Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hongkong: Duzhe Wenzhai Yuandong, 1996
R SIN 039.51 ZHE
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Marsidin R.
"Penulisan tesis ini mencoba memberikan gambaran faktor-faktor apa saja yang menjadi determinan pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan status pekerjaan utama sebagai buruh/karyawan di Indonesia pada tahun 2000. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengeluaran konsumsi tersebut dikelompokan menjadi dua bagian yaitu variabel ekonomi (gaji/upah) dan variabel non ekonomi (karakteristik demografi, pendidikan, dan kesehatan). Data yang digunakan dalarn penelitian ini bersumber pada Survei Ekonomi Sosial Nasional (Susenas) KOR tahun 2000, sedang metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial dengan model regresi double log.
Berdasarkan analisis deskriptif ditemukan bahwa sekitar 53,5 persen dari 54.051 kepala rumah tangga buruh/karyawan di Indonesia berpendidikan dibawah SLTA, selanjutnya sebesar 4,8 persen dari jumlah kepala rumah tangga tersebut masih menerima gaji/ upah kurang dari Rp. 200.000,- atau dibawah standar LIMP yang berlaku. Sementara dari analisis inferensial ditemui bahwa elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi tergantung dari pendidikan, usia dan daerah tempat tinggal kepala rumah tangga.
Nilai elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi lebih besar dari satu terdapat pada karakteristik kepala rumah tangga berpendidikan SD hingga S3, berusia produktif (20-60 tahun) dan bertempat tinggal di daerah perkotaan sebaliknya untuk kepala rumah tangga berpendidikan tidak tamat SD, berusia tidak produktif (61 tahun keatas) dan bertempat tinggal di desa nilai elastisitasnya lebih kecil dari satu."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T4295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisma Dyawati Fuaida
"Sejak digulirkannya program Masyarakat Mandiri, Dompet Dhuafa Republika tahun 2000 di 4 desa sasaran program, diketahui bahwa hingga pertengahan 2004 terdapat 22 mitra yang lepas dari kategori mustahik dari 282 mitra. Perincian jumlah tersebut adalah 13 dari 52 mitra Desa Buanajaya (Bogor), 4 dari 117 mitra Desa Rancalabuh (T angerang), 4 dari 47 mitra Desa Sukawijaya (Bekasi), dan 1 dari 69 mitra Desa Muara (T angerang). Dari perbedaan pencapaian tersebut dan perbedaan tingkat kemampuan dan kemandirian keluarga mitra diasumsikan adanya perbedaan dalam hal mengelola keuangan di setiap keiuarga mitra karena pencapaian pendapatan keluarga perkapita erat kaitannya dengan aliran pendapatan dan pengeluaran keluarga sehari-hari. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keluarga mitra melakukan manajemen keuangan keluarganya. Temuan mengenai manajemen keuangan keluarga ini kemudian dilihat potensinya terhadap pencapaian tujuan program Masyarakat Mandiri.
Karena subyek yang dikaji adalah keluarga-keluarga miskin di titik kemiskinan di mana program pemberdayaan ekonomi digulirkan, maka teori yang membahas tentang kemiskinan dan pemberdayaan menjadi panduan tesis ini dalam menganalisis konteks tersebut. Dan karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang manajemen keuangan keluarga miskin yang menjadi mitra program MM maka teori manajemen keuangan keluarga dari Deacon dan Firebaugh (1981) digunakan sebagai kerangka konseptual yang menjadi pedoman dalam penelusuran data dan analisis tesis pada akhirnya. Teori tersebut terdiri dari 3 komponen sistem yaitu input, throughput dan output. Adapun metode yang digunakan tesis ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekalan kualitatif dan studi kasus. Dalam pemilihan kasus, tesis ini mengedepankan kesempatan untuk belajar dan mempertimbangkan kasus berdasarkan tingkatannya. Dari sini diputuskan untuk mengambil informan dari Desa Muara mengingat di sana baru terdapat 1 mitra lepas mustahik dari 69 mitra terdaftar. Di Desa Muara sendiri, ditentukan lagi untuk mengambil 4 informan dari dusun Garapan karena "keunikan" lokasi, karakter, dan tingkat pencapaian prestasi mitra di sana. Dari segi Iokasi, dusun Garapan merupakan