Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Happy Aprianto
"Keterbatasan lahan yang tersedia di Jakarta mendorong pemanfaatan ruang yang masih tersisa untuk diarahkan pada pembangunan hunian vertikal. Temuan awal antara tahun 2017 hingga 2022 terdapat beberapa pengembang yang mengubah perencanaan mereka dari hunian vertikal menjadi hunian tapak. Perubahan tersebut disebabkan proses perizinan dan penurunan permintaan pasar apartemen, diperparah dengan pandemi COVID-19. Penelitian bertujuan memahami preferensi masyarakat terhadap kepemilikan hunian tapak, yang muncul sebagai respons terhadap perubahan tersebut serta dampak terhadap kebijakan tata ruang kota Jakarta di masa depan. Fokusnya adalah bagaimana perubahan strategi dan preferensi masyarakat ini memengaruhi rencana tata ruang, termasuk penyesuaian batasan nilai Koefisien Lantai Bangunan (KLB) untuk hunian vertikal. Metodologi penelitian dilakukan menggunakan penelitian deskriptif melalui pendekatan wawancara kepada pengembang dan pemerintah, sedangkan pendekatan kepada konsumen dengan kuesioner untuk melihat preferensi minat memiliki hunian di Jakarta, serta kajian literatur terkait peraturan yang berlaku. Hasil survei menunjukkan bahwa 98% konsumen memilih rumah tapak, dengan sebagian besar lebih memilih pusat kota sebagai lokasi tempat tinggal. Dari segi tipe hunian, rumah tapak dua lantai menjadi pilihan utama yang didukung faktor kenyamanan, status kepemilikan yang jelas, serta luasnya lahan hijau.

The limited availability of land in Jakarta has driven the utilization of remaining spaces to be directed towards the development of vertical housing. Initial findings between 2017 and 2022 indicate that several developers shifted their plans from vertical housing to landed housing. This change was driven by building permits processes and declining market demand for apartments, exacerbated by the COVID-19 pandemic. This study aims to understand public preferences for owning landed houses, which have emerged as a response to these changes and their impact on Jakarta's future urban spatial planning policies. The focus is on how these changes in strategies and public preferences influence spatial planning, including adjustments to the Floor Area Ratio (FAR) limits for vertical housing. The research methodology employed a descriptive approach through interviews with developers and government officials, while consumer preferences were assessed using questionnaires to examine interest in housing ownership in Jakarta, as well as literature reviews related to existing regulations. Survey results revealed that 98% of consumers preferred landed houses, with the majority favoring central city areas as their preferred residential location. In terms of housing type, two-story landed houses were the top choice, driven by factors such as comfort, clear ownership status, and the availability of green spaces."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Aradea PS
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemungkinan terjadinya gelembung harga di pasar perumahan di Indonesia dan menentukan determinannya. Variabel penelitian meliputi indeks harga properti residensial (IHPR), pendapatan domestik bruto (PDB), inflasi, suku bunga, pengangguran perkotaan, dan pekerja keuangan-properti-asuransi untuk periode 1999:Q1 hingga 2012:Q4. Penelitian menggunakan metode Vector Error Correction Model (VECM) di mana akan dilakukan uji stasioneritas, kausalitas, penentuan kelambanan optimal, dan kointegrasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak pernah terjadi gelembung harga di pasar perumahan Indonesia, Sedangkan variabel yang signifikan berperan dalam dinamika perubahan harga jangka pendek adalah PDB.

