Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fran Desmon
"Tuberkulosis (TB) merupakan penyakil infeksi bersifat kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tabun 2003 Word Health Organisation (WHO) mencanangkan kedaduratan global penyakit tuberkulosis karena pada sebagian besar negara di dunia penyakil ini tidak terkendali. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus TB paru terbanyak dengan menyumbang kasus sebesar 10% dari seluruh kasus TB paru di dunia, setelah India dan China, Menurut 1-I.L Blum, faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan seseorang adalah 1ingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Beberapa penelitian di beberapa negara lain menunjukkan bahwa perilaku mcrokok, polusi udara di dalam rumah yang berasal dari penggunaan bahan bakar kayo dan kondisi runlah mempunyai hbungan yang bermakna dengan kejadian TB para.
Studi ini merupakan penelitian analitik dengan ra ncangan desain kasus kontrol menggunakan data sekunder basil Survci Sosial Ekonom Nasional (SUSENAS) tahun 2004. Kasus adalah responden yang telah beruimir 15 tahun ke alas telah diciiagnosa secara klinis dan laboratorium dengan basil BTA positif sebanyak 156 orang. Studi ini menggunakan dug jenis kelompok kontrol yakni : kontrol kelompok pertama adalah responden yang telah benrmur 15 tahun ke alas yang babas dari gejala utama TB paru sebanyak 624 orang dan kontrol kelompok kedua adalah responden yang telab berumur 15 tahun ke alas yang basil pemeriksaan menunjukkan basil BTA negatif sebanyak 156 orang. Analisis data yang dilakukan meliputi deskriptif, chi square, regresi logistik multivariat dan ukuran dampak.
Model akhir basil analisis regresi logistik multivariat pada kelompok kasus kontrol pertama mendapatkan perilaku merokok mempunyai peluang 1,91 kali (95% CI 1,18 ; 3,09) untuk menderita penyakit tuberkulosis paru dibandingkan dengan yang tidak merokok setelah dikontrol oleh jenis kelamin dan mar, Responder yang menggunakan bahan bakar kayu dirumahnya mempunyai peluang 2,02 kali (95% CI 1,38 ; 2,97) untuk menderita penyakit tuberkulosis paiir dibandingkan dengan yang tidak menggunakan bahan bakar kayu setelah dikontrol oleh umwu- dan kondisi rurnali. Responden yang tinggal pada kondisi rumahnya tidak sehat mempunyai peluang 1,93 kali (95% CI 1.32 ; 2,84) untuk menderita penyakit tuberkulosis paru clibandingkan dengan yang tinggal di kondisi rumah yang sehat setelah dikontrol oleh variahel amnia Pada kelompok kasus kontrol yang kedua responden yang merokok mempunyai peluang 1,77 kali (95% CI 1,11 ; 2,82) untuk menderita penyakit tuberkulosis paru dibandingkan dengan yang tidak merokok setelah dikontrol oleh umur. Responden yang menggunakan bahan bakar kayu dirumahnya mempunyai peluang 3,96 kali (95% CI 2,36 ; 6,32) untuk menderita penyakit tuberkulosis paru dibandingkan dengan yang tidak setelah dikontrol oleh perilaku merokok. Responden yang tinggal pada kondisi rumah yang tidak sehat mempunyai peluang 1,79 kali (95% CI 1,12 ; 2,86) untuk menderita penyakit tuberkulosis pare dibandingkan dengan yang tinggal diiumah dengan kondisi yang sehat setelah dikontrol oleh pendapatan.
Disarankan untuk melakukan komunikasi, informasi dan edukasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan terutarna terhadap penyakit tuberkulosis paru kepada generasi muda, sosialisasi rnengenai pentingnya saluran pembuangan asap dari dapur atau membangun dapur yang terpisah dari rumah bagi yang menggunakan bahan bakar kayu untuk keperluan memasak untuk keschatan dan pcningkatan kondisi pcrumahan melalui sosialisasi rumah sehat.

