Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cikal Luthfi Sugandi
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penggunaan metode Nakamura Technique dalam pemetaan risiko kerusakan akibat gempa. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengambilan data mikrotremor pada wilayah Universitas Indonesia dan melakukan pengolahan dengan metode Nakamura Technique untuk mendapat nilai frekuensi dominan dan amplifikasi lapisan tanah. Kedua nilai tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai indeks kerentanan seismik lapisan tanah.. Semakin besar nilai indeks kerentanan seismik suatu wilayah maka risiko kerusakan akibat gempa wilayah tersebut semakin besar. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rentang nilai untuk frekuensi dominan, amplifikasi lapisan, dan indeks kerentanan tanah secara runtut adalah 2.36 - 17.69 Hz, 2.03 - 20.59, 1.16 - 42.5. Selain itu penelitian memperlihatkan daerah selatan Universitas Indonesia memiliki risiko kerusakan rendah sedangkan wilayah yang rentan rusak akibat gempa adalah wilayah hutan Universitas Indonesia. ......This thesis discusses the use of the Nakamura Technique method in mapping the risk of damage due to earthquakes. The research was conducted by collecting microtremor data in the University of Indonesia area and processing it using the Nakamura Technique method to obtain dominant frequency values and amplification of the soil layer. These two values are then used to calculate the value of the seismic vulnerability index of the soil layer. The greater the value of the seismic vulnerability index of an area, the greater the risk of damage due to earthquakes in the area. The results showed that the range of values for the dominant frequency, layer amplification, and soil susceptibility index is 2.36 - 17.69 Hz, 2.03 - 20.59, 1.16 - 42.5. In addition, research shows that the southern area of the University of Indonesia has a low risk of damage, while the area that is prone to damage due to earthquakes is the forest area of the University of Indonesia.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sepanie Putiamini
Abstrak :
Peningkatan aktivitas budidaya di pantai utara Jawa secara signifikan menurunkan fungsi ekologis mangrove sebagai pelindung alami pantai dari pasang naik dan naiknya permukaan laut, sehingga menyebabkan kerentanan pantai terhadap banjir rob dan genangan berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1). pengkajian karakteristik fisik pesisir dan kerawanan sosial masyarakat nelayan terhadap banjir rob, (2). membuat peta zonasi kerentanan, dan (3). membangun model ketahanan pantai. Penelitian ini menggunakan metode indeks kerentanan pesisir (CVI) dan indeks kerentanan sosial (SoVI). Hasil penelitian menyajikan 22,13 persen dan 24,56 persen garis pantai di wilayah penelitian masing-masing memiliki nilai CVI tinggi dan sangat tinggi. Selain itu, nilai SoVI +1,76 juga menunjukkan kerentanan sosial tinggi terhadap banjir Rob. Berdasarkan analisis nilai kerentanan tersebut, penelitian ini mengusulkan  model strategi penanaman mangrove dengan wanamina tipe komplangan selebar 100 m sepanjang pesisir Kecamatan Indramayu untuk ketangguhan pesisir berkelanjutan. Hasil simulasi model menunjukkan strategi ini dapat menurunkan kerentanan dan meningkatkan pendapatan tambak secara signifikan. Penelitian ini berkontribusi pada konsep 'kerentanan' dan 'ketangguhan', dengan menyoroti kapasitas adaptif lokal. Temuan memberi masukan bagi pembuat kebijakan untuk memberi dukungan mitigasi dan adaptasi yang relevan dalam mengaktivasi kapasitas adaptasi komunitas penambak. ......Increased aquaculture activity on the north coast of Java significantly decreases the ecological function of mangroves as natural protectors of the coastal from high tides and sea-level rise, therefore causing coastal vulnerability to tidal flooding and repeated inundation. The objectives of this study were: (1). assessment of the physical coastal characteristic and social vulnerability of fishing communities to Rob flooding, (2). create a vulnerability zoning map, and (3). build a coastal resilience model. This study uses the coastal vulnerability index (CVI) and the social vulnerability index (SoVi) methods. The results showed that 22.13 percent and 24.56 percent