Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Della Rosa
"Secara fisiologis bayi lahir dengan cadangan vitamin A yang rendah. Kemampuan transfer vitamin A dari ibu hamil ke janin sangat kecil, meskipun ibu mempuyai status gizi yang baik, bayi hanya dapat mencukupi kebutuhan vitamin A kurang dari 2 minggu. Masalah kurang vitamin A pada balita secara klinis sudah bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Namun hasil studi masalah gizi mikro di 10 kota tahun 2006, secara subklinis diketahui sebanyak 14,6% balita dengan serum retinol <20μg/dl mendekati batas ambang masalah kesehatan masyarakat sebesar 15%. Data Riskesdas 2010 presentase nasional anak umur 6-59 bulan yang mendapatkan kapsul vitamin A sebesar 69.8% dan untuk propinsi Banten sebesar 69.3%. Data Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A saat melahirkan anak terakhir sebesar 52.2%, sementara untuk propinsi Banten sebesar 48.7%. Status serum vitamin A dalam darah dapat menggambarkan cadangan vitamin A ibu. Cadangan vitamin A pada ibu nifas menentukan kandungan vitamin A dalam ASI. Bila ibu nifas mempunyai status serum vitamin A rendah maka bayi akan berisiko menderita kekurangan vitamin A (KVA).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan status serum vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten Pandeglang (analisa data sekunder 2008) yang merupakan gambaran tidak langsung vitamin A ibu nifas yang pada akhirnya dapat memberi gambaran cadangan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI). Penelitian ini dilakukan pada Mei 2012. Disain yang digunakan cross sectional dengan jumlah sampel 127 orang ibu nifas 0 hari yang diambil dengan menggunakan kekuatan uji (power of the test 1-β). Variabel yang dikumpulkan meliputi karakteristik sosial (umur, paritas, pendidikan, pekerjaan), Konsumsi Zat Gizi (asupan protein, asupan lemak, asupan vitamin A), Status Gizi (Indeks Massa Tubuh, Kadar Haemoglobin) serta Status Kesehatan (Morbiditas) terhadap Serum vitamin A ibu nifas. Karakteristik sosial diukur dengan wawancawa, konsumsi zat gizi di ukur dengan metode recall 1x24jam.
Status gizi (IMT) diukur dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badan, kadar Hb diperiksa denga menggunakan HemoCue, Morbiditas dengan mengunakan wawancara dan pemeriksaan medis serta Serum vitamin A dengan menggunakan merode High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Analisa data yang dilakukan univariat, bivariat dan multivariate. Hasil analisa didapatkan sebesar 40,9% ibu nifas mempunyai status serum vitamin A normal. Persentase terbesar dari karakteristik sosial ibu nifas adalah : umur 20 tahun-30 tahun (59,8%), paritas lebih besar dari 2 kali (56,7%), pendidikan <9 tahun sekolah (61,4%), tidak bekerja (98,4%).
Persentase terbesar dari konsumsi makanan ibu nifas: asupan protein <80% AKG (89,0%), asupan lemak <25% total energi (54,3%), asupan vitamin A >700 RE (66,1%). Sebanyak 70,1% ibu nifas mempunyai IMT normal, 15% IMT tergolong gemuk dan 13,4% tergolong obesitas, serta 1,6% tergolong kurus. Lebih banyak ibu nifas yang tergolong tidak anemia (65,4%). Sebanyak 85.0% ibu nifas berstatus sehat. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik sosial, konsumsi zat gizi, status gizi, status kesehatan dengan serum vitamin A ibu nifas Analisis multivariat menunjukkan, tidak ada variabel yang menjadi faktor determinan serum vitamin A ibu nifas.

