Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji model teoritik pengaruh mediasi keterampilan sosial siswa pada pengaruh keterlibatan orang tua terhadap prestasi akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Prestasi akademik siswa diukur dengan menggunakan Scale of Perceived Academic Achievement SPAA dan skala kompetensi akademik dari alat ukur Social Skills Improvement System SSIS . Keterlibatan orang tua diukur dengan menggunakan alat ukur Family Involvement Questionnaire FIQ . Keterampilan sosial diukur dengan menggunakan skala keterampilan sosial parents dan teachers form dari alat ukur SSIS. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua dari siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif N=365 dan guru kelas N=210 yang mengajar siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar negeri dan swasta inklusif di lima wilayah Kota DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial memediasi pengaruh keterlibatan orang tua terhadap prestasi akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Hasil ini menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua memengaruhi prestasi akademik siswa melalui keterampilan sosial yang dimiliki siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Akan tetapi keterampilan sosial hanya memediasi secara parsial, yakni keterlibatan orang tua tetap kuat dan signifikan memengaruhi prestasi akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Hasil penelitian ini menyarankan agar keterlibatan orang tua dan keterampilan sosial siswa menjadi fokus utama pihak sekolah dalam meningkatkan dan mengoptimalkan prestasi akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif.

The aim of this study was to examine the theoretical model of mediation of students social skills on the effect of parental involvement on academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools. Students academic achievement was measured by Scale of Perceived Academic Achievement SPAA and academic competence scale of Social Skills Improvement System SSIS . Parental involvement was measured by Family Involvement Questionnaire FIQ . Students social skills was measured by social skills scale parents and teachers form of SSIS. Participants in this study were parents of students with SEN in inclusive primary schools N 365 and classroom teachers N 210 who taught students with SEN in public and private primary inclusive schools in five areas of DKI Jakarta Province. The results showed that social skills mediate the effect of parental involvement on academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools. These results indicated that parental involvement affects academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools through students social skills. However, social skills only mediate partially, it means that parental involvement remains strong and significantly affect the academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools. These findings suggest that parental involvement and students social skills should be the primary focus of the school personnel in order to improve and optimize the academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helvira Novianti Pratiwi
"Fenomena bullying pada anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif cukup menghawatirkan. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya keterampilan kerjasama yang dimiliki anak berkebutuhan khusus. Keterampilan kerjasama diasumsikan memiliki hubungan dengan kualitas pertemanan pada anak berkebutuhan khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keterampilan kerjasama dan kualitas pertemanan pada anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Penelitian yang bersifat korelasional ini menggunakan sampel anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah dasar inklusif negeri maupun swasta dengan rentang usia middle childhood atau 6-12 tahun sebanyak 108 partisipan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Social Skills Improvement System Gresham Elliot, 2008 dan Friendship Quality Questionaire Parker Asher, 1993.
Hasil analisis korelasional keterampilan kerjasama dan kualitas pertemanan menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan. Dengan kata lain, semakin tinggi keterampilan kerjasama anak berkebutuhan khusus, maka akan semakin tinggi pula kualitas pertemanan yang dimiliki. Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan kerjasama dan kualitas pertemanan berdasarkan jenis kelamin. Hasil analisis menunjukkan bahwa anak perempuan memiliki keterampilan kerjasama dan kualitas pertemanan yang lebih tinggi daripada anak laki-laki. Orang tua dan guru di sekolah dasar inklusif disarankan untuk mengembangkan keterampilan kerjasama guna meningkatkan kualitas pertemanan anak berkebutuhan khusus.

The rate of bullying against children with special needs in inclusive primary schools is highly alarming. Children with special needs are at greatest risk of being bullied because they typically lack of cooperation skills. It is assumed that cooperation skills would determine the quality of friendship in children with special needs.The purpose of this study is to examine whether there is a correlation between cooperation skills and the quality of friendship in children with special needs in in inclusive primary schools. This correlational study used a sample of children with special needs who attend inclusive primary schools. They were in middle childhood, aged 6 to 12 years. In total, 108 participants were involved for this study. Social Skills Improvement System Gresham Elliot, 2008 and Friendship Quality Questionaire Parker Asher, 1993 were used as research instruments.
The findings of this study indicate that there is a positive and significant correlation between cooperative skills and the quality of friendship in children with special needs. In other words, it appears that higher cooperation skills lead to a high quality friendship in special needs children. Moreover, this study found that cooperation skills and the quality of friendship in special needs children would vary significantly by gender. Girls reported to have better cooperation skills, thus having a higher quality of friendship than boys.The results advocate that developing cooperation skills for children with special needs is important because it helps them build friendships in an inclusive environment. They provide an insight to parents and teachers in inclusive primary schools that these cooperations skills should be reinfornced to maintain quality of friendship in children with special needs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantobing, Claudia Anastasia Putri
"ABSTRAK
Literasi gizi adalah derajat kapasitas seseorang dalam memperoleh, memproses, memahami informasi dasar gizi dan kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan gizi yang benar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran literasi gizi anak sekolah dasar di Jakarta Timur serta perbedaan proporsi variabel independen seperti jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan orangtua, penggunaan media, dan peran guru berdasarkan tingkat literasi gizi. Literasi gizi sendiri dibagi menjadi tiga domain utama yaitu fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Responden dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas 4,5, dan 6 di Kelurahan Duren Sawit dan Kelurahan Pondok Kelapa. Jumlah responden sebanyak 87 orang dan pengambilan data dilakukan dengan instrumen Nutrition Literacy Scale NLit dan Nutrition Literacy Scale for Adolescent NLAA. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan proporsi literasi gizi fungsional berdasarkan jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan orangtua, penggunaan media. Terdapat perbedaan proporsi literasi gizi interaktif berdasarkan penggunaan media. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi studi awalan penelitian literasi gizi di Indonesia.

