Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baskoro Laksitoadi
"Kenyamanan ruang adalah hal yang harus diperhatikan dalam sebuah perancangan bangunan. Tanpa memperhatikan hal tersebut, bisa dikatakan sebuah perancangan akan gagal karena ruangan yang tercipta tidak akan digunakan secara maksimal. Salah satu faktor kenyamanan ruang adalah kenyamanan suhu dan kelembaban ruangan. Untuk daerah tropis lembab seperti kota Jakarta, kenyamanan termis biasanya dicapai pada suhu 24 ? 28° C dengan keadaan udara bergerak pelan.
Sayangnya dengan kemajuan teknologi di bidang air conditioner, perancangan sebuah ruangan khususnya ruang publik yang besar (contoh : ballroom) bergantung sepenuhnya kepada AC untuk mencapai tingkat kenyamanan suhu ruangan. Dalam sebuah survey, ditemukan bahwa 80% konsumsi energi listrik dalam hotel tersebut adalah untuk chiller AC.
Disaat krisis energi yang tengah melanda dunia, (harga minyak mentah melambung tinggi), krisis iklim karena polusi yang semakin tinggi, dan meningkatnya minat dalam sustainable architecture, maka penelitian terhadap pengudaraan alami yang hemat energi menjadi penting.
Dengan bantuan simulasi software CFD (Computational Fluid Dynamics), pengamatan lapangan, dan data kuesioner, dijelaskan bagaimana aliran udara pada sebuah gedung olahraga menjadi sulit dirasakan oleh atlet yang bertanding dan para penonton yang hadir. Pepohonan di sekitar bangunan dapat memantulkan angin yang datang menjauhi bukaan masuk, dan perbandingan bukaan yang kecil dengan volume ruangan yang terlalu besar membuat aliran udara hanya terasa di area sekitar bukaan, sedangkan di dalam ruangan kecepatannya menjadi lambat.

Room comfort is one thing that has to be considered in a building design process. Without it, a design process can be a failure because the room will not be properly used. One of the factors of room comfort is room temperature and humidity. For a hot humid climate in Jakarta, thermal comfort usually achieved at 24 ? 28° C with the air moving slowly.
Unfortunately the development of air conditioning technology makes designers relied heavily on air conditioner to achieve comfort room temperature. In a survey, it was found that 80% of power consumption in a hotel was for running the chiller.
Because of the global energy crisis occurring right now (crude oil price sky rocketing), climate crisis because of high pollution rate, and the high interest of sustainable architecture, attention to low cost natural ventilation become very important.
With the aid of CFD (Computational Fluid Dynamics) software, field observation, and questioner data, it will be explained how the air flow in a sport hall became barely noticeable. Trees around the sports hall can block and prevent air flow from entering the sports hall and the un-proportional balance between room volume and openings make the air flow only can be felt around the inlet, while at the hall the velocity became slow.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48445
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gesha Mahendra Cunyadha
"Temperatur dan kelembaban dapat mengubah sifat dari suatu material sehingga akan menyebabkan penurunan kualitas material. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi sistem pengendalian temperatur dan kelembaban relatif menggunakan permodelan heat-exchanger untuk mengubah nilai temperatur dan humidifier untuk mengubah nilai kelembaban relatif. Pengendalian dilakukan menggunakan Agent Reinforcement Learning dengan Algoritma Soft Actor-Critic (SAC) pada perangkat lunak Simulink-MATLAB. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pengendalian yang lebih baik daripada pengendalian yang telah digunakan dengan pengendali PI. Parameter pembanding yang digunakan merupakan respon transient yang meliputi nilai persentase overshoot, settling time, rise time, dan steady state error. Adapun batasan dalam penelitian ini adalah nilai temperatur dan kelembaban relatif yang dibatasi pada daerah kerja dengan temperatur dibawah 25°C dan kelembaban relatif dengan rentang 20-60%. Dari hasil penelitian ini agent RL-SAC dapat mengendalikan sistem temperatur dan kelembaban relatif dengan respon transient dengan rata-rata nilai overshoot 82% lebih cepat dan rata-rata nilai settling time 47% lebih cepat dibandingkan dengan pengendali PI.