ABSTRAK
This study analyzes the possiblity of price bubble formation in Indonesia Housing Market and determines its determinant. The research variables consist of residential property price index (IHPR), income/gross domestic products (GDP), inflation, interest rate, urban unemployment, and finance-property-insurance employee during 1999:Q1 until 2012:Q4. The methodology used is Vector Error Correction Model (VECM) which will apply stationerity, causality, lag choice, and cointegration test on the data The results show that there is no price bubble in Indonesia housing market. Variable that most significantly determining the dynamics changes of short-term price are income (GDP)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristian Yusak Djumali
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pengembangan strategi pemasaran dalam konteks pasar perumahan. Transformasi global, perubahan kebijakan pemerintahan,masalah yang muncul dari kemiskinan, inflasi harga, dan krisis keuangan menyarankan ide untuk merumuskan model bisnis baru yang ditujukan untuk mengatasi kesulitan bagi keluarga berpenghasilan menengah-ke-bawah membeli rumah yang layak. Membeli rumah dianggap investasi terbesar dari anggaran keluarga. Terutama di negara-negara berkembang, hal ini sudah sejak lama berlaku. Melalui evolusi model bisnis yang berfokus pada kebijakan perumahan dan subsidi, model GDB dikembangkan. Perumusan model bisnis ini bergantung pada tiga faktor penting, yaitu pemerintah, sektor perbankan, dan pengembang.Ketiga faktor penentu diatas saling mempengaruhi dan tentu saja berakibat kepadakeluarga berpenghasilan menengah-ke-bawah. Penerapan model GDB di pasar perumahan Indonesia terbukti berguna dengan kontribusinya dalam menangani masalah keterjangkauan atau anggaran keuangan keluarga berpenghasilanmenengah-ke-bawah. Temuan ini menunjukkan bahwa model GDB menekan harga perumahan, menjamin ketersediaan perumahan yang layak, danmeningkatkan kerjasama antara pemerintah, sektor perbankan, pengembang, dan manajer dalam konteks pasar perumahan.

ABSTRACT
his paper discusses the development of marketing strategy in the context ofhousing market. The global transformation, change in governance policy, theemerging issue of poverty, the price inflations, and the financial crisis suggests theidea to formulate a new business model in which addressed to cope with thedifficulties of middle to low income families in buying decent houses. Purchasinga house is considered to be the single largest investment of a family rsquo s budget.Especially in developing countries, such matter has been particularly true.Through the evolution of business model focusing on housing policy andsubsidies, the GDB model is developed. The formulation of this business modelrelies on three important determinants, namely government, banking sector, anddevelopers. These three determinants affect each other and consequently themiddle to low income families as well. The implementation of GDB model inIndonesian housing market proves to be useful with its contribution in dealingwith the issue of middle to low income families rsquo affordability or budget issue.The finding shows that GDB model suppress housing prices, ensures theavailability of decent housing, and increases cooperation between government,banking sector, developers, and managers in the context of housing market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Santoso
"This study explores the effect of consumer confidence in the impact of housing market wealth and stock market wealth on private consumption for a panel of 10 Asian countries. This study using quarterly data from 2010 1st quarter to 2017 4th quarter and applies panel FMOLS method to assess long-term relationship between variables. The results show that the inclusion of consumer confidence changes the previous impact of housing market wealth and stock market wealth on consumption. Particularly, the interaction term between consumer confidence and housing market wealth has a positive significant impact on consumption, which is different from the previous insignificant impact of housing market wealth on consumption. On the other hand, the interaction term between consumer confidence and stock market wealth has a negative significant impact on consumption, which is different from the previous positive significant impact of stock market wealth on consumption. In addition, the supplementary findings show: (1) countries with higher financial sector development have stronger housing market and stock market wealth effect than from countries with lower financial sector development; (2) countries with higher income level have stronger housing market and stock market wealth effect than from countries with lower income level.

Studi ini mengeksplorasi pengaruh kepercayaan konsumen terhadap wealth effect dari pasar perumahan dan pasar saham terhadap tingkat konsumsi di 10 negara Asia. Studi ini menggunakan data triwulanan dari 2010 kuartal pertama hingga 2017 kuartal keempat dan menggunakan metode panel FMOLS untuk melihat hubungan jangka panjang antar variabel. Hasil studi menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen mengubah wealth effect dari pasar perumahan dan pasar saham terhadap tingkat konsumsi. Interaksi dari kepercayaan konsumen dan wealth effect dari pasar perumahan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap konsumsi, berbeda dari dampak sebelumnya yang tidak signifikan dari wealth effect pasar perumahan terhadap konsumsi. Di lain sisi, interaksi antara kepercayaan konsumen dan wealth effect dari pasar saham memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap konsumsi, berbeda dari dampak sebelumnya yang positif dan signifikan dari wealth effect pasar saham terhadap konsumsi. Selain itu, studi ini menunjukkan: (1) negara-negara dengan perkembangan sektor keuangan yang lebih tinggi memiliki wealth effect dari pasar perumahan dan pasar saham yang lebih kuat dibandingkan negara-negara dengan perkembangan sektor keuangan yang lebih rendah; (2) negara-negara dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi memiliki wealth effect dari pasar perumahan dan pasar saham yang lebih kuat dibandingkan negara-negara dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library