of the coastline in the study area had high and very high CVI values, respectively. In addition, the SoVI value of +1.76 also indicates a high social vulnerability to Rob floods. Based on the analysis of the vulnerability value, this study proposes a strategic model of mangrove planting with silvofishery (Komplangan) with a width of 100 m along the coast of Indramayu District for sustainable coastal resilience. The model simulation results show that this strategy can significantly reduce vulnerability and increase pond income. This research contributes to the concepts of 'vulnerability' and 'resilient', by highlighting local adaptive capacities. The findings provide input for policymakers to relevant mitigation and adaptation support to activate the adaptive capacity of fishing communities.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Anita Mustika Ratnasari Gumilang
Abstrak :
Kompleksnya kondisi geografis wilayah Jawa Barat dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia menjadikan provinsi ini memiliki risiko bencana yang tinggi. Penilaian kerentanan dianggap sebagai alat penentu yang efektif dan berguna untuk mempromosikan budaya tahan bencana yang memiliki manfaat penting untuk mengurangi resiko dan kerugian dari dampak bahaya alam. Studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan sosial terhadap ancaman banjir pada tiap kecamatan di Pantai Utara Jawa Barat berdasarkan penilaian tingkat keterpaparan banjir dan penilaian kerentanan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan indeks kerentanan sosial dengan menggunakan Principle Component Analysis dan pendekatan karakteristik banjir. Tiga faktor utama yang mempengaruhi kerentanan sosial di Pantura yaitu, usia dan status sosial, pertumbuhan penduduk dan infrastruktur, serta faktor kualitas hidup. Kombinasi Indeks Kerentanan Sosial dengan peta keterpaparan banjir yang memanfaatkan ArcGIS dapat digunakan untuk mengidentifikasi kecamatan dengan tingkat kerentanan wilayah sangat tinggi ......The complex geographical conditions of the West Java region with the densest population in Indonesia make this province a high disaster risk. Vulnerability assessment is considered as an effective and useful determining tool to promote a culture of disaster resilience which has important benefits for reducing risks and losses from the impact of natural hazards. This study aims to determine the level of social vulnerability to the threat of flooding in each sub-district on the North Coast of West Java based on an assessment of the level of flood exposure and an assessment of social vulnerability. This study uses a social vulnerability index approach using the Principle Component Analysis and flood characteristics approach. The three main factors that influence social vulnerability in Pantura are age and social status, population growth and infrastructure, and quality of life factors. The combination of the Social Vulnerability Index with a flood exposure map that utilizes ArcGIS can be used to identify sub-districts with a very high level of regional vulnerability.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiti Setyaning Utami Mudjiardjo
Abstrak :
Tahun 2017 Balai Besar Wilayah Sungai Citarum mencatat pencemaran Sungai Citarum terutama daerah hulu DAS terus mengalami peningkatan yang ditandai penurunan kualitas air secara signifikan. Menurut laporan, 47,1% DAS Citarum Hulu mengalami pencemaran berat dengan total cemaran mencapai 280 ton limbah setiap harinya. Penelitian ini bertujuan menganalisis indeks kerentanan yang meliputi: variasi sumberdaya air, kelangkaan air, eksploitasi air, pencemaran air, kapasitas alam, kapasitas fisik, modal sosial, dan kapasitas ekonomi. Hasil analisis kerentanan tersebut menjadi dasar perumusan strategi intervensi untuk menjaga keberlanjutan fungsi eksosistem sungai di wilayah DAS Citarum Hulu.Metode riset yang digunakan adalah kombinasi antara metode analisis spasial, analisis statistik, SEM dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks kerentanan sebesar 1 yang berarti bahwa kondisi lingkungan di wilayah DAS Citarum Hulu sangat buruk dan diperlukan restorasi wilayah sungai. Kondisi ini mengharuskan berbagai pihak untuk melakukan strategi intervensi yang meliputi aspek sosial, kebijakan, dan teknologi untuk menjaga keberlanjutan fungsi ekologisnya. ......In 2017, the Citarum River Basin Center noted that pollution of the Citarum River, especially the upstream watershed, continued to experience an increase marked by a significant decrease. 