lokasi yang "terbeIakang" di antara dusun Iainnya di Desa Muara karena tidak dialirinya Iistrik dan kondisinya yang sangat gersang. Selain itu, di dusun Garapan jumlah mitra tercatat paling banyak dan paling aktif dan di dusun Garapanlah muncul satu-satunya mitra Iepas-mustahik se-Desa Muara. Atas pertimbangan ini, kemudian diambil 4 informan yang mewakili 4 jenis kemitraan MM DD yaitu mitra-aktif lepas-mustahik, mitra aktif, mitra non-aktif, mitra Iepas dengan spesifikasi bahwa mitra telah melalui 4 skema peminjaman mikro, menekuni jenis usaha pedagang, merupakan pengelola keuangan di keluarganya, dan berjenis kelamin perempuan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dari sisi input, aspirasi atau tujuan keluarga miskin masih pada taraf pemenuhan basic need/defeciency need dengan nilai yang menjadi acuannya yang relatif rendah dan terkait dengan nilai dan budaya yang terbentuk di masyarakat. Pendapatan mereka bersifat fluktuatif dan cenderung rentan terhadap perubahan kondisi alam. Dari segi troughput, meskipun keluarga miskin tidak melakukan perencanaan keuangan dan implementasinya sesuai anjuran normatifnya, namun mereka mempunyai sistem sendiri dalam menjaga dan rnengelola keuangan keluarganya. Mereka menjalani suatu proses yang tidak didasarkan pada catatan tertulis mengenai apa yang mereka rencanakan atau akan Iakukan, akan tetapi berdasarkan pengalaman dan rutinitas yang mereka Iakukan. Dari sisi output, perasaan puas atau sejahtera dari keluarga miskin atau berpendapatan rendah adalah relatif rendah, akan tetapi hal tersebut akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan. Makna kepuasan dari keluarga miskin mempunyai sentuhan yang Iain, mempunyai Iebih banyak waktu Iuang dan lebih banyak tenaga yang dihemat dan aliran pendapatan yang Iebih jelas ketimbang kondisi sebelumnya merupakan kepuasan bagi mereka.
Dari keempat kasus yang dibahas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua kategori pencapaian tujuan pemberdayaan: berhasil dan tidak berhasil yang keduanya berkaitan erat dengan faktor manajemen keuanga keluarga, terutama input dan troughput. Dan throughput yang baik adalah faktor kunci dari keberhasilan manajemen keuangan keluarga itu sendiri karena throughput yang baik dapat mengubah input yang kurang menguntungkan-apalagi input yang menguntungkan-menjadi output yang memuaskan dan pada akhimya pencapaian kemandirian masyarakat. Adapun dari segi kemitraan di MM DD, keberhasilan pemberdayaan tampak terjadi pada Informan yang berstatus mitra-aktif Iepas-mustahik, mitra aktif dan mitra Iepas sedangkan kasus yang tidak berhasil terjadi pada informan yang berstatus mitra non-aktif. Hal menarik dan kontras yang tergambar di sini yaitu bahwa meskipun seorang mitra telah memutuskan kemitraannya dengan MM DD akan tetapi kemandiriannya dapat terus meningkat, padahal ia tidak lagi mendapatkan dampingan. Hal ini karena kemampuan manajemen keuangan keluarganya yang baik. Sebaliknya, seorang mitra non-aktif tarnpak mendapatkan hambatan dalam mencapai kemandirian padahal ia masih dalam lingkup pendampingan Mandiri. Dari telaah kasus diketahui bahwa ketidak-aktifannya di MM DD disebabkan oleh memburuknya manajemen keuangan keluarganya pada tahun keempat kemitraannya dengan MM DD, dan bukan sebaliknya. Berarti, semakin banyak mitra yang tidak mempunyai keterampilan manajemen keuangan keluarga dengan baik, maka kemungkinan akan samakin banyak pula daftar mitra-mitra non-aktif yang melanggar DK/DP dalam program MM DD."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Joyce I.
"In the bedroom, it's clothes. In the laundry room, it's cleaning supplies. And in the basement, it's old cartons filled with who knows what! Virtually everyone has trouble getting organized, and whether it's a matter of devising a system for all the dishes in the kitchen, or all the papers in the study, the task can often seem overwhelming. This sanity-saving book provides simple solutions for getting things under control immediately and permanently, and proves that getting organized doesn't have to be hard...if you have a plan of attack."
