Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rashid, Selma
"Dr. Selma Rashid is a leading figure in hormone replacement therapy and anti-aging medicine. She is board-certified in internal medicine, yet refuses to practice medicine through standard medical protocols, which are not in her patients best interests. She passionately seeks answers to preventing the diseases and dysfunctions of aging.
Her career in medicine was inspired by the complexity of the endocrine system. Very soon she was disheartened to learn that endocrinology operates like almost every other field of medicine, in a tight box of protocols, trying to treat diseases with medications and procedures, directed by the pharmaceutical and medical device companies.
At every stage of her medical training she was perplexed as to why there was so little connection between the basic sciences learned in the first two years of medical school and the clinical training in the last two years. Although so much in medicine seemed noble and invaluable, most of what was going on did not make sense.
The essence of her thought process is that the medical system should do everything possible to ensure that the diseases of aging are maximally prevented; and every person dies their natural death while fully functional, both physically and mentally."
Canada: Trafford Publishing (UK) Limited, 2020
612.405 RAS h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Untuk pengobatan dan pencegahan pada wanita menopause akibat kekurangan hormon estrogen adalah dengan pemberian hormon estrogen yang dikenal dengan istilah hormone replacement therapy (HRT). Cara pemberian HRT yang banyak digunakan adalah berupa tablet. Pemberian tablet akan terjadi metabolisme di usus dan hati. Tablet harus digunakan setiap hari sehingga menimbulkan kebosanan dan menimbulkan gangguan gastrointestinal. Pemberian berupa jel cukup dioles di badan dan tidak terjadi metabolisme di usus dan hati. Pada wanita dengan uterus, estrogen harus dikombinasikan dengan progestogen. Jenis progestogen yang dianjurkan adalah jenis turunan alamiah dan yang memiliki sifat antimineralokortikoid, sehingga tidak menyebabkan retensi cairan. Salah satu jenis progestogen yang tidak menyebabkan retensi cairan adalah nomogestrol acetate. Nomogestrol acetate juga menghambat enzim 17β Hidroksisteroiddehydrogense tipe 1 sehingga estradiol (E2) tidak dapat diubah menjadi estron (E1). Akibatnya kadar E2 di dalam jaringan payudara rendah dan dengan sendirinya menurunkan risiko kanker payudara. (Med J Indones 2003; 12: 194-8)

The treatment and prevention of disease in menopausal women due to deficiency of estrogen hormone are done through the administration of estrogen hormone, known as hormone replacement therapy (HRT). The administration of HRT is commonly done through the administration of tablets. However, the administration of tablet will result in metabolism in the colon and liver. Tablets are usually used on a daily basis such that it may lead to boredom and results in gastrointestinal disorder. The administration of gel, on the other hand, is done by applying the gel to the body and therefore metabolism in the colon and liver can be prevented. In women with uterus, estrogen must be combined with progestogen. The type of progestogen recommended is the one with natural derivative and which possesses antimineralocorticoid properties, such that fluid retention can be avoided. One of the types of progestogen which does not result in fluid retention is nomogestrol acetate. Nomogestrol acetate will also inhibit 17β hydrosisteroiddehydrogency enzyme type 1, such that estradiol (E2) is prevented from being transformed into estron (E1). As a result, E2 level in the breast tissue is kept at minimum, thereby reducing the risk of breast cancer. (Med J Indones 2003; 12: 194-8)"
Medical Journal of Indonesia, 12 (3) Juli September 2003: 194-198, 2003
MJIN-12-3-JulSep2003-194
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Baziad
