Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 8 Document(s) match with the query
cover
Adi Wijaya
"Manggarai memiliki sebuah stasiun yang merupakan area transit terbesar di Jakarta memiliki potensi yang besar untuk kehadiran program baru yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya dan juga komuter. Tingkat stress yang meningkat pada pekerja kantoran dan seluruh warga Jakarta menjadi isu yang menarik untuk diperhatikan pada tujuan proyek ini. Dengan program meditasi, MeSiAi (Menara Meditasi Manggarai) hadir untuk menjadi tempat kontemplasi bagi masyarakat berbasis 4 elemen yang merangsang masing-masing indera. Diharapkan dengan adanya bangunan ini, masyarakat sekitaran Manggarai dan para komuter dapat mengurangi tingkat stress mereka.

Manggarai has a station that holds as the largest transit area in Jakarta and has great potential for the emergence of new program that are beneficial to the surrounding community and cummuters. The increasing stress levels in office workers and all Jakarta residents are an interesting issue to look at for the purpose of this project. With meditation program, MeSiAi (Manggarai Meditation Tower) is here to become a place of contemplation for the society based on the 4 elements that stimulate each of the senses. It is hoped that with this building, the people around Manggarai and commuters can reduce their stress levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wijaya
"Manggarai memiliki sebuah stasiun yang merupakan area transit terbesar di Jakarta memiliki potensi yang besar untuk kehadiran program baru yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya dan juga komuter. Tingkat stress yang meningkat pada pekerja kantoran dan seluruh warga Jakarta menjadi isu yang menarik untuk diperhatikan pada tujuan proyek ini. Dengan program meditasi, MeSiAi (Menara Meditasi Manggarai) hadir untuk menjadi tempat kontemplasi bagi masyarakat berbasis 4 elemen yang merangsang masing-masing indera. Diharapkan dengan adanya bangunan ini, masyarakat sekitaran Manggarai dan para komuter dapat mengurangi tingkat stress mereka.

Manggarai has a station that holds as the largest transit area in Jakarta and has great potential for the emergence of new program that are beneficial to the surrounding community and cummuters. The increasing stress levels in office workers and all Jakarta residents are an interesting issue to look at for the purpose of this project. With meditation program, MeSiAi (Manggarai Meditation Tower) is here to become a place of contemplation for the society based on the 4 elements that stimulate each of the senses. It is hoped that with this building, the people around Manggarai and commuters can reduce their stress levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wijaya
"Manggarai memiliki sebuah stasiun yang merupakan area transit terbesar di Jakarta memiliki potensi yang besar untuk kehadiran program baru yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya dan juga komuter. Tingkat stress yang meningkat pada pekerja kantoran dan seluruh warga Jakarta menjadi isu yang menarik untuk diperhatikan pada tujuan proyek ini. Dengan program meditasi, MeSiAi (Menara Meditasi Manggarai) hadir untuk menjadi tempat kontemplasi bagi masyarakat berbasis 4 elemen yang merangsang masing-masing indera. Diharapkan dengan adanya bangunan ini, masyarakat sekitaran Manggarai dan para komuter dapat mengurangi tingkat stress mereka.

Manggarai has a station that holds as the largest transit area in Jakarta and has great potential for the emergence of new program that are beneficial to the surrounding community and cummuters. The increasing stress levels in office workers and all Jakarta residents are an interesting issue to look at for the purpose of this project. With meditation program, MeSiAi (Manggarai Meditation Tower) is here to become a place of contemplation for the society based on the 4 elements that stimulate each of the senses. It is hoped that with this building, the people around Manggarai and commuters can reduce their stress levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyid Fauzan Ilmi
"Ruang pamer umumnya berisikan objek-objek yang tidak dapat disentuh secara langsung dan bersifat dominan visual. Hal ini merugikan bagi khususnya orang tunanetra yang memiliki keterbatasan dalam melihat. Perancangan ruang pamer yang inklusif terhadap tunanetra perlu dicapai dengan metode khusus melalui interaksi multisensor. Salah satu diantara metode yang paling efektif dipakai pada pameran untuk tunanetra adalah dengan memakai audio (bunyi). Tulisan ini akan membahas bagaimana metode penyampaian pameran melalui audio dapat membantu tunanetra memahami sebuah objek visual. Pembahasan dilakukan melalui 2 buah studi kasus (“Oregon Project”; “IMG Exhibition”) yang menerapkan metode ini untuk tunanetra. Hasil studi kasus kemudian akan menjadi dasar pengetahuan mengenai efektivitas dan performa pameran untuk menghasilkan pengalaman yang baik bagi tunanetra.