New York: American Management Association, 2007
e20443500
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka, 1957
R 403.06 KAM
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tracy, Brian
"Everyone wants to be charming - but most people don't realize just how dramatically charm can improve both their social lives and business relationships. In "The Power of Charm", personal success expert, Brian Tracy gives readers the tools they need to become more captivating and persuasive in any situation. From mastering body language to energising negotiation skills - and everything in between - this powerful book shows how anyone can become more charming, and make their greatest dreams come true. This is an extremely accessible and affordable new book by Tracy on a personal success topic he has never written on before. Brian's most popular success books, such as "Focal Point and Goals", focus on a single simple skill or behaviour. In fact, "Eat that Frog" is his top seller, and it - like "The Power of Charm" - is a short, affordable little book...and it has sold, and sold!"
New York: American Management Association, 2006
e20441663
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Penelitian ini membahas tentang kehidupan ekonomi rumah tangga orang Madura di Pontianak. Dengan mengambil studi kasus komunitas Madura di Kelurahan Mariana. Dalam penelitian ini ditunjukkan aktivitas ekonomi rumah tangga orang Madura yang mencerminkan. fungsi dari sistem ekonomi, yakni meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi, dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar (basic need).
Penelitian ini dibangun dalam perspektif antropologis, dengan menggunakan satuan penelitian keluarga atau rumah tangga. Sedangkan pendekatan yang digunakan, yakni metode kualitatif. Melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, sebagai teknik pengumpulan datanya. Penelitian ini menggali informasi mengenai keadaan obyektif kehidupan orang Madura dan aktivitas rumah tangga yang di dalamnya terdapat aktivitas ekonomi, hingga implikasinya terhadap aktivitas di luar rumah tangga itu sendiri.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam penyelenggaraan aktivitas rumah tangga, ada keterkaitan antara rumah tangga yang satu dengan rumah tangga lainnya baik internal maupun eksternal. Lalu akibatnya terbentuk jaringan sosial yang bersifat cair, antara sesama etnis Madura dan dengan etnis lainnya_ Dengan sesama etnis Madura jaringan sosial ini terbentuk karena adanya unsur emosi (sentiment network) sebagai anggota kerabat yang sebagian besar tinggal dalam satu rumah, maupun karena teman sesama etnis Madura yang bernasib sama, disamping kepentingan ekonomi juga ada, dengan perhitungan ekonomi seperti meminta uang jaminan atau `uang tanggung? bagi yang hendak menjadi sopir oplet, tetap mereka lakukan. Sedangkan dengan etnis lainnya, jaringan ini terbentuk karena faktor kepentingan ekonomi (interest network).
Selain itu, jaringan sosial tersebut semakin kuat karena hubungan antara etnis Madura dengan etnis lainnya yang ada di Pontianak, terutama dengan etnis Melayu semakin memburuk dan telah menjadi konflik sosial yang berkepanjangan. Bahkan hal ini berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi mereka, yang mengakibatkan kehidupan rumah tangga mereka mengalami gangguan. Dengan adanya tekanan sosial maupun politik dan ekonomi maka orang Madura lebih memperkuat jaringan sosial diantara sesama orang Madura.
Implikasi dari terbentuknya jaringan sosial tersebut diantaranya telah terjadi penguasaan terhadap sumber daya. Mereka menguasai sektor ekonomi informal. Sebagian besar orang Madura menjadi pedagang kaki lima, seperi pedagang rokok, pedagang sayur-mayur, warung nasi, tukang cuci atau pembantu rumah tangga, tukang becak, sopir oplet, tukang sampah, tukang batu, tukang perahu dan pekerjaan kasar lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Suryandari
"Penelitian ini mengenai makna mobile home di Amerika dengan menggunakan model analisis diskursus kritis (Critical Discourse Analysis) versi Norman Fairclough (1995). Dalam penelitian ini teks primer mengenai mobile home bersumber pada 10 (sepuluh) buku. Sedangkan beberapa jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas artikel-artikel jurnal mengenai mobile home yang dikumpulkan melalui internet.
Mobile home adalah rumah siap pakai yang dirakit di pabrik dan dapat langsung diletakkan secara utuh di lokasi (Hart:2002 ). Istilah mobile home digunakan sebagai judul tulisan ini berdasarkan pendapat Wallis (1997) yang menyatakan bahwa istilah mobile home mengandung konsep hibrid tentang trailer dan manufactured home. Istilah mobile home merupakan jalan tengah terhadap istilah trailer dan manufactured home, selain itu, istilah ini merupakan istilah mum yang digunakan oleh para penulis dari kalangan akademisi maupun pers untuk mendeskripsikan mengenai trailer dan manufactured home.