"Penelitian ini untuk melihat efek terapi sulih hormon (?HRT?) dan pil kombinasi dosis rendah terhadap ketebalan kulit ( kolagen ), profil lipid dan kimia darah pada wanita menopause. Penilitian ini berlangsung selama 1 tahun. Sebanyak 36 wanita menopause dilakukan randomisasi yaitu 18 orang mendapat HRT dan 18 orang mendapatkan pil kombinasi dosis rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketebalan kulit ( kolagen ) baik pada wanita yang mendapat HRT maupun pada wanita yang mendapat pil kombinasi dosis rendah. Namun peningkatan ketebalan kulit lebih besar pada wanita yang menggunakan pil kombinasi dosis rendah. Peningkatan ketebalan kulit tersebut dapat mencegan osteoporosis. Pemberian HRT maupun pil kombinasi dosis rendah terjadi perubahan profil lipid maupun kimia darah, namun perubahan tersebut masih dalam batas normal. Pemberian pil kombinasi dosis rendah dapat dipertimbangkan diberikan pada wanita menopause. (Med J Indones 2003; 12: 224-8)

This study to evaluate the effect of hormone replacement therapy ( HRT ) and low-dose combinated oral pill on skin thickness , lipid profile and blood chemistry on menopausal woman.This study was carried out in one year randomized prospective study. 36 women were divided into 18 women receiving HRT and the other 18 receiving low-dose oral pill. The result of this study showed an increase in skin thickness ( collagen ) in both groups. But Those received low dose oral pill showed more . The increase of the skin thickness can prevent osteoporosis. The administration of HRT or low-dose oral pill could cause allteration in blood lipip profile and blood chemistry. But The changes were still within in normal limit. The administration of low-dose oral pill can be considered in postmenopausal women. (Med J Indones 2003; 12: 224-8)"
2003
MJIN-12-4-OctDec2003-224
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Data Angkasa
"Pada tahun 2000, harapan hidup wanita Indonesia meningkat menjadi 67,5 tahun dan kelompok usia tua akan mencapai 8,2% dari seluruh populasi Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2010, usia harapan hidup wanita Indonesia akan mencapai 70 tahun. Seiring dengan peningkatan usia harapan hidup, maka akan terjadi peningkatan penyakit-penyakit tua, khususnya pada wanita kejadian penyakit usia ma ini dihubungkan dengan penurunan kadar hormon estrogen. Penurunan hormon ini telah dimulai sejak usia 40 tahun.
Menopause sebagai akibat dari penurunan kadar hormon estrogen pada wanita akan memberikan gejala-gejala yang dapat bermanifestasi pada berbagai organ. Gejala-gejala yang mungkin timbul dibagi menjadi efek jangka pendek maupun jangka panjang. Efek jangka pendek adalah gejala vasomotorik (hot flushes, jantung berdebar, sakit kepala), gejala psikologik (gelisah, lekas marah, perubahan perilaku, depresi, gangguan libido), gejala urogenital (vagina kerng, keputihan, gatal pada vagina, iritasi pada vagina, inkontinensia urin), gejala pada kulit (kering, keriput), gejala metabolisme (kolesteroi tinggi, HDL turun, LDL naik). Sedangkan efek jangka panjang meliputi osteoporosis, penyakit jantung koroner, aterosklerosis, stroke sampai kanker usus besar.
Usia menopause perempuan di negara maju seperti di Amerika Serikat dan Inggcis adalah 51,4, sedangkan di negara-negara Asia Tenggara adalah 51,09 tahum. Usia menopause untuk perempuan Indonesia adalah 50 tahun. Jika usia harapan hidup wanita Indonesia adalah 70 tahun, maka hampir 20 tahun lamanya mereka akan mengalami berbagai masalah kesehatan akibat kekurangan hormon estrogen. Dampaknya adalah kualitas hidup kaum perempuan akan berkurang. Gejala klimakterik disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, maka pengobatannya adalah dengan pemberian hormon estrogen dari luar tubuh, yang dikenal dengan dengan istilah Hormone replacement therapy (HRT) atau istilah dalam bahasa Indonesia Terapi Sulih Hormon (TSH). Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pemberian TSH pada perempuan menopause dapat menghilangkan keluhan klimakterik, bahkan mencegah terjadinya patah tulang, penyakit jantung koroner, kanker usus besar, dementia ripe Alzheimer dan katarak. Dengan kata lain pemberian TSH dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan menopause."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library