Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariani
Abstrak :
Dari tahun ke tahun prevalensi menjadi pekerja migran semakin tinggi. Tahun 1963 jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) resmi adalah 27.671 orang dan tahun 1993 meningkat menjadi 175.469 orang (Berlian, 1996 : 13). Sayangnya, angka-angka tersebut masih menunjukkan kuantitatif saja, karena umumnya TKI yang ke luar negeri berpendidikan rendah dan non skill. Upaya peningkatan keterampilan calon TKI antara lain dilakukan melalul pelatihan di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN). Menurut Gagne (1977 : 267-269), perbedaan tingkat pendidikan sebagai kemampuan awal akan mempengaruhi hasil belajar siswa dan metode belajar mengajar merupakan salah satu cara penyampaian informasi kepada siswa yang cukup efektif dan sistematis. Pokok masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah siswa (calon TKI) yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu dibanding dengan siswa yang menjalani metode belajar demonstrasi. (2) Apakah siswa berpendidikan SD tamat lebih mampu dibanding siswa SD tidak tamat. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh metode belajar mengajar terhadap peningkatan kemampuan TKI. (2) Untuk mengetahui apakah latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap hasil pelatihan. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan satu variabel terikat (yaitu kemampuan TKI) dan dua variabel babas yaitu metode belajar mengajar (terdiri dari metode be/ajar praktek satu per satu dan metode demonstrasi) dan tingkat pendidikan (terdiri dari tingkat pendidikan SD tamat dan SD tidak tamat). Analisis data menggunakan metode analilsis variansi dua arah (two-way anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terhadap peningkatan nilai teori, efek pembedaan metode belajar dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan. Hasil uji t menunjukkan bahwa siswa yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu dari pada siswa yang menjalani metode belajar demontrasi. Juga, siswa SD tamat lebih mampu dari pada siswa SD tidak tamat. Sedangkan, interaksi antara metode belajar dengan tingkat pendidikan pengaruhnya tidak signifikan. (2). Terhadap peningkatan nilai praktek, efek pembedaan metode belajar dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan. Hasil uji t menunjukkan bahwa siswa yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu dari pada siswa yang menjalani metode demontrasi. Namun, siswa SD tamat tidak lebih mampu (sama kemampuannya) dari pada siswa SD tidak tamat. Sementara itu, interaksi antara metode belajar dengan tingkat pendidikan pengaruhnya tidak signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu meningkatkan hasil belajar dibanding siswa yang menjalani metode belajar demonstrasi. Dalam pelajaran teori siswa SD tamat lebih mampu dibanding siswa SD tidak tamat, namun tidak demikian halnya untuk pelajaran praktek.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Muhammad Alfatih
Abstrak :
ABSTRAK Adanya fasilitas Park and Ride (P&R) di stasiun-stasiun KRL kota satelit DKI Jakarta membuat adanya potensi penggunaan kembali kendaraan pribadi di kota satelit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penggunaan kembali kendaraan pribadi di Stasiun Bogor, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Tangerang akibat adanya P&R di stasiun-stasiun tersebut dan mengetahui apakah perlu dilakukan studi Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin). Analisis dilakukan menggunakan model logit yang dibangun dengan hasil survei Stated Preference terhadap pengguna KRL yang memiliki kendaran pribadi. Berdasarkan hasil uji korelasi, diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap pilihan penggunaan P&R adalah selisih waktu, selisih biaya, dan fasilitas tambahan. Fungsi utilitas didapatkan melalui berbagai uji statistik dan model logit yang dibangun terdiri dari P&R mobil dan P&R motor. Uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa model pada P&R motor Stasiun Bogor dan Stasiun Tangerang dapat digabung. Uji validasi menunjukkan sebagian model sesuai kondisi faktual, kemudian uji sensitifitas menunjukkan besaran penghematan waktu merupakan parameter yang paling sensitif bagi pengguna P&R. Penggunaan model untuk mengetahui potensi besaran penggunaan kembali kendaraan pribadi di stasiun-stasiun tersebut pada tahun 2019. Studi Andalalin perlu dilakukan pada lalu lintas sekitar stasiun dikarenakan adanya potensi penggunaan kembali kendaraan pribadi sebesar lebih dari 500 kendaraan per hari pada stasiun-stasiun tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Utomo Mulyodinoto
Abstrak :