47.1% of the Upper Citarum watershed is polluted with a total of 280 tons of waste per day. This study aims to analyze the vulnerability index which includes: variations in water resources, water scarcity, water exploitation, water pollution, natural capacity, physical capacity, social capital, and economic capacity. The results of the vulnerability analysis are the basis to maintain the sustainable. The research method used is a combination of spatial analysis methods, statistical analysis, SEM and questionnaires. The results showed a vulnerability index value of 1, which means the environmental conditions in the Upper Citarum watershed area are bad and require restoration. This condition requires various parties to carry out intervention strategies covering social, policy and technological aspects to maintain the sustainability.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masni Dyta Anggriani
Abstrak :
Tujuan utama penelitian ini adalah membangun model peningkatan resiliensi sistem sosio-hidrologis melalui tata kelola air polisentrik yang mengintegrasikan resiliensi komunitas untuk menjamin keberlanjutan fungsi ekosistem sungai di Wilayah Sungai Citarum. Metode yang digunakan adalah formula matematis untuk menghitung vulnerability index dengan menggunakan data sekunder dari berbagai institusi pengelola Wilayah Sungai Citarum, yang selanjutnya disebut sebagai WS Citarum. Hasil perhitungan vulnerability index digunakan sebagai dasar penetapan status resiliensi sistem sosio-hidrologis WS Citarum. Selain itu digunakan pula permodelan statistik Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan perangkat lunak LISREL versi 8.7 untuk menetapkan resiliensi komunitas. Resiliensi komunitas dianalisis berdasarkan data primer hasil pengukuran modal sosial masyarakat (social capital) dan nilai, keyakinan, norma serta perilaku peduli lingkungan (values, beliefs, norms and pro-environmental behavior), individu anggota masyarakat di WS Citarum. Model konseptual upaya peningkatan resiliensi sistem sosio-hidrologis dibangun menggunakan permodelan system dynamics dengan perangkat lunak VensimPLE versi 9.3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vulnerability index (VI) di Wilayah Sungai Citarum adalah sebesar 1,80 pada Zona Citarum Hulu yang menunjukkan bahwa sistem sosio-hidrologis pada zona ini berada pada status rentan sedang (moderate vulnerability). Sedangkan pada Zona Citarum Tengah, nilai VI adalah 2,52 dan pada Zona Citarum Hilir adalah 2,06, yang menunjukkan bahwa sistem sosio-hidrologis pada kedua zona tersebut berada pada status sangat rentan (significant vulnerability). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa untuk mengatasi kerentanan sistem sosio-hidrologis di WS Citarum diperlukan implementasi model peningkatan resiliensi sistem sosio-hidrologis melalui intervensi tata kelola air polisentrik. Tata kelola air polisentrik yang didukung oleh aksi kolektif masyarakat dengan kekuatan modal sosial dan perilaku peduli lingkungan, sebagai wujud resiliensi komunitas, diharapkan dapat mencapai keberlanjutan fungsi ekosistem sungai di Wilayah Sungai Citarum. ......The main objective of this research was to develop a model representing the resilience of the socio-hydrological system through polycentric water governance that integrates community resilience to ensure the sustainability of river ecosystem services in the Citarum River Basin. The method used in this study is a mathematical formula to calculate the vulnerability index using secondary data from various institutions managing the Citarum River Basin (CRB). The results of the vulnerability index calculations were used as the basis for determining the resilience of the CRB socio-hydrological system. Furthermore, statistical modeling of structural equation Modelling (SEM) using LISREL software version 8.7 is also used to assess community resilience. Community resilience was analyzed based on primary data from the results of measuring community social capital and the values, beliefs, norms, and