Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sistem pengaturan sistem tubuh dilakukan baik oleh sistem persarafan maupun oleh sistem endokrin. Hormon sebagai produk sistem endokrin ini memainkan peranan yang penting dalam mengatur mekanisme kerja sistem tubuh yang terintegrasi. Untuk mengenal lebih jauh mengenai hormon maka penulis akan membahas batasan umum pengertian hormon dan bagaimana mekanisme pengaturan dan bagaiman mekanisme kerja hormon secara umum."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lichten, Edward M
Birmingham: Edward M.Lichten, 2007
571.74 LIC t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Callahan, Maureen
"Looks at DHEA, the body's master hormone, discusses its effects on the body, and describes who could benefit from using it as a dietary supplement."
New York: Signet, 1997
615.322 CAL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Callahan, Maureen
"Looks at DHEA, the body's master hormone, discusses its effects on the body, and describes who could benefit from using it as a dietary supplement."
New York: Signet, 1997
615.322 CAL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Callahan, Maureen
"Looks at DHEA, the body's master hormone, discusses its effects on the body, and describes who could benefit from using it as a dietary supplement."
New York: Signet, 1997
615.322 CAL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Whitehead, Malcolm
Edinburgh : Churchill Livingstone , 1992
618.175 WHI h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Djoni Hendradjaja
"Steroid Sapogenin Adalah Sumber Utama Prekursor untuk Sintesa Parsial Hormon-Hormon Steroid Secara Komersil Meliputi Corticosteroid, Senyawa-Senyawa Pengontrol Fertilitas, Hormon-Hormon Sex dan Anabolic Agent, Terutama Kontraseptika Oral. Pada Saat ini Diosgenin Pensuplai Terbesar dari Kebutuhan Prekursor Hormon Steroid yang Berasal dari Tanaman. Industri Hormon Steroid Selama ini Bergantung pada Pengumpulan Tanaman Dioscorea yang Liar, Tetapi karena Permintaan Diosgenin Bertambah Terus dan Semakin Habisnya Sumber Liar Sapogenin ini, maka Keperluan untuk Mengkultivasi Tanaman yang Mengandung Diosgenin atau Tanaman yang Mengandung Sapogenin lain Menjadi Essensial,. Karana Sukarnya Mengkultivasi Species Dioscorea, maka Penelitian Tanaman yang Menagandung Diosgenin yang Tumbuh Cepat Seperti Costus Speciosus Smith, Terutama dari Sumber-Sumber Liar yang Ada di Indonesia Menjadi Sangat Penting untuk Menjamin Suplai Diosgenin Secara Kontinyu dan Teratur Dimasa Mendatang.

Steroidal Sapogenins are the Major Source of Precursors for the Commercial Synthesis of Steroid Hormones Include the Corticosteroids, the Fertiltity Control Compounds, the Sex Hormones and Anabolic Agents, Especially the Oral Contraseptives. At Present Diosgenin, Which is the Greatest Supplier Principal Starting Material of the Need Precursors Steroid Hormones Derived from Plants. The Steroid Industry is Dependent Upon the Collection of Wild Dioscorea Plants, But as the Demand for Diosgenin Increases and With the Depletion of Wild Sources of These Sapogenins, the Need Cultivate Either Diosgenin-Containing Plants or Other Suitable Sapogenin Containing Plants Becomes Essential. Because of Difficulties Associated of the Cultivation of Dioscorea Species, the Investigation of Rapidly-Growing Diosgenin-Containing Plants Like Costus Speciosus Smith, Especially of Wild Sources in Indonesia is Becoming More Urgen to Ensure a Continuing and Regular Supply of Diosgenin in the Future."
Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1978
S70525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klijn, Jan G.M.
New York: Raven press , 1987
616.994 KLI h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Triadi Wijaya
"Pendahuluan: Osteoartritis adalah penyakit sendi yang utamanya ditandai defek rawan sendi dan merupakan penyebab utama disabilitas muskuloskeletal. Modalitas terapi injeksi intraartikular dengan hormon pertumbuhan terus dikembangkan guna mengurangi morbiditas. Ditemukan adanya pengaruh injeksi hormon pertumbuhan intraartikular terhadap regenerasi tulang rawan sendi, namun belum ada standar dosis dalam pemberian injeksi. Penelitian ini memfokuskan pada efek pengulangan dosis mingguan terhadap perbaikan rawan sendi model hewan coba.
Bahan dan Metode: Penelitian eksperimental ini menggunakan desain post test only control group. Kelinci Selandia Baru jantan sebanyak 24 ekor dibagi secara acak menjadi grup kontrol dan 3 grup perlakuan. Semua subjek diinduksi OA dengan menyuntikkan kolagenase intraartikular. Subjek pada grup kontrol diinjeksi dengan cairan fisiologis, grup GH1 diinjeksi dengan hormon pertumbuhan sebanyak 1 kali, grup GH3 sebanyak 3 kali/3 minggu, dan grup GH5 5 kali/5 minggu. Kelinci diobservasi dan dipantau berat badannya, lalu dilakukan evaluasi histopatologi makroskopik dan mikroskopik.
Hasil: Analisis skor makroskopik Yoshimi pada grup GH5 dibandingkan dengan grup GH1 dan kontrol menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik p=0,002 . Analisis skor mikroskopik Mankin didapatkan tulang rawan pada grup GH1, GH3, dan GH5 dibandingkan kontrol mengalami perbaikan pasca perlakuan yang bermakna secara statistik dan kerusakan yang terjadi minimal p < 0,001.
Kesimpulan: Injeksi intraartikular hormon pertumbuhan dosis mingguan selama lima minggu memberikan hasil yang lebih baik secara makroskopis dan mikroskopis terhadap degenerasi tulang rawan pada hewan coba model osteoartritis yang diinduksi dengan injeksi intraartikular kolagenase tipe 2 dibandingkan dengan dosis mingguan selama tiga minggu, dosis tunggal, maupun plasebo.

Introduction Osteoarthritis, a disease of the joint mainly characterized by a defect on the cartilage and subchondral bone, is one of the main musculoskeletal cause for disability. Intraarticular injection of growth hormone are known as the latest choice in therapy modality. There is some unclear evidence regarding effect of growth hormone injection on cartilage regeneration in osteoarthritis, yet further research is needed. This study focused on cartilage regeneration effect on different weekly dose of intraarticular growth hormone injection.
Method This experimental study used a randomized post test only control group design. Twenty four male white New Zealand rabbit were randomly divided into 4 groups control, GH1, GH3, and GH5 . All subjects were injected with intraarticular collagenase. Post induction, control group were injected with normal saline. Intervention groups were all injected with human growth hormone in different cycle, one dose in GH1, 3 times 3 weeks in GH3, and 5 times 5 weeks in GH5. All animal were observed, weight checked regularly, and evaluated for histopathological examination.
Result Yoshimi score in GH5 group was significantly lower than control and GH1 group p 0,002 . Those results were confirmed with Mankin score showing statistically significant less damaged and more repaired cartilage tissue on GH1, GH3, and GH5 group compared to control p"
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>