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, pembangunan PLTS ditargetkan pada angka 4,7 GW pada tahun 2025 untuk mencapai target bauran energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23%. Pembangunan PLTS terapung di Indonesia masih dalam kategori baru dibanding dengan pembangunan PLTS dengan teknologi Ground Mounted. Perencanaan dan perancangan PLTS terapung (floating) ini menjadi penting karena pembangunan PLTS terapung sampai saat ini belum pernah dilakukan di bekas galian tambang (Void) di Indonesia sehingga proyek ini bisa menjadi acuan dan referensi dalam proyek proyek PLTS terapung di bekas galian tambang selanjutnya. Perancangan dan Perencanaan Pembangunan PLTS Terapung di Void 5 dan Void 7 di bekas galian tambang di Kutai Kartanegara menjadi salah satu proyek PT. PLN (Persero) dengan mitra strategis di Kalimantan Timur. Dengan jumlah penetrasi tertentu, pembangkit VRE seperti PLTS dapat menyebabkan terjadinya gangguan kestabilan dan kehandalan sistem kelistrikan karena karakteristik intermitensi dan non dispatchable dari PLTS yang berarti energi tidak selalu ada dan tidak dapat diatur. Dari hasil simulasi Grid Impact Studi diperlukan Battery Energy Storage System (BESS) dengan kapasitas 69 MW/69 MWh agar Sistem Kalimantan masih dapat beroperasi di kondisi aman dan stabil sebagai akibat pengaruh dibangunnya PLTS Terapung kapasitas 120 MWp. ......Based on the 2021-2030 Electricity Supply Business Plan (RUPTL), Photovoltaic Power Plant construction is targeted at 4.7 GW in 2025 to achieve the New and Renewable Energy (EBT) energy mix target of 23%. The construction of floating Photovoltaic Power Plant in Indonesia is still in a new category compared to the Ground Mounted technology. Planning and designing floating Photovoltaic Power Plant is important because the construction of floating Photovoltaic Power Plant has never been carried out in a former mine excavation (Void) in Indonesia so far, so this project can be a reference in future floating Photovoltaic Power Plant projects. Design and planning for the construction of floating solar power plants in Void 5 and Void 7 in Kutai Kartanegara is one of PT. PLN (Persero)'s projects with strategic partners in East Kalimantan. With a certain amount of penetration, VRE plants such as Photovoltaic Power Plant can cause disruption to the stability and reliability of the electricity system due to the intermittency and non-dispatchable characteristics of Photovoltaic Power Plant, which means that energy is not always available and cannot be regulated. From the Grid Impact Study simulation results, Battery Energy Storage System (BESS) with a capacity of 69 MW/69 MWh is needed so that the Kalimantan System can still operate in a safe and stable condition as a result of the influence of the construction of a Floating Photovoltaic Power Plant with a capacity of 120 MWp.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Muhammad Fauzi
Abstrak :
Dioperasikannya Bus Transjakarta koridor IX oleh Pemerintah Provinsi DKI. Jakarta menyebabkan dihapusnya trayek bus reguler yang bersinggungan 50% atau lebih dengan jalur Bus Transjkarta koridor IX. Untuk itu perlu dilakukan analisa mengenai dampak penghapusan trayek bus reguler akibat beroperasinya Bus Transjakarta koridor IX tersebut terhadap penumpang. Dampak-dampak yang dianalisa anatara lain, pola perjalanan, biaya total perjalanan, waktu total perjalanan, waktu tunggu bus, kenyamanan dan keamanan menggunakan bus sebelum dan sesudah dihapusnya trayek bus reguler. Untuk mengetahui dampaknya terhadap responden digunakan metode analisa deskriptif dan Uji Hipotesis-Z. Dari analisis tersebut didapat bahwa penghapusan trayek bus reguler berdampak pada waktu total perjalanan, waktu tunggu bus, kenyamanan dan keamanan.
The operation of the corridor IX Bus Transjakarta that is operated by the provincial governments of DKI Jakarta, has led to the elimination of the regular bus routes which the routes is intersect with 50% or more corridor IX Transjakarta Bus lane. From that cause, we need to do an impact study of the operation Bus Transjakarta corridor IX Pinang Ranti-Pluit to Elimination of regular Bus route on the passengers. The impacts that we need to analyze such as, travel patterns, total cost for the bus trip, total time for the bus trip, bus waiting time, comfort and safety of using the bus before and after the elimination of the regular bus routes. To determine its impact on the respondents, we use descriptive analysis method and Hypothesis Test-Z. From the analysis we will find that the elimination of regular bus routes has an impact on the total time for the bus trip, bus waiting time, comfort and safety.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1723
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library