Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Syefudin Ichwan
"Yodium-131 (I-131) merupakan salah satu zat radio aktif (ZRA) yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan radiofarmaka untuk tarapi maupun diagnosis dalam kedokteran nuklir, misalnya I-131 MIBG untuk diagnosis Neuroblastoma yang telah mendapatkan ijin edar dari BPOM di tahun 2014. I-131 diproduksi oleh PTRR-BATAN, pembuatan I-131dilakukan didalam hot-cell menggunakan manipulator (tangan robot), proses produksi I-131 memiliki ketergantungan yang tinggi karena hingga saat ini proses produksi -131 hanya dilakukan oleh operator senior, hal ini disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam mengoperasikan manipulator pada proses produksi I-131. Oleh karena itu perlu dilakukan pembuatan suatu perangkat untuk memudahkan proses produksi I-131 sehingga dapat dioperasikan oleh semua operator. Untuk membuat perangkat proses produksi I-131 dilakukan beberapa tahapan, dimulai dari observasi untuk menggali informasi mengenai produksi I-131 yang saat ini dilakukan sehingga didapatkan gambaran permasalahan dengan jelas untuk merumuskan langkah-langkah solusi, membuat konsep desain, melakukan analisis teknis, analisis biaya, pembuatan prototype dan pengujian prototype. Dihasilkan suatu prototype perangkat produksi I-131 yang dibuat dengan teknologi 3D printing pada komponen-komponen utamanya menggunakan material PLA. Berdasarkan hasil pengujian, prototype telah berfungsi sesuai dengan desain yang dibuat yaitu, dapat melakukan proses elusi dan dispensing sample sesuai SOP yang digunakan pada proses produksi manual. Pengujian prototype didalam hot-cell didapatkan bahwa prototype dapat dioperasikan dengan manipulator pada waktu preparasi (memasang syringe dan vial) dan post proses (melepas syringe dan vial).

Iodine-131 (I-131) is a radioactive substance which is used as the basis for making radiopharmaceuticals for therapy and diagnostics in nuclear medicine, for example I-131 MIBG for the diagnosis of Neuroblastoma which has obtained a distribution permit from BPOM in 2014. I-131 is produced by PTRR-BATAN, the manufacture of I-131 is carried out in a hot-cell using manipulators (robotic arm), the I-131 production process has a high dependence because until now the I-131 production process is only done by senior operators, due to high levels difficulty in operating the manipulator in the I-131 production process. Therefore, it is necessary to make a device to facilitate the I-131 production process so that it can be operated by all operators. To create a device for the I 131 production process, several stages were carried out, starting from observations to digging information about the I-131 production which is currently being carried out to clearly identify the problem then formulating solution steps, making design concepts, conducting technical analysis, cost analysis, prototype manufacturing and prototype testing. A prototype production device I-131 was created which was made with 3D printing technology on its main components using PLA material. Based on the test results, the prototype has functioned in accordance with the previously made design, namely: able to carry out the elution process and dispensing samples according to the SOPs used in manual production process. Testing the prototype in a hot-cell resulted that the prototype could be operated with a manipulator at the time of preparation (installing the syringe and vial) and post-processing (removing the syringe and vial). "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sung Endah Permatasari
"ABSTRAK
Radioterapi merupakan terapi kanker yang efektif, namun tidak spesifik dan dapat membunuh jaringan normal. Untuk mengatasi hal tersebut, bahan radioaktif dapat diikat pada suatu pembawa agar dapat menuju loka-aksi. Dalam penelitian ini, radionuklida I-131 diikat pada nanopartikel perak yang diketahui terakumulasi di hati sehingga senyawa berlabel AgNP-I131 dapat digunakan untuk radioterapi kanker hati. Nanopartikel perak disintesis menggunakan reagen AgNO3 0,0005 M, NaBH4 0,002 M, PVP 0,3 dan NaCl 1,5 M, kemudian dimurnikan dengan cara sentrifugasi. Karakterisasi terhadap hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengukur serapan optik, TEM untuk mengetahui ukuran partikel dan morfologi, PSA untuk mengetahui distribusi ukuran partikel dan Zeta-sizer untuk mengukur zeta potensial. Nanopartikel perak memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang 398 nm, berbentuk sferis dengan diameter kurang dari 10 nm, indeks polidispersitas 0,455 dan zeta potensial -8 mV. Pelabelan dilakukan dengan menambahkan Na-I131 yang dioksidasi menggunakan Kloramin-T terimobilisasi ke dalam larutan koloidal nanopartikel perak, kemudian dilakukan uji kemurnian radionuklida dan kemurnian radiokimia. Identifikasi radionuklida menggunakan Spektrometer Gamma menunjukkan tidak adanya radionuklida yang tidak diinginkan. Sistem elusi dengan hasil uji kemurnian radiokimia yang terbaik menggunakan fase diam kertas Whatman 1 dan fase gerak metanol : akuabides : amonium asetat 1:1:1 dengan hasil kemurnian sebesar 96.

ABSTRAK
Radiotherapy is an effective cancer therapy, but may affect normal tissue. To overcome this issue, radioactive is attached to a carrier targeting spesific organ. In this research, radionuclide I 131 was attached to silver nanoparticle which had known to be accumulated in liver. Therefore, radiolabelled compound AgNP I131 could be used as liver cancer therapy. Silver nanoparticle was synthesized using AgNO3 0.0005 M, NaBH4 0.002 M, PVP 0,3 and NaCl 1.5 M, then purified by centrifugation. Characterization was carried out through UV Vis spectroscopy for optical properties, TEM for particle size and morphology, PSA for particle size distribution, and Zeta sizer for zeta potential. The result showed the maximum absorbance on wavelength 398 nm, spheric with diameter less than 10 nm, polydispersity index 0.455, and zeta potential 8 mV. Radiolabeling was done by adding Na I131 which had been oxidized by immobilized Chloramine T to silver nanoparticle colloidal solution. Then identify the radionuclidic purity and radiochemical purity of AgNP I131. Identification of radionuclidic result showed there was no impurities. The eluting system that give the best radiochemistry purity was using Whatman 1 paper as adsorbent and methanol aquabidest ammonium acetate 1 1 1 as eluent resulting 96 purity."
2017
S66771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library