Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Yunirsyam
Abstrak :
ABSTRAK
Penerjemahan merupakan sarana komunikasi interlingual yang berfungsi untuk mempercepat dan memperluas pemahaman tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata lain, penerjemahan merupakan hal penting dalam proses pengalihan informasi di segala bidang dari satu bahasa ke bahasa lain. Sebagai sarana komunikasi, penerjemahan melibatkan pengirim (P1) penerima (P2), amanat, dan penerjemah. Karena alasan sebagai sarana komunikasi itulah, maka fungsi bahasa Jakobson dijadikan landasan dalam penelitian ini. Menurut Jakobson ada enam fungsi bahasa yang berhubungan dengan faktor-faktor komunikasi. Keenam fungsi bahasa tersebut adalah fungsi ekspresif, fungsi informatif, fungsi vokatif, fungsi estetik, fungsi fatik dan fungsi metalinguistik. Karena penerjemah berperan sebagai seorang perantara antara pengirim teks BSu dan pembaca teks BSa maka penerjemah pada prinsipnya harus mengutamakan terjemahan dalam fungsi bahasa yang sama dengan teks BSu. Dengan demikian penerjemah akan menerjemahkan teks tersebut sesuai dengan maksud P1. Berdasarkan analisis berlandaskan fungsi bahasa yang telah dilakukan, terlihat bahwa ketidakmunculan padanan teks BSu dalam BSa pada penerjemahan La Symphonie Pastorale mengakibatkan ketidakutuhan teks dan ketidakteralihan informasi dalam teks BSa.Hal ini terbukti dari tiga puluh tiga teks yang dianalisis hanya ditemukan satu teks yang menunjukkan ketidakmunculan padanan teks BSu tidak mengakibatkan ketidaksepadanan antara teks BSu dengan teks BSa. Sedangkan sisanya, tiga puluh dua teks, menunjukkan ketidakmunculan padanan teks BSu mengakibatkan ketidaksepadanan antara teks BSu dengan teks BSa. Dengan demikian diharapkan penerjemah dalam menerjemahkan suatu teks memperhatikan hat tersebut.
1996
S13819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Christine Koessoy
Abstrak :
ABSTRAK
These Arbeit besteht aus xier Abschnitten. Der erste Abschnitt ist die Einleitung. Diese Einleitung enthalt den Hintergrund des Themas, das Ziel der Analyse, den Ansatz and die Methode, die benutzt wurde, um die Daten zu analvsieren. In diesem Abschnitt werden auch die Datenquellen and die Arbeitsweise gegeben. elm zweiten Abschnitt wird hauptsachlich die Theorie von Klaus von Brinker uber Texte ins Besondere die Textstruktur, namlich die grammatische Koharenz dargestellt. Dazu verschiedene sprachliche Mittel gegeben. die fur den Textzusarrunenhang vichtig sind. Anschliel3end wird auch seine Theorie uber die konununikative Funktion von Textsorten beschrieben. Im dritten Abschnitt werden die Texte nach der Theorie von Brinker analvsiert, urn herauszufinden. welche Rolle die verschiedenen sprachlichen ?Mittel zur Erstellung der grammatischen Koharenz spielen. Dadurch kann man wissen, welche sprachlichen Nlittel die grammatische Koharenz verschiedener Textsorten charakterisieren. Im Nierten Abschnitt stelle ich die Ergebnisse der Analyse dar. Die Ergebnisse sind u.a: Die sprachlichen Mittel wie Vergangenheitstempus and Relativsatz charakterisieren den Berichttext. Gegenwartstempus, explizite Wiederaufnahme durch Repetition and Synonyme, Satzkonstruktionen wie Infrnitiv-, Aufforderung-, and Interrogativsatze, sind die Sprachmittel, die in (km W'erbetext am hiiufigsten auftreten. Pro-form, Vergangenheitstempus wie Prateritum and Perfekt. and elliptische Satze. sind die sprachlichen Mittel, die das Kondolenzschreiben scharakterisieren. Es hat sich in der Analyse herausgestellt, daB die Sprachmittel fir die Koharenz wichtig sind and daB verschiedene Textsorten charakteristische Sprachmittel benutzen. Also gibt es einen Zusammenhang zwischen der Funktion eines Textes and der gammatischen Koharenz.
