Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: UI-Press, 1997
618.2 KEH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Martua Hidayana
"Buku ini merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian antropologis di berbagai suku bangsa diIndonesia yang berkenaan dengan masalah kesehatan reproduksi manusia. Dalam konteks nasional dan internasional, isu-isu kesehatan reproduksi sedang menjadi fokus perhatian - sejak Konperensi Kependudukan dan Pembangunan tahun 1994 di Kairo - yang utama khususnya kondisi kesehatan reproduksi perempuan yang secara umum masih memprihatinkan seperti tingginya angka anemia, tingginya tingkat kematian ibu, kerentanan tertular penyakit infeksisaluran reproduksi, resiko tertular penyakit menular seksual dan HIV/AIDS dll. Masalah yang dihadapi perempuan berkenaan dengan kesehatan reproduksinya merupakan masalah-masalah yang perlu didekati dan dipahami secara sosial-budaya sebelum didekati secara medis."
1998
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Gusmara Adiwidjaja
"Dari hasil evaluasi tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang (2000) diketahui bahwa kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) yang dilaksanakan puskesmas dan kabupaten (rumah sakit umum dan dinas kesehatan) sudah berjalan sejak tahun 1994. Selama ini kegiatan AMP telah menghasilkan banyak rekomendasi dan tindak lanjut namun hasilnya masih belum baik dan jauh dari yang diharapkan. Kegiatan AMP di Kabupaten Serang belum memperlihatkan daya ungkit yang berarti dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) hal ini tampak dengan masih tingginya AKI yaitu 425/100.000 kelahiran hidup dan AKB yaitu 86,70/1000 kelahiran hidup yang merupakan angka tertinggi di Jawa Barat.
Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran pelaksanaan kegiatan AMP di Kabupaten Serang yang dilihat dengan pendekatan sistem input, proses dan output. Sebagai komponen input adalah pengetahuan petugas, struktur organisasi, sarana dan dana 1 anggaran. Komponen proses dilihat melalui koordinasi , metoda dan bimbingan teknis serta supervisi. Outputnya adalah rekomendasi dan tindak lanjut.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yang pengumpulan datanya dilakukan dengan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) bagi 32 informan yang terdiri dari 16 dokter puskesmas dan 16 bidan puskesmas dan Wawancara Mendalam (WM) bagi 7 informan terdiri dan 4 informan RSU Serang dan 3 informan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang serta telaah dokumen yang ada di puskesmas, rumah sakit dan dinas kesehatan kabupaten. Peneliti mengumpulkan data sejak 1 Mei 2000 sampai dengan 22 Juli 2000, sedangkan analisa dilakukan dengan cara analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya pengetahuan petugas tentang AMP sudah cukup baik dan sudah dirasakan manfaatnya oleh petugas, tapi tidak menyeluruh. Struktur organisasi belum tertata dengan baik terutama ditingkat puskesmas . Kemudian sarana dan anggaran yang ada sampai saat ini belum mencukupi, terutama untuk tindak lanjut dan mengenai koordinasi antar petugas, metoda AMP dan bimbingan teknis serta supervisi yang telah dilaksanakan selama ini sudah cukup baik . Rekomendasi yang dihasilkan sudah cukup baik hanya kasusnya masih terbatas dan tindak lanjut yang dilaksanakan oleh tim AMP kabupaten sudah cukup baik sedangkan oleh puskesmas masih kurang baik.
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan dan jangkauan AMP perlu dibuat perencanaan AMP lebih baik lagi menyangkut pelatihan dan penyegaran petugas, pengadaan sarana dan dana. Perlu juga diusulkan agar puskesmas membuat struktur organisasi AMP yang baku dan ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan. Selain itu perlu melakukan perbaikan Surat Keputusan (SK) tim AMP kabupaten dengan SK yang ditandatangani oleh bupati_ Tim AMP kabupaten perlu melakukan bimbingan teknis dan supervisi yang lebih intensif lagi. Selain itu tim AMP kabupaten perlu memikirkan agar rekomendasi dan tindak lanjut lebih sederhana lagi sehingga dapat dilaksanakan oleh petugas serta perlu adanya penelitian lanjutan guna melengkapi penelitian ini.

