Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwin, Richard Gregg
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1953
895.13 IRW e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Tedjo
Bandung: Pionir Jaya, 2011
200 TON m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jodi
"Hu merupakan budaya yang berasal dari nenek moyang bangsa Cina. Budaya pengunaan hu sebagai sarana perlindungan maupun untuk tujuan lain telah berusia ribuan tahun. Hu yang digunakan dalam dunia spiritual kepercayaan Cina mengadopsi konsep serta fungsi hu yang digunakan dalam dunia militer jaman Dinasti Han. Selembar hu dapat diibaratkan sebagai tubuh manusia, hu memiliki komponen seperti kepala, kaki, dan nyali. Awalnya hu dibuat dengan berbagai macam aturan serta ritual yang ketat. Pada saat ini pembuatan hu telah disederhanakan dan juga diproduksi dengan cara modern untuk menghasilkan hu dalam jumlah banyak demi memenuhi permintaan akan hu tersebut. di Indonesia, hu dapat didapatkan melalui cenayang atau medium, kelenteng yang menyediakan hu dan di toko peralatan sembahyang umat Buddha, Taoisme dan Konfusianisme

Hu is a culture that comes from the ancestors of China. The usage of Hu for protection and for other purposes has been around for thousands of years. Hu that are used in the spiritual world of Chinese beliefs adopted the concepts and functions of hu that are used in the military world of the Han Dynasty. A piece of hu can be likened to a human body, hu has components such as head, feet, and guts. Initially hu are made with various strict rules and rituals. By this time the manufacture of hu has been simplified and also produced in a modern way to produce hu in large quantities to meet the demand for the hu. In Indonesia, hu can be obtained through psychic or medium, temples that provide hu and at Buddhist, Taoism and Confucianism prayer shops"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Hapsari
"Konsep `harmonis`telah menjadi bagian dari budaya masayarat RRT sejak lama. Konsep ini tetap dipegang teguh oleh masyarakat RRT hingga sekarang khususnya setelah Hu Jintao mengangkat konsep ini sebagai target dari masa pemerintahannya dengan slogan `Membangun Masyarakat Sosialis Harmonis`. Makalah ini membahas mengenai apa yang dimaksud dengan masyarakat harmonis dan mengapa Hu Jintao menjadikannya sebagai target dari masa pemerintahannya. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan historis, yang mencakup tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian ini terungkap bahwa masyarakat harmonis pada masa pemerintahan Hu Jintao adalah masyarakat yang demokratis yang diatur oleh hukum, jujur dan adil, dapat dipercaya, stabil dan tertib, serta menjaga hubungan yang baik antara manusia dan lingkungan alamnya. Latar belakang Hu Jintao serta keadaan RRT pada masa perintahannya menyebabkan membangun masyarakat sosialis harmonis sebagai target masa pemerintahannya.

The concept of harmony has been part of the Chinese culture for a long time. This concept has been firmly held by the Chinese, especially after Hu Jintao promoted this concept as a target of his administration with "Building a Harmonious Socialist Society" as its slogan. This paper will discuss what does harmonious society mean and why did Hu Jintao made it as the target of his administration. The study was conducted using a qualitative method with a historical approach, which includes the stages of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. From the research that have been gathered so far, harmonious society during Hu Jintao's administration was a society that is democratic and ruled by law; fair and just; trustworthy and fraternal; full of vitality, stable and orderly; as well as maintaining good relations between humans and their natural environment. Hu Jintao's background and the condition of the PRC at that time led him to make harmonious society as the focus in his administration."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Arsya Putri Jadmiko
"Korupsi secara harfiah didefinisikan sebagai sebuah tindakan penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara, perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Korupsi merupakan sebuah masalah serius bagi negara-negara di dunia, termasuk Tiongkok. Korupsi di Tiongkok sudah tercatat sejak era kedinastian dan terus berkembang hingga zaman modern, terutama setelah dimulainya era reformasi dan keterbukaan. Sejak tahun 1949 hingga 2000-an, pemerintah Tiongkok telah banyak melakukan upaya pemberantasan korupsi. Upaya tersebut menjadi semakin aktif dijalankan pada era pemerintahan Hu Jintao di tahun 2000-an dengan memanfaatkan sarana ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itulah yang menjadi pokok bahasan artikel ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah yang mencakup tahapan heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan sarana ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama pemanfaatan internet sebagai upaya pemberantasan korupsi di era Hu Jintao membawa hasil yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan era pemerintahan sebelum Hu Jintao, sehingga mampu meningkatkan kepuasan rakyat terhadap efektivitas upaya pemberantasan korupsi di Tiongkok pada tahun 2003 hingga tahun 2010.