pro-environmental behavior of individual community members in the Citarum River Basin. A conceptual model representing the resilience of the socio-hydrological system was built using system dynamics modeling with the VensimPLE software version 9.3.0. The results show that the vulnerability index (VI) in the Citarum River Basin is 1.80 in the upstream zone, indicating that the socio-hydrological system in this zone is moderately vulnerable. In the middle zone, the value of VI is 2.52 and in the downstream zone, it is 2.06, which indicates that the socio-hydrological system in the two zones is significantly vulnerable. This study concludes that to overcome the vulnerability of the socio-hydrological system in the Citarum River Basin, it is necessary to implement a model to increase the resilience of the socio-hydrological system through polycentric water governance interventions. Polycentric water governance supported by collective community action with the strength of social capital and pro-environmental behavior as a form of community resilience will achieve the sustainability of river ecosystem services in the Citarum River Basin.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paskia Cindy Veronica
Abstrak :
Akibat tatanan tektonik Pulau Sulawesi yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar dunia (triple junction) serta keberadaan sesar-sesar yang masih aktif menyebabkan Kota Gorontalo berpotensi mengalami bencana kegempaan. Sebagai upaya mitigasi guna meminimalisir kerusakan pada tanah dan bangunan jika terjadi gempa bumi, dilakukan identifikasi karakteristik dinamis tanah dan analisis profil kecepatan gelombang geser di wilayah Kota Gorontalo. Penelitian ini penting untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bahaya gempa bumi serta berguna untuk perencanaan dan pengembangan infrastruktur bangunan tahan gempa. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan data mikrotremor yang diukur di 20 titik pengukuran yang tersebar di Kota Gorontalo. Data mikrotremor kemudian diolah menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mengestimasi nilai frekuensi natural, amplifikasi tanah, dan indeks kerentanan seismik serta metode inversi eliptisitas gelombang Rayleigh untuk pemodelan kecepatan gelombang geser. Hasil analisis HVSR menunjukkan bahwa secara umum nilai frekuensi natural tanah di Kota Gorontalo lebih rendah di bagian tengah hingga utara dan semakin meningkat ke arah selatan. Sedangkan, sebaran nilai amplifikasi tanah lebih tinggi di bagian tengah hingga utara dan semakin rendah ke arah selatan. Sebanding dengan pola sebaran amplifikasi tanah, indeks kerentanan seismik lebih tinggi di bagian tengah hingga utara dan semakin rendah ke arah selatan. Inversi eliptisitas gelombang Rayleigh menghasilkan profil kecepatan gelombang geser pada lapisan tanah hingga kedalaman 30 meter. Kecepatan gelombang geser rata-rata hingga kedalaman 30 meter (Vs30) digunakan untuk menentukan kelas situs yang mengacu pada SNI 1726 – 2019. Hasil analisis nilai Vs30 menunjukkan bahwa tanah di Kota Gorontalo termasuk ke dalam kelas tanah lunak (SE), tanah sedang (SD), tanah sangat padat dan batuan lunak (SC), dan batuan (SB). ......As a result of the tectonic setting of Sulawesi Island which is in the clash zone of three major plates (a triple junction) and the presence of active faults, which make Gorontalo City vulnerable to earthquakes. For mitigation purposes to minimize the damage level of soils and buildings infrastructure when the earthquake occur, identification of the dynamic properties of the soil and an analysis of shear-wave velocity structures in Gorontalo City are carried out. This is essential study to investigate areas that are vulnerable to earthquake and can be useful for planning and developing earthquake-resistant structures. This study was conducted by utilizing microtremor data collected from 20 sites, scattered in Gorontalo City. The microtremor data was then processed using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method to determine natural frequency values, soil amplification, and seismic vulnerability index as well as the Rayleigh wave ellipticity inversion method for modeling shear-wave velocity structures. Generally, the results of the HVSR analysis show that the middle