Exhibitions generally contain objects that cannot be touched directly and are visually dominant. This is detrimental for especially blind people who have limited vision. The design of an exhibition that is inclusive of the visually impaired needs to be achieved by a special method through multisensory interaction. One of the most effective methods used at exhibitions for the blind is to use audio (sound). This paper will discuss how the method of delivering exhibitions through audio can help the visually impaired understand a visual object. The discussion was carried out through 2 case studies (“Oregon Project”; “IMG Exhibition”) that applied this method to the visually impaired. The results of the case studies will then become the basis for knowledge about the effectiveness and performance of the exhibition to produce a good experience for the visually impaired."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agah Gadjali
"Dalam kehidupan sehari-hari telah diketahui adanya dominasi satu sisi anggota gerak terhadap sisi anggota gerak lainnya. pada orang-orang yang bekerja dengan tangan kanan (right handed) dikatakan bahwa tangan kanan lebih dominan dari pada tangan kiri. Keadaan yang sama juga terjadi pada tungkai. Hal ini dihubungkan dengan hemisfer serebri kiri yang dominan terhadap hemisfer serebri kanan. Pada mata yang normal secara asumsi tidak akan terjadi dominasi satu mata terhadap mata lainnya atau sebelahnya. Hal ini disebabkan karena impuls yang timbul akibat rangsangan cahaya pada kedua mata akan berjalan atau dialihkan kearah kedua korteks vi sus primer dan berjalan mencapai keduanya secara bersamaan. Seperti diketahui fovea sentralis mata kanan akan berkorespondesi dengan fovea sentralis mata kiri, demikian juga retina bagian medial mata kanan dan sebaliknya. Akan tetapi dalam melakukan pekerjaan tertentu yang menggunakan satu mata misalnya pada atlet petembak pemanah atau pekerja laboratorium yang menggunakan mikroskop monokular· ada kecenderungan untuk menggunakan mata yang lebih enak dirasakan oleh pekerja tersebut. Pada mata normal telah diketahui bahwa dengan penurunan intensitas cahaya yang masuk kedalam mata maka kemampuan tajam penglihatan akan berkurang.

In everyday life, it is known that one side of the limb dominates over the other. For people who work with their right hand, it is said that the right hand is more dominant than the left hand. The same situation also occurs in the legs. This is associated with the left cerebral hemisphere being dominant over the right cerebral hemisphere. In normal eyes, it is assumed that there will be no dominance of one eye over the other eye or next to it. This is because the impulses that arise as a result of light stimulation in both eyes will travel or be diverted towards the two primary visual cortex and reach both simultaneously. As is known, the central fovea of ​​the right eye will correspond to the central fovea of ​​the left eye, as well as the medial retina of the right eye and vice versa. However, when carrying out certain jobs that use one eye, for example in athletes who are shooters, archers or laboratory workers who use monocular microscopes, there is a tendency to use the eye that is more comfortable for the worker. In normal eyes, it is known that with a decrease in the intensity of light entering the eye, the ability to see clearly will decrease."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
T58296
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini
"Skripsi ini membahas mengenai kesinoniman verba indera penglihat dalam Al-Quran. Data penelitian ini adalah bahasa Arab fusha yang dipakai dalam Al-quran Al-karim. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang menggunakan metode pustaka untuk menganalisis data baik dari bidang -semantik Arab maupun Non-Arab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menjelaskan perbedaan makna semantis di antara pasangan sinonim verba indera penglihat dan turunannya dalam Al-Quran. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran setiap verba indera penglihat dalam Al-Quran. Teknik pemerolehan data dijelaskan pada 1.5.2. Penelitian ini, berdasarkan tinjauan atau referensi dari beberapa buku yang berasal dari ahli bahasa tentang penelitian kesinoniman verba atau nomina, seperti Anis (1965), Umar (1986), JD Parera (1991), Dad Muniah et. all. (2000), Ririen et. all. (2005), I Dewa (2005), Hidayatullah (2008), dll. Berdasarkan analisis, penulis terhadap 34 verba indera penglihat yang ditemukan dalam Al-Qur?an. Disimpulkan bahwa verba indera penglihat dalam Al-Quran terbagi menjadi tiga aspek yaitu aspek intensitas (66,4%), aspek kondisi mata (1,7%), dan aktivitas lainnya (31,9%). Komponen makna pembeda pada setiap pasangan sinonim dipengaruhi faktor subjek selain mata, preposisi, jenis objek, motif, agama dan cara.

