Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Alzaid Ponka
"Sistem panas bumi Gunung Lawu merupakan salah satu prospek panas bumi yang terletak di antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahap eksplorasi, survei geokimia merupakan salah satu survei yang harus dilakukan. Survei tersebut mencakup studi hidrogeokimia. Studi hidrogeokimia penting untuk menentukan suhu reservoir, asal usul sistem panas bumi, dan mekanisme sirkulasi fluida. Tujuan penelitian adalah menentukan karakteristik hidrogeokimia lapangan panas bumi Gunung Lawu, Jawa Tengah. Metode penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap pendahuluan meliputi studi literatur, pengumpulan data meliputi data geologi, citra satelit, dan geokimia. Selanjutnya, tahap analisis data mencakup analisis kation, anion, dan isotop pada tiap sampel air. Daerah penelitian merupakan sistem relief tinggi. Daerah penelitian mempunyai delapan manifestasi permukaan panas bumi dengan suhu manifestasi berkisar 40-58 ºC, pH 2 dan 6. Empat mata air dingin dengan suhu berkisar 15-25 ºC dan pH 7. Manifetasi permukaan panas bumi memiliki tipe air beragam, yaitu sulfat, klorida, bikarbonat, dan dilute klorida-bikarbonat. Selain itu, air dingin didominasi oleh tipe air bikarbonat. Berdasarkan analisis geoindikator, zona upflow berada di titik manifestasi LWU, sedangkan zona outflow berada di titik manifestasi PBL atau JNW. Sistem panas bumi daerah penelitian memiliki suhu reservoir sekitar 160-170 ºC dan termasuk ke dalam klasifikasi sistem entalpi tinggi. Sumber air panas bumi daerah penelitian berasal dari air meteorik (SGN 1 dan NGT) dan air campuran (PBL, BNA, dan LWU) melalui analisis isotop. Berdasarkan ciri atau aspek geologi dan geokimia, daerah penelitian termasuk ke dalam sistem geothermal play convection dominated tipe CV-1. Luaran akhir penelitian ini adalah model konseptual hidrogeokimia lapangan panas bumi Gunung Lawu.

Gunung Lawu geothermal system is one of a geothermal prospect where is located between Central and East Java. In the exploration stage, geochemistry survey must be conducted. The survey covers hydrogeochemistry study. Hydrogeochemistry study is important to determine reservoir temperature, origin of the geothermal system, and fluid recharge mechanism. The research aims to determine the hydrogeochemical characteristics of Gunung Lawu geothermal field, Central Java. The research method consists of several stages, the preliminary stage cover literature study, data collection covers geological data, satellite imagery, and geochemistry. Furthermore, data analysis covers the analysis of cations, anions, and isotope in each water sample. The research area is a high relief system. The research area has eight geothermal surface manifestations with temperatures 40-58 ºC, pH 2 and 6. Four cold water has a temperature from 15-25 ºC and pH 7. The surface manifestation has various water types are sulfate, chloride, bicarbonate, and dilute chloride-bicarbonate. Moreover, cold water is dominated by bicarbonate water types. Based on geoindicator analysis, the upflow zone is located in LWU, while the outflow zone is located in PBL or JNW. The geothermal system in the study area has a reservoir temperature of around 160-170ºC and is included in a high enthalpy system classification. The geothermal water in the study area is originated from meteoric water (SGN 1 and NGT) and mixed water (PBL, BNA, and LWU) through isotope analysis. Based on geology or geochemistry aspect, the research area include in convection dominated CV-1 type of geothermal play. The final output of this research is the hydrogeochemical model of the Gunung Lawu geothermal field.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reinof Razzaqi Yusya
"DKI Jakarta merupakan pusat pemerintahan dan bisnis di negara Indonesia yang memiliki jumlah populasi penduduk sebesar 10 juta jiwa. Jumlah penduduk yang besar tidak sebanding dengan luas wilayah yang hanya sebesar 661,52 km2 sehingga timbul berbagai macam permasalahan yang terjadi di Jakarta. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah banjir. Banjir terjadi setiap tahunnya ketika memasuki musim hujan. Jakarta telah mengalami bencana banjir besar pada tahun 2002, 2007, 2013, dan yang terbaru awal tahun 2020. Upaya dalam pengurangan risiko bencana banjir perlu dilakukan agar tidak terjadi bencana banjir besar di masa yang akan datang. Salah satu upaya dalam menanggulangi bencana tersebut adalah melakukan penelitian terhadap kondisi lingkungan di daerah Cekungan Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sistem informasi geografis (SIG), analisis hidrogeokimia, dan kecerdasan buatan. Ketiga metode ini dikombinasikan sehingga menghasilkan sebuah peta yang representatif dalam mengetahui kondisi wilayah yang memiliki risiko tinggi bencana banjir dan kandungan air asin. Hasil dari analisis hidrogeokimia menunjukkan wilayah utara Jakarta memiliki jenis salinitas air payau .Hasil dari metode SIG yang merupakan pengolahan data masukan seperti curah hujan, tutupan lahan, ketinggian, kemiringan lereng, kedalaman air tanah, jarak sungai utama, dan jarak anak sungai digabungkan dengan metode kecerdasan buatan menunjukkan bahwa model GARP (AUC-ROC training = 0.91 dan AUC-ROC validating = 0,87) dan model QUEST (AUC-ROC training = 0,88 dan AUC-ROC validating = 0,83) menghasilkan persebaran titik banjir sebagian besar berada di wilayah utara Jakarta. Berdasarkan studi literatur dan hasil peta sebaran banjir faktor utama penyebab banjir adalah ketinggian wilayah. Wilayah yang memiliki ketinggian rendah lebih berpotensi terjadinya banjir. Hasil gabungan analisis hidrogeokimia dan kecerdasan buatan dijadikan dasar pembuatan peta risiko bencana Jakarta yang terdiri dari lima kelas risiko, yaitu: sangat rendah, rendah, menengah, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil peta risiko menunjukkan wilayah di Jakarta yang memiliki risiko tertinggi ada di Jakarta Utara. Peta risiko ini dapat digunakan sebagai penentuan solusi yang tepat dalam mengurangi risiko bencana banjir di masa yang akan datang.

