Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahreza Muhamad Husein
"Pada tanggal Pada tanggal 10 November 2021 organisasi animal rights Deutsches Tierschutzbuero e.V. mempublikasikan kampanye iklan bertemakan perayaan Natal yang mengangkat isu mengenai eksploitasi yang terjadi terhadap angsa yang tiap tahun terus meningkat, terutama di waktu Natal. Melalui iklan animasi singkat ini akan dibahas bagaimana eksploitasi digambarkan dalam iklan. Pengamatan mengenai unsur eksploitasi dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua bagian, pertama-tama unsur eksploitasi akan dijabarkan melalui pemaknaan rangkaian gambar yang diambil dari iklan, unsur yang diangkat seputar seputar lingkup adegan, sinematografi dan tanda non verbal. Yang kedua adalah unsur audio atau musik yang dapat diamati dalam iklan. Dalam pengamatan ini penulis menggunakan terori semiotika film Christian Metz yang menggunakan pendekatan semiotika untuk melakukan pemaknaan unsur-unsur visual dan audio dalam iklan.

On November 10, 2021 the animal rights organization Deutsches Tierschutzbuero e.V. published a Christmas-themed advertising campaign that raises the issue of the exploitation of geese, which continues to increase every year, especially at Christmas time. Through this short animated ad, it will be discussed how exploitation is portrayed in the ad. The observation of the elements of exploitation in this paper is divided into two parts, first of all the elements of exploitation will be explained through the intepretation of a series of images taken from the advertisement, the points is raised around the scope of the scene, cinematography and non-verbal signs. The second is the audio or music element that can be observed in the advertisement. In this observation, the author uses Christian Metz's semiotic film theory which uses a semiotic approach to interpret visual and audio elements in advertisements."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Oktafianto
"Fungsi media selain sebagai sumber informasi, juga mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi kesadaran khalayak. Produsen Extra Joss menggunakannya melalui penciptaan simbol atau tanda dalam upaya mempengaruhi kesadaran, yang mencakup pembentukan makna melalui audio, benda-benda, dan aktivitas yang merupakan sistem tanda. Dalam iklan Extra Joss versi laki, nilai-nilai maskulin dikembangkan dalam narasi iklannya. Permasalahan yang diteliti ialah “Bagaimana representasi maskunilitas pada produk minuman energi dalam iklan televisi?” Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis dengan metode semiotika Roland Barthes yang menganalisis pemaknaan dua tahap tanda. Hasilnya, ditemukan adanya konstruksi pesan maskulinitas pada iklan televisi Extra Joss versi laki secara jelas dan terepresentasi dalam iklan Extra Joss versi laki. Terdapat tiga karakteristik maskulinitas tradisional dalam iklan Extra Joss dan tidak dijumpai karakteristik maskulinitas baru atau yang disebut juga metroseksual. Tiga karakteristik maskulinitas tradisional dalam iklan Extra Joss versi laki yang ditemukan adalah bahwa laki-laki tidak boleh mengeluh walaupun dalam kondisi capek. Yang kedua adalah mitos kejantanan laki-laki dan ketiga adalah mitos kekuatan laki-laki. Media pun turut andil dalam membentuk citra maskulin. Iklan sebagai tayangan yang sering tampil di televisi telah memproduksi representasi maskulinitas yang ada di Indonesia.

