Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Porkas M.
Abstrak :
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai suatu negara yang wilayahnya terbentuk dari ribuan pulau yang menyebar dari sabang sampai merauke, dan dengan penyebaran penduduk yang tidak merata, sistem dan sarana transportasi merupakan hal yang penting. Transportasi sangat mendukung kegiatan ekonomi, politik, pertahanan keamanan dan sosial budaya dalam kerangka pembangunan nasional. Dengan kondisi geografis Indonesia, transportasi udara menjadi semakin penting untuk menjangkau wilayah-wilayahnya.

Beberapa kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan penerbangan nasional mengakibatkan perubahan iklim bagi bisnis jasa angkutan udara. Adanya kebijakan pemerintah dalam pengembangan periwisata, sektor perhubungan udara harus dapat mendukung atau mengakomodir kepentingan ini. Adanya laju perfumbuhan pariwisata yang sangat tinggi, mengakibatkan pemerintah membuka pintu bagi maskapai penerbangan asing untuk terbang langsung ke kota-kota tersebut:

Kebijakan "Limited Open Sky" yang diberlakukan pemerintah memberi dampak pada peningkatan persaingan dalam bisnis jasa angkutan udara domestik dan intemasional. Hal ini menjadi ancaman serius bagi maskapaipenerbangan asional jika tidak mempersiapkan diri menjadi profesional dalam bidangnya. Bagi Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan pembawa bendera, untuk dapat bersaing harus menunjukan kinerja sebagi "World Class Airline".

Untuk dapat menjadi "World Class Airline", Garuda lnd nesia selayaknya mempunyai kinerja tepat waktu antara 90 % hingga 95 %. Ada beberapa alasan bagi maskapai penerbangan untuk memfokuskan diri pada ketepatan waktu jadwal penerbangan. Pertama, akan meningkatkan efisiensi pasar. Kedua, membuat pemanfaatan jam terbang pesawat menjadi lebih baik. Ketiga, mencegah kerugian dari segi keuangan karena adanya tambahan biaya dan kerugian komersil.

Bagi para pemakai. jasa angkutan udara, ketepatan waktu merupakan faktor yang penting setelah keselamatan penerbangan ketika mereka memilih maskapai penerbangan yang akari digunakan. Ketepatan waktu dan konsistensi jadwal penerbangan menjadi salah satu ukuran bagi kinerja sebuah maskapai penerbangan. Kinerja yang baik akan meningkatkan preferensi pemakai jasa angkutan udara untuk menggunakan maskapai penerbangan tersebut.

Dan data yang dikumpulkan, masalah teknik merupakan penyebab tertinggi penundaan penerbangan. Hal mi berhubungan dengan umur dari pesawat yang digunakan. Sebagian besar pesawat berbadan lebar yang dimiliki Garuda Indonesia sudah cukup tua. Terlihat dan lebih tingginya persentase penundaan pada penerbangan internasional dibandingkan domestik. Umur pesawat merupakan hanya salah satu penyebab penundaan penerbangan internasional lebih tinggi, adanya penumpang connecting dari Jakarta ke daerah lain juga merupakan penyebab.

Terjadinya keterlambatan dan atau pembatalan jadwal penerbangan dapat disebabkan oleh penggunaaii jam terbang pesawat yang terlalu tinggi. Hal mi terjadi pada penggunaan Boeing 737, jika ada satu pesawat masuk hanggar lebih dari satu hari maka perusahaan hams membatalkan beberapa penerbangannya. Pemanfaatan jam terbang Boeing 737 saat mi terlalu padat, perawatan harlan hanya dapat dilakukan pada malam hari dan sangat terbatas. Keadaan mi mempengaruhi kondisi pesawat dimasa selanjutnya. Garuda Indonesia selayaknya mengunangi jumlah pemanfaatan jam terbang tersebut agar dapat menjalankan jadwal dengan konsisten dan memiliki citra baik.

Jumlah peralatan pendukung di darat bagi pesawat, seperti Ground Power Unit (GPU), AC Car, Conveyer Belt, Highloader, dan sebagainya yang tidak seimbang dengan jumlah keberangkatan akan menjadi penghambat kelancaran persiapan. Jumlah peralatan yang ada saat mi di Garuda Indonesia sangatlah dirasakan kurang. GPU, GTC dan AC Car yang dapat digunakan kurang lebih 4 buah, padahal pesawat yang membutuhkan melebihi jumlah tersebut. Demikian juga terjadi pada peralatan pendukung lainnya.