ABSTRACT
Nutrition literacy can be defined as the degree to which people have the capacity to obtain, process and understand basic nutrition information. This research discusses the description of nutritional literacy of primary school children in East Jakarta and the difference of independent variable proportion such as gender, father education, mother education, parent income, media use, and teacher involvement based on nutritional literacy level. Nutritional literacy itself is divided into three main domains functional, interactive, and critical. This research is a quantitative research with cross sectional design. Respondents in this study were elementary school children in grade 4.5, and 6 in Kelurahan Duren Sawit and Kelurahan Pondok Kelapa. The number of respondents was 87 people and the data was collected using Nutrition Literacy Scale NLit and Nutrition Literacy Scale for Adolescent NLAA. The results showed that there were differences in the proportion of functional nutritional literacy by sex, father 39 s education, maternal education, parent income, and media use. There is a difference in the proportion of interactive nutritional literacy based on media use. This research is expected to be a prefix study of nutrition literacy research in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Launa Qistie
"Pendidikan inklusif di tingkat sekolah dasar merupakan salah satu usaha untuk mendukung pendidikan formal yang merata bagi setiap anak. Namun, pada implementasinya tidak terlepas dari berbagai tantangan, sehingga penting bagi guru untuk memiliki karakter yang bersemangat dan berkomitmen terhadap pekerjaannya dalam jangka panjang terlepas dari tantangan yang dihadapi melalui kegigihan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui hubungan antar variabel yang melibatkan 111 partisipan. Karakteristik partisipan dalam penelitian ini terdiri dari: guru aktif di tingkat sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI) inklusif, pernah atau sedang mengajar minimal 1 anak berkebutuhan khusus (ABK) di dalam kelas, berdomisili di Indonesia, dan telah mengajar selama minimal 1 semester (6 bulan). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur 12-Item Grit Scale (Duckworth dkk., 2007) dan alat ukur Teachers’ Subjective Well-being Questionnaire bahasa Indonesia (Saleh, dkk., n.d). Hasil uji korelasi menggunakan Spearman correlation menemukan bahwa kegigihan dan kesejahteraan subjektif guru memiliki korelasi positif yang signifikan dengan r=0.41**, p<0,01. Hasil penelitian juga menemukan bahwa komponen dalam kegigihan, yaitu: consistency of interest dan perseverance of effort memiliki korelasi positif dan signifikan dengan kesejahteraan subjektif guru di sekolah dasar (SD) inklusif.

Inclusive education at the primary school is one of the efforts to support equality in formal education for every child. However, the implementation cannot be separated from various challenges, such as: increasing teacher assignments, stress due to the diversity of students in the classroom, and lack of competence to deal with special education needs students which can affect the level of teachers' subjective well-being. To face it, teachers need to have passion and consistent character towards their work in the long term regardless of the challenges through grit. This study is a quantitative study to determine the relationship between variables involving 111 participants. The characteristics of the participants in this study consisted of: teachers at the primary inclusive school or madrasah ibtidaiyah (MI), had or was teaching at least 1 special education needs student in the classroom, domiciled in Indonesia, and being a teacher for at least 1 semester (6 months). In this study, researcher used 12-item Grit Scale (Duckworth, et.al., 2007) and Teachers’ Subjective Well-being Questionnaire Indonesian Version (Saleh, et.al, n.d). The results of Spearman correlation found that grit and teachers' subjective well-being had a significant positive correlation with r=0.41**, p<0.01. This research also finds positive correlation between components of grit (consistency of interest and perseverance of effort with teachers’ subjective well-being on inclusive primary school’s teachers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Atika Pratiwi
"Guru di sekolah dasar inklusif menanggung banyak tugas dan peran yang harus dikerjakan secara bersamaan dalam satu waktu. Banyaknya tantangan serta masalah yang dihadapi guru ketika menjalankan berbagai tugas di sekolah membuat guru lelah dan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan kesejahteraan subjektif pada guru di sekolah inklusif. Penelitian ini dilakukan pada 111 guru dengan kriteria aktif bekerja di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah inklusif, pernah atau sedang mengajar minimal satu siswa ABK, dan berdomisili di Indonesia. Resiliensi diukur dengan menggunakan CD-RISC yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Listiyandini dan Akmal (2015). Sedangkan kesejahteraan subjektif pada guru diukur dengan menggunakan TSWQ yang juga sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Saleh, Safitri, Kurniawati, dan Salim (n.d). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dan kesejahteraan subjektif pada guru di sekolah dasar inklusif (r = 0,667, p < 0,01). Dapat disimpulkan bahwa resiliensi berhubungan secara positif dengan kesejahteraan subjektif pada guru di sekolah dasar inklusif.

Teachers in inclusive primary schools carry out many tasks and roles that must be carried out simultaneously at one time. The many challenges and problems faced by teachers when carrying out various tasks at school make teachers tired and stressed. This study aims to determine the relationship between resilience and the teachers subjective well-being in inclusive schools. This research was conducted on 111 teachers with the criteria of being actively working in inclusive elementary schools and Islamic elementary schools, having teaching experience of at least one student with special needs, and domiciled in Indonesia. Resilience was measured using CD-RISC which was adapted into Indonesian by Listiyandini and Akmal (2015). Meanwhile, the teachers subjective well-being is measured using the TSWQ which has also been adapted into Indonesian by Saleh, Safitri, Kurniawati, and Salim (n.d). The results showed that there was a significant positive relationship between resilience and the subjective well-being of teachers in inclusive primary schools (r = 0.667, p < 0.01). It can be concluded that resilience is positively related to teachers subjective well-being in inclusive primary schools."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library