The function of the media apart from being a source of information, also has the power to influence public awareness. Extra Joss producers use it through the creation of symbols or signs in an effort to influence consciousness, which includes the formation of meaning through audio, objects, and activities which are a sign system. In the Extra Joss Television ad, masculine values ​​are developed in the advertising narrative. The problem studied is "How is the representation of masculinity in energy drink products in television commercials?" The paradigm used in this research is the constructivist paradigm with Roland Barthes' semiotic method which analyzes the two-stage sign's meaning. As a result, it was found that the construction of a masculinity message in the television ad “Extra Joss versi laki” was clearly represented in the television ad “Extra Joss versi laki”. There are three characteristics of traditional masculinity in Extra Joss advertisements and there is no new masculinity characteristic or what is also called metrosexual. Three characteristics of traditional masculinity in the television ad “Extra Joss versi laki” that were found were that men should not complain even when they are tired. The second is the myth of male virility and the third is the myth of male power. The media also took part in forming a masculine image. Advertisements as shows that often appear on television have produced representations of masculinity in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasyim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi realitas sosial budaya atas produk
komersial yang diiklankan melalui media televisi. Kontruksi sosial budaya atas produk
dipandang sebagi tanda, seperti halnya bahasa sebagai tanda verbal, sehingga usaha
media iklan mengkonstruksi makna sosial budaya yang melekat pada diri produk
menjadi tanda yang berstruktur dalam pikiran konsumen. Menggunakan pendekatan
kualitatif, data yang dikumpulkan melalui hasil rekaman iklan-iklan komersial televisi.
Penelitian menggunaan tinjauan semiotika Barthes sebagai metode untuk menganalisis
lapisan-lapisan pemaknaan sebagai realitas tanda (realitas denotasi, konotasi dan mitos).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengiklan telah melakukan berbagai cara persuasif
untuk menggiring konsumen untuk menggunakan produk yang dipromosikan, sehingga
fungsi iklan yang dilakukan oleh produsen tidak menekankan pada fungsi atau
kegunaan produk tetapi fungsi sosial budaya yang dikonstruksi, bagaimana menjadi
tanda yang berstruktur, dan alamiah seperti halnya bahasa yang digunakan dalam
berkomunikasi. Pesan-pesan iklan telah menjadi konsumsi makna sosial budaya bagi
konsumen yang kemudian diaplikasikan makna-makna tersebut ke dalam kehidupan
sosial budaya sebagai suatu hal wajar."
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Surya Darmawan
"Penelitian ini membahas persebaran dan fungsi makna dan tanda dalam iklan berbahasa Jerman BVG-Arie dari perusahaan Berliner Verkehrsbetriebe (BVG) terkait penyampaian iklan yang dilihat dari perspektif ilmu semiotika. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan menggunakan teori tanda dari Charles S. Peirce dan juga teori keterkaitan gambar dan teks dalam iklan dari Hartmut Stöckl, untuk mengidentifikasi tanda dan makna yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat makna konotatif dan unsur komedi ironi dalam unsur-unsur iklan yang berperan penting dalam pembuatan makna baru yang menunjukkan kesatuan makna dalam iklan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam iklan, berbagai jenis paduan makna dapat digunakan untuk membangun citra iklan yang tidak selalu memberikan kesan positif kepada konsumen.

The focus of this study is the distribution and the function of signs and meaning in a german advertisement BVG-Arie from Berliner Verkehrsbetriebe (BVG) related to the communicative form through semiotic perspective. This research was conducted using descriptive analitic method using the theory of signs by Charles S. Peirce and the theory of picture relation type by Hartmut Stöckl. The results show that there are connotative meaning and ironic humour elements in this advertisement’s structure, that have an important role to make a new meaning that shows the real meaning of the advertisement. It indicates that there could be many more combinations of signs and meanings to build up the imagery of the products or companies that does not always give postive impressions to the consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ingra Evanjelica
"Penelitian ini membahas unsur semiotika dan bahasa iklan yang terdapat pada lima poster iklan kampanye penggunaan energi terbarukan oleh perusahaan energi RWE. Masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah jenis-jenis tanda semiotika dan relasi antara gambar dan teks yang terkonstruksi pada kelima poster iklan RWE. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanda dan menjelaskan relasi antara gambar dan teks yang terkonstruksi pada lima iklan RWE. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitis melalui studi pustaka dengan menggunakan teori semiotika dari Charles S. Peirce (1991) dalam Chandler (2007) dan juga teori bahasa iklan dari Nina Janich (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanda yang paling banyak ditemukan dalam iklan RWE ini adalah ikon. Relasi yang terkonstruksi antara gambar dan teks pada iklan RWE adalah reziprok monosemierend. Keseimbangan yang dibangun antara gambar dan teks saling mendukung dan berkaitan sehingga pesan yang berusaha dibangun pengiklan dapat tersampaikan. Kelima iklan tersebut mengandung makna asosiatif dan afektif positif yang ditunjukkan melalui pemilihan kata-kata. Gambar pada kelima iklan tersebut juga dapat memengaruhi emosi pembaca sehingga dapat meyakinkan pembaca bahwa produk yang diiklankan mampu memenuhi kebutuhan pembaca dalam hal menyediakan listrik dari energi terbarukan yang ramah lingkungan.

This research discusses the semiotic elements and advertising language contained in five advertising posters of the RWE energy company's renewable energy campaign. The problems raised in this research are the types of semiotic signs and the relationship between images and texts constructed on the five RWE advertising posters. The purpose of this research is to discover the types of signs and explain the relation between images and texts constructed on five RWE advertisements. This research was conducted using the descriptive analytical research method through library research using the semiotic theory by Charles S. Peirce (1991) in Chandler (2007) and the advertising language theory by Nina Janich (2010). The results of this research show that the most common type of sign found in RWE advertisements is the icon. The constructed relation between image and text in RWE advertisements is reziprok monosemierend in which the balance built between image and text is mutually supportive and related so that the message that advertisers are trying to build can be conveyed. The five advertisements contain positive associative and affective meanings shown through the choice of words. The images in the five advertisements can also influence the reader's emotions so as to convince the reader that the advertised product is able to meet the reader's needs in terms of providing electricity from environmentally friendly renewable energy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library