Tuberculosis is a cronic infection diseases which because of mycobacterium tuberculosis. In 2003 Word Health Organisation ( W1-lO) cymbal the global emergency of lung tuberculosis because in most countries in the world lung tuberculosis don't in control. Indonesia representing country with the most amount cases of lung tuberculosis by contributing 10% cases from all cases of lung tuberculosis in the world, after India and China. According to I-I.L Blum, factors playing a part and influencing degree of health of someone is environment, behavioral, health service and hercditcry. Some former research in some other countries indicate that smoking, indoor pollution from usage solid fuel and house condition have relation with lung tuberculosis.
This study is an analytical research with case control study and using raw data National Survey of Social Economics (SUSI:NAS) 2004. Case is responder which [5 year or more with positive result in clinical and laboratory diagnosed. Amount of case is 156 responders. Two groups of control is, first, responder which have 15 year or more and don't have especial symptom of lung tuberculosis, amount of control is 624 responders and second is responder which have 15 year or more and pursuant to result of inspection show result of negative BTA amount of control is 156 responders. Data analysis which is descriptiv, chi square test, logistics regretion of multivariate and impact fraction.
Final model result of analysis of regresi logistics of multivariat at first control case group get behavior smoke to have opportunity 1,9] times (95% Cl 1,18 ; 3,09) to suffer from lung tuberculosis compared to which don't smoke after controlled by gender and age. Using its house wood fuel have opportunity 2,02 times ( 95% CI 1,38 ; 2,97) to suffer from lung tuberculosis compared to which don't use wood fuel after controlled by age and condition of house and who live in house which condition of its under the way house have opportunity 1,93 times ( 95% CI 1,32 ; 2,84) to suffer from lung tuberculosis compared to who live in house of is condition of healthy house after controlled by age. At second control case group is one who smoke to have opportunity 1,77 times ( 95% CI 1,11 ; 2,82) to suffer from lung tuberculosis compared to which don't smoke after controlled by age, who use its house wood fuel have opportunity 3,96 times ( 95% CI 2,36 ; 6,32) to suffer from lung tuberculosis compared to which don't use wood fuel after controlled by variable smoke and one who live in indisposed house have opportunity 1,79 times ( 95% CI 1,12 ; 2,86) to suffer from lung tuberculosis compared to which remain at home with condition of healthy after controlled by earnings.
Is suggested to do communications, information and education about danger smoke to disease of lung tuberculosis to the rising generation, socialization about important hitting of channel him dismissal of smoke of kitchen or build separated from kitchen is house to using wood fuel for cooking for healthy and make-up of condition of housing through healthy house socialization.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.H. Mahpudin
"Tuberkulosis (TBC) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia. WHO melaporkan, di seluruh dunia setiap tahunnya ditemukan tidak kurang dari 8 juta kasus baru. Indonesia diantaranya merupakan negara penyumbang kasus TBC terbesar ketiga setelah India dan Cina. Diperkirakan jumlah kasus TBC di Indonesia pada tahun 2003 sebanyak 627.047 penderita, 281.946 diantaranya termasuk kategori TBC paru BTA positif. TBC paru BTA positif adalah jenis TBC yang sangat menular sehingga apabila tidak dilakukan pengobatan yang adequat dapat menularkan kepada 10-15 penderita baru dalam setahun. Risiko terjadinya penularan akan lebih tinggi pada orang yang dekat dengan sumber penular Kondisi lingkungan, status sosial ekonomi, gaya hidup, genetik dan adanya penyakit lain seperti diabetes, campak dan HIV merupakan faktor risiko yang selama ini diyakini berhubungan dengan kejadian tuberkulosis. Namun penelitian tentang faktor risiko tersebut di Indonesia masih jarang dilakukan. Ketersediaan data sekunder dari Survei Prevalensi TBC Nasional dan Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2004 (Susenas) yang terintegrasi, menarik minat penulis untuk memanfaatkan data ini untuk menganalisis beberapa faktor risiko TBC paru.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan rumah, faktor sosial ekonomi dan faktor respon biologis terhadap kejadian TBC paru BTA positif pada penduduk dewasa di Indonesia.