Corruption has the literal meaning of an act of diversion or misappropriation of state money, companies, organizations, foundations, and so on for personal or other people's interests. Corruption is a serious problem for countries in the world, including China. Corruption in China has been recorded since the dynastic era and continues to grow into modern times, especially after the start of the era of reform and opening up. From 1949 to the 2000s, the Chinese government has made many efforts to eradicate corruption. These efforts became actively carried out during the era of Hu Jintao's government in the 2000s by utilizing science and technology which become the main analysis of this article. The research method used is a qualitative method with a historical approach that includes the stages of heuristics, verification, interpretation, and historiography. The results showed that the use of science and technology facilities, especially the use of the internet as an effort to eradicate corruption in the Hu Jintao era brought significant results compared to the era before Hu Jintao, so was able to increase people's satisfaction with efforts to eradicate corruption in China from 2003 to 2010."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shehan Aulia Ilham
"Artikel ini membahas tentang implementasi konsep Kebangkitan Damai Tiongkok dalam kebijakan luar negeri RRT era kepemimpinan Presiden Hu Jintao (2003—2013). Konsep Kebangkitan Damai Tiongkok ini dikemukakan untuk memberikan visi yang kredibel mengenai masa depan hubungan Republik Rakyat Tiongkok dengan dunia internasional pasca muncul dan berkembangnya berbagai opini hingga teori tentang Ancaman Tiongkok pada tahun 1990-an. Metode penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah metode penelitian sejarah, yang mencakup proses heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Artikel ini juga membahas sejauh mana peran konsep Kebangkitan Damai Tiongkok mampu menekan stigma yang muncul dari teori Ancaman Tiongkok dan bentuk implementasinya pada kebijakan luar negeri RRT era pemerintahan Hu Jintao. Hasil analisis atas perkembangan politik Luar Negeri RRT era 2003—2013 menunjukan bahwa keputusan Hu Jintao untuk mengimplementasikan konsep Kebangkitan Damai Tiongkok dalam kebijakan luar negeri terbukti efektif untuk meredam teori Ancaman Tiongkok dan meyakinkan banyak negara untuk menaruh kepercayaan terhadap RRT. Hal itu antara lain terbukti dari meningkatnya kerja sama antara RRT dengan organisasi internasional maupun negara-negara di dunia.

This article discuss about the implementation of China Peaceful Rise Concept on People’s Republic of China foreign policy under Hu Jintao (2003-2013). The concept of China peaceful rise was proposed to provide a credible vision on the People's Republic of China's future relations with the international world after a large number of opinions to theory about China Threat that emerged and developed in the 1990s. The research method used in this article is the historical research method, which includes the process of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This article also discusses the role of this concept in suppressing the stigma formed by Chinese threat theory and it’s implementation on China’s foreign policy under Hu Jintao. The results analysis on the development of Chinese foreign policy in the 2003-2013 era showed that Hu Jintao's decision to implement the concept of China Peaceful Rise on China foreign policy proved to be effective in suppressing the Chinese Threat theory and convincing many countries to put their trust in China. This was proved by the increased cooperation between China and international organizations and many countries all over the world."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Parwatra Ramadhan
"Artikel ini menjelaskan tentang upaya yang telah dilakukan oleh Hu Jintao dalam bidang politik-ekonomi setelah terjadinya inflasi ekonomi pada tahun 1998 hingga berakhirnya kepemimpinan Hu Jintao sebagai presiden RRT pada tahun 2013. Usaha politik Hu Jintao ini dijelaskan dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai perjalanan politik RRT secara kronologis untuk mengetahui dampak politik luar negeri yang dianut oleh RRT dengan aktivitas ekonomi yang terjadi pada RRT sehingga dapat bertahan dan berkembang dalam waktu yang tidak lama. Metode penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari proses heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Artikel ini juga mencakup strategi yang dilakukan oleh Hu Jintao sebagai usaha Hu dalam menaikkan kesejahteraan rakyat RRT pasca adanya krisis ekonomi yang melanda dunia, juga menampilkan bagaimana respon dunia terhadap RRT atas tindakan politik yang pemerintah RRT lakukan. Artikel ini menampilkan usaha yang dilakukan oleh Hu Jintao yang dipercaya dapat meningkatkan daya ekonomi RRT dari keterpurukan, juga menjadi sebuah kebijakan yang memiliki pro kontra dalam hubungan luar negeri RRT.

This article describes the efforts that have been made by Hu Jintao in the political-economic field after the economic inflation in 1998 until the end of Hu Jintao's leadership as president of China in 2013. Hu Jintao's political efforts are explained with the aim of providing an overview of the political journey of China. Chronologically to find out the impact of the foreign policy adopted by China on the economic activities that occur in China, so that it can survive and develop in the short period of time. The research method used in this article is a historical research method consisting of heuristics, criticism, interpretation and historiography processes. This article also covers the strategy taken by Hu Jintao as Hu's effort to improve the welfare of the Chinese people after the economic crisis that hit the world, and also shows how the world's response to China for the political actions the Chinese government has taken. This article presents the efforts made by Hu Jintao, which is believed to be able to increase China's economic power from adversity, as well as a policy that has pros and cons in China's foreign relations.
                                                                 
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Djie Merie
"Penulisan skripsi dilakukan melalui studi pustaka. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis novel adalah pendekatan sosiologi sastra. Tujuannya adalah memaparkan gambaran dan percintaan wanita modern seperti yang dideskripsikan dalam novel. Wanita modern dalam novel ditampilkan melalui tokoh Liu Pa dan Hu Ping, dengan catatan bahwa yang menjadi parameter modern adalah era di mana mereka hidup serta pemikiran yang dibandingkan dengan Etika Konfusian. Mereka adalah cerminan wanita modern dengan pemikiran dan tindakan yang tidak ada dalam Etika Konfusian. Komodernan tak selamanya berdampak positif terhadap mereka, salah satunya dalam masalah percintaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12880
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>