Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joni
"Kebutuhan untuk memperoleh informasi tentang obat dengan tepat dan cepat, semakin dibutuhkan seiring dengan perkembangan teknologi dan tingkat pendidikan. Untuk dapat mengelola informasi yang banyak ini, diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur aliran informasi ini agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat oleh para penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai Pusat Informasi Obat yang diinginkan oleh masyarakat dan institusi terkait terhadap sistem yang akan mengelola informasi tersebut. Dari basil survei dan wawancara yang dilakukan kepada 100 masyarakat dan 10 institusi di Jakarta terlihat bahwa sebagian besar menginginkan agar pemerintah dapat bertindak sebagai penyelenggara PIG dan dikelola oleh kombinasi dokter dan apoteker dengan bantuan tenaga ahli dari organisasi profesi (DDI & ISFI) dan industri farmasi. PIG yang diinginkan siap memberikan informasi tentang obat, obat tradisional, makanan dan minuman, kosmetik, bahan berbahaya, dan berada di tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dimana teijadi interaksi langsung dengan konsumen. PIG yang diinginkan mudah dihubungi dengan berbagai alat komunikasi dan tersedia selama 24 jam, dapat memberikan jasa konsultasi, serta memperoleh dana dari pemerintah melalui APBN (Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara).

need for gathering drug information in rapidly and correctly, is getting needed during the growth of technology and education level. To manage this huge'informations, we need a system to control information flow, so it can be used wisely. This study is aimed to get a model that people and related institusion want, about a system that can manage informations and guide us to get that informations quickly and easily. From a survey and interview to 100 people and 10 institusions in Jakarta, we found that most of them want the goverment to hold drug information center and manage by combination doctors and pharmacists with help from organization of profesions (IDI & ISFI) and pharmaceuticals industry expertise. It contains all aspects about drugs, traditional drugs, foods & beverages, cosmetic, harmful substances, and be in strategic places which occur an interaction with consumers (such as drug store and hospital). It must be easy to be connected and provided on-line for 24 hours. It also provides counseling a.id is funded by goverment (APBN).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uray Sandy Kurniawan
"Berdasarakan data penyakit selama tahun 2022 dari bulan Januari-Juli di Puskemas Kecamatan Jatinegara, penyakit dispepsia merupakan penyakit paling tinggi ke-empat dengan jumlah penderita 3429 pasien. Penyakit dispepsia yang yang sering terjadi pada semua kalangan masyarakat ini perlu diberikan informasi bagi penderitanya, mulai dari penyebab, gejala serta cara mengatasi penyakit ini. Pemberian informasi obat penyakit melalui leaflet merupakan salah satu cara yang efektif untuk memberikan informasi penyakit dan obat serta mengurangi penyebaran penyakit tersebut di Puskemas Kecamatan Jatinegara. Dikumpulkan pustaka terkait penyakit seperti penyebab, gejala, cara penularan, mencegah dan mengobati penyakit tersebut. Dibuat publikasi Pelayanan Informasi Obat berupa leaflet Tujuan pelayanan informasi obat yaitu menunjang ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional, berorientasi kepada pasien, tenaga kesehatan, dan pihak lain menyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien, tenaga kesehatan, dan pihak lain menyediakan informasi untuk membuat kebijakan kebijakan yang berhubungan dengan obat terutama bagi PFT/KFT. Ruang lingkup PIO menggunakan leaflet masuk dalam lingkup pelayanan dan pendidikan. Memberikan pelayanan informasi obat kepada pasien di Puskemas, khususnya penyakit dispepsia dengan cara pembuatan leaflet.