to the northern part of the study area has lower natural frequency value than the southern part. In contrast, the amplification factor shows higher value in the middle to the northern part and decreases in the middle to the southern part of the study area. The seismic vulnerability index tends to be higher in the middle to the northern part and decreases in the middle to the southern part of the study area. Rayleigh wave ellipticity inversion generates the shear-wave velocity structure of the upper 30 meters soil layer. The average shear wave velocity of the upper 30 meters soil layer (Vs30) is used to classify the site class at the measurement points, referring to SNI 1726 – 2019. The Vs30 values show that the soils in Gorontalo City categorized as soil with soft clay, stiff soil, very dense soil and soft rock, and rock.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Dewi Lestari
Abstrak :
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia, sebuah wilayah yang rentan akan bencana gempa bumi akibat letaknya di antara tiga lempeng tektonik. Sejarah mencatat aktivitas gempa di daerah ini, seperti pada tahun 1990 dan 2001, yang memiliki dampak signifikan terutama di Kabupaten Majalengka. Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) digunakan dengan data mikrotremor untuk mengidentifikasi potensi kerusakan. Pendekatan Nakamura (1989) membandingkan rasio kerusakan dengan indeks kerentanan seismik. Tujuan studi ini adalah menganalisis indeks kerentanan seismik Kabupaten Majalengka berdasarkan frekuensi natural (f0), amplifikasi tanah (A0), dan indeks kerentanan seismik (Kg). Penelitian menggunakan data mikrotremor yang diukur oleh BMKG pada tahun 2014 di 30 stasiun pengukuran di Kabupaten Majalengka. Indeks kerentanan seismik dihitung berdasarkan rumus yang melibatkan frekuensi natural dan amplifikasi tanah. Analisis indeks kerentanan seismik menggambarkan tingkat kerentanan tanah dan infrastruktur terhadap gempa bumi, dengan nilai indeks yang bervariasi dari 0.301811783 hingga 76.63016638. Pemetaan risiko bencana gempa bumi memperlihatkan daerah dengan tingkat kerentanan rendah hingga tinggi, membaginya menjadi tiga kategori: aman, rentan, dan sangat rentan. Daerah dengan kerentanan aman berada di bagian barat dan Selatan daerah penelitian, sedangkan yang sangat rentan berada di bagian timur daerah penelitian. ......Majalengka Regency, West Java, Indonesia, is a region vulnerable to earthquake disasters due to its location between three tectonic plates. History records earthquake activities in this area, such as in 1990 and 2001, which had significant impacts, especially in Majalengka Regency. The Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method is employed with microtremor data to identify potential damage. Nakamura's approach (1989) compares the damage ratio with the seismic vulnerability index. The aim of this study is to analyze the seismic vulnerability index of Majalengka Regency based on natural frequency (f0), soil amplification (A0), and seismic vulnerability index (Kg). The research utilizes microtremor data measured by BMKG in 2014 at 30 measurement stations in Majalengka Regency. The seismic vulnerability index is calculated based on formulas involving natural frequency and soil amplification. The analysis of the seismic vulnerability index describes the level of vulnerability of the soil and infrastructure to earthquakes, with index values ranging from 0.301811783 to 76.63016638. The mapping of earthquake disaster risks shows areas with low to high vulnerability, categorizing them into three levels: safe, vulnerable, and highly vulnerable. Areas with safe vulnerability are located in the western and southern parts of the research area, while highly vulnerable areas are in the eastern part.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Shobrina
Abstrak :
