Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miftachudin
Abstrak :
Depresi paska stroke adalah gangguan mood yang dapat terjadi setiap saat setelah stroke sedangkan hopelessness adalah harapan negatif terhadap masa depan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi dan hopelessness pada pasien stroke. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 73 responden dengan stroke. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi adalah penyakit penyerta (p:0,038), kemampuan fungsional (p:0,014), dan fungsi kognitif (p:0,012) sedangkan pada variabel usia (p: 0,506), pendidikan (p:0,563), dukungan keluarga (p:0,681), dan lama menderita stroke (p:0,182) tidak ada hubungan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan hopelessness adalah penyakit penyerta (p:0,018) dan kemampuan fungsional (p:0,004) sedangkan pada variabel usia (p:0,124), pendidikan (p:0,118), lama menderita stroke (p:0,157), dukungan keluarga (p:0,386), dan fungsi kognitif (p:0,449) tidak ada hubungan. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik diperoleh bahwa faktor yang dominan berhubungan dengan depresi adalah fungsi kognitif (OR:3,822) dan pada hopelessness adalah kemampuan fungsional (OR: 7,898). Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi kepada praktisi perawat sebagai acuan dalam merumuskan intervensi keperawatan untuk meningkatkan fungsi kognitif pada pasien dengan depresi dan meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien dengan hopelessness. ......Post-stroke depression was a mood disorder that can occur at any time after a stroke and hopelessness was negative expectations about the future. The aims of this study was to describe the factors associated with depression and hopelessness in patients with stroke. This research used an analytic description design by a cross sectional approach in 73 respondents with stroke. The results showed that factors associated with depression were comorbid disease (p: 0.038), functional ability (p: 0.014), and cognitive function (p: 0.012) whereas the variable age (p: 0.506), education (p: 0.563), family support (p:0.681), and long-suffering stroke (p: 0.182) there weren't relationship. Factors associated with hopelessness were comorbidities (p: 0.018) and functional ability (p: 0.004) whereas the variable age (p: 0.124), education (p: 0.118), long-suffering stroke (p: 0.157), family support (p:0.386) and cognitive function (p: 0.449) there weren't relationship.The results of multivariate analysis with logistic regression found that the most dominant factor associated with depression was cognitive functioning (OR: 3.822) and the hopelessness was the functional ability (OR: 7.898). The results could be used as information to nursing practitioner as a reference in formulating nursing interventions to improve cognitive function in patients with depression and improving functional ability in patients with the hopelessness.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Julyarni
Abstrak :
Jumlah penduduk perkotaan cenderung meningkat setiap tahunnya, hal tersebut berdampak pada meningkatkan masalah kesehatan pada masyarakat perkotaan. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang lazim dialami oleh masyarakat perkotaan di dunia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan masalah psikososial keputusasaan pada masyarakat perkotaan yang mengalami diabetes mellitus. Intervensi yang dilakukan untuk masalah psikososial keputusasaan yaitu mengembangkan harapan positif, melatih kemampuan positif dalam diri klien dan pemberian infomasi sesuai kebutuhan klien. Hasil dari penerapan intervensi ini menunjukkan bahwa mengembangkan harapan positif dan melatih kemampuan positif pada klien mampu secara efektif menurunkan gejala keputusasaan. ...... The urban population is increasing every year, it has an impact on improving the health problems in urban communities. Diabetes mellitus is a common disease which is experienced by the urban communities in the world. The aim of this essay is to describe the psychosocial problem, hopelessness, in urban communities who suffered from diabetes mellitus. Interventions for hopelessness psychosocial problem are developing positive expectations, positive skill enchancement within the client and providing information as per client requirements. The result of the implementation of this intervention showed that developing positive expectations and positive skill enchancement to the client could effectively decrease the hopelessness symptoms.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Talenta
Abstrak :
ABSTRAK
Ketidakberdayaan merupakan persepsi seseorang bahwa tindakan yang dilakukannya tidak berpengaruh terhadap hasil yang sesuai dengan semestinya atau persepsi tidak dapat mengendalikan kondisi yang dirasakan. Sementara, Penyakit TB paru merupakan penyakit menular yang menjadai ancaman bagi negara-negara berkembang terutama di daerah perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang kurang memadai dengan fasilitas yang ada. Masyarakat perkotaan adalah kumpulan individu yang memiliki tujuan yang sama dan cenderung memenuhi kebutuhan hidup di area perkotaa sehingg sulit untuk berinteraksi, atau mempedulikan lingkungan di sekitarnya, baik dari aspek sosialisasi, kebersihan, bahkan kesehatan. Karakteristik masyarakat perkotaan tergolong unik, tingkat mobilitas yang tinggi, budaya hidup yang cenderung mengikuti perkembangan, dan kepadatan penduduk memudahkan penularan penyakit terutama yang berasal lewat udara. Kasus TB paru pada Tn. MZ terjadi akibat perilaku merokok selama puluhan tahun, hal tersebut berpengaruh terhadap ketidakberdayaan klien terkait gejala psikis ketidakpatuhan mengkonsumsi obat OAT. Perawat melakukan intervensi masalah psikososial, ketidakberdayaan, dengan melatih cara berpikir positif dan mengembangkan harapan positif. Pemikiran yang positf dapat meningkatkan rasa optimisme klien TB paru untuk menjalani kepatuhan pengobatan karena klien menganggap masih memiliki harapan terhadap kesembuhan kondisi fisik secara komprehensif. Kata Kunci: ketidakberdayaan, TB paru, obat-obatan
