Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zuliyanti Shabrina
"Skripsi ini membahas tentang diaspora dan migrasi masyarakat Lebanon antara 1860 sampai 1990. Landasan teori yang digunakan sebagai alat analisis ialah teori diaspora, teori perpindahan penduduk, serta teori multikulturalisme. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berdasarkan pada metode sejarah dan dengan jenis penelitian deskriptif. Sepanjang sejarahnya, Lebanon telah mengalami berbagai pergolakan, mulai dari masa pemerintahan Turki Ustmani hingga Perang Sipil yang terdapat campur tangan negara-negara lain, seperti Israel, Palestina, Perancis, dan Inggris. Gelombang diaspora yang terbesar terjadi pada kurun waktu 1975-1990, yaitu ketika Perang Sipil II berlangsung. Dalam kehidupan di host country, migran Muslim Lebanon menggunakan hukum Islam (syari?ah) dalam kehidupan berkeluarga dan mengabaikan hukum resmi yang berlaku di host country. Hal ini tidak sedikit menimbulkan pertentanganpertentangan implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan migran Kristen Lebanon dapat dengan mudah berasimilasi dengan kebudayaan masyarakat host country. Hal ini membuat mereka dapat dengan mudah diterima dalam komunitas masyarakat asli host country. Masyarakat migran Lebanon mendirikan komunitas dan organisasi yang bertujuan untuk menyalurkan rasa nasionalisme mereka. Migran-migran Lebanon yang mayoritas miskin sedikit demi sedikit mampu menciptakan kekuatan bagi perekonomian mereka. Sebagian besar dari mereka mampu menjadi pebisnis, ekonom, politisi, seniman, dan bahkan ilmuan yang tidak hanya diperhitungkan di host country namun juga di dunia internasional. Dengan ini, masyarakat migran Lebanon dapat membuktikan eksistensi mereka sebagai komunitas migran.

This paper discusses the diaspora and migration of Lebanese society between 1860 and 1990. Theoretical basis which is used as an analytical tool is the theory of diaspora, the theory of migration, as well as the theory of multiculturalism. The study is a qualitative study based on historical methods and the types of descriptive research. Throughout its history, Lebanon has experienced many upheavals, from the reign of Ottoman Turks until the Civil War that there is interference of other countries, like Israel, Palestine, France, and England. The biggest wave of diaspora that occurred in the period 1975-1990, when the Civil War II took place. In the life in the host country, Lebanese Muslim migrants to use Islamic law (shari'a) in family life and ignore the official law applicable in the host country. This is not the least cause contradictions its implementation in daily life. While the Christian Lebanese migrants can be easily assimilated into the culture of the host country society. This makes them easily acceptable in the indigenous community of the host country. Lebanon established migrant communities and community organizations that aims to channel their sense of nationalism. Lebanese migrants the majority of the poor little by little was able to create force for their economies. Most of them are able to become businessmen, economists, politicians, artists, and even scientists are not only counted in the host country but also internationally. With this, the Lebanese migrant communities can prove their existence as migrant communities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1811
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anzel Elazar
"Firms face entry mode decisions when entering a host country, and this decision often falls into choosing a Majority vs Minority entry mode choice. However, political risk affects the decision to choose the appropriate entry mode choice in host countries. Research shows that generally, the higher the political risk, firms would choose a lower ownership level or minority entry mode choice. While this relationship has been studied, the study of the moderating effect of the Home-Host Country relationship, especially in the context of Majority vs Minority entry mode choice, remains to be explored. Using Transaction Cost Theory, this paper will investigate the relationship between Political Risk and Entry mode choice, with the Home-Host country relationship as the moderating variable. Using a sample of 100 firms based in the United States with subsidiaries worldwide taken by random stratified sampling, I conducted a binary logistic regression. I predict a negative relationship between Political Risk and Equity level and a negative moderating effect of the Home-Host country relationship. Nevertheless, the empirical findings of this paper could not support the theories provided. However, my findings revealed new insights for the Political Risk-Equity Level relationship, emphasising the Home-Host country relationship.

