Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Oleic imidozaline is one of the nitrogen containing heterocyclic compounds that has been widely used as commercial corrosion inhibitor, especially in minizing the carbon dioxcide induced corrosion process in oilfield mining....."
ITJOSCI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Rifandi Laurens
"Produksi berlebih dan kurangnya ekskresi asam urat dalam tubuh dapat menyebabkan hiperurisemia. Xantin oksidase merupakan enzim yang berperan dalam mengkatalisis oksidasi hipoxantin dan xantin menjadi asam urat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tanaman obat yang memiliki aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase serta identifikasi golongan kandungan kimianya. Metode yang digunakan menguji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase adalah Continous Spectrophotometric Rate Determination. Serbuk simplisia diekstrak dengan cara refluks menggunakan pelarut etanol 80%. Dengan uji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase didapatkan ekstrak yang aktif yaitu ekstrak akar sidaguri (Sida rhombifolia), ekstrak kulit batang nyamplung (Callophylum inophyllum), dan ekstrak daun gandarusa (Justicia gendarussa) yang mempunyai nilai IC50 berturut-turut 1622 ppm, 2832 ppm, dan 5824, 49 ppm. Dari hasil uji kinetika enzim diketahui bahwa ekstrak akar sidaguri mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Identifikasi kimia pada ekstrak sidaguri menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Pada ekstrak kulit batang nyamplung mengandung flavonoid, tanin, dan saponin, sedangkan pada ekstrak daun gandarusa menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan antrakuinon.

Overproduction and excessive excretion of uric acid in the body can cause hyperuricemia. Xanthine oxidase is an enzyme that plays a role in catalyzing the oxidation hypoxanthine and xanthine into uric acid. The purpose of this study is to find medicinal plants which have inhibited the enzyme xanthine oxidase activity and identification the chemical contain. The method used to test the inhibitory activity of the enzyme xanthine oxidase is a Continous Spectrophotometric Rate Determination. The simplisia powder was extracted by reflux using 80% ethanol solvent. By testing the enzyme xanthine oxidase inhibitory activity obtained an active extract, that is sidaguri (Sida rhombifolia) root extract, nyamplung (Calophyllum inophyllum) bark extract, and gandarusa (Justicia gendarussa) leaf extract with IC50 values 1622 ppm, 2832 ppm, and 5824,49 ppm. The kinetics results are known to sidaguri root extract have a competitive inhibitory activity. Chemical identification in sidaguri root extract is showed alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins. Nyamplung bark extract is contain flavonoids, tannins, and saponins, while gandarusa leaf extract showed alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and anthraquinone."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ela Nurlaela Handayani
"Ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L.) yang mengandung asam elagat berkhasiat sebagai penghambat aktivitas tirosinase. Kemampuan asam elagat untuk menghambat melanogenesis dapat dijadikan sebagai zat aktif dalam produk kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan emulgel ekstrak kulit buah delima sebagai pemutih kulit dan menguji stabilitas fisiknya. Ekstrak etanol 50% kulit buah delima diuji aktivitas penghambatan tirosinase kemudian diformulasikan menjadi sediaan emulgel dengan konsentrasi 0,2; 0,4 dan 0,6% kemudian dievaluasi stabilitas fisiknya selama 12 minggu pada suhu 4±2oC, 28±2oC dan 40±2oC, uji mekanik dan cycling test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 yang diperoleh dari ekstrak etanol 50% kulit buah delima sebesar 167,11 ppm sedangkan nilai IC50 asam kojat 6,99 ppm sebagai pembanding. Emulgel yang diformulasikan menunjukkan penampilan fisik yang stabil setelah penyimpanan selama 12 minggu pada ketiga suhu, uji mekanik dan cycling test, memiliki sifat alir plastis yang stabil serta memenuhi persyaratan ukuran diameter globul suatu emulsi. Formula terbaik adalah Formula 2 yang mengandung ekstrak kulit buah delima sebanyak 0,4% karena menunjukkan stabilitas yang baik. Oleh karena itu, emulgel yang mengandung ekstrak kulit buah delima berpotensi untuk digunakan sebagai pemutih kulit.