ABSTRACT
Powerlessness is someone rsquo s perception that an action do not have effect for appropriate outcomes or cannot be controlled as perceived condition. Meanwhile, pulmonary tuberculosis is an communicable disease as a burden ini developing countries, escpecially in urban area. Urban citizens is a society who have the same goal live in urban area with air pollution, low socialization, and bad health condition because of their activity. The characteristics of urban society are tend to have high mobilitation because of most of the are workaholic so that they do not understand about airborne transmission may cause a disease. Mr. MZ have infected pulmonary tuberculosis because of his addiction of smoking, may cause a powerlessness that related to his perception cannot to consume his tuberculosis treatment frequently. Nurse intervention for the psychological problems are encourage patients to have positive thinking and encourage the to control powerlessness by developing an optimism sense. Positive thinking may motivate pulmonary tuberculosis client to have a recovery physical condition by consuming medication.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Suciani
Abstrak :
Penderita Lupus jumlahnya bertambah setiap tahun. Penyakit yang dikenal dengan penyakit seribu wajah ini sulit didiagnosis karena gejala-gejala yang muncul tidak spesifik dan berbeda di setiap individu, sehingga diagnosisnya terkadang terlambat. Masalah fisik yang ditimbulkan oleh penyakit lupus tentu dapat mempengaruhi kesehatan jiwa karena penyakit yang tidak dapat diprediksi, bersifat episodik, dan harus dihadapi sebagian besar dalam hidup penderitanya. Masalah psikosial yang dapat muncul pada klien dengan lupus salah satunya adalah keputusasaan. Hal ini disebabkan karena pengobatan yang lama, vonis seumur hidup, beragam gejala yang muncul menyebabkan perasaan depresi, kecemasan yang pada akhirnya timbul rasa putus asa. Karya ilmiah melaporkan analisis masalah dan intervensi keperawatan psikososial keputusasaan. Evaluasi akhir menunjukkan terjadinya peningkatan harapan dan perilaku berpikir positif. Pengembangan dan implementasi asuhan keperawatan psokososial keputusasaan perlu diterapkan di ruang rawat umum, lebih khususnya bagi klien dengan penyakit Sistemik Lupus Eritematosus (SLE). ...... Lupus patients increase every year. The disease is known as a thousand face disease is difficult to diagnose because the symptoms that appear not specific and different in each individual, so the diagnosis is delayed. The physical problems caused by lupus disease can certainly affect mental health due to unpredictable illness, because it is episodic, and must live mostly in the life of the sufferer. Psychocial problems that can arise in clients with lupus is hopelessness. This is due to long treatment, life sentence, various symptoms that arise due to depression, anxiety that eventually arise despair. Scientific work results analysis and psychosocial nursing psychosocial intervention for hopelessness. Final evaluation shows improvement that increase hope and positive behaviour. Development and implementation of psychosocial nursing care desperation needs to be applied in the general outpatient room, more specifically for clients with Systemic Lupus Erythematosus disease (SLE).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Larasati
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini meneliti hubungan frekuensi kunjungan, perasaan keputusasaan, dan perilaku bunuh diri pada narapidana wanita di rumah tahanan Pondok Bambu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan menggunakan tiga skala pengukuran utama yaitu Beck Hopelessness Scale, Suicidal Behavior Scale, dan Frequency ofVisits Scale. Subyek penelitian adalah 130 narapidana wanita di rumah tahanan Pondok Bambu. Hasil penelitian menemukan bahwa, ada hubungan yang signifikan antara frekuensi kunjungan sebagai bentuk dukungan sosial dengan perasaan keputusasaan, dan perilaku bunuh diri. Selain itu juga ditemukan hubungan yang signifikan antara perasaan keputusasaan dengan perilaku bunuh diri. Akan tetapi, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari frekuensi kunjungan pada hubungan antara perasaan keputusasaan dan perilaku bunuh diri.
ABSTRACT
This study explores the relationship between frequency of visits, feelings of hopelessness, and suicida! behavior among female inmates in Pondok Bambu correctional facility. The study uses quantitative research method, with three main measurement scales: Beck Hopelessness Scale, Suicidal Behavior Scale, dan Frequency of Visits Scale. The subjects in this research are 130 female inmates in Pondok Bambu Correctional facility. This study found a significant correlation between frequency of visits as a form of social support and feelings of hopelessness, and also with suicidal behavior. Moreover, this study also found that feelings of hopelessness have a significant relationship with suicidal behavior. However, this study found no significant effect of frequency of visits on the relationship between feelings of hopelessness and suicidal behavior.