1996
S14756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Nur Fitri
Abstrak :
Museum anak merupakan salah satu wadah nonformal bagi anak untuk mendapatkan informasi. Dalam proses penyampaian informasi tersebut, diperlukan media komunikasi yang tepat berupa elemen visual yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak sebagai pengunjung museum. Penerapan elemen visual yang sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif anak menjadi faktor utama dalam menarik perhatian anak untuk dapat belajar dan mengolah informasi dengan maksimal. Pada tulisan ini, penulis memfokuskan pembahasan pada elemen visual dalam museum anak berupa warna, bentuk, grafis, dan teks yang baik digunakan untuk anak yang berada pada tahap praoperasional dan operasional konkret. Studi kasus dilakukan pada Museum PP-IPTEK dan ruang pamer Create! Hopscotch for Geniuses oleh teamLab yang merupakan ruang pamer yang menargetkan anak sebagai pengunjung utamanya. Pengambilan data untuk melengkapi kajian ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung ke Museum IPTEK dan melalui laman resmi ruang pamer Create! Hopscotch for Geniuses oleh teamLab. Kedua museum atau ruang pamer tersebut kemudian dikaji berdasarkan literatur kemudian dikomparasikan. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa elemen visual berupa warna primer, bentuk geometri dasar, grafis yang menyenangkan serta familiar bagi anak, dan teks dengan ukuran besar dan bentuk bulat merupakan jenis media komunikasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak tahap praoperasional dan operasional konkret. ......Children's Museum is a non-formal forum for children to get information. In the process of delivering this information, it is necessary to have the right communication media in the form of visual elements that are in accordance with the stages of child development as museum visitors. The application of visual elements in accordance with the stages of children's cognitive development is the main factor in attracting children's attention to be able to learn and process information optimally. In this paper, the author focuses on the discussion of visual elements in the children's museum in the form of colors, shapes, graphics, and text that are good for children who are in the preoperational and concrete operational stages. The case study was conducted at the PP-IPTEK Museum and the Create! Hopscotch for Geniuses by teamLab which is an exhibition that targets children as its main visitors. Data collection to complete this study was carried out by direct observation and interviews to the Science and Technology Museum and through the official website of the Create! Hopscotch for Geniuses by teamLab. The two museums or exhibition rooms are then reviewed based on the literature and then compared. The results of the analysis show that visual elements in the form of primary colors, basic geometric shapes, graphics that are fun and familiar to children, and text with large sizes and round shapes are types of communication media that are suitable for the preoperational and concrete operational stages of child development.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hariati Yudanti
Abstrak :
ABSTRAK
Display merupakan media yang menghubungkan informasi dengan pengunjung museum, terutama anak. Namun, sebagian besar museum yang terdapat di Indonesia masih belum mengembangkan kualitas displaynya untuk menjadi ramah anak. Skripsi ini mengkaji display ramah anak pada museum yang mengacu pada anak tahap concrete-operational. Studi kasus dilakukan pada Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga MKT yang merupakan satu-satunya museum yang ditujukan untuk anak di Indonesia. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa display tidak memberikan pengalaman berksesan bagi anak. Padahal, display seharusnya dapat mengakomodasi informasi agar mudah dipahami anak melalui jenis hands-on dan participatory melalui elemen displaynya.
ABSTRACT
Display as a platform in the museum that should connect the visitor and the information, especially for children. However, most of the museums in Indonesia are still in the process of quality improvement in terms of child friendly display. This thesis examines the suitability of child friendly museum displays in concrete operational stage children. The case study was conducted in the Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga Museum MKT which is the only museum for children in Indonesia. The case study analysis shows that the display at MKT did not provide memorable experience for children. Furthermore, it should accommodate children rsquo s understanding through a hands on and participatory type of display elements.
2017
S67014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Assyfa Chandra
Abstrak :
Attitude toward advertising atau sikap terhadap iklan merupakan kecenderungan untuk merespons terhadap stimulus iklan dalam situasi paparan tertentu. Dalam sikap terhadap iklan, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi, yaitu informatif, kredibilitas, hedonis, serta baik untuk ekonomi. Penelaahan ini bertujuan untuk menyoroti sikap konsumen terhadap iklan dari suatu produk yang diiklankan. Metode penelitian yang digunakan merupakan suatu studi literatur pada jurnal `The Determinants of Consumers` Attitude Towards Advertising`. Hasil penelaahan ini memperoleh kesimpulan yaitu kredibilitas, informatif, hedonis, serta baik untuk ekonomi dapat mempengaruhi simultan sikap konsumen terhadap iklan. Kredibilitas mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan, namun tidak signifikan. Berbeda halnya dengan informatif yang memiliki pengaruh signifikan kepada sikap konsumen terhadap iklan. Selain informatif, hedonis juga memiliki dampak kepada sikap konsumen terhadap iklan. Dari faktor hedonis, hiburan dalam iklan merupakan hal penting karena iklan yang menyenangkan dan menghibur cenderung melekat di benak audiens, dan karenanya berhasil menyampaikan pesan-pesan iklan. Sedangkan baik untuk ekonomi menyatakan bahwa dengan adanya iklan juga dapat memberitahu terkait kondisi pasar.
Attitude toward advertising is a tendency to respond to advertising stimulus in a particular exposure of a situation. In the attitude towards advertising, there are several participating factors, namely informative, credibility, hedonism, and good for the economy. This research aims to underline the consumers` attitudes toward the advertisements of an advertised product. The research method used is a literature study of the journal `The Determinants of Consumers` Attitude Towards Advertising`. The results of this study infers that credibility, informative, hedonism, and good for the economy can influence consumers` simultaneous attitude towards advertising. Credibility do sway consumer attitudes toward advertising, not significantly, however. Dissimilar to being informative which has a noteworthy influence on consumer`s attitudes towards advertising. Besides being informative, hedonism also impacts consumer`s attitudes towards advertising. From the hedonic factor, entertainment is an important point because advertisements that are fun and entertaining tend to stay in the minds of the audience, thus successfully deliver the advertising messages. Meanwhile, for the good of the economy states that the presence of advertisements can also inform market conditions.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library