Pendekatan yang digunakan adalah cultural studies yang menempatkan makna sebagai sesuatu yang dikonstruksi melalui pengetahuan untuk mendukung praktek-praktek ideologi di dalam masyarakat tersebut. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis diskursus kritis (Critical Discourse Analysis, disingkat CDA) versi Norman Faiclough (1995). Metode analisa ini dikenal dalam ilmu budaya sebagai salah satu bentuk analisa tekstual. Fairclough (1995) mengatakan bahwa CDA dalam hal ini bukanlah semata-mata studi bahasa (linguistik tradisional) tetapi juga menghubungkannya dengan konteks sosial.
Tujuan penelitian ini adalah mernbuktikan adanya praktek diskursus dalam proses pernaknaan mobile home di dalam masyarakat Amerika. Dari Hasil penelitian disimpulkan bahwa telah terjadi praktek-praktek diskursus dalam proses pemaknaan mobile home yang dilakukan oleh pemerintah melalui institusi-institusi yang mengatur masalah perumahan dan kalangan produsen mobile home yang memiliki kepentingan untuk memasarkan produknya. Praktek-praktek diskursus mengenai mobile home dilakukan rnelalui bentuk representasi fi-ontier di media massa oleh kalangan industri mobile home, dan melalui kebijakan-kebijakan yang dikcluarkan oleh institusi-institusi pemerintah Amerika Serikat yang menangani masalah perumahan. Kebijakan-kebijakan tersebut menempatkan mobile home ke dalam posisi yang dilematis, yaitu : di satu sisi pemerintah Amerika Serikat membutuhkan mobile home sebagai alternatif rumah dengan harga yang tcijangkau bagi keluarga-keluarga muda Amerika. Sementara di sisi lain, kebijakan zoning dan pembalasan pemakaian highway dalam distribusi mobile home membuat mobile home tetap dalam posisinya yang inferior dibandingkan dengan rumah permanen.

This thesis is about the meaning of mobile home in America using a Critical Discourse Analysis method by Norman Fairclough (1995). This research base on 10 primary books and several secondary data such as articles from journals and internet.
Mobile home is a home that built in fabric and can be moved to the location where the owner want to live on. The First "mobile homes" were camper trailer, often homemade, that were towed behind the family car as a better vacation home than a tent. Many authors are using the terms of trailer and mobile home both to refer to the same subject. The term of manufactured home only popular among the US Government and mobile home's businessman.
This thesis uses cultural studies approach to analyze the meaning of mobile home in America. The goal of this thesis is to prove that the meaning of mobile home in America was constructed by the US Government using the practice of discourse, such as zoning and highway rules, by the mobile home's businessman, and also by the local community.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McGowan, Dale
"Foreword by Michael Shermer, Ph.D. Contributors include Richard Dawkins, Penn Jillette, Julia Sweeney, and Dr. Donald B. Ardell It's hard enough to live a secular life in a religious world. And bringing up children without religious influence can be even more daunting. Despite the difficulties, a large and growing number of parents are choosing to raise their kids without religion. In Parenting Beyond Belief, Dale McGowan celebrates the freedom that comes with raising kids without formal indoctrination and advises parents on the most effective way to raise freethinking children. With advice from educators, doctors, psychologists, and philosophers as well as wisdom from everyday parents, the book offers tips and insights on a variety of topics, from "mixed marriages" to coping with death and loss, and from morality and ethics to dealing with holidays. Sensitive and timely, Parenting Beyond Belief features reflections from such freethinkers as Mark Twain, Richard Dawkins, Bertrand Russell, and wellness guru Dr. Don Ardell that will empower every parent to raise both caring and independent children without constraints."
New York: [American Management Association, ], 2011
e20437131
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Foreword by Michael Shermer, Ph.D. Contributors include Richard Dawkins, Penn Jillette, Julia Sweeney, and Dr. Donald B. Ardell It's hard enough to live a secular life in a religious world. And bringing up children without religious influence can be even more daunting. Despite the difficulties, a large and growing number of parents are choosing to raise their kids without religion. In Parenting Beyond Belief, Dale McGowan celebrates the freedom that comes with raising kids without formal indoctrination and advises parents on the most effective way to raise freethinking children. With advice from educators, doctors, psychologists, and philosophers as well as wisdom from everyday parents, the book offers tips and insights on a variety of topics, from "mixed marriages" to coping with death and loss, and from morality and ethics to dealing with holidays. Sensitive and timely, Parenting Beyond Belief features reflections from such freethinkers as Mark Twain, Richard Dawkins, Bertrand Russell, and wellness guru Dr. Don Ardell that will empower every parent to raise both caring and independent children without constraints."
New York: [American Management Association;, ], 2007
e20440584
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>