Dukungan dari manajemen dalam mengantisipasi kekurangan sarana dan prasarana hams segera dilaksanakan. Pengalihan pada pihak ketiga dapat menjadi salah satu pilihan selain membeli sendiri. Pilihan mana yang akan dipilih tergantung pada perhitungan balk secara keuangan maupun operasional.

Persiapan di area ramp yang efektif dan efisien akan sangat berpengaruh besar dalam persiapan penerbangan. Jalur kritis dalam persiapan ini, dapat disimpulkan adalah pemasangan garbarata, disembarkasi penumpang, persiapan awak kabin, embarkasi penumpang, persiapan dokumen penerbangan, final check dan pelepasan garbarata. Koordinasi yang dilakukan oleh Ramp Dispatcher pada persipan mi harus cermat sehingga akan menjamin ketepatan waktu.

Persiapan lain, seperti penanganan peumpang saat check-in, penanganan bagasi dan kargo, kedatangan crew ke pesawat, pengisian bahan bakar, menaikan makanan ke pesawat, dan transit check juga dapat membuat penundaan penerbangam Kontribusi pengaruhnya kegiatan itu tidak terlalu besar bagi penundaan keberangkatan. Meskipun demikian tidak boleh lepas dari monitor dari Ramp Dispatcher.

Selain hal-hal yang dapat dikontrol oleh perusahaan, terdapat juga penyebab penundaan yang diluar kontrol perusahaan. Cuaca, ATC Clearance, Imigrasi, VVIP merupakan sebagian dari penyebab penundaan penerbangan yang di luar kontrol perusahaan. Adanya penyebab mi megakibatkan sebuak maskapai penerbangan tidak akan mungkin untuk memiliki ketepatan waktu penerbangan hingga 100%.

Dukungan sumber daya manusia yang profesional merupakan hal yang utama daiam meminimalkan jurnlah penundaan penerbangan. Profesionalisme sumber daya manusia dapat dicapai melalui pelatihan dan pendidikan formal maupun non-formal. Peranan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdikiat) sebagai "Center of Excellent" sangat diperlukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berdayaguna.

Dukungan dapat diberikan dengan menyediakan jenis dan frekuensi kursus yang memadai. Kesulitan untuk mendapat kesempatan mengikuti kursus yang berkaitan dengan tugasnya dirasakan saat ini oleh Ramp Dispatcher, demikian juga dengan bidang kerja lainnya. Pusdikiat harus mampu menyusun jadwal sehingga setiap karyawan memiliki kesempatan lebih banyak. Demikian pula dengan pemilihan jenis kursus yang berkaitan dengan penerbangan dan selalu diperbaharui mengikuti perkembangan dalam dunia penerbangan.

Tujuan untuk meminimalkan penundaan keberangkatan penerbangan akan dapat terlaksana jika semua sadar akan pentingnya jadwal yang tepat waktu bagi pemakai jasa angkutan udara. Dukungan dari tingkat manajemen hingga petugas lapangan dan pusat pendidikan dan latihan PT Garuda Indonesia untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional, perlu ditingkatkan untuk menjadikan maskapai penerbangan Garuda Indonesia menjadi "World Class Airline".

1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herni Triandari Gandasubrata
Abstrak :

ABSTRAK
Jepang sebagai negara maju di dunia, mengalami perkembangan yang pesat dalam bidang industri. Termasuk di dalamnya industri mobil. Banyak nama perusahaan pembuat mobil Jepang yang sudah sangat terkenal di tingkat internasional. Salah satunya adalah Toyota Motor Corporation.

Dalam sejarahnya, perusahaan Toyota ini berawal dari sebuah perusahaan pembuat alat-alat tenun yang dirintis oleh Toyoda Sakichi dan selanjutnya dikembangkan oleh anaknya yang bernama Toyoda Kiichiro hingga menjadi sebuah perusahaan mobil yang sukses, yang kemudian dikenal dengan Toyota Motor Corporation.