DKI Jakarta is the center of government and business in the country of Indonesia which has a population of 10 million. The large population is not proportional to the area of only 661.52 km2 so that various kinds of problems arise in the city of Jakarta. One problem that often occurs is floods. Floods occur every year when entering the rainy season. Jakarta has experienced major floods in 2002, 2007, 2013, and most recently the beginning of 2020. Efforts to reduce the risk of flood disasters need to be done so that there will be no major floods in the future. One effort in overcoming the disaster is to conduct research on environmental conditions in the Jakarta Basin area. The methods used in this study are geographic information systems (GIS), hydrogeochemical analysis, and artificial intelligence. These three methods are combined to produce a representative map to find out the condition of the area which has a high risk of flood disaster and saltwater content. The results of hydrogeochemistry analysis show that the northern area of Jakarta has brackish water salinity. The results of the GIS method are input data processing such as rainfall, land cover, altitude, slope, ground water depth, distance of major rivers, and distance of channels combined with the artificial intelligence methods shows that the Garp model (AUC-ROC training = 0.91 and AUC-ROC validating = 0.87) and the QUEST model (AUC-ROC training = 0.88 and AUC-ROC validating = 0.83) produce a partial flood point distribution large are in the northern region of Jakarta. Based on literature studies and flood distribution map results the main factor causing flooding is the height of the region. Areas with low altitude are more likely to have floods. The combined results of hydrogeochemical analysis and artificial intelligence are the basis for making the Jakarta disaster risk map consisting of five risk classes, namely: very low, low, medium, high, and very high. The risk map results show areas in Jakarta that have the highest risk are in North Jakarta. This risk map can be used as the determination of the right solution in reducing the risk of floods in the future."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parulian, Hans Pintor Sahat
"Skripsi ini membahas tentang pola aliran dan distribusi spasial karakter fisika dan kimia air tanah pada Sub-DAS Ciminyak, Kabupaten Bandung Barat. Daerah penelitian terletak di Sub-DAS Ciminyak, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi geologi, hidrogeologi, karakteristik fisika dan kimia air tanah, serta hubungan geologi dan karakteristik air tanah pada Sub-DAS Ciminyak. Sampel air tanah yang digunakan merupakan sampel yang diambil langsung pada daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis hidrokimia dengan menggunakan diagram piper, stiff, durov, dan gibbs. Analisis hidrokimia dilakukan di laboratorium untuk mengetahui ion utama yang terdapat dalam air tanah. Dilakukan juga pengambilan data daya hantar listrik, total padatan terlarut, dan pH, serta data pendukung, yaitu data kedalaman muka air tanah untuk pembuatan peta kontur air. Selain itu dilakukan juga korelasi data lapangan dengan peta hidrogeologi Sub-DAS Ciminyak dan Water Quality Index (WQI) untuk penentuan kualitas air tanah pada daerah penelitian. Hasil analisis hidrokimia menunjukkan bahwa air tanah pada Sub-DAS Ciminyak memiliki konsentrasi kation magnesium (Mg) yang tinggi. Lalu untuk ion lain yang terdapat dalam air tanah daerah penelitian memiliki karakteristik yang bervariasi. Pada bagian selatan memiliki air tanah dengan konsentrasi ion Na-Cl yang tinggi. Lalu semakin ke arah utara daerah penelitian konsentrasi ion Na-Cl menurun dan mengalami perubahan dimana air tanah didominasi oleh ion karbonat ataupun memiliki konsentrasi ion yang relatif seimbang. Fasies air tanah pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 fasies, yaitu fasies kalsium magnesium klorida atau campuran (Ca-Mg-Cl), kalsium bikarbonat (Ca-HCO3), dan kalsium klorida (Ca-Cl).

This thesis discusses about flow patterns and spatial distribution of physical and chemical characters of groundwater in Ciminyak Sub-watershed, West Bandung Regency. The research area is located in Ciminyak Sub-watershed, West Bandung Regency, West Java Province. This research was conducted to identify geological conditions, hydrogeology, physical and chemical characteristics of groundwater, as well as geological relationships and characteristics of groundwater in the Ciminyak Sub-watershed. Groundwater samples used are samples taken directly from the research area. The method used in this research is hydrochemical analysis using piper, stiff, durov, and gibbs diagrams. Hydrochemical analysis was carried out in the laboratory to determine the main ions present in groundwater. Data collection on electrical conductivity, total dissolved solids, and pH, as well as supporting data, namely data on the depth of the ground water table for making water contour maps. In addition, the correlation of field data with the hydrogeological map of the Ciminyak Sub-watershed and the Water Quality Index (WQI) for determining groundwater quality in the study area was also carried out. The results of the hydrochemical analysis show that groundwater in the Ciminyak Sub-watershed has a high concentration of magnesium cations (Mg). Then for other ions contained in the groundwater of the study area have varying characteristics. The southern part has groundwater with a high concentration of Na-Cl ions. Then further to the north of the study area the concentration of Na-Cl ions decreases and changes where groundwater is dominated by carbonate ions or has a relatively balanced ion concentration. The groundwater facies in the study area can be divided into 3 facies, namely calcium magnesium chloride or mixed (Ca-Mg-Cl) facies, calcium bicarbonate (Ca-HCO3), and calcium chloride (Ca-Cl) facies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library