Banyak perusahaan menghadapi masalah Entry Mode Decision ketika memasuki suatu negara, dan plilihan itu sering terkerucut menjadi pilihan antara pilihan Entry Mode Mayoritas vs Minoritas. Namun, Resiko Politik mempengaruhi keputusan untuk memilih Entry Mode yang tepat di negara tujuan. Pada umumnya, riset menunjukkan bahwa semakin tinggi Political Risk, perusahaan akan memilih sebuah level kepemilikan yang lebih rendah atau Entry Mode tipe Minoritas. Walaupun, hubungan ini telah dipelajari, riset tentang efek moderasi dari hubungan negara Home-Host, terutama dalam konteks pilihan Entry Mode Mayoritas vs Minoritas masih bisa diteliti. Menggunakan teori Transaction Cost, tulisan ini akan meniliti hubungan antara Political Risk dan pilihan Entry Mode, dengan hubungan negara Home-Host sebagai variabel moderator. Menggunakan 100 sampel perusahaan dari Amerika Serikat dengan anak perusahaan di seluruh dunia yang diambil dengan metode Random Stratified Sampling, saya melaksanakan Binary Logistic Regression. Saya memprediksi sebuah hubungan negatif antara Political Risk dan Equity Level dan efek moderasi negatif dari Home-Host Country Relationship. Namun demikian, hasil penemuan empiris dari tulisan ini tidak dapat mendukung teori-teori yang telah disebutkan. Namun, penemuan saya menunjukkan wawasan baru tentang hubungan Political Risk-Equity Level, dengan penenakan pada Home-Host Country Relationship."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Samara Angelica Budiman
"Investasi asing langsung merupakan bahasan yang prominen dalam ilmu Hubungan Internasional (HI), terutama melalui cabang studi ekonomi politik internasional. Meskipun begitu, ulasan terhadap investasi asing langsung masih cukup dominan dibahas melalui sudut pandang ilmu Ekonomi. Tinjauan pustaka ini oleh karena itu berupaya untuk memberikan pemahaman terhadap investasi asing langsung dalam ilmu HI dengan merujuk pada 32 literatur yang terakreditasi. Metode pengorganisasian yang digunakan dalam tinjauan pustaka ini adalah taksonomi, yaitu pembagian literatur ke dalam beberapa tema umum, yakni (1) determinan investasi asing langsung, (2) dimensi limpahan, (3) dampak dari investasi asing langsung, serta (4) investasi asing langsung dan perjanjian internasional. Setelah melakukan pengorganisasian literatur, tulisan ini juga berusaha untuk mengidentifikasi konsensus dan perdebatan serta tren dan kesenjangan penelitian sebagai refleksi, baru kemudian diikuti dengan sintesis. Hasilnya, bahasan investasi asing langsung dalam ilmu HI variatif secara dinamika argumen tetapi seragam dari aspek teknis. Tulisan ini menemukan bahwa beberapa tawaran argumen dari literatur terdahulu masih perlu diuji validitasnya.

Foreign direct investment is a prominent subject in International Relations (IR), especially in international political economy. However, study on foreign direct investment is still predominantly done by economists through an economic perspective. This literature review therefore attempts to provide an understanding of foreign direct investment in IR by referring to 32 accredited literatures. The organizing method used in this literature review is taxonomy, which divides literature into several themes. The themes are (1) the determinants of foreign direct investment, (2) spillover effects, (3) foreign direct investment output, as well as (4) foreign direct investment direct and international regime. Furthermore, this paper also attempts to identify consensus and debate as well as research trends and gaps as part of author’s analysis followed by syntheses. As a result, the discussion on foreign direct investment in IR varies in arguments but is uniform in technical aspects. This paper also finds that some of the arguments offered by previous literature need to be tested for validity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library