Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
Rubington, Earl
Boston: Allyn and Bacon , 1996
302.5 RUB d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sagan, Carl
"Dalam buku ini, Carl Sagan dan Ann Druyan menulis mengenai bagaimana menjadi sebagaimana adanya sekarang. Dengan humor dan drama, dan dengan memadukan pandangan filsafat dan sains, mereka menunjukkan bahwa banyak ciri penting kita--kesadaran diri, teknologi, ikatan keluarga, ketundukan kepada otoritas, kebencian terhadap yang agak berbeda dari kita, penguasaan wilayah, nalar, dan etika--berakar di asal-usul kita pada masa lalu, dan menunjukkan kekerabatan kita dengan hewan lain. Semua itu merupakan unsur strategi bertahan hidup yang lazim di banyak spesies, tapi sebagiannya dapat menjadi sumber masalah di masyarakat manusia. Sagan dan Druyan percaya pemecahan masalahnya bersifat global tapi optimis umat manusia mampu mencapai solusi itu."
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2023
305.4 SAG s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Sebagai sebuah sistem, penyelenggaraan Diklat Pegawai di Departemen Hukum dan HAM, meliputi input, proses dan output. Pada input yang terdiri dari hardware, software dan brainware agar proses kinerja diklat berjalan baik antara lain faktor human relations memegang peranan penting. Penerapan human relations yang terdiri dari tiga keterampilan komunikasi, motivasi dan kepemimpinan diteliti pengaruhnya terhadap kinerja di bidang penyelenggaraan penataran, Pusdiklat pegawai menghasilkan 0,608, yang berarti pengaruhnya signifikan."
384 WACA 5:21 (2007)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Puspita Insan Kamil
"Menurut Epley, Waytz, Cacioppo 2007 , manusia memiliki kecenderungan untuk mengatribusikan sifat dan representasi manusia pada seekor binatang. Penelitian antropomorfisme pada binatang sayangnya belum lengkap menjelaskan sifat dan representasi manusia seperti apa yang kemudian memiliki dampak tertentu pada bagaimana manusia memperlakukan binatang. Penelitian dalam tesis ini mengujikan pengaruh jenis binatang dan jenis antropomorfisme ndash; menggunakan arketip innocent dan trouble maker terhadap intensi partisipan untuk memakan, menyarankan eradikasi pemusnahan, dan memelihara binatang. Penelitian ini dilakukan dalam dua studi, studi yang pertama dilakukan pada kelompok petani di Flores, dan kedua pada mahasiswa di Depok. Secara umum, manipulasi jenis binatang tidak mempengaruhi intensi partisipan untuk melakukan hal tertentu pada binatang, namun jenis antropomorfisme yang lebih memiliki peran dalam tiga intensi tersebut.
Epley, Waytz, Cacioppo 2007 argued that humans tend to attribute human's trait or representation to non human animal. However, researches in anthropomorphism have not yet comprehensively explained which traits or representations that lead to specific human behavior towards animal. This research examined the effect of animal and anthropomorphism types ndash using innocent and trouble maker archetypes to participant intention's in eating, suggesting eradication, and pet an animal.Conducted in two separated studies ndash to farmers community in Flores and college students in Depok, the two studies proved that animal types hold no effect on participants intention towards specific animal, and it is anthropomorphic types which has effect on the three intentions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50566
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sarmento, Anabela
"Buku ini berisi kumpulan studi mengenai interaksi antar orang yang menggunakan komputer."
Hershey: IRM Press, 2005
004.019 SAR i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Gong, Byong-ho
Seoul: Haenaem chulphansa, 2011
KOR 179.9 GON g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dillon Andoro
"Automasi merupakan istilah yang semakin lama mendapat perhatian dalam dinamika politik kontemporer. Perkembangan dinamika global tersebut muncul seiringan dengan interkonektivitas dan penigkatan inovasi teknologi yang memungkinkan adanya sistem automasi yang semakin maju. Demikian Tugas Karya Akhir ini bertujuan membahas bagaimana perkembangan wacana automasi dalam hubungan internasional. Penelusuran wacana tersebut dilakukan melalui analisis pemetaan dalam dua lapis proses: pemetaan wacana automasi dalam hubungan internasional secara kronologis sejak kemunculan aplikasi dari sistem automasi pada 1956, serta pemetaan tematis dan perdebatan kajian automasi untuk menentukan ruang lingkup dari wacana automasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) automasi merupakan konsep yang konsisten sepanjang waktu dan lingkup, sehingga perkembangan wacana automasi dalam hubungan internasional dipengaruhi oleh pengaruh aplikasi sistem automasi; dan 2) terdapat gelombang-gelombang akademik yang berkontribusi atas perkembangan wacana automasi dalam hubungan internasional. Berdasarkan penemuan ini, tulisan ini berguna untuk membawakan pembahasan dan pendekatan-pendekatan baru dalam hubungan internasional.
