Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iis Sumarni
"Penggunaan kompor briket batubara saat ini memiliki kelemahan diantaranya emisi CO yang tinggi, lamanya waktu penyalaan, dan ketidakpraktisan dalam pemadaman. Permasalahan pertama membutuhkan penanganan khusus karena emisi CO yang mencapai lebih dari 100 ppm tidak sehat bagi pengguna kompor briket batubara apabila terpapar dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan emisi CO yang rendah dengan menggunakan hood. Hood yang berada di atas kompor briket bersama dengan blower pada bagian bawah kompor akan menciptakan vortex dibawah hood dan memperpanjang waktu tinggal sehingga dapat membentuk CO2 dari sisa CO pada flue gas. Parameter yang divariasikan adalah kecepatan superfisial udara, kedalaman chimney dan diameter lubang hood. Kecepatan superfisial yang divariasikan adalah 0.6, 1.2 and 1.8 m/sec, jenis hood yang digunakan adalah open hood dan blind hood dengan diameter lubang 6 cm, dan kedalaman chimney yang digunakan adalah 15 cm. Penelitian ini memberikan kesimpulan pada kedalaman chimney optimum 15 cm dan kompor dengan blind hood lebih baik dalam menghasilkan emisi CO yang rendah.

The utilisation of coal briquette stove undergoes some constraints such as high CO emission, long ignition time, and unpractical extinguishment. The first constraint requires urgent treatment because high emission which reaches more than 100 ppm for long exposure is not healthy for the coal briquette stove users. This experiment aimed to produce low CO emissions by using the hood. Hood in the briquette stove with a blower at the bottom of the stove will create a vortex beneath the hood and extend the residence time to form CO2 from from the remaining CO in the flue gas. On this research, the values of superficial velocity and chimney depth were varied. The superficial velocity is varied at 0.6, 1.2 and 1.8 m/sec, and using blind hood and open hood, while the chimney depth 15 cm from the top of the stove. The research gives conclusions that the optimum chimney depth is 15 cm and the stove with blind hood is preferable to produce low CO emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51816
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Robin hood setiap orang mengenal cerita yang sangat terkenal ini. Cerita kepahlawanan tentang seorang lelaki yang dulunya adalah seorang tahanan akhirnya menjelma menjadi sahabat kaum miskin..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Faruqi Aziz
"ABSTRAK
Dongeng karya Grimm bersaudara telah banyak diadaptasi menjadi film untuk konsumsi populer, seperti yang dilakukan oleh Disney dan Hollywood. Konsumsi populer dilakukan untuk mengangkat kembali cerita-cerita yang sudah kehilangan popularitasnya dengan cara merekontekstualisasikan isi cerita, sehingga menjadi relevan dan relatif lebih mudah dipahami oleh penonton. Hal seperti ini dapat dilihat pada film produksi Warner Bros Pictures Red Riding Hood (2011) yang disutradarai oleh Catherine Hardwicke yang mengalami perubahan narasi dari versi aslinya, yaitu cerita rakyat Jerman karya Grimm bersaudara Rotkäppchen (1812). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa analisis deskriptif dengan hasil bahwa setiap adaptasi mengalami perombakan besar terhadap isi cerita. Film adaptasi ini menjadikan dongeng tidak hanya sebagai tradisi lisan, melainkan juga sebagai budaya massa.

ABSTRACT
The Grimm brothers' tales have been widely adapted into films for popular consumption, as has been done by Disney and Hollywood. Popular consumption is carried out to bring back stories that have lost popularity by way of contextualizing the storyline so that it becomes relevant and relatively more easily understood by the audience. This can be seen in the film Red Riding Hood (2011) directed by Catherine Hardwicke undergoing a narrative change with the original version, namely the German folklore by Grimm brothers Rotkäppchen. This study uses a qualitative method of descriptive analysis with the result that each adaptation has undergone an overhaul of the contents of the story, such as in the film Production Warner Bros Pictures which produces a narrative change with the original version. This film adaptation makes fairy tales not only an oral tradition but also mass culture."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Sugiyanto
"Penggunaan kompor briket batubara masih memiliki kendala diantaranya emisi CO yang tinggi. Usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan hood yang dapat menurunkan emisi CO ratarata hingga 64 ppm. Adanya hood ini diduga menyebabkan timbulnya aliran resirkulasi pada zona chimney kompor.
Penelitian tentang penggunaan hoodtersebut terbatas pada aspek pembakaran, padahal penurunan emisi gas CO berkaitan erat dengan pengaturan waktu tinggal yang dipengaruhi oleh pola aliran gas dalam zona chimney. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat fenomena pola aliran dalam chimney dengan cara visualisasi menggunakan smoke dan simulasi menggunakan piranti lunak COMSOL Multiphysics versi 3.5.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yaitu adanya hood tidak menimbulkan resirkulasi gas secara langsung tetapi menghasilkan tekanan balik yang menghambat massa gas yang akan keluar kompor sehingga memperlama waktu tinggal.