2010
S3686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ardi
Abstrak :
Stroke penyebab utama kecacatan jangka panjang yang menyebabkan ketidakmampuan memenuhi aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak psikologis termasuk keputusasaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan ketidakmampuan fisik dan kognitif dengan keputusasaan. Penelitian ini menggunakan design analitik korelasi pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel 100 orang dilakukan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan Rumah Sakit Daerah di Kota Makassar. Analisis korelasi Pearson menunjukkan ada hubungan ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan (p=0.007) dan ada hubungan ketidakmampuan kognitif dengan keputusasaan (p=0.0005). Usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan merupakan variabel confounding. Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu melakukan pengkajian ketidakmampuan fisik, kognitif dan keputusasaan untuk mendeteksi lebih dini keputusasaan. ......Stroke is the leading cause of long-term disability which causes inability to do activities of daily living. This condition cause psychological effects, including hopelessness. The study aimed to determine the correlation of physical disability and cognitive disfunction with hopelessness. The study uses the analytic correlation with cross-sectional study. One hundred samples participate in this study which were done in the Regional Hospital Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar and the District Hospitals in Makassar. The results of analysis using Pearson's correlation showed that there were a correlation between physical disability and hopelessness (p=0.007) and a correlation between cognitive dysfunction and hopelessness (p=0.0005). Age, educational level and occupation are confounding variables. Therefore, nurses should conduct assessments of physical disability, cognitive and hopelessness to detect earlier nursing problem in stroke specially hopelessness.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Banon
Abstrak :
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi reminiscence dan psikoedukasi keluarga terhadap penurunan kondisi depresi (harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan, dan isolasi sosial) dan peningkatan kualitas hidup lansia di Katulampa Bogor. Desain quasi eksperimental pendekatan pre test ? post test with control group. Populasi penelitian adalah lansia depresi di Katulampa Bogor, jumlah responden 72 orang (intervensi 36 orang dan kontrol 36 orang) yang dipilih secara random. Alat pengumpul data adalah kuesioner pengukuran skala depresi dan kuesioner quality of life WHO yang dimodifikasi. Data dianalisis menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan yang bermakna kondisi depresi, ketidakberdayaan, keputusasaan, isolasi sosial ( p-value < 0,05), dan peningkatan yang bermakna pada harga diri dan kualitas hidup (p-value < 0,05) antara kelompok yang mendapat terapi reminiscence dan psikoedukasi keluarga dibandingkan dengan kelompok yang hanya mendapat psikoedukasi keluarga. Rekomendasi penelitian selanjutnya melihat karakteristik caregiver terhadap penurunan depresi dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
The purpose of this research is to understand the influence of reminiscence therapy and family psycho education take effects on decreasing the state of depression (low-self esteem, helplessness, hopelessness, and social isolation) and also how it effects to the life quality increasement of the elderly that live at Katulampa, Bogor. Quasi experimental design, pre test ? post test approach with control group. The population for this research is the depressed elderly who lived in Katulampa, the quantity of the respondents is 72 randomly selected persons (36 persons is under interventioned state and 36 persons is under a controlled state). The data collecting tool that is used in this research is the depression scale measurement questionnaire and the modified WHO's quality of life questionnaire. The data is analyzed using a t-test method, and the result indicates that there are some significant decrease on the state of depression, low-self esteem, helplessness, hopelessness, and social isolation (p-value < 0,05), and also a significant increase on the self esteem and life quality (p-value < 0,05) between the group that has both reminiscence therapy and family psycho education compared to the group that only have family psycho education. The recommendation for further research is to see the caregiver?s characteristics on decreasing the depression and to increase the life quality of the elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Destanti
Abstrak :
Diabetes Mellitus (DM ) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat perkotaan akibat gaya hidup dan stressor. Berbagai komplikasi dapat muncul apabila kadar glukosa tidak dikontrol dengan baik akibat resistensi insulin. Komplikasi yang muncul, perubahan gaya hidup, dan terapi yang harus dijalani sepanjang hidup mengakibatkan terjadinya masalah psikososial keputusasaan. Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis mengenai asuhan keperawatan psikososial keputusasaan pada kilen dengan DM tipe 2. Hasil menunjukkan bahwa kondisi psikososial keputusasaan mungkin menyebabkan ketidakstabilan glukosa darah dan masalah fisik akibat komplikasi DM tipe 2 juga mempengaruhi keadaan psikososial keputusasaan. ...... Diabetes mellitus (DM) is the one of health problems in urban communities because their lifestyles and stressors. Various complications develop when glucose levels can not be controlled properly due to insulin resistance. Complications, lifestyle changes, and treatment can stimulate psychosocial problems including hopelessness. The purpose of this paper is to analyze the psychosocial nursing care about clients with hopelessness associated with DM type 2. The results show that hopelessness may induce unstable blood glucose level and physical problems as a result of complications of DM type 2.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library