Pomegranate (Punica granatum L) fruit peel extract containing ellagic acid has the ability to inhibit tyrosinase activity. Due to the ability of ellagic acid to inhibit melanogenesis, it can be used in skincare cosmetics. This research aims to formulate emulgel of pomegranate fruit peel extract as a skin whitenig and evaluate its physical stability. Ethanol extract 50% of pomegranate fruit peel extracts were assayed for its tyrosinase inhibitory activity then formulated into emulgel preparation in concentrations of 0,2; 0,4; and 0,6%. The emulgel was then evaluated on its physical stability for 12 weeks in 4±2oC, 28±2°C and 40±2°C temperature, mechanical testing and cycling test.
Results showed that the IC50 value of 50% ethanol extract of pomegranate fruit peel was 167.11 ppm, whereas the IC50 of kojic acid standard was 6.99 ppm. The emulgel preparation was stable throughout 12 weeks of storage in three different temperatures, mechanical test, cycling test, had a plastic rheology and fulfilled the requirement of an emulsion globule diameter. The best emulgel formula with 0.4% pomegranate fruit peel extract showed good stability. Therefore, emulgel containing pomegranate fruit peel extract has the potential to be used as a skin whitening.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninin Kartika Juwita
"Kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus) mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai penghambat tirosinase. Senyawa ini dapat menghambat reaksi oksidasi l-tirosin dan levodopa dalam mekanisme pembentukan melanin. Ekstrak kulit batang nangka diformulasi menjadi krim yang dibedakan kandungannya yaitu 1,5 % dan 2,0 %. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan penyimpanan sediaan pada tiga suhu yang berbeda yaitu suhu 7 ± 2o; 27 ± 2o; 40 ± 2o C. Centrifugal test dan cycling test juga dilakukan terhadap kedua krim yang dibuat. Pengukuran aktivitas penghambatan tirosinase dilakukan dengan pengukuran dopakrom yang terbentuk secara in vitro.
Hasil penelitian menunjukkan kedua krim yang mengandung ekstrak kulit batang nangka menunjukkan pemisahan fase pada penyimpanan di suhu 40 ± 2o C serta tidak tahan sentrifugasi pada 3800 rpm selama 5 jam. Hasil pengukuran aktivitas penghambatan tirosinase dari krim yang mengandung ekstrak kulit batang nangka 1,5 % dan 2,0 % berturut-turut yaitu 10,64 % dan 11,34 %. Aktivitas penghambatan tirosinase kedua krim menunjukkan penurunan setelah penyimpanan selama dua bulan. Krim dengan ekstrak kulit batang nangka 1,5 % menurun aktivitasnya menjadi 6,93 %, sedangkan krim yang mengandung ekstrak kulit batang nangka 2,0 % menurun aktivitasnya menjadi 7,74 %. Penurunan aktivitas penghambatan tirosinase disebabkan kurangnya penggunaan antioksidan dalam krim untuk mencegah senyawa aktif teroksidasi.
......
The cortex of jackfruit (Artocarpus heterophyllus) contains some of flavonoids which have activity as tyrosinase inhibitors. This compound can inhibit the oxidation of l-tyrosine and levodopa in the mechanism of melanogenesis. The extract of jackfruit cortex formulated into creams distinguished by concentration of extract 1,5 % and 2,0 %. Physical stability test was conducted with storing the creams at three different temperatures, 7 ± 2°, 27 ± 2o, and 40 ± 2o C respectively. Centrifugal tests and cycling test was also performed on both cream. Tyrosinase inhibitory activity measurement was done by in vitro studies with measuring dopachrome.
The result showed that both of formulations which stored at 40± 2o C and centrifugated at 3800 rpm for 5 hours were not stable. Result of tyrosinase inhibiton activity measurement of creams which containing extract of 1,5 % and 2,0 % were 10,64 % and 11,34 %, respectively. Tyrosinase inhibition activity of creams decreased after stored two month. Tyrosinase inhibition activity of cream containing 1,5 % extract decreased into 6,93 %, and cream containing 2,0 % extract decreased into 7,74 %. The decreasing of tyrosinase inhibition activity is caused by small mount of antioxidant is not enough to prevent oxidation of active ingredient. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S829
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library