Physiologically babies born with low vitamin A reserves. The ability of vitamin A transfer from mother to fetus is very small, although the mother has a good nutritional status, the baby can only meet the need of vitamin A is less than 2 weeks. Problem of lack of vitamin A in infants is clinically not a public health problem. But the study results micronutrient problems in 10 cities in 2006, is known as subclinical 14.6% of infants with serum retinol <20μg/dl approaching the threshold of public health problems by 15%. Data Riskesdas 2010 the national percentage of children aged 6-59 months who received vitamin A capsules for 69.8% and 69.3% Banten province. Data partum mother who received vitamin A capsules in childbirth last at 52.2%, while for 48.7% of Banten province. Status of vitamin A in blood serum may reflect vitamin A reserves. Reserves of vitamin A in women postpartum to determine the content of vitamin A in breast milk. Childbirth if the mother had serum vitamin A status of low-risk the baby will suffer from vitamin A deficiency (VAD).
This study aims to determine the determinant factors of serum vitamin A status in mothers at parturition Pandeglang (secondary data analysis of 2008) which is an indirect picture of vitamin A deficiency, which in turn can provide a backup image of vitamin A in breast milk (ASI). The research was conducted in May 2012. Cross sectional design used a sample of 127 people 0 days post partum mothers are taken by using a test power (power of the test 1-β). Variables collected include social characteristics (age, parity, education, occupation), Substance Consumption Nutrition (protein intake, fat intake, intake of vitamin A), Nutritional status (body mass index, hemoglobin levels) and health status (morbidity) of serum vitamin A deficiency. Social characteristics are measured with wawancawa, nutrient consumption measured by the method of recall 1x24jam.
Nutritional status (BMI) was measured by comparing weight to height, hemoglobin concentration using the HemoCue premises inspected, Morbidity by using interviews and medical examinations and serum vitamin A by using High Performance Liquid Chromatography Metode (HPLC). Data analysis conducted univariate, bivariate and multivariate. Analysis results obtained for 40.9% of postpartum mothers had vitamin A status of normal serum. The largest percentage of the social characteristics of postpartum mothers were: age 20 years-30 years (59.8%), parity greater than 2 times (56.7%), education <9 years of school (61.4%), it does not work ( 98.4%).
The largest percentage of postpartum maternal food consumption: a protein intake <80% RDA (89.0%), fat intake <25% total energy (54.3%), vitamin A intake of> 700 RE (66.1%). A total of 70.1% of postpartum mothers had normal BMI, 15% BMI classified as obese and 13.4% classified as obese, and 1.6% classified as underweight. More mothers are not classified as puerperal anemia (65.4%). A total of 85.0% of mothers postpartum health status. Bivariate analysis showed no significant relationship between social characteristics, nutrient intake, nutritional status, health status with serum vitamin A supplementation. Multivariate analysis showed that no variable is the determinant factor of serum vitamin A supplementation."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31501
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vivian Nanny Lia Dewi
Jakarta : Salemba Medika, 2013
618.4 VIV a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sagung Seto, 2023
618.2 ASU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fadiyah
"Pandemi COVID-19 telah berdampak pada semua aspek kehidupan. Masalah psikologis dapat terjadi pada ibu nifas. Stres akibat pandemi bisa menjadi stres tambahan bagi ibu dan cenderung memicu depresi pascapersalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara stres pandemi COVID-19 dengan kejadian depresi postpartum pada ibu postpartum. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan sampel 115 ibu pascamelahirkan. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Pandemic-Related Pregnancy Stress Scale (PREPS) dan Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara stres pandemi COVID-19 dengan kejadian depresi postpartum (p = 0,000). Perawat diharapkan menyoroti kebutuhan mendesak untuk menilai kesehatan mental ibu untuk mencegah depresi postpartum pada ibu yang melahirkan selama pandemi COVID-19.

The COVID-19 pandemic has impacted all aspects of life. Psychological problems can occur in postpartum mothers. Stress due to pandemic can be an additional stress for mother and tends to trigger postpartum depression. This study aims to analyze the correlation between COVID-19 pandemic stress and postpartum depression events among postpartum mothers. The design of this study was cross-sectional with a sample of 115 postpartum mothers. This measuring instrument used was the Pandemic-Related Pregnancy Stress Scale (PREPS) and Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS) questionnaire. The results showed that there is a significant relationship between the COVID-19 pandemic stress and the postpartum depression events (p = 0.000). Nurses are expected to highlight the urgent need to assess maternal mental health to prevent postpartum depression among mothers who are giving birth during COVID-19 pandemic. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliani Budiyarti
"Di Indonesia masih ditemukan tradisi dan budaya seputar pantangan dan keharusan pasca persalinan. Salah satunya pantangan dan keharusan tentang perilaku konsumsi makanan oleh ibu nifas suku Banjar di propinsi Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 'hubungan antara faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku ibu berpantang makanan selama masa nifas, dan hubungan perilaku berpantang makanan selama masa nifas dengan status gizi ibu di Banjarmasin'. Jenis penelitian analitik komparatif, dengan metode cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara tingkat pendidikan (p = 0,000; OR = 0,035; 95 % CI: 0,004- 0,281), tipe keluarga (p = 0,000; OR = 0,011; 95 % CI: 0,001-0,092), pengetahuan ibu (p = 0,000; OR = 0,004; 95 % CI: 0,000-0,036), pengetahuan masyarakat (p = 0,000; OR = 0,029; 95 % CI: 0,006-0,145) dan sikap masyarakat (p = 0,000; OR = 0,025; 95 % CI: 0,003-0,204) dengan perilaku ibu berpantang makanan selama masa nifas dan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku berpantang makanan selama masa nifas dengan status gizi ibu (p = 0,000; α= 0,05; OR= 46,75; 95 % CI: 9,04 - 241,7).

