Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saudale, Magdalena Kristi Daradjati
Abstrak :
Latar belakang: Hipotermia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi, terutama pada bayi prematur dan atau dengan berat lahir kurang. Membungkus bayi menggunakan plastik terbukti mengurangi hipotermia. Saat ini terdapat Neohelp suatu plastik dengan desain baru yang diharapkan lebih efektif mencegah hipotermia. Tujuan: Mengetahui angka kejadian hipotermia bayi baru lahir dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai normotermia pada resusitasi bayi prematur menggunakan plastik polietilen lembaran dibandingkan dengan plastik Neohelp, serta mengetahui faktor risiko dan komplikasi hipotermia. Metode: Dilakukan randomized controlled trial pada 48 bayi baru lahir usia gestasi ≤ 32 minggu, pada 5 rumah sakit. Faktor lingkungan berupa suhu ruangan, kelembaban, waktu transport dari ruang bersalin ke ruang perawatan serta penggunaan 2 macam plastik untuk mencegah hipotermia, dianalisis secara bivariate menggunakan Uji Chi-square, Fisher exact, t-test dan Man-Whitney test. Hasil: Didapatkan nilai angka hampir sama antara kelompok plastik poietilen lembaran dibanding Neohelp untuk mencapai normotermi di ruang bersalin (4,5 menit vs 5 menit), serta rerata suhu tubuh ketika tiba di ruang perawatan (35,6⁰C vs 35,4⁰C). Suhu dan kelembaban ruangan, waktu tempuh dari ruang bersalin ke ruang perawatan, dan 2 jenis plastik tidak terbukti merupakan faktor risiko terjadinya hipotermia. Kesimpulan: Plastik Neohelp tidak terbukti lebih unggul dibanding polietilen lembaran dalam mencegah hipotermia. Peranan petugas kesehatan sangat besar dalam mencegah hipotermia, apapun jenis plastik yang digunakan. ......Background: Hypothermia is one of the primary causes of morbidity and mortality in newborn period, particularly preterm and low birth weight babies. Prevention of hypothermia by wrapping newborns with plastic sheets has been proven helpful. Neohelp is a specially designed plastic wrap for neonates to prevent hypothermia. Aim: We aimed to determine the prevalence of hypothermia of the newborn and time to reach normothermia on preterm newborn resuscitation using polyethylene plastic sheet compared to Neohelp. We also aimed to determine the risk factors and complications of hypothermia following the resuscitation. Method: This is a randomized control trial of 48 newborn ≤ 32 weeks age of gestation in 5 hospitals. The environmental factors assessed were room temperature, humidity, time of travel from delivery room to the care unit and the use of two types of plastic wrap to prevent hypothermia. All of the variables were analyzed using Chi-square, Fischer exact, t-test, and Mann-Whitney. Result: We found only slight difference between polyethylene plastic sheet and Neohelp to reach normothermia in delivery room (4.5 minutes vs 5 minutes). Average temperature on arrival in care unit was not also not significantly different (35.6 centigrade vs 35.4 centigrade). Room temperature, humidity, time of travel from delivery room to care unit, and the type of plastic wrap used were not proven as risk factors of hypothermia. Conclusion: Neohelp was not proven to be superior to polyethylene sheet in preventing hypothermia. Skill of the healthcare personnel has been the biggest role in preventing hypothermia, regardless of the type of plastic used.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rochima Puspita
Abstrak :
Beberapa penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh memandikan bayi baru lahir terhadap kejadian hipotermia dan faktor risiko hipotermia telah banyak dilakukan, namun data tentang angka kejadiannya masih kurang terutama di Indonesia. Penelitian tentang hipotermia pada bayi akibat dimandikan setelah lahir umumnya dilakukan di rumah sakit dengan penanganan bayi baru lahir secara khusus yaitu dengan membuat lingkungan sekitar bayi secara optimal. Penanganan bayi baru lahir di rumah sakit yang dimandikan segera setelah iahir dilakukan secara khusus yang terdiri dari penggunaan radiant warmer setelah lahir maupun setelah mandi, penggunaan air mandi yang hangat (35-38°C) dan suhu ruangan mandi yang hangat (lebih dari 28°C). WHO menyarankan bayi baru iahir cukup bulan dimandikan dengan air hangat dan ruangan yang hangat, namun tidak menyatakan derajat suhu air hangat maupun ruang mandi yang aman untuk bayi. Pada prakteknya penanganan bayi setelah iahir maupun penanganan bayi setelah mandi di beberapa puskesmas dan rumah bersaiin swasta di Jakarta tidak dilakukan di bawah radiant warmer, melainkan hanya di bawah lampu pijar. Selain itu pada saat mandi, petugas kesehatan tidak melakukan pengukuran suhu air mandi maupun suhu ruangan. Data mengenai insidens hipotermia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipotermia yang disebabkan prosedur memandikan bayi baru iahir di puskesmas atau di rumah bersalin dengan keterbatasan alat sampai saat ini belum ada. Hasil pengamatan awal yang dilakukan di sebuah puskesmas di Jakarta Selatan dan rumah bersalin swasta di Jakarta Timur didapatkan sebesar 50% dari 20 bayi baru lahir mengalami hipotermia setelah dimandikan Iebih dari 6 jam sesudah iahir. Peneliti kemudian memberikan penyuluhan tentang hipotermia dan persiapan mandi yang lebih balk diantaranya meliputi suhu segera sebelum mandi, usia saat mandi, air mandi yang hangat, ruang mandi dan suhu lingkungan bayi yang hangat, serta penghangatan sebelum maupun sesudah mandi yang memadai. Insidens hipotermia pada bayi baru iahir yang dimandikan Iebih dari 6 jam sesudah iahir dengan persiapan yang Iebih balk setelah mendapatkan penyuluhan tentang hipotermia diharapkan Iebih rendah. OIeh karena itu dipandang perlu dilakukan penelitian tentang insidens dan faktor-faktor risiko hipotermia akibat memandikan bayi baru iahir cukup bulan setelah mendapatkan penyuluhan tentang hipotermia. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan risiko hipotermia pada kelompok yang telah melakukan persiapan mandi yang Iebih balk dengan yang tidak melakukan persiapan dengan balk setelah mendapatkan penyuluhan ? 2. Ingin mengetahui faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya hipotermia pada bayi baru lahir cukup bulan yang dimandikan lebih dari 6 jam sesudah iahir.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library