Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwita Suastiyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penggetasan material yang dilapisi Cadmium secara. elektrolitik (elektroplating) merupakan kasus yang sering ditemui di industri, khususnya industri pesawat terbang, padahal lapisan tersebut diperlukan untuk meningkatkan ketahanan korosi dan ketahanan aus. Penggetasan ini mengarah kepada terjadinya kegagalan dan kerusakan yang tertunda (delayed brittle failure). Material/komponen yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja kekuatan tinggi AISI 4340 yang digunakan untuk komponen landing gear pesawat terbang. Material tersebut mengalami proses pelapisan dengan Cadmium yang selanjutnya mengalami proses pemanasan (baking) pada temperatur 190° C dan 2500 C masing - masing selama 15 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam dan 100 jam.

Dalam menganalisa kerusakan digunakan mikroskop optik dan Scanning Electron Microscope (SEM), sedangkan pengujian - pengujian mekanis yang dilakukan adalah pengujian ketahanan (endurance test), pergujian tarik dan pengujian kekerasan.

Dari hasil pengamatan foto dengan mikroskop optik dan SEM dapat diketahui bahwa penggetasan material disebabkan oleh atom - atom hidrogen yang berdifusi ke dalam benda kerja selama proses elektroplating yang dikenal dengan nama "hydrogen embrittlement". Waktu dan temperatur baking yang diperlukan agar material memenuhi spesifikasi (tidak terjadi penggetasan oleh hidrogen) adalah temperatur 250° C sampai minimal 48 jam. Kekerasan setelah proses baking akan menurun dengan meningkatnya temperatur dan waktu baking.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Yetri
Abstrak :
Tujuan utama pelapisan elektrogalvanisasi pada baja adalah untuk meningkatkan ketahanan korosi dan ketahanan aus. Akan tetapi proses pelapisan tersebut dapat menyebabkan atom-atom hidrogen berdifusi ke dalam baja yang bisa mengakibatkan hydrogen emhrittlement sehingga dapat menggetaskan material. Penggetasan ini mengarah kepada terjadinya kegagalan atau kerusakan yang tertunda (delayed brittle failure). Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah untuk U-bolt pada salah satu komponen otomotif. Untuk mengurangi hidrogen yang berdifusi ke dalam material baja karbon rendah akibat proses galvanisasi, maka dalam penelitian ini dilakukan pemanasan (baking) pada temperatur 200 °C selama 15 jam, 48 jam dan 65 jam. Pengujian metalografi dilakukan menggunakan mikroskop optik, sedangkan pengujian sifat mekanik yang dilakukan meliputi pengujian kekerasan, tekuk, tarik dan kelelahan. Hasil pengujian struktur mikro memperlihatkan bahwa temperatur baking 200 °C tidak merubah struktur mikro material namun mampu meningkatkan sifat ketangguhan material tersebut. Peningkatan sifat ketangguhan tersebut ditandai oleh penurunan harga kuat tarik atau kekerasan, sementara harga keuletannya meningkat. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh menurunnya kadar hidrogen yang terkandung di dalam material karena terjadi difusi hidrogen ke permukaan akibat pemanasan.
The main purpose of electrogalvanizing in steel is to improve corrosion resistance and wear resistance. Unfortunately, electrogalvanizing can cause hydrogen atoms diffuse into steel which results in hydrogen embrittlement. The embrittlement of materials tends to cause failure or delayed brittle failure. Materials used in this research are low carbon steel for U-bolt useful for automotive component. To reduce hydrogen diffused into the low carbon steel after electrogalvanizing, the materials were baked at temperature 200 °C at various durations, i.e. 15, 48 and 65 hours respectively. Metallographic examination was carried out using optical microscope and mechanical properties measurements including hardness, bending, tensile and fatigue tests. The results of microstructural examination show that the baking temperature at 200 °C does not change the microstructure but it increases the toughness of the materials. This increase in toughness was indicated by the decrease of its tensile strength.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1999
JIRM-1-3-Des1999-22
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Research and commercial activity in developing hydrogen as a fuel is driving increased attention on hydrogen-materials interactions. In particular, a renewed and intensifying interest in developing hydrogen fuel cells has prompted extensive research with the objective to enable the safe design of components for transporting and storing hydrogen fuel. This volume is the proceedings from the premier conference on hydrogen effects in materials, bridging scientific research and engineering applications. The proceedings volume highlights several themes: the technological importance of hydrogen effects on structural materials; the impact of bridging science and engineering; and the opportunity to apply new research tools, including simulation techniques as well as experimental methods.