Penelitian ini memakai rancangan studi kasus kontrol tidak berpadanan, dengan menggunakan perbandingan kasus kontrol 1:4. Sampel penelitian adalah penduduk berumur 15 tahun keatas yang menjadi sampel Susenas 2004 dan dilakukan pemeriksaan sputum BTA pada Survei prevalensi TBC 2004. Jumlah sampel terpilih sebanyak 380 orang yang terdiri dari 76 kasus dan 304 kontrol. Penduduk yang berdasarkan pemeriksaan sputumnya menunjukan hasil BTA positif ditetapkan sebagai kasus. Sedangkan yang menjadi kontrol adalah penduduk yang sputumnya menunjukkan hasil BTA negatif dan berasal dari wilayah kecamatan yang sama dengan kasus. Kontrol dipilih secara acak. Untuk menguji hipotesis digunakan uji Kai Kuadrat dan untuk melihat derajat hubungan menggunakan nilai Odds Rasio dengan CI 95%.
Berdasarkan basil penelitian ditemukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TBC Pam BTA positif adalah keberadaan sumber kontak serumah OR 3,46 (1,316;9,091) kondisi rumah yang berlantai tanah OR 2,2 (1,135;4,269) dan pendapatan perkapita OR 2,145 (1,249;3,683). Berdasarkan temuan tersebut penulis menyarankan kepada pembuat kebijakan agar melaksanakan program khusus terhadap masyarakat golongan ekonomi rendah, terutama dalam hal program upaya penemuan penderita sedini mungkin, memberikan pengobatan secara cepat guna memutus rantai penularan, melaksanakan program active case finding dan untuk jangka panjang perlu dijalin kerjasama dengan lintas sektor terkait untuk melaksanakan program rumah sehat bagi kalangan masyarakat yang mempunyai status sosial ekonomi rendah.
......
Tuberculosis (TBC) is still become the word health problem. WHO reported that every year in the word has been founded not less than 8 millions of new cases. Indonesia is the third biggest countries which contribute TB cases after India and China. It is estimated the number of TB cases in Indonesia in the year 2003 was 627.047 infected, 282.946 among it was the category of pulmonary tuberculosis with smear positive. Pulmonary tuberculosis with smear positive is a kind of TB which is very infectious, so it should have adequate treatment, unless it will spread to 10-15 new patients within a year. The people who are close to the source of disease have the high risk to be infected.
The environment condition, social economy status, life style, genetic and other disease such as diabetes, measles and HIV are believed has the relation with TB. But research about those risk factors in Indonesia is rarely done. The interest of the writer to analyze same risk factor of pulmonary TB is based on integrated of availability of secondary data from National TB Prevalence Survey (SPTBC) and National Social Economy Survey (Susenas) year 2004.
The purpose of this research is to know the relation between the house environment condition, social economy factor and biologic response toward pulmonary TB with smear positive cases for adult in Indonesia.
The research is using unmatched case control study, with comparison of 1 : 4 case and control. The sample of this research is the people of 15 years old and above, which was the sample of Susenas 2004 and was examined by sputum smear microscopy in SPTBC 2004 Survey. The number of chosen sample is about 380 person, consisting of 76 cases and 304 controls. The people whose sputum smear positive, decided as a case, but the people from the sputum smear negative decided as control. Control was chosen randomly. To test these hypotheses, chi square is used and to see the relation degrees of Odds Ratio with Cl 95% value is used.
The research found that the factors which association with pulmonary TB smear positive is the availability of contact source in one house OR 3, 46 (1,316 ; 9,091), the condition of the house with soil floor OR 2.2 (1,135 ; 4,269) and private income OR 2,145 (1,249 ; 3,683). According to those finding, the writer advise to the policy maker to take special program for the people with low income, especially the program of finding the infected person as soon as possible to heal them with proper treatment. to cut the cycles of infections, to make program of active case finding program and for long term, there should be cooperation between other sector related to activate healthy house program for the people with low income."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library