that compared with petroleum oil, that is biodegradable ability. To utilize waste cooking oil for biolubricant, pre-treatment with adsorption process is being required to purify the oil (triglycerides) from impurities. By variation of temperature, the optimum temperature of adsorption process is 75oC. This temperature has the smallest free fatty acid content (0.59%), smallest peroxide value (74.24 (Meq peroxide/kg), and has absorbance value of 0.236 that closest to new cooking oil (pure palm oil). Transesterification process is required to synthesis biolubricant from methyl ester (product from treated waste cooking oil and methanol reaction) that using alcohol for the reaction. The alcohol type used in the transesterification reaction is the trimethylolpropane which does not contain hydrogen atoms in beta carbon and prevents the formation of free fatty acids. In addition, trimethylolpropane also has good stability and flexibility for the product, so it is considered suitable for the synthesis of biolubricant. In the transesterification process, time of reaction variation was carried out, with indication of a significantly reduction in OH peak groups from trimethylolpropane ester product. Best time to produce trimethylolpropane ester is 6 hours of reaction with 91% of conversion and 14.25 cSt of kinematic viscosity at 40oC. To make sure the reaction has occurred, FTIR spectrum has been test. Result of the test describe the reaction of trimethylolpropane ester transesterification was considerably close to completion. Trimethylolpropane ester has lubricant specifications from the test. From the result, the product has acid value 0.41 mgKOH/g, density 0,897 g/cm3, kinematic viscosity at 40oC 14.25 cSt, viscosity index 106.94, flash point 149oC, pour point -6oC, and Nil result for rust prevention. Specifications of trimethylolpropane ester are close to ISO VG 15 standard as a hydraulic machine lubricant.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanto
Abstrak :
Tugas Akhir ini adalah membuat suatu rancangan alat pengolah air yang mengandung kekeruhan, khususnya dengan metode hidraulik. Pada penelitian ini perancangan model alatnya dibuat berdasarkan tinjauan pustaka, dimana konsep rancangannya menggunakan prinsip-prinsip dari perilaku hidraulik yaitu memanfaatkan efek-efek laminaritas dan turbulensi aliran sebagai mekanisme kerja unit pengolah kekeruhan.

Hukum-hukum hidraulika yang dimanfaatkan adalah :
  1. Aliran air dalam pipa spiral sebagai pengaduk cepat hidraulik, tujuannya adalah agar terjadi pencampuran antara larutan kimia dengan air baku, karenanya pada unit ini kondisi aliran harus turbulen sehingga destabilisasi, netralisasi dan sweep coagulation dapat berlangsung.
  2. Sludge blanket sebagai pengaduk hidraulik, yaitu memanfaatkan friction flok-flok alum sebagai pengaduk hidraulik.
  3. Pengaruh aliran lapisan-lapisan (laminae) miring sebagai mekanisme pengendapan partikel. Prinsip kerja dari unit ini, adalah di dapatkannya aliran yang tenang (laminar) melalui pengupayaan pengaliran terhadap lapisan-lapisan (laminae) sehingga pengaruh viskositas menjadi dominan dan cenderung meredam energi turbulensi.


Rancangan unit pengolahnya meliputi koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan unit filter. Perancangannya didasarkan pada asumsi, batasan dan lingkup bahasan, serta kriteria desain tertentu dari kajian literatur.

Hasil pengujian model alat dengan menggunakan variasi kekeruhan yang berbeda-beda yaitu 83, 110, 140, 168 dan 195 NTU , telah memberikan suatu data yang mengambarkan kemampuan kerja alat sebagai berikut: Prosentase penyisihan kekeruhan antara 94,28 % s/d 97,35 % sedangkan presentase penyisihan suspended solid antara 96,71 % s/d 98,91 %. Kekeruhan outlet olahan antara 3,7 NTU s/d 5,3 NTU, sedangkan untuk suspended solid olahnya antara 8 mg/l s/d 15 mg/l. Secara umum parameter olahan outlet alat berada dibawah batas maksimum yang diperbolehkan bagi peruntukan sebagai air bersih menurut peruturan Menteri kesehatan No. 416/MENKES/PER/DU 1990.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>