Based on disease data for 2022 from January to July at the Jatinegara District Health Center, dyspepsia is the fourth-highest disease with a total of 3,429 patients. Dyspepsia, which often occurs in all walks of life, needs to be given information sufferers, starting from the causes, symptoms, and how to deal with this disease. Providing information on disease drugs through leaflets is an effective way to provide disease and drug information and reduce the spread of the disease at the Jatinegara District Health Center. Collected literature related to diseases such as causes, symptoms, modes of transmission, prevention, and treatment of these diseases. Publication of Drug Information Services is made in the form of leaflets. The purpose of drug information services is to support the availability and rational use of drugs, patient-oriented, health workers and other parties provide and provide drug information to patients, health workers, and other parties to provide information for making policies related to drugs, especially for PFT/KFT. The scope of PIO using leaflets is included in the scope of services and education. Providing drug information services to patients at the Health Center, especially dyspepsia by making leaflet."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Hiththah Bama Bihurinin
"Gastritis atau yang dikenal dengan penyakit maag merupakan penyakit yang berhubungan dengan mukosa lambung sehingga terjadinya peradangan dan menyebabkan pembengkakan pada mukosa lambung sampai terlepasnya epitel pada gangguan saluran cerna. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat dengan prevalensi yang cukup tinggi. Kejadian gastritis dapat disebabkan salah satunya oleh kurangnya pengetahuan yang mengakibatkan pada kurangnya perilaku pencegahan yang dilakukan untuk mencegah terjadiya gastritis dan penggunaan obat gastritis yang tepat. Oleh karena itu, untuk mengurangi angka kejadian gastritis dan meminimalkan bahaya yang timbul akibat gastritis dapat dilakukan dengan cara memberikan pelayanan informasi obat mengenai penyakit gastritis dan penggunaan obat antasida yang benar yang disebarkan melalui media cetak leaflet. Pembuatan leaflet dilakukan dengan cara studi literatur melalui berbagai jurnal ilmiah lalu kemudian dianalisis dan dikaitkan hubungan antara satu dengan yang lainnya. Jika sudah cukup mendapatkan infromasi yang dibutuhkan, dibuat desain leaflet dengan menggunakan Canva lalu dicetak. Hasil studi literatur diantaranya ialah pengobatan gastritis dengan antasida dikonsumsi sebelum makan karena adanya makanan dapat mengurangi penyerapan antasida dalam tubuh sehingga menurunkan efektifitas antasida. Penulis sebagai calon apoteker mampu melaksanakan kegiatan PIO di Apotek Kimia Farma 143 Margonda dengan membuat media cetak leaflet yang akan menambah pengetahuan pasien mengenai gastritis.

Gastritis, commonly known as stomach ulcer, is a disease related to the gastric mucosa, causing inflammation and swelling of the gastric mucosa, leading to the detachment of the epithelium in the gastrointestinal tract. Gastritis is a significant public health issue with a relatively high prevalence. One of the causes of gastritis is the lack of knowledge, which results in insufficient preventive behaviors and improper use of gastritis medications. Therefore, to reduce the incidence of gastritis and minimize the risks associated with it, providing drug information services about gastritis and the correct use of antacids through printed leaflets can be an effective approach. The leaflet was created through literature study from various scientific journals, analyzed, and correlated with each other. Once sufficient information was gathered, a leaflet design was created using Canva and then printed. The literature study results indicated that antacids for gastritis should be taken before meals, as food can reduce the absorption of antacids in the body, thus decreasing their effectiveness. As a prospective pharmacist, the author was able to carry out the PIO activities at Kimia Farma Pharmacy 143 Margonda by creating a printed leaflet that would enhance patients' knowledge about gastritis.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fenia
"Pelayanan informasi obat mencakup kegiatan pembuatan dan penyebaran leaflet dengan tujuan memberikan informasi dan mengedukasi pasien atau tenaga kesehatan mengenai penyakit dan obatnya. Leaflet sebagai media informasi obat dapat meningkatkan efisiensi petugas farmasi dalam menyediakan informasi kepada pasien, maka dilakukan pembuatan leaflet dengan topik konstipasi untuk menunjang pelayanan informasi obat konstipasi di Apotek Kimia Farma 352 Margonda. Metode pembuatan leaflet dilakukan dengan mengumpulkan materi, membuat dan mencetak pamflet konstipasi. Leaflet konstipasi berisi informasi singkat terkait pengertian, gejala, penyebab, komplikasi, pencegahan, terapi farmakologis dan non-farmakologis konstipasi. Leaflet juga diberi desain yang menarik untuk meningkatkan minat pembaca sehingga dapat membantu petugas apotek untuk memberikan manfaat pelayanan farmasi klinis dalam meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, penyembuhan penyakit, dan menyediakan informasi obat kepada pasien mengenai konstipasi.