Automation has gradually garnered significant spotlight in contemporary global politics. This development is associated by the process of connectivity and advancements on technological innovations that constantly allow better and improved automation systems. Thus, this paper aims to discuss the development of discourses on automation in international relations. The literatur review included in this paper utilizes a double-layered analysis of: chronological mapping of literaturs regarding automation on international relations since the conception of applicable automation system in 1956, and also thematic ranges and debates to determine the current scope of the discourse. The resulting findings show that: 1) automation is a concept that pertains to the metanarrative, which means any development of its discourse in international realtions rely solely on the improvement or advancement of the current application system; and 2) emergence of academic waves that contribute to the development of discourses of automation on international relations. Based on those findings. It is hoped that this paper serves to trigger richer and more inclusive approaches to international relations"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Zulfa Azhari Ghozali
"Religiusitas menjadi unsur terpenting yang perlu dimiliki oleh manusia. Nilai-nilai yang terkandung dalam sikap religius ini membahas konsep kehidupan atau keagamaan perihal aturan yang rnengatur manusia dengan Tuhannya. Adanya karya sastra yang bergenre religius ini rnengokohkan religiositas yang dirniliki manusia agar dapat mengirnplementasikan nilai-nilai ketuhanan di kehidupan sehari-hari, baik itu yang sifatnya individu maupun sosial. Novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan menjadi objek penelitian untuk rnenilisik lebih jauh religiositas di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan religiusitas da1arn perspektif hubungan manusia dengan Tuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan analisis paradigma religiositas Mangunwijaya (1994). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat aktivitas hubungan manusia dengan Tuhannya dengan cara, (1) menunaikan salat, (2) membaca A1-Qur’an, (3) berdoa, (4) menuntut ilmu, (5) menjaga kebersihan, (6) meminjamkan pinjaman yang baik, (7) beriman kepada ayat Al-Qur’an, dan (8) meyakini beda dimensi."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2023
400 BEBASAN 10:1 (2023)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Marina A. Sofjan
"Manusia adalah zoom politikon, makhluk sosial yang hampir dalam setiap aktivitasnya membutuhkan manusia lain. Namun, dalam bersosialisasi, manusia terkadang tidak mampu mengontrol dorongan-dorongan irasional dalam dirinya sehingga dapat menghancurkan manusia lain. Sisi Homo homini lupus dalam diri manusia ini diangkat oleh Tilman Rohrig dalam karyanya In dreihundert Jahren vielleicht. Ia melihat kenyataan di sekelilingnya bahwa sekelompok manusia senantiasa menghancurkan sekelompok yang lain. Melalui skripsi ini ditunjukkan apa-apa saja yang mempengaruhi Tilman Rdhrig dalam menulis roman tersebut serta kritik_kritiknya terhadap hubungan antarmanusia. Rohrig menyampaikan kritik-kritiknya melalui judul romannya yang ironis dan melalui beberapa peristiwa di dalam roman itu sendiri. Ia memperlihatkan dalam In dreihundert Jahren vielleicht bahwa perang tidak saja membuat para serdadu kehilangan rasa prikemanusiaan, tetapi juga membuat penduduk desa Eggebusch menderita dan tidak dapat bersosialisasi dengan baik. Dari uraian-uraian seluruh bab, dapat disimpulkan bahwa manusia mempunyai dua kecenderungan yang saling bertolak belakang yaitu: zoon politikon dan horno homini lupus. Jika manusia tidak dapat mengendalikan dorongan-_dorongan irasionalnya, maka ia akan menjadi homo homini lupus. Melalui In dreihundert Jahren vielleicht, Rohrig mencoba mengingatkan kepada kita agar menggunakan akal budi, menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap sesama dan toleransi, untuk mengontrol dorongan-dorongan irasional tersebut, dan kemudian bersama-sama berusaha mewujudkan perdamaian di muka bumi."
2000
S14802
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library