Materials Park, Ohio: ASM International, 2009
e20451733
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Dean Agasa Ardian
Abstrak :
Penelitian dalam studi ketahanan hydrogen embrittlement dan pengaruh variasi suhu canai hangat terhadap ukuran butir ferit pada stainless steel AISI 430 diawali dengan melakukan pemanasan ulang pada sampel AISI 430 dengan temperatur reheating sebesar 1100oC untuk mendapatkan fasa fully ferittic pada struktur mikro sampel. Selanjutnya material mengalami singlepass dengan besaran deformasi 55% pada 3 variabel suhu dalam rangkaian proses canai hangat (warm rolling) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ukuran butir ferit yang dihasilkan pada proses TMCP. Langkah berikutnya adalah melakukan hydrogen charging test pada sampel yang belum mengalami deformasi dan sudah mengalami deformasi dari proses canai hangat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh proses canai hangat terhadap peningkatan sifat mekanis baja AISI 430 stainless steel dan pengaruh dari besar butir akibat dari deformasi yang dilakukan terhadap ketahanan dari Hydrogen Embrittlement. ......Research in study of hydrogen embrittlement resistance and effect of several temperature for ferrite grain size of AISI 430 Stainless Steel is initiated by reheating the sample of AISI 430 at temperature of 1100oC to obtain fully ferritic phase in microstructure. Furthermore, the material is 55% deformed in 3 temperature variables in series of warm rolling process to know the effect of warm rolling for the ferrite grain size of the material. The next step is doing hydrogen charging test on the both of sample which are not deformed and deformed from warm rolling process. This research objective is analyzing the effect of the warm rolling process on mechanical properties of AISI 430 Stainless Steel. The second objective of this research is analyzing the effect of ferrite grain size on hydrogen embrittlement resistance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1752
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulud Hidayat
Abstrak :
Hydrogen Embrittlement (HE) is one of fracture types which may be occurred on various materials including steel. Such fracture type may accelerate degradation of material properties from ductile to brittle. This paper describes the research result of such fracture on high carbon steel by using Slow Strain Rate Tensile Cracking -Test (SSRTCT). The parameters consist of cathodically current density, strain rate which corelated with ductility, fracture elongation, strength, ratio of fracture energy (RSc), and fracture time. The trial result indicated that increasing cathodically current density would considerably reduce material ductility due to Hydrogen Embrittlement (HE), therefore it would accelerate fracture.Whereas the slower strain rate would decrease material ductility but fracture time was slower. The fracture due to Hydrogen Embrittlement (HE) reached maximum or steady state when cathodically current density was higher , i _> 50 p A/cm2 , and strain rate was too slow ,c' S 10-6 per second. On the other hand , high carbon steel was resistant relatively from Hydrogen Embrittlement (HE) in very low cathodically current density, is _<10 p.A/cm2, as same as, in fastly strain rate , s'>1O per second. Fractographical appearance shew that material fractured due to HE , was observed mainly intergranular structure . Whereas material without HE was observed mainly dimple structure.
Hydrogen Embrittlement (HE) merupakan salah satu jenis kerusakan yang dapat terjadi pada berbagai jenis material termasuk baja. Jenis kerusakan itu dapat mempercepat penurunan sifat material yang semula ulet menjadi getas. Makalah ini membahas hasil penelitian jenis kerusakan HE tersebut pada baja karbon tinggi dengan menggunakan Slow Strain Rate Tensile Cracking Test (SSRTCT). Parameter yang diteliti terdiri atas rapat arus katodik, dan laju regangan terhadap keuletan, elongasi , kekuatan, rasio energi patah (RSc) dan waktu patah. Hasil percobaan menunjukkan peningkatan arus katodik menurunkan keuletan material akibat Hydrogen Embrittlement (HE) sehingga mempercepat perpatahan. Sedangkan makin lambat laju regang akan menurunkan keuletan material tetapi waktu perpatahan semakin lambat. Kerusakan Hydrogen Embrittlement (HE) mencapai maksimum atau kondisi jenuh pada rapat arus katodik yang besar i _> 50 µA/cm2 dan laju regang yang sangat lambat a' _< 10'6 per detik. Sebaliknya baja karbon tinggi relatif tahan terhadap Hydrogen Embrittlement (HE) pada rapat arus katodik yang rendah i_<10 pA/cm2 dan laju regang yang sangat cepat, E'>10-6 per detik. Penampakan fraktografi menunjukkan material yang mengalami kerusakan HE membentuk struktur dominan intergranular sedangkan material yang tidak mengalami kerusakan HE membentuk struktur dominan berserat-serat (dimple).
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T2772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cyintia Anindita
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan deformasi multipass reversible proses canai hangat 6500 C yang bertujuan untuk mengamati pengaruh proses tersebut terhadap ukuran butir ferit dan ketahanan Hydrogen Embrittlement pada material baja bebas interstisi. Sampel dipanaskan pada 700°C dan ditahan 5 menit, dideformasi pada temperatur 650°C dengan besar deformasi 20% x 3 diikuti pendinginan es. Proses canai hangat yang dilakukan dibawah temperatur rekristalisasi mengalami proses strain hardening dan terbentuk morfologi elongated grain dengan butir ferit yang halus. Ukuran butir ferit dapat mempengaruhi nilai kekerasan, kekuatan, dan ketahanan Hydrogen Embrittlement pada material. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan deformasi multipass reversible pada proses canai hangat akan meningkatkan kekerasan dan kekuatan material dari kekerasan awal sebesar 95.967 HVN dan kekuatan awal sebesar 301 MPa berturut-turut menjadi 118.333 HVN dan 304.519 MPa. Berkebalikan dengan ketahanan Hydrogen Embrittlement, pada sampel yang mengalami pemanasan dan pencanaian hangat lebih rentan terhadap Hydrogen Embrittlement yang disebabkan oleh ukuran butir yang lebih kecil dan batas butir yang lebih banyak. ......In this study multipass reversible deformation 6500 C warm-rolled process which aims to observe the influence of the process of ferrite grain size and resistance of hydrogen embrittlement in interstitial free steel material. The samples heated at 700°C and held 5 min, deformed at a temperature of 650°C with a deformation of 20% x 3 followed by ice cooling. Warm-rolled process is performed under recrystallization temperature undergo a process of strain hardening and forming elongated grain morphology with fine ferrite grains. Ferrite grain size can affect the value of hardness, strength, and resistance of hydrogen embrittlement in materials. The results showed that the reversible multipass deformation on warm-rolled process will increase the hardness and material strength of the initial hardness of 95.967 HVN and the initial strength of 301 MPa successive to 118.333 HVN and 304.519 MPa. Contrary to resistance of hydrogen embrittlement, warm-rolled sample is more susceptible to Hydrogen embrittlement caused by the smaller grain size and more grain boundaries.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1829
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library