Kota Surabaya bagian barat berada di antara dua patahan aktif, yaitu Patahan Surabaya dan Waru. Mikrozonasi seismik dan karakterisasi lokasi gempa di wilayah sekitar patahan sangat penting untuk pembangunan kota dan mitigasi potensi bencana akibat gempa. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi tingkat kerentanan seismik di Kecamatan Tandes dan Sambikerep yang berada di bagian barat Kota Surabaya. Data mikrotemor diolah menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mendapatkan nilai frekuensi dasar (f0) nilai amplifikasi (A0), dan kurva H/V. Inversi kurva H/V dilakukan untuk mendapatkan profil nilai kecepatan gelombang geser (Vs) terhadap kedalaman. Indeks kerentanan seismik tanah (Kg) dihitung berdasarkan nilai amplifikasi permukaan (A0) dan frekuensi dasar (f0). Hasil penelitian menunjukan nilai frekuensi dasar (f0) di Kecamatan Tandes dan Sambikerep berkisar antara 0,5051-3,9541 Hz. Sebaran nilai faktor amplifikasi (A0) di Kecamatan Tandes dan Sambikerep berkisar antara 1,0250-4,1135. Indeks Kerentanan Seismik (Kg) di wilayah penelitian bervariasi antara 0.4602 hingga 15.3294. Kecamatan Tandes dan Sambikerep memiliki nilai Kerentanan Seismik (Kg) relatif rendah sehingga lebih aman untuk pembangunan infrastruktur daripada daerah bagian utaranya. ......The western part of Surabaya city is located between Surabaya and Waru active faults. Seismic microzonation and characterization of earthquake locations around fault areas are very important for city development and potential disaster mitigation caused by earthquakes. The objective of the research is to estimate the level of seismic vulnerability in the Tandes and Sambikerep districts located in the western area of Surabaya City. The microtremor data was processed using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method to obtain fundamental frequency values (f0), amplification values (A0), and H/V curves. Inversion of H/V curves carried to obtain profiles of shear wave velocity values (Vs) versus depth. The soil seismic vulnerability index (Kg) is calculated based on the surface amplification value (A0) and fundamental frequency (f0). The research results show that the fundamental frequency (f0) value in Tandes and Sambikerep Districts ranges between 0.5051-3.9541 Hz. The amplification factor values (A0) in Tandes and Sambikerep Districts range between 1.0250-4.1135. The Seismic Vulnerability Index (Kg) of the study area varies from 0.4602 to 15.3294. Conclusion. Tandes and Sambikerep districts have relatively low Seismic Susceptibility (Kg) values. Therefore, these areas are safer for infrastructure building than the northern areas.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Amajida Nataye
Abstrak :
Jalan Akses UI merupakan jalan penghubung antara kota Jakarta dengan kota Depok. Peristiwa longsor yang terjadi setiap tahunnya di Jalan Akses UI menjadi isu yang harus diperhatikan dan diketahui penyebab utamanya. Untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya longsor di jalan Akses UI, terlebih dahulu diperlukan analisis mengenai tingkat kerentanan tanah di sekitar area tersebut. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan tanah tersebut adalah metode seismik pasif triaksial dengan merekam getaran yang berasal dari lingkungan sekitar. Pada tahap awal penelitian dilakukan survei dengan menggunakan foto udara untuk mengetahui topografi dan kemiringan di area jalan akses UI, sedangkan akuisisi seismik triaksial bertujuan untuk memperoleh parameter fisis dari tanah yaitu nilai frekuensi dominan (f0), faktor amplifikasi (A0), periode dominan (T0), dan indeks kerentanan seismik (Kg). Pengukuran dilakukan pada 39 titik dan dalam rentang waktu 4 jam. Parameter yang telah diperoleh dapat mengidentifikasi jenis tanah di jalan akses UI dan karakteristik lapisan tanahnya. Hasil dari pengolahan data didapatkan nilai frekuensi dominan dengan rentang 3,43 - 10,88 Hz, periode dominan dengan rentang 0,09 - 0,29 s, faktor amplifikasi dengan rentang nilai 0,5 - 4,1, dan nilai indeks kerentanan seismik sebesar 0,05 - 2,46. Data-data diatas menunjukkan bahwa jalan akses UI memiliki karakteristik lapisan tanah aluvial yang terdiri dari endapan lempung, kerikil, pasir, serta kerakal dengan ketebalan yang bervariasi yaitu lebih dari 5 meter. Faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya longsor di jalan akses UI adalah jenis tanah yang merupakan tanah aluvial dengan karakteristik lapisan tanah yang bersifat sedang-lunak didukung oleh curah hujan di Kota Depok yang tinggi. ......Jalan Akses UI is one of the sites that connects the city of Jakarta and Depok. The frequent landslide incident on Jalan Akses UI has become an issue that needs to be addressed