Dalam meraih keberhasilannya ini, Toyota Motor Corporation juga melalui serangkaian kendala. Namun, kendala-kendala tersebut dapat diatasi dan tidak membuat perusahaan ini menjadi bangkrut. Bahkan sebaliknya, kendala-kendala tersebut menjadi pelajaran dan cambuk bagi perusahaan ini untuk mencapai sukses. Ini dapat dilihat pada tahun 1980 perusahaan Toyota mencapai produksi 3.293.344 unit kendaraan. Ini adalah angka tertinggi di dunia dalam jumlah produksi kendaraan pada tahun tersebut.

Keberhasilan ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu dengan pemakaian sistem Otonomisasi dam sisters Tepat Waktu atau Just In Time, pengurangan biaya produksi, serta peningkatan jaminan mutu barang-barang yang diproduksi. Selain itu, keinginan dan usaha yang kuat bangsa Jepang untuk mempunyai kedudukan yang sama dengan negara-negara barat menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan perusahaan ini.. Dengan faktor-faktor pendukung inilah akhirnya Toyota Motor Corporation mencapai kesuksesan di tingkat internasional.
1997
S13590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Newman, Peter, 1945-
Washington, DC: Island Press, 2015
388.4 NEW e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysia Elva Ardina
Abstrak :
Permintaan akan transportasi massal di DKI Jakarta terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu pemerintah DKI Jakarta mulai menjalankan program Smart City yang salah satunya adalah pembangunan transportasi massal. Pembangunan berbagai macam transportasi publik tersebut salah satunya adalah pembangunan kereta cepat yang merupakan objek penelitian ini. Perusahaan penyedia transportasi kereta cepat tersebut memiliki kendala dalam peningkatan nilai Inventory Turn Over (ITO) yang menghambat kinerja perusahaan. Permasalahan tersebut diakibatkan karena terjadi ketidakseimbangan antara jumlah persediaan dengan kebutuhan material suku cadang di gudang MRO untuk pemeliharaan. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen persediaan yang baik untuk melakukan efisiensi keputusan kuantitas pemesanan (Q) dan waktu pesan (T) sehingga mendapatkan total biaya persediaan yang minimal dengan tetap menjaga kualitas kegiatan pemeliharaan., Penelitian ini menggunakan dua metode. Metode pertama adalah klasifikasi multi-kriteria ABC sehingga dapat menentukan klasifikasi material yang diutamakan. Metode kedua yang digunakan pada penelitian ini yaitu Mixed Integer Linear Programming (MILP) untuk pengembangan model matematis untuk mendapatkan total biaya persediaan yang minimal. Pada penelitian ini terdapat 17 jenis material yang masuk ke dalam kategori AA material kelompok Rolling Stock Depo dari total 1625 material. Jumlah kuantitas pesan (Q) dan waktu pesan (T) hasil model dapat meminimalkan total biaya persediaan sebesar 21.58% atau setara dengan Rp1.046.521.478 dan meningkatkan nilai ITO sebesar 15.17% dari kondisi aktual. ......The demand for mass transportation in DKI Jakarta continues to increase along with the population growth in the DKI Jakarta area. Therefore, the DKI Jakarta government has started implementing the Smart City program, one of which is the construction of mass transportation. The development of various kinds of public transportation, one of which is the construction of the high-speed train which is the object of this research. The fast train transportation provider company has obstacle in increasing the value of Inventory Turn Over (ITO) which hampers the company's performance. This problem is caused by an imbalance between the amount of inventory and the material needs of spare parts in the MRO warehouse for maintenance. Therefore, good inventory management is needed to make efficiency decisions on ordering quantity (Q) and ordering time (T) so, to get a minimum total inventory cost while maintaining the quality of maintenance activities. This study uses two methods. The first method is the ABC multi-criteria classification so that it can determine the preferred material classification. The second method used in this research is Mixed Integer Linear Programming (MILP) for the development of mathematical models to obtain a minimum total inventory cost. In this research, there are 17 types of materials that fall into the category AA material for the Rolling Stock Depo group out of a total of 1625 materials. The total order quantity (Q) and order time (T) of the model results can minimize the total inventory cost by 21.58% or equivalent to Rp.1,046,521,478 and increase the ITO value by 15.17% from the actual condition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library