Temperature and humidity can change the properties of a material so that it will cause a decrease in the quality of the material. In this study, a simulation of a temperature and relative humidity control system was carried out using a heat-exchanger model to change the temperature value and a humidifier to change the relative humidity value. Control is carried out using Reinforcement Learning Agent with the Soft Actor-Critic (SAC) Algorithm in the Simulink-MATLAB software. This study aims to produce a better control than the control that has been used with the PI controller. The comparison parameter used is the transient response which includes the percentage value of overshoot, settling time, rise time, and steady state error. The limitations in this study are the values of temperature and relative humidity which are limited to work areas with temperatures below 25°C and relative humidity with a range of 20-60%. From the results of this study the RL-SAC agent can control the temperature and relative humidity system with transient responses with an average overshoot value of 82% faster and an average settling time value of 47% faster than the PI controller."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adas Widiasmoro
"Faktor pengkondisian udara mempunyai peranan penting dalam dunia industri, yang senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Pengkondisian udara ini dapat berupa penurunan kelembaban relative yang berperan dalam memfasilitasi proses manufaktur, mengendalikan material higroskopis, mengontrol kelembaban pada gudang penyimpanan, mengontrol kondensasi dan korosi, serta contoh penerapan lainnya. Untuk itu dikembangkanlah berbagai alat pengkondisian udara, yang salah satunya adalah rotary desiccant dehumidifier. Alat ini berfungsi untuk mempertahankan kelembaban pada tingkat yang rendah.
Di dalam rotary desiccant dehumidifier, terdapat dua aliran udara. Yaitu aliran udara yang akan dikondisikan, biasa disebut udara proses dan aliran udara regenerasi. Dehumidifier yang digunakan untuk eksperimen ini menggunakan lithium-chloride sebagai matenat penyerapnya. Material ini tersebar dalam bentuk matriks di dalam roda desikan, yang diputar dengan motor DC sebesar 10 rph, yang mempunyai diameter 535 mm dan ketebalannya 100 mm.
Skripsi ini mempresentasikan eksperimen dan analisa dari tingkat penurunan rasio kelembaban udara proses. Di mana nilai dari penurunan rasio kelembaban ini menunjukkan kinerja dan dehumidifier tersebut. Pengambilan data dengan menggunakan Data Acquisition Control System HP 3497/A, yang kemudian diolah dengan menggunakan CATH (Computer Aided Thermidynamics) untuk mendapatkan sifat-sifat termodinamik udara.
Berdasarkan eksperimen, dehumidifier ini mampu menurunkan rasio kelembaban sampai 3,5 gr air/ kg udara kering, pada temperatur masuk 30 ºC, rasio kelembaban masuk 18,6 gr air/kg dan temperatur regenerasi masuk 71,9 °C rasio kelembabannya 19,2 gr air/kg. Dan nilai inilah yang menunjukkan kemampuan dehumidifier untuk menyerap uap air.

Air conditioning factor has played a significant role in industry. Whereas the decreasing value of humidity ratio has facilitated many manufacturing process, such as hygroscopic materials control, humidity control in storage area, corrosion & condensation control and many other applications. For that purpose, many air conditioning equipments are developed; one of them is rotary desiccant dehumidifier. Its function is to maintain the humidity at the low level.
Within the system, there are two kind of air flow, one is process air and the other is regeneration air. In this experiment, lithium-chloride is used for desiccant. lt impregnated into a fiberglass matrix in matrix wheel. The matrix wheel is rotated 10 rph by DC motor, the diameter and the wide are 535 mm and 100 mm.
This paper presented the experiment and analysis of the moisture absorption ability. This ability shows the performance level of dehumidifier.The data taken by Data Acquisition Control System HP 3497A then simulated by CATH to obtain the thermodynamic properties.
According to the experiment, this dehumidifier has ability to decrease the humidity ratio up to 3.5 water g/ dry air kg. When temperature inlet and humidity ratio process air are 30 ºC and 18,6 gr water/ kg, and temperature inlet and humidity ratio regeneratio air are 71,9 ºC and 19,2 gr water/ kg. This value shows the moisture absorption level.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library