Drug information services include the activities of making and distributing leaflets with the aim of providing information and educating patients or health workers about diseases and their medicines. Leaflets as a medium for drug information can increase the efficiency of pharmacy staff in providing information to patients, so leaflets were made on the topic of constipation to support constipation drug information services at Kimia Farma 352 Margonda Pharmacy. The method for making leaflets is done by collecting materials, making and printing constipation pamphlets. The constipation leaflet contains brief information regarding the definition, symptoms, causes, complications, prevention, pharmacological and non-pharmacological therapy of constipation. The leaflet is also given an attractive design to increase reader interest so that it can help pharmacy staff to provide the benefits of clinical pharmacy services in improving health, preventing disease, curing disease, and providing drug information to patients regarding constipation.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Solihati
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Senen bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan masyarakat; memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap perilaku (professionalism) serta wawasan dan pengalaman nyata (reality) untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Pukesmas; melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di Puskesmas; memiliki gambaran nyata tentang permasaahan (problem-solving) praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Sedangkan tugas khusus yang berjudul ?Evaluasi Pemberian Informasi Obat pada Pasien di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat Periode Bulan Januari Tahun 2016? bertujuan untuk mengevaluasi pemberian informasi obat pada pasien di Puskesmas Kecamatan Senen tanggal 12-15 Januari 2016 menggunakan lembar checklist PIO dari Permenkes RI No. 30 Tahun 2014.

ABSTRAK
Apothecary Professional Internship at Puskesmas Senen aims to understand the role, duties and responsibilities of a pharmacist in the practice of pharmacy services at Puskesmas in appropiate with legislative provisions and ethics of pharmaceuticals, and in the public health; to have knowledge, skills, attitude, professionalism, insight and real experience to practice pharmacy profession and work in Puskesmas; see and learn strategies and of professional practice development of pharmacists in the Puskesmas; have thorough knowledge about problem that have face in the pharmaceutical works in the Puskesmas ; and be able to communicate and interact with any other professional workers at Puskesmas. Meanwhile, a sub duties entitled " Evaluation of the Provision of Drug Information for Patients in Puskesmas Senen Central Jakarta Period January 2016" aims to evaluate the provision of drug information to patients Puskesmas Senen at January 12-15 2016 using a Checklist sheet from Permenkes RI No 30 2014."
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Mediati Firdausya
"Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang sering terjadi dan salah satu alasan paling umum untuk penggunaan antibiotik. Salah satu masalah yang kini menjadi perhatian utama adalah masalah resistensi antimikroba, akibat penggunaan antibiotik secara tidak bijak, baik oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan. Tujuan analisis resep antibiotik di Apotek Roxy Ciledug adalah pengkajian resep sesuai persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 73 Tahun 2016, analisis kesesuaian terapi berdasarkan Tatalaksana ISK dan Genitalia Pria 2021 oleh Ikatan Ahli Urologi Indonesia dan EAU Guidelines on Urological Infections 2022, dan memberikan rencana tindak lanjut untuk penyelesaian masalah terkait obat yang terjadi atau berpotensi terjadi. Penelitian ini bersifat observasional dengan pengambilan sampel secara retrospektif. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu pasien dengan peresepan antibiotik oral maupun topikal. Kriteria eksklusi yaitu resep antibiotik telemedicine. Resep antibiotik yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara simple random sampling. Jumlah sampel yang digunakan yaitu satu resep. Pasien dengan peresepan antibiotik yang masuk di Apotek Roxy Ciledug pada periode Juli 2022 berjumlah 87 pasien. Resep yang digunakan adalah resep antibiotik azithromycin, doxycycline, metronidazole. Hasil pengkajian menunjukkan resep telah sesuai persyaratan administratif, tidak ada bentuk sediaan menurut kajian farmasetik, terdapat efek samping obat dan tidak tepat dosis menurut kajian aspek klinis. Tindak lanjut mengenai masalah terkait potensi efek samping obat yaitu pemberian informasi obat kepada pasien, sedangkan masalah terkait interaksi obat yaitu pemberian jeda waktu penggunaan obat.