Based on Yearly Evaluation of Health Office of Serang District,(year 2000) known that Maternal and Perinatal Audit( MPA ) has been held by Public Health Centre, Public Hospital and Health Office of Serang District since 1994.. During that period, the audit got a lot of recommendation and follow-up care, but it is still bad and not as expected. The implementation of MPA doesn't show that Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) have been deceased quickly. lt can be proved that MMR is 4251100.000 live births and IMR is 86,7011000 live births. It is high rate in West Java.
The purpose of observation is to know the implementation of. MPA program in Serang District by System Approach "input, process and output". The component parts of input are knowledge of officers, structure of organization, facilities and fund/budget. The components of process are coordination, method, guiding and supervising. TheOutput components are recommendation and follow-up.
This observation uses qualitatyve method , which data is collected by Focus Group Discussion (FGD), there are 32 informants, , consist of 16 doctors and 16 midwives from public health centre. Also by In dept Interview 7 informants, consist of 4 informants from Hospital and the others from Health Office of Serang District. And also observing the documents in Public Health Centre, Hospital and Health District Office, done from 1st May until 22nd July 2000, using content analysis.
The result of observation shows that knowledge of some officer about MPA are good enough and useful for officer but not all. But the arrangement of structure of organization is still bad, especially at public health centre. The facilities and budget are not enough right now, especially in follow-up. The implementation of coordination of officers, MPA method, guiding and supervising are good enough. The result of recommendation is also good, even though limited number of cases. The follow up from MPA district team is good enough but it is bad from public heath centre team.
To increase the quality of implementation and scope of MPA, need a good planning, such as : training and refreshing for officers, preparing facilities and funds. Public health centre should be better make the standard of MPA organization structure, signed by head of health district office. The Decision letter for MPA team of district must be sign by bupati (Head of District). The team must get the training of guiding and supervising intensively how to make recommendation and follow up more simply. So it can make officers do it easily. And it's better to do the following research to complete this research."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2001
T636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muaningsih
"ABSTRAK
Breastfeeding self-efficacy (BSE) merupakan salah satu aspek penting yang mendorong ibu untuk menyusui bayinya. Berbagai faktor dapat mempengaruhi BSE ibu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai BSE ibu menyusui di Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) dengan non RSSIB serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian ini adalah cross- sectional dengan menggunakan survey analitik deskriptif. 188 ibu yang dipilih secara konsekutif dari RSSIB dan non RSSIB berpartisipasi dalam penelitian ini. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai BSE ibu menyusui di RSSIB (median = 57,00, IQR = 55,00; 68,00) dan non RSSIB (median = 50,00, IQR = 35,00; 56,25) dengan nilai p = 000, nilai OR= 13,97. Pengalaman menyusui sebelumnya merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap BSE ibu menyusui di RSSIB (OR= 10,74) dan non RSSIB (OR= 14,46). BSE dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi efektifitas program RSSIB terhadap keberhasilan menyusui.

ABSTRACT
Breastfeeding self-efficacy (BSE) is one of important aspects encouraging mothers to breastfeed their babies. This study aimed to compare the mothers' BSE in a baby-friendly hospital and non baby-friendly hospital and to identify the influencing factors. A cross-sectional study design was applied using a descriptive analitical survey where 188 participants were consecutively recruited for this study. This study found that there is statistically significant difference (p = 000, OR= 13,97) between the mothers' BSE in the baby-friendly hospital (median = 57,00, IQR = 55,00; 68,00) and the non baby-friendly hospital (median = 50,00, IQR = 35,00; 56,25). The mothers' breastfeeding experience was the most influencing factor to the mothers' BSE either in the baby-friendly hospital (OR= 10,74) or in the non baby-friendly hospital (OR= 14,46). This study suggested that the BSE can be a applied to evaluate the effectiveness of the baby-friendly hospital program to the successful of brestfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalri Muhammad Suhartomo
"Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah. Asuhan antenatal
merupakan salah satu pilar utama safe motherhood untuk menuju kesehatan ibu yang
berkualitas. Melalui kerjasama Kemenkes perbaikan kualitas pelayanan asuhan antenatal
di Indonesia melalui penyusunan Instrumen Umpan Balik Untuk Pengumpulan Data
Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
Tujuan: Diketahuinya data kualitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM dengan
menggunakan Instrumen Umpan Balik Pengumpulan Data Kualitas Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Bayi sehingga dapat dilakukan optimalitasi dan perbaikan terhadap komponenkomponen
terkait.
Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif yang
menganalisis data kualitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM. Penelitian ini akan
berlangsung pada bulan September pada fasilitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM.
Sampel penelitian ini menggunakan total sampling. Rancangan penelitian ini
menggunakan desain deskriptif kualitatif yang menganalisis data kualitas pelayanan
asuhan antenatal di RSCM. Penelitian ini akan berlangsung pada bulan September pada
fasilitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM. Sampel penelitian ini menggunakan total
sampling.
Hasil: Penelitian dilakukan selama 1 bulan dengan cara melakukan observasi fasilitas
pelayanan, observasi dan wawancara petugas kesehatan, evaluasi rekam medik serta
wawancara pada pasien pelayanan asuhan antenatal di RSCM dari sarana fisik dan
kelengkapan medis mencakup 45 dari 66 butir (72 %), obat-obatan dan bahan medis 68
dari 71 butir (97%), Pemerikaan laboratorium 36 dari 36 butir (100%), kualitas pengisian
buku KIA serta rekam medis rata-rata 54 %, kualitas penerimaan informasi dan persepsi
pasien menyatakan puas terhadap pelayanan di RSCM.
Kesimpulan: Kualitas pengisian buku KIA dan kelengkapan rekam medis di RSCM
menurut Instrumen Umpan Balik Untuk Pengumpulan Data Kualitas Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir masih sangat kurang. Persepsi ibu hamil yang
diwawancara pada penelitian ini menunjukkan persepsi yang puas terhadap pelayanan
dan kualitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM. Temuan yang tidak sesuai standar
sebagian karena ketidak sesuaian standar instrumen tersebut dengan standar RSCM
sebagai rumah sakit rujukan tipe A.

Backgrounds : Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator used to measure
maternal health status in an area. Antenatal care is one of the main pillars of safe
motherhood to achieve quality maternal health. Through the collaboration of the Ministry
of Health to improve the quality of antenatal care services in Indonesia through the
preparation of a Feedback Instrument for Collecting Data on the Quality of Maternal and
Newborn Health Services.
Aim : Knowing the quality of antenatal care service data at the RSCM by using the
Feedback Instrument Quality Data Collection of Maternal and Infant Health Services so
that it can be optimized and improved on related components.
Method : The design of this study uses a qualitative descriptive design that analyzes data
on the quality of antenatal care services at RSCM. This study will take place in September
at the antenatal care facility at RSCM. This study sample uses total sampling.
Result : The study was conducted for 1 month by observing service facilities, observing
and interviewing health workers, evaluating medical records and interviewing patients
with antenatal care services at RSCM from physical facilities and medical equipment
including 45 out of 66 items (72%), medicines and medical materials 68 out of 71 items
(97%), laboratory examination 36 out of 36 items (100%), quality of KIA book filling
and medical records an average of 54%, the quality of information reception and patient
perceptions expressed satisfaction with the service at RSCM.
Conclusion: The quality of filling KIA books and the completeness of medical records
at RSCM according to the Feedback Instrument for Data Collection of Quality of Health
Services for Mothers and Newborns is still very poor. The perception of pregnant women
interviewed in this study shows a satisfying perception of the service and quality of
antenatal care services at RSCM. The findings that are not in accordance with the standard
are partly due to the incompatibility of the instrument standards with the RSCM standard
as a type A referral hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library