Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Thalita Avila
"Sebagai negara multikultural, Prancis memiliki budaya dan tradisi yang datang dari luar negaranya, salah satunya berasal dari keturunan imigran Magribi. Kedatangan imigran ke Prancis seringkali menimbulkan permasalahan mengenai hegemoni budaya dan permasalahan identitas. Artikel ini membahas mengenai kesadaran tokoh perempuan atas posisi subjek mereka dalam novel Kiffe Kiffe Demain (2004) karya Faïza Guène. Novel pertamanya ini menceritakan kehidupan sehari-hari seorang remaja asal Maroko yang ditinggalkan oleh ayahnya dan hidup berdua dengan ibunya yang niraksara. Bukan hanya kental dengan isu identitas, novel ini juga menghadirkan banlieue sebagai latar belakang tempat tinggal yang seringkali distigmatisasi oleh masyarakat. Dalam novel ini, terlihat penyimpangan dua budaya yang membatasi tokoh perempuan untuk mendapatkan posisi subjek. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fakta mengenai proses tokoh perempuan dalam mencapai kesadarannya untuk meraih posisi subjek di masyarakat dan signifikansinya melalui pemaknaan pengalaman keterasingan yang timbul dari marginalisasi, objektivikasi, dan diskriminasi. Untuk memperdalam analisis mengenai struktur naratif, penelitian ini menggunakan teori struktur naratif milik Roland Barthes (1975). Kemudian analisis juga diperdalam dengan teori eksistensialisme milik Jean Paul Sartre (2017) dalam esainya yang berjudul L’existentialisme est un humanisme dan konsep keterasingan dalam esainya yang berjudul  L’être et le néant. Hasil penelitian ini adalah munculnya kesadaran perempuan akan posisi subjeknya di masyarakat setelah mendapatkan perlakuan marginal, objektivikasi, dan pengalaman afektif yang membuatnya terasing.

As a multicultural country, France has cultures and traditions that come from outside the country, one of which comes from the descendants of Maghreb immigrants. The arrival of immigrants to France often raises issues regarding cultural hegemony and identity issues.  This article explores how female characters in Faïza Guène's novel, Kiffe Kiffe Demain (2004), understand their subject position. This first novel tells about the daily life of a teenager from Morocco who was abandoned by her father and lives alone with her illiterate mother. This book is not only rife with identity concerns, but it also depicts the banlieue as the setting for a neighborhood that is frequently stigmatized by society. In this novel, there is a deviation between two cultures that restricts female characters from getting the subject position. This study aims to reveal facts about the process of female characters in achieving their awareness to achieve a subject position in society and its significance through the meaning of experiences of alienation arising from marginalization, objectification, and discrimination. This study makes use of Roland Barthes's (1975) theory of narrative structure to enhance the understanding of narrative structure. The analysis is then supplemented with Jean-Paul Sartre's (2017) existentialism theory in his essay L'existentialism est un humanism and the concept of alienation in his essay L'être et le néant. The result of this study is the emergence of women's awareness of their subject's position in society after receiving marginalization, objectification, and affective experiences that make them alienated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Ade Saputra
"ABSTRAK
Dalam aspek sejarah, Prancis selalu memiliki hubungan yang erat dengan imigran. Pasca-PD II, imigran memiliki peran yang sangat penting dalam upaya restrukturisasi ekonomi di Prancis. Sejak saat itu pula, imigran Magribi masuk ke Prancis secara sporadis. Saat itu, masuknya imigran ke industri Prancis memberikan keuntungan yang besar bagi Prancis yang tengah mengalami krisis demografi akibat perang. Meskipun demikian, masalah mengenai imigran Magribi mulai muncul seiring dengan terjadinya krisis ekonomi di Prancis, seperti krisis 1973, krisis 2004, hingga krisis 2008. Permasalahan paling utama yang berkaitan dengan imigran Magribi pada masa krisis ekonomi, yakni isu mengenai pengangguran dan kekerasan. Pada masa pemerintahan Sarkozy, Prancis terkena dampak krisis ekonomi global yang pada akhirnya memengaruhi bidang ketenagakerjaan di Prancis. Masalah utama saat itu, yakni tingginya jumlah pengangguran. Terlebih, data menunjukkan bahwa pekerja imigran Magribi menjadi pihak yang paling tidak diuntungkan pada masa krisis, dengan tingginya jumlah pemutusan hubungan kerja yang mereka alami. Hal ini mengindikasikan bahwa pekerja imigran Magribi menjadi korban utama krisis ekonomi. Aspek pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan sangat penting untuk menjelaskan keadaan sosial-ekonomi para pekerja imigran Magribi.

ABSTRACT
In the historical aspect, France always closely related to the immigrants. Since the post-World War II, immigrants play an important role in France's efforts to restructure the economy. Since post-World War II, immigrants entered sporadically to France (especially Maghreb migrants). Immigrants at that time entered into the industry and were considered very beneficial because France was experiencing a demographic crisis due to the war. However, the problem of immigrants always appear when France suffered an economic crisis, such as during the 1973 crisis, the crisis of 2004, until the crisis of 2008. Issues that arise are generally caused by high unemployment and violence. In the Sarkozy administration (2007 -2012), France affected by the global economic crisis that led to employment problem. The biggest problem is the high number of unemployed. In the aspect of ethnicity, the Maghreb migrant workers always have the higher risk of being unemployed index than migrant workers from other countries. This indicates that the Maghreb immigrants become main victims of the economic crisis. Aspects of occupation, education, and income are important subjects to determine the social and economic conditions of Maghreb migrant workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library