Urinary Tract Infection (UTI) is a common bacterial infection and one of the most common reasons for taking antibiotics. One of the problems that has now become the main concern is antimicrobial resistance, due to the unwise use of antibiotics, either by the public or health workers. The purpose of analyzing antibiotic prescriptions at Apotek Roxy Ciledug is to review prescription according to Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 73 Tahun 2016, analysis of the suitability of therapy based on the Tatalaksana ISK dan Genitalia Pria 2021 by the Indonesian Association of Urologists and the EAU Guidelines on Urological Infections 2022, and provides a follow up plan for solving DRP that occur or potentially to occur. This study is an observational study with retrospective sampling. The inclusion criteria were patients prescribed oral or topical antibiotics. The exclusion criteria were telemedicine antibiotic prescriptions. Antibiotic prescriptions used as sample in this study were determined by simple random sampling. The number of samples used is one prescription. Patients with antibiotic prescriptions who entered the Apotek Roxy Ciledug in July 2022 totaled 87 patients. The prescription used was azithromycin, doxycycline, metronidazole. The results showed that the prescription met administrative requirements, there were no dosage forms according to pharmaceutical studies, there were drug side effects and the dosage was incorrect according to clinical aspects. Follow up regarding problems related to potential drug side effects is providing drug information to patients, while problems related to drug interactions is providing drug use interval"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Reforma Yunita Masri
"Pemberian informasi obat dan penyerahan obat pada pasien merupakan kegiatan paling akhir dalam tahap pengobatan pasien. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker kepada pasien, yang biasanya telah disiapkan oleh tenaga teknis kefarmasian. Pelayanan ini dilakukan mulai dari tingkat Apotek, Puskesmas, klinik maupun Rumah sakit. Pelayanan pemberian informasi obat dan penyerahan obat yang dilakukan oleh unit kefarmasian tidak lepas dari risiko kesalahan pemberian obat pada pasien. Bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi, seperti kesalahan dalam pelayanan atau pengobatan yang dikarenakan kesalahan dalam mengidentifikasi pasien dengan benar, kesalahan dalam pemberian obat dikarenakan Look-Alike Sound-Alike, serta metode penggunaan obat yang terbukti tidak efektif. Panjangnya alur yang dilakukan saat penyiapan obat dapat mengakibatkan Insiden keselamatan pasien. Analisis risiko kesalahan pemberian obat dapat dilakukan dengan metode FMEA. Failure Mode Effect Analysis atau FMEA adalah metode perbaikan kinerja dengan cara mengidentifikasi dan mencegah adanya potensi kegagalan atau kesalahan sebelum terjadi dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien.

Providing drug information and handing over drugs to patients is the final activity in the patient's treatment stage. The drug delivery is carried out by the pharmacist to the patient, which is usually prepared by pharmaceutical technical personnel. This service is carried out starting from the pharmacy, health center, clinic and hospital level. The service of providing drug information and drug delivery carried out by the pharmacy unit is not free from the risk of medication administration errors to patients. Types of errors that occur, such as errors in service or treatment due to errors in correctly identifying patients, errors in administering medication due to Look-Alike Sound-Alike, as well as methods of using medication that are proven to be ineffective. The long process involved in preparing medication can result in patient safety incidents. Analysis of the risk of medication administration errors can be carried out using the FMEA method. Failure Mode Effect Analysis or FMEA is a method of improving performance by identifying and preventing potential failures or errors before they occur with the aim of improving patient safety."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Tsurayya
"Ketika obat yang disimpan akan digunakan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya expired date, BUD, dan juga kondisi fisik obat. Istilah expired date sudah umum didengar oleh masyarakat namun tidak dengan istilah beyond use date (BUD). Sediaan farmasi yang sudah dibuka kemasan aslinya akan memiliki masa simpan yang berbeda dengan expired date yang tertera pada kemasan, masa simpannya akan menjadi lebih cepat yang dikenal dengan beyond use date (BUD). Pada tugas khusus Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Kecamatan Kalideres ini dilakukan pembuatan brosur edukasi & informasi beyond use date sediaan farmasi dan contoh analisis beyond use date (BUD) pada resep racikan puyer di Puskesmas Kecamatan Kalideres sehingga dapat digunakan sebagai bahan edukasi dan informasi. Selain itu pada tugas khusus ini dilakukan analisis penetapan BUD dari resep racikan yang ditujukan pada pasien anak. Selain informasi hasil analisis BUD, perlu disampaikan juga kepada pasien jika sebelum tanggal tersebut racikan puyer sudah berubah warna, bau, rasa, dan membentuk massa yang keras atau lembab dan lengket menggumpal, maka obat sudah tidak dapat lagi digunakan sebab obat sudah rusak dan tidak dapat dijamin efektifitas dan keamanannya.
When the stored medicine is to be used, there are several things you need to pay attention to, including the expiration date, BUD, and also the physical condition of the medicine. The term expired date is commonly heard by the public, but not the term beyond use date (BUD). Pharmaceutical preparations that have been opened in their original packaging will have a shelf life that is different from the expiry date stated on the packaging, the shelf life will be shorter, known as the beyond use date (BUD). In this special task of the Pharmacist Professional Work Practice Report (PKPA) at the Kalideres District Health Center, educational brochures & information on beyond use date on pharmaceutical preparations and examples of beyond use date (BUD) analysis on puyer concoction recipes at the Kalideres District Health Center were made so that they could be used as educational materials. and information. In addition, in this special task, an analysis of BUD determination was carried out from concoction prescriptions aimed at pediatric patients. Apart from information on the results of the BUD analysis, it is also necessary to convey to the patient that if before that date the powder mixture has changed color, smell, taste, and formed a hard or moist and sticky lumpy mass, then the medicine can no longer be used because the medicine has been damaged and cannot be used. Guaranteed effectiveness and safety."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Tasya Lintang
"Diabetes Melitus (DM) adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Prevalensi DM terus meningkat, menjadi ancaman kesehatan global. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk mengenai DM. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan pasien DM dan keluarga setelah diberikan edukasi digital. Data diambil di Puskesmas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Materi edukasi tentang DM disampaikan melalui leaflet dan video animasi yang dibagikan melalui WhatsApp dan YouTube, diikuti dengan evaluasi menggunakan kuesioner Google Form. Hasil evaluasi dari 28 responden menunjukkan rata-rata pengetahuan sebesar 86,43%. Penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi digital melalui leaflet dan video animasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan pasien DM dan keluarga. Saran yang diajukan adalah terus melakukan pelayanan informasi obat dengan metode yang mudah dipahami dan menarik, serta memanfaatkan berbagai media sosial untuk penyebaran informasi dan kuesioner guna meningkatkan kepatuhan pasien dan keluarga.

Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by high blood sugar levels (hyperglycemia) due to disturbances in insulin secretion, insulin action, or both. The prevalence of DM continues to increase, posing a global health threat. Primary healthcare centers (Puskesmas) provide education to the community, including about DM. This study aims to evaluate the knowledge of DM patients and their families after receiving digital education. Data was collected at the Puskesmas in Cakung District, East Jakarta. Educational materials on DM were delivered through leaflets and animated videos distributed via WhatsApp and YouTube, followed by evaluation using a Google Form questionnaire. The evaluation results from 28 respondents showed an average knowledge score of 86.43%. This research indicates that digital education through leaflets and animated videos is effective in improving the knowledge of DM patients and their families. Suggestions include continuing to provide medication information services using easily understandable and engaging methods, and utilizing various social media platforms for information dissemination and questionnaires to enhance patient and family compliance.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Putri Hadiani
"Salah satu pelayanan farmasi klinis adalah pelayanan informasi obat (PIO). PIO dapat bersifat aktif maupun pasif. PIO secara pasif salah satunya berupa pembuatan informasi pada pricetag obat-obat Over the Counter (OTC). Obat maag termasuk obat OTC yang sering dikonsumsi oleh pasien. Walaupun begitu, tidak semua pasien telah mengetahui bagaimana cara mengkonsumsi dan aturan pakai obat yang benar. Laporan tugas khusus ini bertujuan untuk menyediakan informasi obat pada pricetag sediaan padat obat maag serta mengetahui efektivitas dari informasi obat pada pricetag saat kegiatan swamedikasi. Pelaksanaan tugas khusus dimulai dengan membuat brosur informasi obat. Pengumpulan data pasien serta evaluasi dilakukan saat pelayanan swamedikasi kepada pasien. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat pasien yang belum mengetahui aturan dan cara pakai obat maag. Pemberian edukasi saat swamedikasi berlangsung dilakukan dengan bantuan informasi obat yang tertera pada pricetag sehingga dapat dilihat langsung oleh pasien dan memastikan pasien telah memahami aturan pemakaian obat yang benar. Pelayanan informasi obat dengan media brosur informasi pada pricetag obat maag memberikan manfaat dalam hal kemudahan memperoleh informasi obat dengan lebih cepat bagi pasien. Selain itu, pembuatan informasi obat pada pricetag juga mempermudah apoteker dalam melakukan swamedikasi atau pemberian informasi terkait obat kepada pasien.

One of the clinical pharmacy services is drug information services (PIO). PIO can be active or passive. One of the passive ways of PIO is creating information on price tags for Over the Counter (OTC) medicines. Ulcer medication is an OTC drug that is often consumed by patients. However, not all patients know how to consume and the correct rules for using medication. This special task report aims to provide drug information on the pricetag of solid dosage forms of ulcer medicine and to determine the effectiveness of drug information on the pricetag during selfmedication activities. Implementation of special tasks begins with creating drug information brochures. Patient data collection and evaluation are carried out during self-medication services to patients. Based on the evaluation results, there were patients who did not know the rules and how to use ulcer medication. Providing education during self-medication is carried out with the help of drug information listed on the price tag so that it can be seen directly by the patient and ensures that the patient understands the correct rules for using the drug. Drug information services using information brochures on price tags for ulcer drugs provide benefits in terms of making it easier for patients to obtain drug information more quickly. Apart from that, creating drug information on price tags also makes it easier for pharmacists to carry out self-medication or provide drug-related information to patients.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>