and identified the main cause. An examination of the level of soil vulnerability around the site is required to identify several factors that triggered the landslide on Jalan Akses UI. A triaxial passive seismic approach of monitoring vibrations from the sites was utilized to identify soil vulnerabilities. A survey was conducted using aerial photos to determine the topography and slope on Jalan Akses UI at an early stage of study, while triaxial seismic was used to obtain physical parameters from the soil such as dominant frequency (f0), amplification factor (A0), dominant period (T0), and seismic vulnerability index (Kg). Measurements are taken at 39 points throughout the time of 4 hours. The physical parameters acquired can be used to identify the type of soil and characterize the soil layer in Jalan Akses UI. The data processing obtained a dominant frequency value ranging from 3.43 to 10.88 Hz, sediment thickness ranging from 8.04 to 25.46 m, amplification factor values ranging from 0.5 to 4.1, and a seismic vulnerability index values ranging from 0.05 to 2.46. According to the results, Jalan Akses UI has an alluvial soil layer consisting of clay, gravel, sand, and gravel deposits with different thicknesses of more than 5 meters. The type of soil, which is an alluvial type with a medium to soft soil layer is the main factor that causes landslides on Jalan Akses UI supported by high rainfall intensity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darin Alya Khairunnisa Rizdinanti
Abstrak :
Berdasarkan sejarah kegempaannya, Cilacap merupakan wilayah yang pernah mengalami gempa besar (>M7.0) dan gempa dahsyat (>M8.0). Penelitian bermaksud untuk mengidentifikasi daerah rentan bencana gempa menggunakan data waveform noise. Pengolahan memanfaatkan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio yang menghasilkan nilai amplifikasi dan nilai frekuensi dominan suatu wilayah. Berdasarkan hasil penelitian, rentang nilai amplifikasi Kabupaten Cilacap ialah 0.24 – 6.63 dan rentang nilai frekuensi dominannya ialah 0.85 – 14.08 Hz dengan wilayah Karangkadri, Karangtalun, dan Tambakreja sebagai daerah yang sangat rawan. Berdasarkan nilai frekuensinya diestimasikan bahwa daerah penelitian ditutupi oleh litologi aluvial dengan intensitas maksimum gempa yang mungkin terjadi sekitar VIII MMI. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mendapatkan nilai indeks kerentanan gempa, Peak Ground Acceleration, dan Ground Shear Strain. Nilai indeks kerentanan gempa yang didapat memiliki rentang 0.038 - 6.083 s2/cm. Nilai Peak Ground Acceleration bervariasi pada rentang 3.32835 – 3.32839 gal. Sementara nilai Ground Shear Strain daerah penelitian bervariasi dalam rentang 1.578x10-8 – 1.666x10-5. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa daerah yang sangat rawan pada Kabupaten Cilacap ialah wilayah Tambakreja yang memenuhi 5 dari 6 parameter kerawanan yang diuji. ......Based on its seismik history, Cilacap is an area that has experienced a large earthquake (>M7.0) and a great earthquake (>M8.0). The research intends to identify earthquake-prone areas using waveform noise data. The processing is done by utilizing the Horizontal to Vertical Spectral Ratio method, producing amplification values and dominant frequency values. Based on the study results, the amplification value range of the Cilacap is 0.24 – 6.63, and the dominant frequency range is 0.85 – 14.08 Hz with Karangkadri, Karangtalun, and Tambakreja areas as the danger areas. Based on the frequency value, it is estimated that the study area is covered by aluvial lithology with a maximum intensity of earthquakes that may occur around VIII MMI. Further research was conducted to obtain the value of the earthquake susceptibility index, Peak Ground Acceleration, and Ground Shear Strain. The earthquake susceptibility index value obtained has a range of 0.038 - 6.083 s2/cm. The Peak Ground Acceleration value varies in the range of 3.32835 – 3.32839 gal. Meanwhile, the Ground Shear Strain values in the study area varied in the range of 1.578x10-8 – 1.666x10-5. Overall, it can be concluded that the earthquake-prone areas in Cilacap Regency is Tambakreja that qualified from the six parameter processing result.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library