The use of coal briquette stove still has obstacles such as high CO emissions. Efforts have been made to overcome these problems is by using a hood that can reduce CO emissions to an average of 64 ppm. The existence of this hood suspected cause flow recirculation on Chimney zone cooker.
Research on the use of hood is limited to the aspects of combustion, while CO gas emission reduction associated with residence time settings are affected by the gas flow pattern in Chimney zone. Therefore, this research is conducted to see the phenomenon of the flow pattern in the Chimney by using smoke visualization and simulation using COMSOL MultiPhysics software version 3.5.
This research produced the conclusion that the hood does not generate gas recirculation directly but provides back pressure that resistance the masses of gas that will exit the stove so that prolonging residence time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51700
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiana Cherishe Tatsono
"Kitchen stove hood adalah alat pemasukan udara di atas kompor yang terhubung ke sistem ventilasi pembuangan mekanis. Alat ini berfungsi untuk mengumpulkan dan membuang efluen yang mengandung minyak, uap air, asap, panas dan bau yang dihasilkan oleh peralatan memasak. Dengan begitu, dapur dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman sehingga membantu proses memasak. Efisiensi kerja hood ini sangat bergantung pada kinerja filternya. Di pasaran, jenis kitchen stove hood mesh filter yang paling umum adalah alumium dan karbon aktif yang dihimpit oleh mesh filter aluminium. Perbandingan kedua jenis filter dengan material dan performa yang berbeda ini menarik untuk dipelajari. Pengambilan data dilakukan dengan bantuan SEM, anemometer, sound meter, dan kaca pembesar untuk pengamatan visual. Data yang telah diambil dari penggunaan kedua jenis filter (masing-masing selama 2 minggu) lalu akan dibandingkan secara kuantitatif dan kualitatif untuk dianalisa. Harapannya, hasil analisa ini dapat membantu masyarakat untuk memilih jenis kitchen stove hood mesh filter apakah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Kitchen stove hood is an air intake device above the stove that is connected to a mechanical exhaust ventilation system. This tool serves to collect and dispose of effluents containing oil, water vapor, smoke, heat, and odours produced by cooking. That way, the kitchen can be a safe and comfortable place, and this helps the cooking process. The working efficiency of this hood is highly dependent on their filter’s performance. In the market, the most common types of kitchen stove hood mesh filters are aluminium and activated carbon sandwiched between aluminium mesh filters. The comparison of these types of filters with different materials and performance is interesting to study. Data collection will be done with the help of SEM, anemometer, sound meter, and a magnifying glass for visual observations. The data that has been taken from the use of both types of filters (2 weeks each) will then be compared quantitatively and qualitatively for analysis. It is hoped that the results of this analysis can help people to choose which type of kitchen stove hood mesh filter best suits their needs and desires."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ira Sutandi
"Pada musim gugur 1918 Presiden Woodrow Wilson berpidato di hadapan para anggota Senat Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa negara sedang berjuang untuk "to make the world safe for democracy". Untuk mencapai tujuan tersebut, beliau membutuhkan pertolongan. Ia mengatakan, "I ask that you lighten them and place in my hand instruments ... which I do not now have, which I sorely need, and which I have daily to apologize, for not being able to employ" (Chafe, 1976: 3).
Terjemahannya:
"Saya meminta kamu untuk meringankan beban mereka dan memberi saya "alat bantu", dimana saya tidak mempunyainya dan sangat saya butuhkan; dari hari ke hari saya minta maaf karena belum sempat memperkerjakan mereka."
Instrument yang dimaksudkannya adalah pertolongan yang dapat diberikan oleh kaum wanita. Satu tahun kemudian, pemerintah menyetujui hak pilih bagi kaum wanita yang dituangkan kedalam Amandemen ke-19 setelah disetujui oleh semua negara bagian (Chafe, 1976:3). Melalui perjuangan selama lebih dari setengah abad, pergerakan wanita berhasil memasuki kancah politik, terutama dengan diterimanya secara resmi hak pilih bagi kaum wanita.
Pergerakan wanita yang penulis maksudkan adalah pergerakan wanita baik itu gerakan para feminis di Amerika maupun gerakan untuk menonjolkan hak pilih saja. Menurut kamus Webster gerakan feminisme di Amerika dikatakan sebagai gerakan akan persamaan hak antara pria dan wanita di bidang politik, ekonomi dan social, atau kegiatan terorganisasi yang memperjuangkan hak-hak serta kepentingan wanita, sedangkan yang dikatakan "woman suffrage" lebih dikhususkan pada bidang politik yang menuntut hak pilih bagi wanita.