This study aims at describing synonym of sense of sight verbs in Koran. We use the fusha Arabic language used in the Holy Koran as resources of data. This research is qualitative descriptive interpretive which method of the books used to analyze resources of data is by either Arabic or non-Arabic experts in semantics. The aim of this study is to reveal and explain the differentiator meaning of each Synonym couple in Holy Koran. The collecting resources of data by explore every sense of sight verb and it derivations in Koran. Technique obtain resources of data is explained in 1.5.2 . This study based on theories and views presented by the Arabic experts in synonym who have already studied about synonym verb and noun namely Anis (1965),JD Parera(1991), Dad Muniah et all (2000), Ririen et.all.(2005), Wijana (2005), Hidayatullah (2008) etc. Based on analyze of resources data towards 34 sense of sight verbs wich be found in holy Koran. This study concludes that, three are aspect of sense of sight verb in Koran intensity aspect (66,4%), eye condition (1,7%), and other activities (31,9%). Diagnostic component influenced by subject more than eyes, the preposition, the objects, the motif, the religion and the manners."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S13327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Evanindya
"Indera penciuman manusia dapat turut serta memperkaya pengalaman ruang seseorang khususnya secara emosional. Skripsi ini memaparkan perwujudan ruang arsitektur oleh aroma serta sejauh mana aroma mempengaruhi pengalaman ruang manusia. Hubungan aroma dengan manusia tergantung pada persepsi setiap individu, durasi kontak dengan aroma dan konsentrasi aroma dalam udara. Hubungan tersebut menentukan posisi aroma sebagai pull-in factor atau push-out factor bagi pengguna ruang.
Hasil analisis dari studi pustaka dan studi kasus menunjukkan bahwa aroma memiliki peran dan pengaruh yang berbeda-beda pada jenis-jenis ruang yang berbeda pula. Aroma yang hadir secara alami maupun yang dihadirkan secara sengaja akan memunculkan spatial awareness yang memberikan karakter dan rasa pada ruang masing-masing. Maka dari itu, aroma merupakan salah satu bentuk bahasa ruang yang dapat mengatur pengguna ruang serta mampu membangun sebuah identitas ruang yang mudah diingat. Aroma juga memiliki kemampuan untuk menciptakan dimensi-dimensi yang mendefinisikan batas-batas pembentuk ruang yang tidak kasat mata dapat mempengaruhi gerak dan perilaku manusia sebagai pengguna ruang.

The sense of smell enriches one?s experience of space emotionally eventhough the presence of scent in our everyday space has not been much noted and taken into consideration of architectural design. This paper tries to reveal scent?s ability of creating architectural space and to see scents capacity on influencing one?s experience of space. Human?s relationship with scent arise from the dependence on individual perception, duration of contact with scent and the scent?s concentration within the air, which determine the role of scent whether as a pull-in or a push-out factor.
The result of literature and case studies shows that scent has different roles and influences due to the diverse types of space. Scents naturally and artificially raise spatial awareness on different levels which brings character and mood into each space. Therefore, scent can be considered as a language of space that is capable of telling the user to act in certain ways and building easy-to-remember identities to certain places. As scent defines invisible space boundaries, it forms architectural space which would influence the movement and behavior of users.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S729
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Vania
"Saat ini masyarakat urban memiliki dinamika dan mobilitas yang sangat tinggi, dengan segala rutinitas yang melelahkan tubuh dan membebani pikiran. Di sela-sela segala kesibukan itu dibutuhkan sarana untuk rekreasi dan menenangkan pikiran. Daily spa merupakan salah satu solusi praktis bagi permasalahan tersebut. Apa yang menyebabkan spa tersebut menjadi pilihan? Tidak lain tidak bukan adalah ruang yang meditatif yang ditawarkan spa tersebut. Jika berbicara tentang meditasi dan relaksasi secara tidak langsung kita akan berbicara tentang filosofi Zen. Zen mengajarkan untuk melihat pada alam, sesuatu yang murni dalam kesederhanaannya. Zen mengajak untuk merasakan ruang apa adanya, membersihkan indera dari pencemaran dengan mengalami dengan seluruh indera.
Dari hasil studi kasus ditemukan suasana ruang yang dibangun berdasarkan filosofi Zen dapat mewujudkan suasana relaks. Menjalani seluruh proses perjalanan ruang yang dihadirkan, dengan cahaya lembut yang remang¬remang, wewangian yang lembut, suara-suara alami berupa air mengalir dan musik yang lembut, material alam yang menonjolkan warna-warna yang alami, serta penggunaan dekorasi yang minim, semua rangkaian proses perjalanan membantu memusatkan pikiran untuk mencapai relaks saat melakukan perawatan di spa.

Currently the urban peoples are very dynamics and live with high mobility, all that exhausting routine ended with mind and body burden. Among all those activities they need relaxation media that can reenergize theirs mind. And daily spa is one of practical solution for these problems. What causes that spa becoming an option? It is caused by the meditative space that offered by that spa. If you talk about meditation and relaxation, indirectly we will talk about the philosophy of Zen. Zen teaches us to look at nature, a thing that is pure in its simplicity. Zen invited to experience the space as it is, clean up of contamination with sensory experience with all senses.
The results of case studies found that, the atmosphere of the space built based on the philosophy of Zen can create an atmosphere of relaxation. Through the whole process of space travel that were presented, a soft light of a dim, soft fragrance, natural sounds of flowing water and soft music, natural material that accentuates the natural colors, and minimal use of decoration, all those process helps focusing the mind to achieve relaxation while doing treatments at the spa.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S827
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library