In Indonesia, still found in the traditions and culture surrounding the taboo and mandatory post-delivery. One of these restrictions and the necessity of food consumption behavior by postpartum mothers tribe Banjar in South Kalimantan province. The purpose of this study to find out "the relationship between internal and external factors that affect maternal behavior during parturition food abstinence, and abstinence from food related behavior during postpartum with the nutritional status of mothers in Banjarmasin." Kind of a comparative analytical study, with cross sectional method. The results showed a significant correlation between level of education (p = 0,000; OR = 0,035; 95 % CI: 0,004 to 0,281), family type (p = 0,000; OR = 0,011; 95 % CI: 0,001 to 0,092), maternal knowledge (p = 0.000, OR = 0.004; 95% CI: 0.000 to 0.036), the knowledge society (p = 0.000, OR = 0.029; 95% CI: 0.006 to 0.145) and social attitude (p = 0.000, OR = 0.025; 95% CI: 0.003 to 0.204) with maternal behavior during the post partum abstinence from food and there were significant relations between the behavior during the post partum abstinence, food with nutritional status of mothers (p = 0.000, α= 0.05, OR = 46.75; 95% CI : 9.04 to 241.7)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29387
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Riski Anggraeny
"Persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan di Desa Wanaherang wilayah kerja Puskesmas Gunung Putri sebesar 82,38% masih di bawah target SPM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemilihan penolong persalinan pada 6 ibu nifas di desa Wanaherang wilayah kerja Puskesmas Gunung Putri tahun 2016. Faktor yang diteliti yaitu pengetahuan, sikap, biaya persalinan, kepemilikan BPJS, sumber informasi, dukungan suami, keluarga dan kelompok ibu nifas. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 10 informan dan diskusi kelompok kepada tiga kelompok yaitu suami, nenek dan teman sebaya. Hasil analisis menunjukkan pengetahuan yang baik dalam memilih penolong persalinan tidak selalu berujung dalam menentukan pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan karena dipengaruhi oleh faktor pemungkin yaitu sumber informasi. Biaya persalinan dan kepemilikan kartu BPJS tidak memiliki peran dengan pemilihan penolong persalinan. Dukungan suami dan keluarga berperan dalam menentukan penolong persalinan.

Delivery by health personnel is an important factor in efforts to reduce Maternal Mortality Rate (MMR). Scope aid by health workers at the village Puskesmas Wanaherang Gunung Putri amounted to 82.38% is still below the target SPM. This study aims to reveal the birth attendant election at 6 postpartum mother in the Wanaherang District the work area of Gunung Putri Health Center 2016. Factors studied were knowledge, attitude, labor costs, ownership BPJS, resources, support the husband, family and peers. The design study is qualitative primary data collected through in-depth interviews to 10 informants and discussion groups to three groups husband, grandmother and peers. The analysis showed a good knowledge in choosing a birth attendants do not always lead in determining the delivery assistance by health professionals because it is influenced by the enabling factor that is the source of information. The cost of labor and ownership BPJS card has no role in the selection of birth attendants. Support of her husband and family play a role in determining the birth attendant.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Salsabila
"Proses transisi kehidupan dan peran sosial baru pada ibu postpartum dapat disertai dengan ketidakpastian subjektif, ketidakamanan dan kecemasan yang menyebabkan terancamnya rasa aman. Rasa aman yang dirasakan oleh ibu postpartum akan terjamin apabila didukung dengan asuhan mengayomi dari tenaga kesehatan dan pasangan yang terangkum dalam konsep postnatal sense of security. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tingkat rasa aman yang dirasakan ibu nifas dan faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional survey yang melibatkan 108 ibu postpartum. Mereka dipilih dengan menggunakan metode stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi dan diuji menggunakan Parents’ Postnatal Sense of Security (PPSS). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu postpartum berada dalam kategori PPSS rendah dengan rerata skor 56,71, dengan skor tertinggi oleh subdimensi perilaku memberdayakan dan skor terendah oleh subdimensi menyusui. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi PPSS pada ibu postpartum.

The transition process of life and new social roles in postpartum mothers can be accompanied by subjective uncertainty, insecurity and anxiety which causes a threatened sense of security. The sense of security felt by postpartum mothers will be guaranteed if supported by nurturing care from health workers and partners which is summarized in the concept of postnatal sense of security. This study aims to explore the level of security felt by postpartum women and the factors that influence it. This study used a cross-sectional survey approach involving 108 postpartum mothers. They were selected using stratified random sampling method. Data were collected through a validated questionnaire and tested using the Parents' Postnatal Sense of Security (PPSS). The results showed that the majority of postpartum mothers were in the low PPSS category with a mean score of 56.71, with the highest score by the empowering behavior subdimension and the lowest score by the breastfeeding subdimension. Further research needs to be done to find out the specific factors that affect PPSS in postpartum mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library