Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukria
"RINGKASAN EKSEKUTIF
PT Siera adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi yang mempunyai keyakinan industri telekomunikasi akan bergeser ke industri multimedia dimana konsumen tidak hanya membutuhkan telekomunikasi tradisional (suara) tetapi lebih kepada berbagai nilai tambah. Untuk mengantisipasi itu PT Siera melakukan ekspansi (diverifikasi) pada industri multimedia.
Pada pertengahan tahun 1997, PT Siera hendak melakukan investasi pada perusahaan penyiaran tekevisi swasta yaitu TV Beta, tetapi dibatalkan karena dianggap nilai (value) TV Beta ada pada kondisi under value, walaupun begitu PT Siera masih diberi kesempatan untuk melakukan investasi dalam bentuk Convertible Bond (CB) bernilai Rp150 milyar dengan tingkat bunga 7% dan deferred rate 19% untuk jangka waktu 5.
Secara keseluruhan sebelum krisis monoter terjadi, lingkungan eksternal yang mempengaruhi industri oenyiaran televisi sangat mendukung bagi perkembangan industri tersebut.
Belanja iklan nasional selama 4 tahu terakhir (1992-1996) ini mengalami pertumbuhan rata-rata lebih dari 40% pertahun dan diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan rata-rata 25% pertahun sampai dengan tahun 2001. Dari belanja iklan nasional tersebut lebih dari 50% akan disalurkan melalui media televisi.
TV Beta adalah salah satu perusahaan oenyiaran televisi swasta yang pada wal berdirinya ditujukan untuk program pendidikan tetapi kemudian berubah menjadi televisi komersial
Kinerja TV Beta selama ini kurang baik, disamping itu TV Beta memiliki banyak kekurangan, sehingga akan diperlukan investasi tambahan yang cukup besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.
Sehubungan dengan itu, investasi melalui pembelian CB lebih baik dari pada investasi langsung, walaupun begitu bunga CB sebesar 7% pertahun masih jauh dibawah bungan CB rata-rata yang besarnya 1% diatas rata-rata bungan deposito 6 bulan dari 3 bank pemerintah dan 3 bank swasta. Berdasarkan proyeksi kinerja keuangan TV Beta, kemampuan TV Beta dalam membayar bunga cukup baik.
Lingkungan umum yang besar peranannya dalam mempengaruhi industri penyiaran televisi di era krisis tahun 1998 yang sedang terjadi di Indonesia adalah lingkungan ekonomi dan lingkungan politik, kedua lingkungan tersbeut kurang mendukung bagi perkembangan industri penyiaran televisi.
Belanja iklan nasional melalui media televisi tahun 1998 mengalami penurunan secara drastis menjadi sekitar Rp 900 milyar atau turun lebih dan 70% dari yang diproyeksikan Rp 4,3 triliun.
Strategi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan penyiaran televisi selama krisis ditujukan pada usaha-usaha untuk bisa bertahan hidup
Berdasarkan proyeksi keuangan, TV Beta akan mengalami net income negatif sampai dengan tahun 2002 dan akan mengalami defisit pada tahun 1999, sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar bunga juga tidak cukup baik, hal itu ditujukan dengan interest coverage ratio yang masih dibawah 100%
Berdasarkan hasil analisis disarankan agar PT Siera mencairkan convertible bond tersebut atau mengambil alih perusahaan secara keseluruhan/mayoritas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S9224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmanti
"Usaha periklanan dewasa ini sudah berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi komunikasi. Iklan bukan saja memberikan keuntungan bagi kalangan pengusaha dan para pengelola media periklanan tetapi juga masyarakat luas yaitu para calon konsumen. Karena iklan telah memberikan pengetahuan yang luas kepada masyarakat tentang berbagai produk yang ditawarkan. Di samping itu, kehadiran iklan juga penting bagi pemerintah karena iklan juga memberikan masukan yang cukup besar bagi negara lewat sektor pajak.
Usaha iklan yang semula merupakan kegiatan perantara kemudian berkembang menjadi usaha jasa di bidang tehnik. Dengan kondisi ini, maka usaha periklanan memerlukan adanya kepastian hukum dan kemudahan di bidang administrasi perpajakan, maka Direktorat Jenderal Pajak atas masukan dari Asosiasi Pengusaha Periklanan mengeluarkan Surat Edaran yaitu: SE.10/PJ.3/1998 pada tanggal 15 Juni 1998. Surat Edaran ini mengatur pengenaan pajak atas usaha industri periklanan baik dari sektor pajak penghasilan maupun pajak pertambahan nilai.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1)sejauh mana penerapan Surat Edaran ini dalam pelaksanaannya; 2) adakah faktor-faktor yang menunjang dan/atau menghambat pelaksanaannya; 3)apakah peraturan tersebut sudah memenuhi kriteria asas-asas perpajakan yang berlaku; 4) apakah semua penghasilan dari usaha periklanan sudah ada kepastian perpajakannya.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Hasilnya adalah sejumlah permasalahan dalam pelaksanaan peraturan perpajakan khususnya dalam usaha iklan.
Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain adalah:
1. Perkembangan yang pesat pada usaha periklanan mendorong terjadinya pertemuan antara Asosiasi Perusahaan Iklan dengan Dirjen Pajak yang akhirnya membuahkan Surat Edaran yaitu SE. 10/PJ.3/1998 tanggal 15 Juni 1998.
2. Meskipun peraturan sudah ada belum menjamin permasalahan selesai sampai disini. Peraturan tersebut tampaknya kurang disosialisasikan pada aparat perpajakaan maupun karyawan perusahaan iklan sehingga menimbulkan berbagai kasus.
Sedangkan saran untuk masalah ini adalah:
1. Perlu diadakan sosialisasi yang intensif peraturan yang ada baik dikalangan pengusaha iklan, maupun aparat pajak.
2. Jika perlu peraturan tersebut dapat direvisi agar tercapai kepastian hukum dan keadilan dalam perpajakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library