Diterimanya hak pilih bagi wanita menandakan bahwa wanita diterima untuk ikut serta berpolitik. Politik dapat diartikan secara luas adalah interaksi antara individu-individu dengan lembaga-lembaga yang menyusun dan melaksanakan cara dan sarana untuk memerintah suatu masyarakat yang terorganisasikan. Secara sempit, seni untuk mempengaruhi, memanipulasi atau mengontrol golongan-golongan utama di dunia terhadap golongangolongan lain yang bertentangan. Walaupun demikian, para pemimpin pergerakan wanita memperingatkan bahwa tugas yang mereka jalankan tidaklah mudah. Hal ini dikemukakan oleh Carrie Chapman Catt, salah seorang pemimpin pergerakan wanita di Amerika. Kutipan di bawah ini diambil dari buku Century of Struggle karya Flexner: "In 1920 Mrs. Catt Warned Suffragists that the franchise was only an entering wedge, that they would have to force their way through the locked door to the place where real political decisions are made, whether an issues or on candidates, you will have a long hard fight before you get behind that door, for there is the engine that moves the wheels of your party machinery ... if you really want women's vote to count, make your way here". (Flexner, 1971:326).
Terjemahannya :
"Pada tahun 1920 Ny. Catt memperingatkan para wanita yang mempunyai hak pilih bahwa apa yang didapat hanyalah suatu celah, di mana mereka harus memaksakan diri melaluinya yang dikatakan sebagai pintu yang masih tertutup menuju tempat di mana keputusan-keputusan politik dapat mereka buat, baik itu merupakan isu atau kandidat, kamu masih harus berjalan jauh untuk memperjuangkan di belakang pintu ini, karena dari sinilah titik awal digerakkannya roda-roda mesinmu ... kalau kamu betul-betul mau ikut berpolitik, mulailah jalan awalmu di sini".
Hak pilih bagi wanita memberikan kesempatan bagi wanita untuk ikut memajukan kesejahteraan masyarakat luas dan membantu kaum pria untuk menjalankan roda pemerintahan. Awal diterimanya wanita untuk ikut secara resmi memasuki bidang politik menggugah penulis untuk meneliti lebih lanjut mengenai mengapa setelah berjuang selama lebih dari setengah abad barulah secara resmi dapat diterima hak pilih itu.
Penulis mulai memperhatikan pergantian para pemimpin wanita dalam kurun waktu dua generasi. Penulis mendapatkan adanya perbedaan persepsi mengenai dasar pergerakan yang mereka kemukakan untuk tercapainya cita-cita yang mereka harapkan. Para pemimpin pergerakan wanita generasi pertama mendasarkan alasan mereka pada hak-hak alamiah (natural rights), disamping adanya ikatan perkawinan (marietal bondage). Pemimpin generasi kedua mendasarkan pada pentingnya wanita dalam keluarga. Pendapat para penulis yang menyatakan alasan wanita mengadakan pergerakan antara lain ditulis oleh Mary Wollstonegraf dalam A Vindication of the rights of woman. Dalam buku ini dia menyatakan bila wanita tidak diperlengkapi?"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapur Muhammad Nasir
"Penelitian ini membahas mengenai pengurangan emisi CO yang dihasilkan dari pembakaran pada kompor briket batubara. Metode yang digunakan adalah dengan penggunaan hood. Jenis hood yang digunakan adalah hood 6 cm dan hood 8 cm, dimana hood ini dapat membentuk resirkulasi di dalam ruang chimney kompor briket batubara. Resirkulasi ini dapat membuat waktu tinggal gas hasil pembakaran di dalam kompor akan semakin lama, sehingga dapat memaksimalkan konversi CO menjadi CO2.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa emisi CO yang dihasilkan oleh hood 6 cm nilainya lebih rendah dibandingkan dengan nilai emisi CO yang dihasilkan oleh hood 8 cm. Penggunaan hood 6 cm, tinggi chimney 15 cm dan kecepatan forced draft 0,5 m/s menghasilkan emisi CO rata-rata terendah yaitu 10,11 ppm.

The focus of this research is to minimize the CO emission in a coal briquette stove, by creating a recirculation zone in the chimney region of coal briquette stove. This can be constituted by installing a hood on the top of the coal briquette stove. Two sizes of hood have been used i.e 6 and 8 cm hole diameter of hood. The recilculation allows the flue gas to have longer residence time in the chimney region thus enabling CO to convert into CO2.
The result shows that hood of 6 cm hole diameter has lower CO emission compared to that produced by hood of 8 cm. The lowest CO emission was achieved by having a hood with hole diameter of 6 cm, chimney height of 15 cm and forced draft velocity 0,5 m/s. The minimum average CO emission was 10,11 ppm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52263
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library